Sena masuk ke kamarnya dengan perasaan yang masih kesal setelah bertengkar dengan Xander barusan. Sena pun sampai tidak berniat makan malam, tapi ketukan di pintunya membuat Sena melupakan amarahnya dan membuka pintunya. "Bik Arta?" sapa Sena saat Bik Arta mencarinya sampai ke kamar. "Andrew tahu
Xander pulang ke rumah begitu larut malam itu. Xander memang langsung pergi lagi setelah mandi tadi karena ia tidak mau bertemu Miranda. Bahkan Xander mendesak Henry untuk segera mencari apartemen untuk Miranda karena Xander tidak mau lagi menampung wanita itu di rumah. Begitu Xander tiba di depan
Sena menelan salivanya sambil terus menatap gagang pintunya yang ditekan oleh Miranda. Sena belum sempat mengunci pintunya karena Xander langsung masuk tadi dan kalau Miranda masuk maka Miranda pasti akan salah paham padanya. Sena pun mencoba memberontak lagi untuk melepaskan diri dari Xander, namu
Xander mengernyit dalam tidurnya subuh itu. Entah sudah berapa lama ia tertidur dan ia pun merasakan sebuah tangan di dekat wajahnya. Perlahan Xander membuka matanya dan ia pun langsung disajikan oleh pemandangan leher Sena yang terpampang jelas karena wanita itu sudah tidur dalam posisi duduk deng
Miranda tidak berhenti menggeram kesal karena pertemuannya dengan Xander tadi, bahkan sampai ia sudah berkumpul di ruang makan bersama yang lainnya, ia pun tetap menunjukkan ekspresi yang tidak ramah, berbeda dengan ekspresi yang biasanya selalu ia tunjukkan. Lagi-lagi Xander tidak ikut sarapan dan
Miranda masih mematung tidak percaya mendengar ucapan Henry di telepon, namun harga dirinya membuatnya langsung menutup telepon itu. Untuk sesaat Miranda pun merasakan emosi, bingung, hingga tubuhnya yang gemetar tidak jelas, namun tatapan dari manager dan para pelayan toko membuat Miranda segera t
Miranda melangkah masuk ke perusahaan Xander sambil menyembunyikan emosinya. Bagaimanapun ia adalah orang terkenal yang harus menjaga imagenya, walaupun Miranda akui kalau tadi ia kebablasan menunjukkan sifat aslinya di mall. Hati Miranda terasa begitu panas namun ia tetap melangkah sampai ke ruan
"Apa, Xander? Kau mengusirku dari rumahmu?" lirih Miranda tidak percaya. "Kalau kau mau menyebutnya diusir, silakan saja. Apa pun sebutannya, tapi aku mau kau segera pergi dari rumahku, Miranda. Kita tidak bisa tinggal bersama lagi." "Tidak, Xander! Itu juga rumahku.""Sejak awal rumah itu adalah
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda