Share

Bab 221 Keluar pondok

Malam itu Salwa mulai berpikir buruk mengapa Acep belum keluar juga dari ruangan di mana Neng Mas dirawat. Apa yang sedang mereka lakukan?

Masalahnya Neng Mas di ruangan itu sendirian. Dan, masalah lainnya, Neng Mas suka nonton drama Korea akhir-akhir ini sembari mengemil yang manis-manis.

Ehe hem hem,

Beberapa kali Salwa berdehem, lalu terbatuk-batuk dan lama kelamaan ia ingin muntah karena masuk angin. Malam hari keluyuran di tengah cuaca yang dingin dan kabut juga sempat turun.

Ia pun buru-buru mencari toilet karena tak tahan mual dan ingin muntah.

“Sus, di manakah toilet?” tanya Salwa pada perawat yang lewat. Salwa nyaris pingsan melihat penampakan perawat berseragam berwarna putih yang sudah kucel itu. Tak hanya pakaiannya saja yang terlihat kotor dan kucel, wajahnya pula terlihat pucat dan ada dua lingkaran hitam di bawah matanya.

“Lurus ke depan, belok kanan dan lurus lagi lalu belok kiri,” jawab perawat itu menatap sayu Salwa.

Mungkin saat menjadi seorang dokter kondisi
Piemar

Assalamualaikum, dear reader, mohon maaf sebelumnya akhir-akhir ini Thor sibuk di dunia nyata. Insyaallah ke depannya mudah-mudahan normal lagi, upload naskahnya teratur. Makasih pengertiannya dan supportnya untuk buku ini.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fatmawati Paseng
semangat terus Author..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status