“Aku tak ingin membahasnya,” tandas Pangeran Hitam.
Yurigov berdiri kemudian menepuk pundak Illarion Black. “Aku tak tahu harus berkata apa, tapi aku benar-benar berharap kita kudeta tanpa harus berperang.” Yurigov kemudian melihat ke arah lautan prajurit hitam yang sedang berlatih di padang Exilas. “Aku tak siap kehilangan siapapun lagi, setelah kawanku pergi,” ucap pria dengan tubuh terbesar di legiun hitam itu. “Terutama Anda, Tuan.”
Illarion menggeretakkan buku-buku jarinya. “Tapi kita menggunakan cara kotor dengan menyebarkan wabah hitam ini. Mengorbankan nyawa-nyawa yang harusnya tak terlibat.”
Yurigov kembali tersenyum bijak. “Bukankah selalu ada yang dikorbankan ketika perebutan kekuasaan? Menumbangkan penguasa zalim dan menggantikannya dengan yang lebih baik. Mereka yang mati adalah para pahlawan.”
Terima kasih telah membaca. Dukung penulis dengan VOTE novel ini ya ^^. Author minta maaf karena telat update, semoga pembaca sekalian sehat selalu
“Jangan Bibi Jane, dia- dia… ampuni aku,” desak Pangeran Apollo sambil berlari memeluk wanita tua pengasuhnya sedari kecil itu. Sebuah hukuman tak lazim yang biasa dilakukan oleh keluarga kerajaan berlangsung di istana Landyork saat ini. Hukuman yang menggunakan rasa bersalah sebagai sanksinya. Setiap Pangeran atau Putri bangsawan yang memiliki pengasuh atau teman sepermainan yang akan menjadi pengganti terhukum untuk menerima sanksi akibat perbuatan salah dari si anak bangsawan itu atau hanya sekedar berbuat tak sopan. Jeritan pilu keluar dari mulut pengasuh Pangeran Apollo saat besi panas itu diletakan di pundaknya oleh Raja Darren. Adik kandung Raja Abraham itu terlihat menyeringai, menampakkan kegembiraan saat melihat tangisan dan jeritan bibi Jane. Di sebelahnya putra pertamanya terduduk dengan m
“Apa yang kau lakukan?” Sebuah tanya meluncur dari bibir Pangeran Andreas. Ia dan Amanda yang baru saja sampai di depan pintu kamar pribadi Raja Darren, saat mereka mendapati Pangeran Apollo sedang menyelimuti ayahnya. “Ah apa yang aku lakukan?” ucap Pangeran Apollo meniru pertanyaan Pangeran Andreas. “Ayahanda ingin beristirahat sebentar setelah menghukumku, terima kasih adikku. Aku menjadi lebih ‘sadar’ setelah kau melaporkanku pada Ayah,” kata Pangeran Apollo sambil beranjak keluar dari kamar pribadi Baginda Raja Landyork. Tangan putra sulung Raja Darren itu mulai bergetar hebat ketika meninggalkan ruangan itu, tanpa disadari oleh adiknya. Pangeran Andreas malah tersenyum menanggapi perkataan kakaknya, merasa telah melakukan hal yang benar. “Ayo kita pergi Amanda, nanti kita akan bertemu Raja kembali. Lagipula aku melihat perkamen itu aman di a
Selang beberapa hari saat Duke Alantoin menemui Amanda dan Pangeran Apollo di Landyork, Pangeran Hitam mendapat kabar bahwa serdadunya berhasil menangkap Karak. Seseorang yang pernah membuat racikan racun melalui perantara media tulang ikan, beberapa waktu lalu ketika pesta dansa ulang tahun Baginda Raja Abraham. Sekarang seseorang yang bernama Karak itu sudah berada di lantai bawah tanah istana Pangeran Hitam. Pria tua itu terikat di kursi dengan kepala menunduk, jari-jari tangan dan kakinya terlihat berdarah dengan kuku-kuku yang menghilang dari sana. Beberapa bagian tubuhnya juga mengalami patah tulang. Sepertinya perlakuan kasar pasukan hitam ketika menginterogasi bukanlah isapan jempol semata. “Ia sudah mengaku?” tanya Illarion yang baru saja masuk ruangan bawah tanah istana Exilas.
Illarion menggigit bibir bawahnya, berbagai macam pertanyaan mulai bermunculan di kepalanya. ‘Apa Amanda mengetahui hal ini? Apa selama ini ia bekerja sama dengan Pangeran Landyork sialan itu? Tapi kenapa ia menyelamatkan nyawaku setelah pesta dansa itu?’ Namun, jauh di lubuk hati Illarion Black ia mengkhawatirkan nasib gadis itu. ‘Amanda, apakah aku salah langkah dengan menyerahkanmu pada pria brengsek itu?’ Tapi beribu-ribu syaraf di otak Pangeran Hitam mulai mengingat buruknya pengkhianatan yang pernah dilakukan kolega dekatnya, hingga pria dengan iris hitam kelam itu juga mulai mempercayai kalau Amanda merupakan kaki tangan Pangeran Apollo. ‘Atau kau juga ternyata sama saja sepertinya?’
“Hmm… sungguh tamu yang tak terduga, Pangeran Apollo. Keponakanku,” balas Raja Abraham sambil menaikkan tangan kanannya yang berarti menerima ‘salam hormat’ dari putra mahkota pertama Landyork itu. “Baginda Raja, maafkan maksud kedatangan hamba di pertemuan tertutup kerajaan Anarka ini. Hamba di sini sebagai saksi, betapa Amanda sangat mencintai Pangeran Hitam, tapi pria itu -ah maksud hamba Pangeran Hitam malah ingin bercerai karena tak tahan dengan cacat yang dimiliki istrinya. Amanda mengatakan bahwa Pangeran Hitam merasa jijik padanya,” tutur Pangeran Apollo. Brak! Illarion membenturkan tinjunya pada pinggir meja. Pangeran Hitam yang selama ini terkenal dingin dan tak gampang terpancing emosi tiba-tiba naik pitam mendengar dongeng yang diceritakan Pangeran Apollo. ‘I
‘Ya Illarion, Amanda benar-benar mengkhianatimu….’ Sambil tertawa sinis Illarion berkata, “dalam perjanjian pernikahan yang dituangkan dalam perkamen sang Baginda Raja, tak ada disebutkan pasal tentang perselingkuhan, bagaimana jika itu benar-benar terjadi dan akhirnya pihak tersebut bekerja sama untuk menghancurkan pihak lainnya.” Semua pejabat negara yang berada di aula pertemuan megah itu berbisik-bisik dengan suara rendah. “Bahkan gadis cacat itu bisa mengkhianati Pangeran Hitam. Menjijikan ia sungguh tak tahu diri.” “Jadi yang mana yang benar? Wanita cacat itu berselingkuh dengan lelaki lain atau ia di sia siakan oleh Pangeran Hitam? “Bukankah perjanjian pernikahan itu harus ditinjau ulang lagi oleh B
Amanda menaikkan pandangannya, balas menatap ayah mertuanya itu. Kesedihan yang teramat sarat di mata Raja Anarka itu, akhirnya setelah apa yang diusahakannya, Abraham hanyalah seorang ayah yang ingin anaknya bahagia dan mengenal cinta. Tapi ia sekarang hanya bisa menatap balik sambil tersenyum pada mantan menantunya itu. Semua mata menatap ke Amanda saat gadis itu keluar dari aula pertemuan. Illarion seakan gila saat melihat gadis mungil itu keluar dengan pipi yang masih basah, karena sedari tadi pria bersurai hitam itu mengutuk dirinya mengajukan perceraian dan mempercayai Amanda sepenuh hati, begitupun para koleganya menatap Pangeran Hitam bagai pria yang dibodohi dengan mudah oleh seorang wanita lemah. Illarion benci pandangan diremehkan itu. Itu adalah pandangan yang ia dapatkan ketika kecil, ia lemah dan tak dapat berbuat apa-apa saat masih kecil, hal i
Malam terasa panjang bagi Amanda, ia tak mengetahui keadaan dua orang yang sangat menerima keadaan dirinya. Raja Abraham dan Illarion Black, merekalah yang tak pernah menganggap Amanda ganjil dan berbeda dengan ke'cacat'annya. ‘Apa mereka sudah mati? Raja dan Pangeran Hitam harus tetap hidup. Agar mereka bisa memimpin Anarka. Akupun sudah siap jika dikenakan hukuman berat. Mungkin ini jalanku menyusul orang-orang yang sangat aku sayangi dan cintai.’ Amanda mengelus perutnya. “Maafkan ibu nak,” ucap Amanda sekali lagi mengulang permintaan maafnya sebelum tertidur karena kelelahan akibat berbagai macam hal buruk yang terjadi di hari ini. Lantai batu yang dingin itu bukan tempat tidur yang nyaman bagi siapa pun, tapi Amanda sudah sangat terbiasa dengan keadaan ini, hal yang lumrah ia temui saat di kediaman
Awalnya aku selalu melihat ia seperti wanita yang dingin dan tak pernah tersenyum, ekspresinya selalu datar. Ia mirip sepertiku, kecuali satu hal. Gadis berkulit pucat itu selalu gemetar dan terlihat ketakutan. Manik matanya tak pernah benar-benar menatapku, ia selalu menatap kakiku. Entahlah mungkin sepatu kulitku lebih menarik ketimbang parasku, menurutnya. Tapi penampilan yang tak biasa itu cukup menarik perhatianku. Selanjutnya, kupikir untuk membunuh gadis itu secara perlahan. Menyiksanya dulu mungkin? Bagaimanapun ia adalah keluarga wanita iblis itu. “Ma-maaf.” “Maaf, Tuan…” “Maaf.” Itu ucapan yang sering ia lontarkan dari bibir merah cherry dengan tangan gemetar dan tubuh membungkuk. Hanya puncak kepalanya saja ya
“Aku hanya mengundang orang-orang yang terpilih saja untuk datang ke pesta ulang tahunku,” seru seorang anak gendut dengan leher berlipat. Nyaris seluruh anak di sekolah itu berharap diundang ke pesta cucu Duke Serafin, kakek Samuel yang terkenal kaya itu sangat memanjakan bocah gendut yang sekarang sedang berkacak pinggang dengan sombong. Tapi perhatian anak-anak di kantin dengan interior mewah itu langsung terpecah begitu melihat Maximiliam memasuki cafetaria yang menghubungkan asrama laki-laki dan perempuan itu. Beberapa gadis sedikit menjerit melihat kedatangannya. “Ck!” decak Samuel dengan raut muka tak suka. “Kau tak akan kuundang,” ujarnya sambil menunjuk Max yang melintas di depannya. “Aku juga tidak mengharapkannya,” jawab Max yang duduk meletakkan nampannya di sebelah Niana. Tawa pelan berbisik me
“Berkemaslah, kita langsung balik ke Ibu Kota,” perintah Illarion pada para anak buahnya yang masih masih tergeletak horizontal setelah dua hari menggempur pemberontak di wilayah perbatasan. Sebenarnya Kaisar Hitam enggan keluar dari Ibu Kota, atau lebih tepatnya meninggalkan Amanda. Permaisurinya itu ia tinggalkan setelah nyaris sebulan pernikahan mereka diakui publik. Tapi pemimpin pemberontakan kali ini jauh lebih cerdas dan kuat dibanding sebelumnya, karena itu Illarion Black turun tangan. Setelah Illarion masuk ke dalam tenda hitamnya, erangan pelan keluar dari mulut para prajurit itu. “Astaga Kaisar benar-benar manusia apa seorang monster? Tuan ingin kita segera balik ke ibu kota tanpa membiarkan kita bernapas terlebih dahulu,” keluh seorang prajurit yang baru saja kehilangan tiga gigi depannya karena perkelahian semalam.
Hai, perkenalkan saya penulis cerita ini dengan nama pena missingty.Terima kasih sudah mengikuti kisah Amanda White dan Illarion Black sejauh ini, dan yah, kita sudah berada di chapter terakhir kisah ‘Dipaksa Menikahi Pangeran Kejam’. Terima kasih untuk support teman-teman pembaca semua, di note ini juga missingty ingin meminta maaf jika tulisan yang missingty buat jauh dari ekspektasi dan keinginan para pembaca sekalian.Sebagai permintaan maaf, mungkin diantara para pembaca masih ada merasa plothole yang mengganjal di novel online ini, atau mungkin penasaran dengan beberapa kisah yang tidak disebutkan di cerita ini. Silahkan komentar di bawah ya, mungkin nanti missingty akan buatkan bab epilog untuk itu.Sekali lagi terima kasih kepada akak-akak pembaca sekalian, salam sayang dari missingty. I* inspirasikuh.
Ekspresi menyedihkan yang Illarion tampilkan setelah mendengar perkataan Amanda itu membuat Karak kembali menggaungkan tawanya di ruang bawah tanah itu. “Karma! Kau dengar! Itu Karmamu Illarion!” ucap pria tua itu di sela sela tawanya yang tampak mengerikan.“Jangan tinggalkan aku lagi Amanda,” pinta Illarion terdengar lemah mengikuti langkah gadis itu menuju pintu.Amanda mempercepat langkahnya sembari berurai air mata. Perpisahan dan pergi sejauh mungkin dari Illarion Black adalah pikiran Amanda saat ini.“Galela!” teriak lelaki bertubuh tinggi besar yang hanya beberapa langkah dibelakangnya itu.Amanda menghentikan langkahnya mendengar Illarion mengeluarkan nama lain dari mulutnya.“Kau tak ingin memaksanya memintamu untuk kembali padaku kan Amanda?” tanya Illarion dengan suara lirih seakan penuh kesedihan, tapi tatapan mata dari iris kelam itu terlihat sangat dingin.“Apa maksudmu?” tanya Amanda mengabaikan asas kesopanan den
Mata ungu Amanda langsung terbelalak mendengar nama itu. Karak adalah nama pria yang meracuni Illarion saat pesta dansa di ulang tahun baginda Raja Abraham dahulu. Saat itulah mereka bertemu Galela dan Balton yang menyelamatkan Illarion dan memberikan penawar racun itu.‘Apa karena itu, Illarion menyiksa pria ini? Karena ia pernah diracuni olehnya?’“Kau sepertinya mengenalku?” tebak Karak sembari menyipitkan matanya. Rantai-rantai di punggungnya ikut berderak. “Ah kemampuanku memang luar biasa.”‘Aku tak perlu ikut campur hal ini, sebaiknya aku pergi saja.’“Hei, apa kau tak menyimpan dendam pada pria itu?”Amanda yang bersiap balik kembali menghentikan langkahnya. “Karena?”“Mengorbankanmu.”“Apa maksudmu?” tanya Amanda.Karak kembali terkekeh pelan sebelum menjawab pertanyaan Amanda. “Kau kira siapa yang meracuni Raja? Raja terdahulu.”“Ha?” gumam Amanda tampak bingung. ‘Selama ini aku memang penasar
Wajah Putri Hera langsung pucat pasi. “Tentu saja warna musim semi itu yang paling pas seperti warna daun yang berguguran,” ujar Amanda sambil tersenyum dan menepuk lengan kakak iparnya itu.“Ah iya ten-tentu saja,” balas Putri Hera dengan senyum kaku.“Kami membahas warna gaun yang pas di musim semi, Tuan.”“Oh,” gumam Illarion kemudian naik ke dalam kereta kuda itu. “Kakakku akan berhenti di Istana Utama, ia akan tinggal sementara waktu di sana untuk mempersiapkan pesta pernikahan kita,” jelas Illarion pada Amanda.“Ah! Terima kasih, Putri Hera. Kuharap aku tidak merepotkanmu.”“Oh tentu saja tidak, aku senang akhirnya melakukan ini setelah sepuluh tahun menanti pernikahan kaisar,” balas Putri Hera tampak tertawa. Tapi hal itu malah membuat Amanda menautkan keningnya. ‘Kenapa Putri Hera terlihat sangat tidak nyaman di sebelah adiknya sendiri?’Akhirnya Amanda White dan Illarion Black sampai di is
Ancaman Illarion barusan membuat Putri Hera tercekat, matanya yang berkaca-kaca akibat tamparan di pipi barusan masih menatap tajam adik tirinya itu.“Tuan? Putri Hera?” panggilan lembut dari arah belakang Illarion Black memecahkan suasana tegang diantara dua kakak beradik lain ibu itu.Putri Hera langsung balik berlalu tanpa pamit pada Amanda sambil memegang pipinya yang memerah.“Putri Hera,” panggil Amanda pelan, kemudian balik menatap Illarion. “Putri tidak apa-apa?”Illarion kembali tersenyum manis dihadapan istrinya. “Ia tidak apa-apa, sepertinya kakakku terlalu mabuk di pesta dansa barusan.”Amanda menggumam pelan. “Aku akan membuatkan teh pereda pengar untuknya.”Namun, Illarion malah menggendong ala pengantin si gadis berkulit pucat yang sekarang mengenakan pakaian dengan warna senada rambutnya itu. Sama-sama merah muda.“Tak perlu, biarkan para pelayan yang mengurusnya. Malam ini kau hanya perlu mengurus diriku saja,” ti
‘Harusnya aku menyuruh orang untuk menjemputnya,’ batin Illarion sambil mencari-cari Amanda di antara ratusan tamu undangan yang hadir. Hingga lengkungan di wajahnya terbentuk lebar ketika melihat sosok berkulit seputih salju melewati pintu masuk utama aula tempat diadakan pesta dansa itu. Semua mata kembali mengikuti arah langkah Illarion Black sembari berdecak kagum melihat kesempurnaan fisik milik pemimpin pasukan paling mematikan di seantero Benua Hitam itu, hingga napas mereka tertahan ketika Kaisar Hitam berlutut di hadapan seorang wanita. “Siapa dia?” “Kudengar ia putri Duke Gree, bukannya ia sakit-sakitan dan memiliki anak diluar nikah?” Pertanyaan demi pertanyaan terus bergulir dalam nada rendah tak berani meny