Share

237. Berdamai dengan Takdir

"Iya, tapi sekarang udah gak boleh suka sama cewek lain karena saya lelaki muda yang sudah beristri," jawab Romi diikuti seringai lebarnya. Jika Romi bermaksud bercanda dengan ucapannya, maka tidak dengan Elsa yang baperan. Ia mengira Romi secara tidak langsung mengejeknya dengan usianya yang lebih tua.

"Maksud Lo, gue tua? Lu nyindir?" Romi terkejut dengan kalimat penekanan yang dilontarkan istrinya. Namun, pemuda itu berlalu begitu saja masuk ke dalam rumah. Dari pada ada perang dunia keempat, maka lebih baik mengalah.

Romi mandi dan tidak menoleh sama sekali ke mana pun. Fokusnya adalah untuk menyegarkan badan. Setelah itu makan, barulah ia mengerjakan tugas kampus. Romi berjalan ke dapur untuk membuka tudung saji di meja ruang makan, tetapi tidak ada apa-apa di sana. Rumah juga sepi. Mertua dan iparnya juga tidak ada. Bibik yang bantu-bantu juga sudah pulang setelah ashar.

Pemuda itu menoleh sekilas ke arah ruang tengah, di mana sang Istri sedang menonton televisi. Romi menghela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yunita Anisyah
sabar ya aa.romi, kl elsa g berubahbjuga masih ad neng mutia yg setia nungguin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status