Suara tegas Moreno mendadak membuat Ilona mematung sejenak. Kedua matanya sudah membelalak menatap Moreno dan emosi di dadanya pun sudah membuncah. "Kau benar-benar gila, Reno! Untuk apa juga aku harus menurutimu? Aku berhak berciuman dengan pria mana saja yang aku suka karena aku masih single,
"Pastikan mereka tidak berciuman? Apa aku tidak salah dengar? Ada apa dengannya? Apa jangan-jangan Kak Reno jatuh cinta pada Kak Ilona?" Jericko terus bergumam sendiri saat akhirnya ia sudah berpisah dengan Moreno. Tentu saja Jericko tidak berani banyak bertanya lagi pada Moreno tadi, namun mend
Ilona terbangun dari tidurnya dengan perasaan yang kesal luar biasa. "Bisa-bisanya aku memimpikan pria itu? Ya ampun, aku pasti sudah gila! Seharusnya yang kumimpikan adalah Adrian, mengapa malah pria itu?" "Dan kami juga ...." Ilona refleks menyentuh bibirnya sendiri. Begitu nyata sekali rasa
"Jadi kau sudah mengerti apa yang harus kau lakukan kan, Jericko?" Moreno, Jericko, dan Neymar sudah berada di restoran dan Moreno sudah menjelaskan semua pada Jericko. "Ah, aku sudah mengerti dan aku sudah menandatanganinya. Beberapa warga juga sudah, kurasa kalau keterangannya begitu jelas, in
"Ah, ternyata tidak sesulit itu! Aku bisa melakukannya! Aku akan segera memberitahu Kak Ilona!" Jericko tertawa sumringah saat ia sudah mendapatkan tanda tangan beberapa warga. Jericko sendiri baru saja pulang tadi saat ia langsung diajak berkumpul oleh beberapa warga dan Jericko pun memanfaatka
"Benar, Pak! Kita lakukan seperti itu saja!" Moreno sedang makan malam di sebuah restoran bersama dengan salah satu kliennya malam itu. Bersama Neymar, mereka pun membahas tentang kerja sama penting mereka dan mereka sangat serius. Sampai saat obrolan mereka sudah mulai santai, Moreno pun berp
Ilona masih berkutat dengan pikirannya tentang Adrian sampai ia tidak menyahuti Jericko dan Jericko pun akhirnya memanggil Ilona makin keras. "Kak!" Ilona yang tersentak pun langsung mengerjapkan matanya. "Ah, iya, kau memanggilku?" "Tentu saja, Kak! Ini sudah lebih dari jam sembilan, aku be
Moreno masih mengepalkan tangannya geram karena sikap Adrian yang seenaknya saja membatalkan janjinya, padahal Ilona sudah berdandan begitu cantik. Karena emosinya yang membuncah itu membuat Moreno pun berniat menghampiri Adrian ke ruang VIP, walaupun jujur saja awalnya ia masih belum yakin bahwa