Share

Bab 87

"Terima kasih. Terima kasih untuk hari ini," ucap Tiara lembut, selembut sentuhannya di pinggang Bram yang sempat terkesiap. "Aku juga melihat kebahagiaan di wajah Nana. Sekarang dia benar-benar merasakan keluarga yang lengkap."

Bram berbalik dan menundukan kepala. Menatap dalam netra Tiara yang tengah mendongak padanya.

"Jujur, awalnya aku terkejut saat mengetahui ternyata ini pertemuan pertama mereka, aku tidak menyangka kau juga merahasiakan keberadaan anakku dari orang tuamu." Tiba-tiba tenggorokan Tiara terasa tercekat, kegugupan membuat pandangannya perlahan menurun. "Apa ini juga karena pecundang itu?"

Tiara menggeleng, bibirnya berubah kelu untuk menjawab. Kenapa harus Ziyan lagi yang disalahkan. Rasanya ingin sekali mencetuskan bantahan itu, hanya saja akal sehat masih menyadarkannya untuk tetap memilih diam.

'Tahan Tiara, sabar,' sarannya dalam hati.

"Hah! sudahlah. Lebih baik sekarang kamu tidur, aku akan ke ruang kerja, ada yang harus aku kerjakan disana."

"Bram …"

Tiara me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status