"Semoga kita tidak bertemu lagi dengan mereka! Aku tidak bisa membayangkan kalau semua kebohongan yang kau katakan itu sampai terbongkar, Reno!" "Tapi lepaskan aku! Mereka sudah tidak melihatnya, tidak perlu terus memelukku!" Debar jantung Ilona masih memacu tidak karuan, tapi Ilona yang tadinya
"Wah, ini enak sekali, Kak!" "Benar, ini enak sekali, Bos! Kau memang pintar memasak, Bos!" Jericko dan Neymar nampak sumringah saat menikmati masakan Moreno. Namun, Ilona masih diam saja dan hanya menatap makanan di hadapannya. "Mengapa kau tidak memakannya, Ilona?" tanya Moreno karena Ilona
Jericko pun masih berkutat dengan pikirannya sendiri saat Neymar pun menghampirinya. "Hei, Jericko! Mengapa kau bengong? Mana ponselnya? Sudah mengambilnya?" tanya Neymar yang sudah melangkah mendekat. Tapi Jericko pun langsung menghampiri Neymar dan menariknya menjauh dari rumah agar tidak meng
"Jadi apa yang akan kita lakukan dengan itu, Bos?" Moreno dan Neymar sudah berada di ruang kerja Moreno pagi itu dan entah sudah berapa lama Moreno hanya memandangi berkas petisi yang sudah lengkap itu. "Aku akan memikirkannya nanti, Neymar!" Mereka pun masih sama-sama terdiam saat pintu diketu
Ilona kecewa, benar-benar kecewa. Hubungannya baru beberapa hari dengan Adrian, tapi ia sudah begitu kecewa. Tadi Ilona sempat meminta Adrian mengajaknya saat bekerja agar Ilona tahu di mana Adrian bekerja, tapi Adrian terus menolaknya dengan banyak alasan dan membuat Ilona makin kecewa. Ilona s
"Kurasa kita sudah terlalu lama menumisnya," seru Ilona sambil refleks memundurkan kepalanya sampai kepalanya sedikit menempel ke bahu Moreno. Posisi mereka masih sama dan Ilona mendadak sadar kalau mereka sudah terlalu lama berada dalam posisi ini. "Hmm, baiklah, ini sudah," sahut Moreno akhirn
Ilona langsung menganga mendengar ucapan Moreno yang tidak masuk akal itu. "Apa? Putuskan Adrian? Apa hakmu menyuruhku putus dengan Adrian? Kau bukan siapa-siapa sampai kau bisa mengaturku, Reno!" "Hanya karena pernah menghiburku beberapa kali dan membantuku sesekali tidak membuatmu bisa menyuru
"Istri? Anak?" Moreno sungguh menatap tak percaya pada pria yang memberitahu lelucon ini. "Kau pasti bercanda, Pak! Adrian sudah mempunyai istri dan anak?" "Eh, aku tidak bercanda, Pak." "Tapi ini mustahil!" "Apa maksudnya mustahil, Pak? Maaf, aku tidak mengerti maksud Anda, tapi ada sebua
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda