Share

Bab 0006

last update Last Updated: 2023-12-08 16:31:14

Suara dentuman musik dan teriakan terdengar di rooftop membuat beberapa penghuni kamar hotel menjadi tidak nyaman. Embun yang hampir tidur pun sampai terbangun. Gadis itu bergegas membuka buku catatan di meja kerjanya, salah satu tugasnya adalah menganalisa apa kekurangan hotel itu dan kini Embun menemukan salah satunya.

“Kamar kurang kedap suara,” gumamnya sambil menulis.

Embun mengetuk-ngetukkan pulpen ke buku catatannya dan kembali mendengar suara teriakan dari atas rooftop disusul dengan tamu di sebelah kamarnya yang marah-marah. Ia juga mendengar suara staff yang sedang berusaha meminta maaf meskipun dimaki-maki. Hingga dia memilih keluar dan membuat staff dan penghuni kamar yang marah itu kaget.

Dengan sopan, Embun memperkenalkan diri serta menjelaskan apa posisinya di hotel itu. Ia bahkan dengan luwes mendengarkan keluhan penghuni kamar, hingga dia memejamkan mata saat suara teriakan dari rooftop terdengar kembali.

“Dengar! Aku takut hotel ini bisa rubuh,” ucap penghuni kamar yang emosi.

“Maaf atas ketidaknyamanan yang harus Anda alami, sebagai gantinya kami akan mengembalikan full akomodasi yang sudah Anda bayarkan untuk malam ini.” Embun menunduk dengan sopan, beruntung tamu itu mau menerima kompensasi yang dia berikan.

Setelah tamu itu kembali masuk ke kamarnya, Embun bertanya ke staff hotel yang sejak tadi masih berada di sana. “Mereka booking sampai jam berapa?”

“Dua belas malam.”

Embun kembali ke kamar, dia memilih untuk tidak tidur sampai pesta itu selesai. Namun, sampai lewat pukul dua belas malam suara musik masih terdengar, dia pun kesal. Embun turun ke lobi dan bertanya apakah orang yang memesan rooftop memperpanjang durasi sewanya.

“Tidak.”

Jawaban dari staffnya menuntun langkah Embun menuju rooftop. Gadis itu pun menggerutu dalam hati. “Dasar! Bagaimana negara ini mau maju kalau generasi mudanya saja hobi dugem dan tidak bisa menghargai waktu.”

Sampai di rooftop Embun mendekat ke arah karyawannya yang sedang berjaga, dia yakin tidak ada tips yang diberikan orang-orang yang berpesta itu ke anak buahnya.

“Kamu tahu mana tuan rumah pesta ini?” tanya Embun ke karyawannya. Sebuah anggukan kepala dari sang karyawan membuatnya menuntut sebuah jawaban lagi. “Tunjuk orangnya!”

Karyawan Embun menunjuk ke seorang pria yang tengah berdiri di dekat kolam renang dengan posisi memunggunginya, Ia pun berjalan mendekat dengan langkah penuh percaya diri.

“Permisi, apa Anda yang bertanggung jawab untuk pesta malam ini,” tanya Embun dengan hati-hati. “Ini sudah lewat jam …. “

Pria itu menoleh dan seketika membuat Embun kaget dan terdiam. Dia bahkan mundur ke belakang hingga lupa bahwa di sisinya adalah kolam renang. Embun terhuyung, kakinya kehilangan pijakan. Ia sudah pasti akan terjatuh ke air jika pria itu tidak sigap memegang pergelangan tangannya.

“Rain!”

Embun hanya bisa menyebut nama pria itu di dalam hati. jantungnya berdetak kencang. Ia menelan saliva, berharap Rain akan menarik tubuhnya yang menggantung dengan aman, akan tetapi Rain malah membentuk smirk di wajah tampannya.

“Kalau kamu sampai berani melepaskan, kubunuh kau Rain!”

Bibir Embun hanya bisa meliuk ke sana ke sini tanpa bersuara. Rain pun mengukir senyum di sudut bibir, perlahan dia melonggarkan pegangan dan pada akhirnya benar-benar melepaskan tangannya.

BYUR

Air kolam memercik, Embun tercebur. Ia sempat gelagapan tapi pada akhirnya bisa menaikkan kepala. Rasa malu bercampur amarah kini bergejolak di dalam dadanya. Embun berjalan mendekat ke tepian, sambil menatap Rain yang berjongkok sambil tertawa mencibirnya.

“Apa kamu pemilik hotel ini? hingga mau mengganggu pestaku?” tanya Rain dengan muka menjengkelkan.

Embun memilih diam, dia memang datang ke sana dengan piyama dan cardigan persis seperti saat dia membeli makanan di minimarket tadi. Wajar saja jika Rain menganggapnya tamu hotel.

Karyawan yang melihat kejadian itu bergegas mengambil handuk dan menyelimuti tubuh Embun. Gadis itu pergi dengan kesal, bahkan meninggalkan sandal kelincinya yang terlihat mengambang di kolam.

“Apa yang kalian lihat? kembali saja berpesta,” ucap Rain. Dia memalingkan muka dan tanpa sengaja bersitatap dengan Bening yang juga datang ke pestanya.

Sementara itu Embun yang kesal berjalan dengan memegang sisi handuk yang berada di depan dada. Ia baru saja menanyakan dimana letak saklar lampu rooftop kepada staffnya.

Gadis itu berdiri tepat di depan tombol saklar dan berucap geram-

“Pergi kau dari hotelku!” pekiknya dan menekan saklar dengan kasar.

Bersamaan dengan itu rooftop pun menjadi gelap gulita. Rain yang murka berjalan mendekat ke arah karyawan B Hotel yang berjaga dan menanyakan apa maksud semua ini.

“Maaf Pak! tapi ini sudah lewat dari perjanjian Anda membooking rooftop kami.”

Rain memalingkan mukanya kesal. "Aku akan membayar lebih, nyalakan lampunya!" Titahnya.

"Maaf Pak, tapi General Manager kami meminta untuk tidak menerima perpanjangan sewa."

"Sialan! siapa GM kalian?"

Karyawan itu hanya menunduk tanpa memberikan jawaban.

Rain yang murka memilih meninggalkan pestanya yang belum usai begitu saja, tamunya pun pada akhirnya ikut pergi dari sana, mereka bubar dan berjalan berhati-hati karena takut tercebur ke dalam kolam renang yang berada tepat di tengah-tengah tempat itu.

Setelah rooftop sepi, sebuah cahaya dari ponsel nampak menyorot ke dalam kolam, sebuah tangan meraih sepasang sandal Embun yang tertinggal dan mengambang di kolam.

***

Menyedot ingusnya, Embun membalut tubuhnya dengan selimut dan menangis. Ia tak menyangka bahwa Rain benar-benar benci kepadanya. Menyeretnya ke kantor polisi sepertinya tidak cukup, pria itu bahkan memilih menceburkannya ke dalam kolam padahal memiliki pilihan untuk menariknya dengan aman.

“Kejam, dasar pria jahat! Dia pikir cuma dia yang patah hati? Dia pikir hanya dia yang terluka.” Isak tangis Embun semakin terdengar nyaring.

“Mami …. “ Gadis itu memanggil ibunya dan menutup muka dengan selimut, Embun menangis sampai lelah dan tertidur pulas.
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
kejam banget si rain ya ...... kasian embun sampai flu gara gara kecebur kolam
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0007

    Embun terdiam di depan cermin, meratapi matanya yang bengkak karena menangis semalaman. Ia heran kenapa bisa sebucin itu ke seorang pria. Bukannya tidak pernah berpacaran, saat kuliah dia pernah menjalin kasih dengan temannya bernama Oskar. Namun, ternyata itu bukan cinta, dia bahkan masih tidak bis

    Last Updated : 2023-12-08
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0008

    Embun menutup mulutnya dengan sebelah tangan, perlahan mendekat mencoba memastikan siapa pria yang tengah berdiri di depannya. Ia meletakkan tasnya ke sofa dan perlahan menurunkan tangannya. “G-Gege? Ini kamu?” Raut kegembiraan tidak bisa Embun sembunyikan. Ia merasa bahagia karena bisa bertemu d

    Last Updated : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0009

    Hari itu, untuk pertama kalinya Embun datang ke rumah sang kakek. Dia disambut dengan ramah di sana, bahkan pelukan tak henti-hentinya dia dapat dari seluruh anggota keluarga papinya itu. Melihat rumah itu masih sama seperti enam tahun yang lalu, Embun pun serasa bernostalgia. Dia duduk di meja maka

    Last Updated : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0010

    Memakai kacamata dan mengikat ekor kuda rambut panjangnya, hari itu Embun datang ke lokasi tes tertulis untuk bisa menjadi sekretaris Rain. Dari sisi penampilan jelas dia tidak kalah dari pelamar lainnya yang berdandan heboh, hanya saja Embun memang sengaja memakai kacamata dan berdandan sedikit jad

    Last Updated : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0011

    “Saya ingin diperistri pak Rain.” Semua mata tertuju pada Embun. Bahkan Beni sampai melepas kacamata lalu menggosok matanya untuk memastikan ekspresi wajah Embun setelah mengatakan ingin diperistri putra CEO tempatnya bekerja. Sementara itu, Rain masih bersikap sama. Ia bahkan tidak menunjukkan rau

    Last Updated : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0012

    “Aku melamar menjadi sekretaris Rain di PG Factory,” ungkap Embun dengan bibir manyun. “Benarkah? apa kamu diterima?” tanya Gama penasaran. Embun memasang muka sedih dan menggeleng. “Tidak.” Ia menghela napas berat dan mendongak menatap langit yang bertabur bintang malam itu. “Aku tidak diterima.

