"Apa yang sudah kau lakukan padanya, Xander?" Seorang wanita muda yang cantik dan tegas nampak masuk ke rumah Xander sambil mengomeli Xander. "Aku tidak melakukan apa pun padanya, Paula. Dia demam," sahut Xander pada teman baiknya sekaligus dokter yang selama ini selalu merawat Andrew. "Aku baru
Kalau bersama Giana, Xander tidak rela karena Giana adalah wanita brengsek dan murahan. Tapi bersama Sena, Xander tidak yakin pasti apa alasannya, yang jelas Xander juga tidak rela Andrew bersama Sena. "Aku tidak akan melakukannya, Paula," seru Xander akhirnya dengan tegas. "Aku sudah membawa Sena
"Bangun, Sena!""Hmm ...." "Sial, Sena! Bangun!""Hmm ...." Sena pikir ia sedang bermimpi saat ini. Setelah mengalami demam dan setelah libur bekerja selama dua hari, Sena merasa tubuhnya sudah fit sekarang. Sena pun merasakan tidur panjang yang berkualitas dan ia masih begitu menikmati tidurnya
Perlahan Sena pun duduk dan memegang dahi Andrew yang terasa sangat panas."Demamnya masih sangat tinggi, Sena. Tapi tolong, kalau dia sadar, tolong untuk sementara, setuju saja apa pun yang dia katakan ya, Sena," pinta Bik Arta dengan wajah memelas. Sena pun hanya bisa terdiam dan terus terdiam ta
"Aku melihat wanita itu di kamar dan dia sedang menyuapi Andrew makan." Paula masuk begitu saja ke ruang kerja Xander di rumahnya setelah Paula melihat kondisi Andrew. Paula memang belum sempat memeriksa Andrew lagi karena Andrew sedang makan tadi, tapi Paula begitu puas melihat Andrew yang sudah
Paula segera menempatkan dirinya dan memeriksa Andrew dengan cepat. "Demamnya masih, tapi kondisinya sudah jauh lebih baik daripada kemarin. Aku yakin besok kau akan sembuh, Andrew." Paula menepuk bahu Andrew singkat. "Terima kasih, Dokter Paula. Aku lega sekali," kata Bik Arta. "Jangan berterima
"Tinggallah di sini dan jadi perawat Andrew!" Sena langsung mematung tidak percaya mendengarnya. Xander memanggil Sena ke ruang kerjanya malam itu dan Sena sempat bertanya-tanya apa yang mau Xander katakan, tapi akhirnya sekarang, Sena malah mematung sendiri. "Apa kau bilang, Xander? Tinggal di si
"Apa kau melihatku sedang bercanda, Sena? Aku tidak akan pernah bercanda kalau itu menyangkut adikku, Sena." "Lalu ... lalu ... berapa lama aku diberi waktu untuk menyembuhkan Andrew?""Aku tidak akan memberimu tenggat waktu karena aku mau kau menyembuhkan Andrew sampai tuntas. Bukan hanya sekedar
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda