Share

95. Kabar dari Edmun

Penulis: Diganti Mawaddah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ucapan Rana sedikit mengangguku. Baru kali ini dan aku tidak tahu kenapa bisa aku memikirkannya? Apa karena Rama selama ini selalu patuh dan tidak pernah melakukan yang bikin aku tidak suka. Rana juga sedang mengandung anakku, jadi bisa saja ini karena naluri seorang ayah.

"Sarapan, Mas, eh ... Tuan, maksudnya," kata Rana menawarkan. Aku memejamkan mata sejenak.

"Bukan berati kamu bisa panggil aku semau kamu ya, Rana. Semalam itu karena memang sudah tugas kamu melayani aku. Sampai kapan pun kamu hanya karyawan yang dibayar untuk hamil anakku. Ingat itu dan jangan pernah lupakan! Siapkan semua sarapanku, setelah itu, segera pergi dari hadapanku!" Rana mengangguk paham tanpa suara. Aku menyesap teh yang sudah dia atas meja. Tidak lama, Rama kembali dari dapur sambil membawakan spaghetti.

"Ini, Tuan." Piring itu mendarat mulus di depanku tanpa suara. Rana langsung pergi sesuai dengan apa yang aku perintahkan.

"Pagi, Levi."

"Pagi, Mom." Aku tersenyum pada mamaku. Ia pun ikut tersenyum.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Roszilah Talib
masih ga tobat lg mereka semua
goodnovel comment avatar
Yunita Anisyah
apa ratih udh tau ya tetanggaan sama luisa, trus kasih info ke edmun.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   96. Tamu Tak Diundang

    POV Luisa"Bagaimana pekerjaan hari ini, Kang, apakah lancar?" aku menaruh cangkir teh di atas meja. Kang Abdi baru saja keluar dari kamar dengan wajah dan tubuh segar. Ia baru saja pulang dari pabrik pengolahan limbah milik Om Mustopo."Lancar, Non. Masih belajar. Namanya baru dua hari kerja. Kamu gak papa di rumah'kan? Udah ada kabar dari Nisa? Semua aman?" aku tersenyum. Sengaja aku letakkan kepala ini di kedua pahanya. Kang Abdi duduk di bawah sambil meluruskan kakinya. "Satu-satu nanyanya, Kang. Alhamdulillah di rumah aman. Gak ada yang aneh-aneh. Tadi belanja ke warung sayur gak jadi, karena ada tukang sayur keliling di sini. Saya beli di Abang tukang sayur. Terus tadi cek status Nisa lagi makan nasi pecel Lela sama papa. Berarti semua aman. Semoga aja aman terus." Hati ini sedikit meragu. Di rumah sebelah ada Ratih, kakak dari Edmun. Ada juga mantan mertuaku yang sepertinya tinggal bersama Ratih. Ini yang bikin aku sedikit meragu, akan ketenangan hidup bersama Kang Abdi. Kami

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   97. Video Panas

    "Maaf, Ibu siapa ya?" tanya suamiku sambil tersenyum. Ia berdiri dengan santai menghampiri mantan mama mertuaku."Saya mertuanya Luisa. Eh, maksud saya mantan mertua. Bukan begitu Luisa?" aku hanya diam tanpa bisa berkata-kata. Kejadian seperti ini sudah bisa kutebak bisa terjadi kapanpun. Apalagi hanya lima langkah dari depan rumah. Tidak mungkin aku dan keluarga Edmun tidak berpapasan."Oh, iya, Bu. Mohon maaf sekali lagi. Bukan maksud saya untuk tidak sopan pada orang tua, tetapi saya sebagai suami sudah membuat aturan, bahwa istri saya tidak akan berhubungan dengan masa lalunya. Apalagi jejak cerita saat menjadi menantu Ibu, kurang baik. Suaminya mengambil foto istri saya diam-diam, lalu ia berikan pada Levi. Jadi, baik Edmun dan keluarganya, juga Levi dan keluarganya,saya tidak ijinkan untuk bicara dengan istri saya. Mohon dimaklumi ya, Bu." Aku menghela napas lega begitu mendengar kalimat penolakan santun yang diucapkan suamiku pada ibunya Edmun. Aku mengira, suamiku akan membuk

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   98. Trik Rana

    POV PenulisRana membuka ponsel suaminya menggunakan sidik jari, saat Levi tengah terlelap. Perasaan wanita itu mengatakan ada hal yang tidak beres. Satu per satu pesan ia buka dan yang paling mencolok adalah kontak 'Cintaku' sudah sangat jelas itu bukan dirinya. Karena nama kontaknya di ponsel suaminya 'Mbak Pembantu'Ia membaca riwayat chat yang dikirimkan suaminya pada Luisa. Ia segera mencatat nomor itu, lalu meletakkan kembali ponsel suaminya di atas nakas. Rasa penasaran tidak hanya sampai di situ saja rupanya, karena saat ini ia kembali menggunakan jari telunjuk suaminya untuk membuka ponsel berlogo apel digigit itu. Kali ini ia membuka galeri dan menelusuri galeri sejak enam bulan sampai satu tahun yang lalu. Matanya membulat sempurna saat ada foto Luisa tanpa busana di sana. Ada juga videonya. Rana menghapusnya cepat dengan tangan gemetar. Keringat sudah membanjiri kening dan lehernya. Berkali-kali ia menelan ludah karena gerakan tangannya yang gugup, membuatnya sedikit kes

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   99. Operasi

    Jelita menghadiri pesta yang digelar oleh salah satu relasi papanya di Thailand. Dengan menggunakan dres bahan mengkilap, belahan dada rendah, serta dress yang panjangnya hanya sepaha. Janda itu tampil sangat menarik menurutnya. Beda dengan Syabil yang sejak tadi berdiri tidak jauh dari wanita itu. Syabil hanya bisa tertawa saat membayangkan wanita seperti ini tidak akan mungkin membuat Abdi berpaling dari istrinya.Baju kekurangan bahan. Belom lagi operasi sedot lemak yang ternyata tidak terlalu kelihatan. Serta operasi wajah yang ia pikir belum berhasil karena wajah anak majikannya malah ada sedikit mirip dengan Mpok Atik.Syabil menoleh saat Jelita melambaikan tangan padanya. Pemuda itu pun bergegas menghampiri."Ada apa, Non?" tanya Syabil sembari sedikit menunduk. Pakaian yang dikenakan Jelita sangat silau di depan matanya. "Kamu pulang aja duluan. Aku mau kencan satu malam sama Prana." Wanita itu menunjuk lelaki bule berwajah sedikit Asia, yang berdiri di dekat meja bilyard."N

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   100. Kemarahan Levi

    "Rana, Rana!" Mendengar suara yang sangat ia kenal membuat Bu Hera bergegas keluar dari ruangan olah raga. "Levi, kamu kenapa? Ada yang ketinggalan?" tanya Bu Hera dari lantai atas. Levi melangkah dengan sangat lebar langkah melewati dua anak tangga. "Levi, kenapa, Nak?" tanya Bu Hera yang kebingungan. "Mana Rana, Mom?" tanya Levi begitu ia membuka pintu kamar dan tidak menemukan istrinya di dalam sana. "Rana pulang ke kampung. Kakaknya menikah besok. Tadinya Mommy gak kasih, tapi karena kamu mau pergi, jadinya Mommy ijinkan. Rana diantara Pak Samsul. Kenapa? Mau diajak ke Malang?""Bukan, Mom. Siapa yang mau ke Malang sih. Saya mau ke Yogya." Brak!Levi membanting pintu kamar dengan keras. "Heh, tadi pagi kamu bilang mau ke Malang nemuin vendor. Kenapa jadi ke Yogya? Kamu bohongin Mommy? Terus sekarang kenapa kamu gak jadi pergi, malah nyariin Rana? Ada apa?" cecar Bu Hera tak paham."Bukan! Ish, saya mau ke Malang, lalu ke Yogyakarta, Mom." Bu Hera tertawa miring. Ia tahu putr

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   101. Pulang Kampung Part2

    Rana sudah di rumah orang tuanya. Ayahnya sudah lumayan cukup membaik setelah dioperasi prostat. Biaya operasi pun dibantu oleh mertuanya. Awalnya ia tidak yakin bisa pergi, tetapi karena suaminya pergi dan akhirnya ia pun dibolehkan pulang kampung oleh mertuanya. Paling tidak, ia bisa sedikit menghindar dari suaminya. Ia tahu kemarahan akan ia dapatkan. Bisa jadi, pukulan pun akan ia rasakan, tetapi syukurlah suaminya pergi, sehingga ia bisa mengukur waktu sedikit."Kenapa suami kamu gak diajak, Rana?" tanya wanita yang biasa ia panggil Bude Harti."Suami Rana ada kerjaan di Yogyakarta, Bude. Makanya Rana bisa ke sini. Kalau tidak, Rana repot ijinnya," jawab gadis itu sambil tersenyum ramah. Ada banyak makanan yang ia beli untuk acara pengajian sebelum pernikahan kakaknya besok. Tetangga pada kumpul karena memang mereka ingin melihat Rana yang sudah lama tidak pernah pulang kampung."Kamu tuh nikahnya kontrak kan?" tanya salah satu ibu yang merupakan tetangga bapaknya."Kalau cuma n

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   102. Kejutan untuk Rana

    Bagaimana, Nyonya?SendPria bernama Samsul panik karena dipaksa mengantar Levi ke kampung Rana. Ia tidak bisa menelepon karena anak majikannya itu masih dalam keadaan setengah sadar duduk di bangku belakang.Aroma anyir muntah yang baru saja keluar dari mulut pria itu membuat Pak Samsul harus menahan napas. Nyonya HeraBawa saja di ke terminal. Bilang kamu menurunkan Rana di sana. Kamu udah kerja sama saya hampir lima belas tahun, tapi kenapa pinternya lama banget?!Oke, baik, Nyonya.SendPria itu pun kembali menekan pedal gas karena lampu hijau menyala. Levi masih tidak sadar ada di mana, sehingga sedikit menguntungkannya. Setengah jam kemudian, Pak Samsul pun tiba di pintu masuk terminal. Ia menepi di tempat aman. Tidak begitu banyak bus berlalu-lalang karena jam di tangannya sudah menunjukkan pukul satu dini hari."Tuan, kita sudah sampai di terminal," kata Pak Samsul sembari menggerakkan kaki Levi dua kali. Pria itu tersentak, dengan mata yang menyipit dalam. "Ini di mana? Se

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   103. Mantan Mertua

    Luisa tengah duduk di ruang tengah rumah sambil menonton acara televisi. Suaminya sudah berangkat bekerja dan ia sendirian di rumah. Seperti biasa, suaminya yang berbelanja di warung sayur yang buka pada malam hari, untuk ia masak keesokan harinya.Menyantap nasi liwet versi magic com. Ditambah dengan tahu dan tempe goreng. Tidak lupa sambal sebagai penikmat santapan. Bagaimana bisa anak orang kaya dan pernah menjadi istri yang selalu dimanja suami, kini memegang pekerjaan rumah tangga semuanya tanpa terkecuali, tanpa mengeluh? Tentu saja bisa jika dibarengi niat dan juga support dari pasangan. Ditambah Abdi juga senang membantunya menyapu rumah saat pagi hari atau mencuci piring bekas makan. Suaminya tidak pernah berat langkah untuk menolongnyaTok! Tok!"Assalamualaikum." Luisa menoleh ke arah jendela. Sambil menggeser pelan kain gorden, ia harus memastikan siapa tamu di depan sana. Ratih, adik dari Edmun yang datang berkunjung.Tidak Luisa, suami kamu sudah berpesan untuk tidak be

Bab terbaru

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   260. Ekstra part

    "Ma, Kevin gak bersalah, Ma. Wanita itu memfitnah Kevin. Kevin gak tahu apa-apa soal Dion dan Kevin gak kenal wanita itu!" Kevin terus merengek pada mamanya dari balik jeruji besi. "Mama justru bingung sama kamu. Kalau kamu gak kenal, kenapa wanita bernama Elsa itu punya semua buktinya? Dia sampai punya struk pembayaran hotel, villa, bukti chat ponsel, bukti transfer, dan rekaman suara kamu berencana mencelakai lelaki bernama Dion. Mama gak bisa bantu kamu, Kevin. Mama harap kamu bertaubat! Pantas Tuhan tidak ijinkan Mama berbesan dengan Bu Rana, ternyata emang anak Mama yang gak pantas bersanding dengan putri mereka.""Mama, semua itu fitnah! Mama harus percaya Kevin." Namun yang dilakukan wanita adalah segera beranjak dari penjara. Tujuannya hari ini adalah pergi ke rumah orang tua Elsa. Ya, ia harus mendengar cerita tentang Elsa dan juga Kevin.Bu Dian terheran-heran melihat kedatangan seorang wanita yang tidak ie kenal."Ibu siapa ya?" tanya Bu Dian yang saat ini sedang menimang

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   259. Pengantin dan Keputusan

    Dewasa(21+) Romi dan Mutia sudah tiba di Bali. Tiket honeymoon pemberian Elsa tentu saja saja tidak akan dilewatkan oleh keduanya. Ya, Elsa-lah yang memberikan Romi tiket bulan madu sebagai hadiah pernikahan kedua suaminya. Sampai kapan pun Elsa merasa tidak akan bisa membalas semua kebaikan dan juga ketulusan suaminya. Pemuda yang menjadi tersangka atas skandal yang ia susun bersama kekasihnya Kevin. Sebuah foto dikirimkan Mutia pada Elsa sebagai informasi bahwa mereka sudah sampai di kamar pengantin yang dipesan oleh Elsa. Selamat berbulan madu. Itulah pesan yang dibalas oleh Elsa. Mutia memperlihatkan balasan pesan pada suaminya. “Aa yakin kalau Mbak Elsa baik-baik saja? kenapa diterima hadiah bulan madu seminggu ini. Mahal banget loh,. Padahal papa juga mau kasih tiket bulan madu, tapi udah keduluan Mbak Elsa,” kata Mutia tisak enak hati. Romi tersenyum hangat, lalu menarik Mutia dalam pelukannya. “Ing

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   258. Senangnya Dalam Hati, Punya Dua Istri

    “Kamu ini, Pa, gak dapat ibunya, tetap saja terobsesi dengan keluarganya. Anak sendiri masih muda, cantik kaya, malah dapatnya suami orang. Nambah anaknya pula.” Rana terus menggerutu di kursi orang tua pengantin. Wanita itu masih tidak ikhlas jika putrinya menikah dengan Romi; anak dari wanita yang dahulunya digilai suaminya. Ditambah posisi Romi saat ini masih istri dari Elsa yang baru tiga puluh dua hari yang lalu melahirkan, tentu saja pernikahan yang seperti terburu-buru ini mengundang banyak gosip di luaran sana. “Ma, anaknya saling suka, kok. Kenapa kita harus gak setuju? Romi itu anak baik. Solatnya rajin dan juga pintar. Dia belum lulus aja udah dapat kerjaan. Pernikahannya dengan Elsa itu kecelakaan, bukan seperti pernikahan lainnya. Mama gak perlu khawatir, anak perempuan kita pasti senang dan bahagia bisa menikah dengan pujaan hatinya.” Levi tersenyum pada para tamu undangan yang sedang berjalan ke arahnya untuk bersalaman. Di seberang kursi orang tua ada L

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   257. Mendadak Mulas

    "Selamat Pak Romi, bayinya lelaki dan lahir dengan selamat, meskipun baru delapan bulan di dalam perut.""Alhamdulillah, apa saya bisa melihat istri saya, Dok? Istri saya beneran gak papa?""Nggak papa, Pak, semuanya sehat selamat. Lagi disiapkan dulu untuk pindah kamar ya. Bayinya juga dibersihkan dulu, baru nanti bisa diazankan.""Berat badannya berapa, Dok?" tanya Bu Diana menyela."Beratnya tiga kilogram lebih dua ons. Panjangnya empat puluh sembilan. Normal semua dan tampan." Romi tersenyum senang sambil menoleh pada mertuanya. "Alhamdulillah, terima kasih banyak, Dok." Semua orang yang ada di sana ikut senang dengan kabar yang diberikan dokter, termasuk Luisa dan suaminya. Meski mereka tahu yang lahir bukanlah cucu dari benih anak mereka, tetapi mereka tidak keberatan dan tetap menerima Elsa. "Selamat Romi, terima kasih sudah menjaga Elsa dengan baik. Bunda gak sangka anak lelaki Bunda bisa hebat sekali seperti ini," ucap Luisa sembari memeluk putranya. Romi terharu, hingga ad

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   256. Persiapan Pernikahan

    "Mama gak habis pikir sama kamu, Elsa. Apa maksud kamu membiarkan Romi menikahi gadis bernama Mutia? Romi itu suami kamu. Dia peduli sama kamu, Elsa. Kamu hamil dan dia juga sayang sama anak kamu!" Bu Diana hampir menangis saat mengetahui kabar bahwa Romi baru saja melamar gadis bernama Mutia. "Gak adil buat Romi, Ma. Sampai saat ini saya gak tahu bagaimana saya di masa lalu. Saya juga gak ngerti hubungan saya dan Romi seperti apa. Ternyata Romi punya wanita yang ia suka, begitu juga sebaliknya. Romi terlalu baik, Ma. Gak mungkin Elsa tega mengambil Romi. Setelah anak ini lahir, Elsa akan melepas Romi. Ini sudah keputusan Elsa. Romi pun setuju. Mama gak usah khawatir, Elsa gak papa. Elsa udah anggap Romi itu adik Elsa. Benar dia sayang Elsa, tapi sebagai kakak, bukan pasangan karena Romi menyukai dan mencintai Mutia. Bulan depan mereka akan menikah, dua Minggu menjelang saya HPL, semoga saja berjalan lancar." Bu Dian memijat keningnya. Ia tidak bisa begitu saja merubah keputusan putr

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   255. Berdamai dengan Takdir

    "Mbak Elsa mau tinggal di sini?" Romi menatap Elsa tidak percaya."Iya, mau di sini saja nginep lagi. Rumah bunda kamu adem." Romi merapikan baju kemeja yang hari ini ia pakai ke kampus. Pemuda itu tidak keberatan saat istrinya membantu mengancingkan beberapa kancing kemeja bagian bawah. "Saya mau kuliah.""Iya, yang bilang kamu mau konser itu siapa? Kuliah aja. Aku mau di sini. Ini kan rumah suamiku." Elsa memegang kedua pipi Romi sambil tersenyum."Boleh? Kalau gak boleh, aku cium, nih!" pemuda itu tidak punya pilihan selain setuju. Elsa tertawa, lalu mengambil tas ransel Romi untuk dibawa ke depan."Aku tunggu di ruang makan ya." Romi menatap pintu yang tertutup kembali. Tidak ada debat di jantungnya, seperti bila ia berdekatan dengan Mutia. Murni sikapnya pada Elsa adalah bentuk perhatiannya sebagai suami. Ditambah Elsa yang sedang amnesia bersikap begitu baik, maka tidak ada alasan baginya untuk membalas sikap buruk Elsa sebelum kejadian kecelakaan itu. Gegas ia menyemprotkan p

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   254. Rumah Mertua

    "Halo, Bun, assalamualaikum." Elsa menyapa sembari mencium punggung tangan ibu mertuanya yang berkurang lebar. Luisa, hari ini ia kedatangan tamu spesial. "Wa'alaykumussalam." Luisa memperhatikan wajah putra dan juga menantunya bergantian."Kalian sudah makan?" "Sudah, Bunda, saya makan makanan di klinik tadi. Boleh duduk ya, Ma." "Oh, iya, duduk aja!" Luisa sedikit canggung. Ia tidak suka dengan Elsa, itu sudah jelas, tetapi Elsa yang malam ini datang ke rumahnya adalah Elsa yang tengah amnesia. "Mau minum apa?" Romi menurunkan ranselnya."Mau air putih saja. Apa saya boleh ambil sendiri ke dalam? Saya mau lihat-lihat rumah mertua." Elsa tersenyum lebar. Sekali lagi Luisa menatap Romi dengan penuh tanda tanya. Putranya itu hanya tersenyum tanpa berkata apapun ."Ada di sebelah kanan." Luisa menunjuk dapurnya. Elsa berjalan melewati mertuanya dengan sedikit membungkuk sopan. "Kenapa dia?" tanya Luisa tanpa suara pada Romi."Lagi bener," jawab Romi juga tanpa suara. Pemuda itu men

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   253. Istri Kedua

    "Gadis yang kemarin pacar Romi?" Elsa menaruh kembali gelas yang hampir saja menyentuh bibirnya. "Bukan, Ma, hanya dekat saja." Elsa meneruskan minum susu ibu hamil."Masih muda. Teman kampus?" Elsa mengangguk."Kayaknya suka Romi." Elsa tersenyum."Iya, kelihatan kok. Kalau tidak suka, mana mungkin berani ke sini hanya ingin tahu kenapa pesannya tidak dibalas." "Lalu kamu?" Bu Dian penasaran dengan raut wajah putrinya."Biasa saja. Tidak cemburu juga. Kehidupan Romi di luar sana bukan sepenuhnya menjadi urusan Elsa. Apalagi masalah hati. Elsa kira, mungkin akan bisa terus menjadi istri Romi, tetapi karena Elsa hamil dan Romi sebenarnya punya kekasih, lebih baik kami berpisah, Ma. Elsa gak papa.""Nak, k-kamu harus tarik ucapan kamu tadi," ujar Bu Dian terkejut. Elsa menggelengkan kepala."Kami masih bisa silaturahmi seperti saudara, Ma. Mama jangan khawatir." Elsa bangun dari duduknya sambil membawa piring kue berisi brownies.Bu Dian hanya bisa menatap kasihan pada putrinya. Nasib

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   252. Siapa Mutia?

    "Jadi kalian pacaran?" tanya Elsa pada Romi dan Mutia. "Kami teman, Mbak," jawab Mutia jujur. "Lalu, ada apa ke sini? Apa kamu belum tahu bahwa Romi sudah menikah?" tanya Elsa tanpa memutus pandangannya terhadap Mutia."Sudah tahu, hanya A Romi udah gak ke kampus dua hari. Saya kira sakit. Wa saya gak dibalas, hanya dibaca saja." Elsa tersenyum pada suaminya. "Karena dia sedang menjaga saya. Jangan sungkan, kalian bicara saja, saya gak mau ganggu. Saya mau istirahat.""Biar saya bantu, Mbak," ujar Romi sudah berdiri untuk memapah Elsa."Aku belum jompo." Elsa mencebik, lalu berjalan masuk ke kamar.Kini, Romi dan Mutia ada di taman belakang. Mutia canggung berduaan saja dengan Romi di rumah mertua lelaki itu."Jadi, apa yang membawa kamu sampai di sini? Kamu nekat sekali," kata Romi sambil menggaruk rambutnya yang tidak terlalu gatal. "Mutia hanya ingin tahu kabar A Romi. Karena pesan Mutia gak dibalas.""Aku gak papa, Mutia. Terima kasih atas perhatian kamu. Sekarang aku masih su

DMCA.com Protection Status