    Last Updated : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0013

    Beberapa hari yang lalu Makan malam di kediaman Skala nampak seperti biasa, putranya Rain dan putrinya Cloud menikmati sajian di piring mereka dengan lahap. Sedangkan Bianca berjalan dari arah dapur membawa sebuah kue yang masih berada di dalam loyang. “Mama coba resep baru,” ucapnya dengan bangga

    Last Updated : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0014

    “Kata temanku di bank RUT kamu bisa mulai bekerja besok,” ucap Skala. “Dan sebagai tanda terima kasih karena kamu mau mengundurkan diri sebagai sekretaris putraku, aku punya hadiah.” Beni menyodorkan sebuah kotak ke depan gadis itu. Matanya pun membelalak lebar mendapati tas branded berada di dalam

    Last Updated : 2023-12-27

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0111

    “Baby, itu daddy,” ucap Embun dengan senyuman manis. Karena kepalang tanggung untuk memindahkan Embun ke kamar persalinan, akhirnya dokter memutuskan untuk membawa beberapa alat ke sana. Terlebih persalinan itu tidak ada kendala, ibu dan bayinya sehat. Rain mendekat dengan mata yang berkaca-kaca,

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0110

    “Onty … onty, ya ampun aku harus bagaimana ini?” Una panik setelah mengabari Rain bahwa Embun sakit perut dan mungkin saja akan melahirkan. Remaja itu belutut di depan Embun dan malah bernafas dengan mulut sama seperti yang Embun lakukan. “Huh … hah … huh … hah, nafas onty nafas.” Una merasa perut

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0109

    Embun pun menoleh kebingungan, hingga Aura mendekat dan meraih tangannya Matanya tiba-tiba berkaca-kaca. “Aku minta maaf karena dulu jahat padamu, sebagai ABG labil yang sok berkuasa aku--” “Tidak apa-apa,” potong Embun cepat. Ia balas mengusap tangan Aura, baginya mendengar kata maaf dari gadis ya

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0108

    Dua Bulan kemudian Rain hari itu merasa ketar-ketir karena Embun masih saja berangkat bekerja. Kehamilan istrinya itu sudah melewati hari perkiraan lahir, tapi belum juga ada tanda-tanda Boo ingin terlahir ke dunia. Alasan Embun bersikeras bekerja hari itu karena ingin menemui sendiri klien yang ak

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0107

    “Dia sedang berdansa atau main bola? Anakmu sepertinya besok akan seperti kelinci yang suka melompat ke sana ke mari.” Bening menggelengkan kepala tak habis pikir, bibirnya tersenyum dan tangannya mulai membelokkan kemudi untuk membawa keluar mobil dari parkiran gedung. “Hiss … Tabebe, aku itu prin

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0106

    Sadar bahwa masalah tentang kelahiran mereka pasti akan terus menjadi kontroversi jika tidak segera diakhiri. Hari itu Bening dan Embun datang ke stasiun TV milik orangtua teman Bening. Keduanya ingin menceritakan sejarah kelahiran mereka. Baik Embun dan Bening sudah meminta izin pada orangtua masin

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0105

    “Perusahaan fashion Mama akan mengeluarkan produk pakaian bayi terbaru, Mama ingin mempersembahkannya untuk cucu Mama tercinta si Boo,” jelas Bianca. “Lalu? Apa Mama mau aku pergi ke Niel Fashion sekarang?” tanya Embun. “Tidak usah! Jangan, kalau terjadi sesuatu denganmu di jalan, aku bisa diamuk

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0104

    Malam itu juga Rain memanggil dua bodyguard yang Bianca hadiahkan untuk istrinya ke apartemen, bahkan Sky juga tak lolos dari murka sang kakak ipar. Embun merasa sangat bersalah, dia duduk di kursi dekat meja pajangan dengan Rain yang berdiri di depan ketiga pria itu dengan berkacak pinggang. “Kali

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0103

    “Apa kakak baik-baik saja?” Sky menaikkan sedikit rok Embun dan melihat lecet di lutut kanan sang kakak. “Tidak apa-apa Sky.” Embun menatap sang adik dengan gurat kecemasan. “Sky apa tidak masalah kamu mengumpat seperti tadi? aku yakin banyak yang merekammu, bagaimana jika mereka menyebar video ber

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status