Share

130. Adis Sampai di Yogyakarta

Luisa memperhatikan seluk-beluk kamar yang ia tiduri. Untungnya CCTV kamar tidak ada, tetapi wanita itu yakin, ada CCTV di luar kamarnya. Luisa berjalan ke jendela untuk melihat apakah ia bisa mendobrak jendela itu. Namun, sangat disayangkan jendela itu sudah dipaku mati. Belum lagi teralis yang ada di setiap bingkai jendela.

Luisa terduduk lemas di ranjang. Tidak ada celah untuk ya keluar, sedangkan ia sudah tidak tahan ingin keluar dan kembali bersama suaminya.

Suara anak kunci diputar dua kali. Tandanya prianya yang biasa datang membawakan makanan, akan masuk untuk mengambil piring kotor, bekas makan siangnya.

"Mas, sampai kapan saya di sini? Saya lagi hamil. Saya perlu periksa ke dokter," cecar Luisa dengan begitu memohon . Tomi tidak menyahut. Ia hanya melihat sekilas, lalu segera keluar dari kamar Luisa. Tidak lupa ia meletakkan satu gelas yang isinya berwarna kuning. Aromanya seperti jus mangga.

"Mas, jawab saya! Sampai kapan...."

Brak!

Pintu kamar ditutup keras, lalu terdeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status