"Kau belum tidur, Sena?" Bik Arta mengetuk pintu kamar Sena malam itu dan Sena langsung tersenyum menatap Bik Arta. "Belum, Bik. Mungkin karena aku terlalu tegang sampai aku tidak bisa tidur." "Haha, akan menjadi pengantin memang menegangkan, Sena," seru Bik Arta yang melangkah masuk ke kamar Sen
Sena mengembuskan napas panjangnya. "Ya, jangan khawatir, walau aku memutuskan untuk tidak memikirkanmu, tapi aku tidak akan melupakanmu." Sena pun terdiam cukup lama sambil berkutat dengan pikirannya sendiri, sebelum ia membaringkan tubuhnya ke ranjang. Baru saja Sena meraih ponselnya untuk mengu
"Kau cantik sekali, Sena!" Entah sudah berapa kali Paula memuji Sena pagi itu. Sena sudah dibawa ke sebuah ruang VIP di hotel mewah yang akan menjadi venue pernikahan mereka dan Sena pun sedang menunggu saat ia harus keluar untuk acara pemberkatan nikah. Paula, Gretha, dan Bik Arta pun menemani S
"Mengapa kalian bisa membiarkannya pergi begitu saja?" Bik Arta masih terus mengomel saat ia sudah mengantar Xander kembali ke ruangannya. Terlihat Andrew, Peter, Paula, dan Gretha yang masih berkumpul di sana untuk menunggu Xander. Mereka pun nampak kebingungan saat Bik Arta datang bersama Xander
"Ckckck, kau pasti tidak pernah bermimpi akan memakai gaun seindah ini kan? Lumayan, Sena! Lumayan juga! Kau terlihat sedikit berkelas dengan gaun itu! Haha!" seru Giana dengan nada yang mengejek.Jantung Sena pun memacu makin kencang dan Sena makin ketakutan.Tentu saja kali ini Giana tidak datang
Jantung Sena sudah berdebar tidak karuan saat Giana melangkah makin dekat dengannya dan terus mengatakan kalimat-kalimat yang penuh ancaman dan intimidasi. Sena tidak tahu apa akhirnya Xander mengangkat teleponnya atau tidak, tapi mendadak Giana sudah berada tepat di hadapan Sena dan mencengkeram r
Paula dan Gretha begitu putus asa saat mereka menelepon kantor polisi tempat kasus Giana diproses dan mereka malah diberitahu bahwa Giana kabur. Tim kepolisian juga sedang mencari Giana sejak subuh dan Paula pun melapor bahwa Giana sedang ada di hotel. Polisi pun menjanjikan bantuannya ke sana, ta
Tapi Sena tidak benar-benar menangis saat ini. Rasa sedih, takut, dan kecewa mendadak membuat Sena mati rasa sampai ia tidak tahu lagi harus merasa seperti apa pada kakaknya itu. "Giana! GIANAAA!" teriak Sena akhirnya. Giana sendiri yang akhirnya mendengar suara Sena pun mengernyit. "Sepertinya S
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda