"Baiklah, aku tidak bisa bilang keputusanmu itu benar atau salah, tapi jujur saja aku kagum padamu, walau aku juga berdebar karena Miranda di mataku sekarang terlihat seperti wanita dengan gangguan jiwa." Paula membawa Xander dan Sena ke ruangannya setelah mereka menemui Miranda tadi. Tentu saja M
"Jadi dia sudah tiba di apartemennya? Bagus, Henry! Semoga saja setelah ini dia tidak berulah lagi."Xander menutup teleponnya setelah mendengar laporan dari Henry dan ia pun nampak puas. Sena sendiri yang sedang duduk di dalam mobil bersama Xander langsung mengernyit dan kepo. "Apa Miranda mau ti
"Aku hanya bisa membuat nasi goreng. Aku tidak percaya diri memasak untukmu." Sena meletakkan piring berisi nasi goreng ke hadapan Xander. Mereka berada di rumah Sena sampai malam menjelang dan tiba saatnya makan malam, tapi Xander ngotot tidak mau makan di luar. Sebenarnya Xander sengaja sudah m
"Aku lama tinggal di luar negeri, Sena. Dan tahun-tahun awal di sana, aku melakukan semuanya sendiri, seperti bapak rumah tangga?" Xander tergelak sendiri saat mengatakannya. Sena sendiri ikut tertawa membayangkan Xander menjadi bapak rumah tangga dan mengambil alih pekerjaan rumah, rasanya terliha
"Apa Giana tidak akan menemani aku tidur lagi, Bik?" Andrew sudah duduk di ranjangnya malam itu dan ia mencari Sena yang tidak kunjung pulang bersama Xander. "Ah, itu Xander dan Giana sibuk di kantor karena itu mereka tidak bisa pulang cepat. Tapi tidurlah dulu, Andrew. Tidak usah menunggu Giana."
"Selamat pagi, Andrew! Ini sudah pagi, ayo bangunlah!" Sena nampak begitu bersemangat pagi itu dan membangunkan Andrew yang masih terlelap. Sena pun membuka gorden kamar Andrew agar cahaya matahari masuk ke sana dan Sena tersenyum begitu cantik. Setelah menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama
Xander dan Sena masih mematung menatap Andrew yang berbeda. Biasanya Andrew sangat pasif, tapi pagi ini malah Andrew yang menyapa duluan. Bagi Sena, pagi ini Andrew nampak lebih tampan, lebih hidup, dan lebih bercahaya. Sedangkan bagi Xander, ini mengejutkan melihat Andrew yang sama seperti dulu sa
"Makanlah yang banyak." Andrew mengambilkan lauk di piring Sena dengan ukuran normal saat mereka makan bersama di rumah malam itu. Tidak lagi membumbung seperti biasanya, tapi cukup untuk Sena makan. "Terima kasih. Kau juga makanlah yang banyak, Andrew," sahut Sena sambil mengambilkan beberapa lau
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda