"Dasar sinting! Aku tidak mau tinggal bersamamu, Xander! Aku tidak mau!" "Aku tidak bertanya padamu tapi aku memerintah, Sena!" geram Xander. Sena pun terus menggeleng dan mencoba pergi dari Xander, namun sayangnya Xander langsung mencekal lengan Sena dengan begitu kuat sampai Sena tidak bisa mela
"Giana! Giana Sayang! Akhirnya kau kembali, Sayang! Akhirnya kau kembali padaku!" Xander dan Sena yang tadinya sedang saling menatap tajam pun sontak menoleh ke arah Andrew dan Sena langsung membelalak menatap pria tampan di sana. Untuk sesaat, ia tidak yakin kalau pria itu bicara padanya. Namun,
"Jangan pisahkan kami, Kak! Jangan pisahkan kami!" seru Andrew yang mendadak menangis sedih seolah ia begitu menyayangi Giana dan tidak mau berpisah darinya sedetik pun. Bik Arta yang melihatnya sudah menitikkan air matanya dan Xander sendiri sampai terdiam dengan putus asa. Sumpah demi apa pun, b
"Pastikan mereka tidak melakukan apa-apa, Bik Arta!" Xander terus menggeram sambil melotot kesal saat dengan terpaksa akhirnya ia membiarkan Andrew membawa Sena ke kamarnya. Sena sempat terus menoleh pada Xander, namun Xander juga tidak bisa berbuat banyak selain hanya memalingkan wajahnya seolah
"Tidak apa, Sena. Duduklah!" seru Bik Arta sambil melangkah mendekat dan duduk di ranjang juga. "Eh, Bibik tahu namaku?" "Xander memberitahu kalau kau adalah Sena, adiknya Giana. Nama Bibik Bik Arta, Bibik pengurus rumah di sini dan Bibik ikut membesarkan Xander dan Andrew sejak kecil." Bik Arta m
"Dasar tidak becus semua!" Brak!Xander menggebrak meja kerjanya saat ia mendapat laporan dari Henry di hari yang sudah subuh itu. "Orang kita begitu banyak, tapi menangkap satu wanita saja tidak bisa, Henry? Apa dia hantu yang bisa menghilang tanpa jejak? Atau dia flash sampai kalian terus kehila
Jantung Sena seketika memacu kencang saat bibir Andrew menyentuh bibirnya. Bibir itu hanya menempel tanpa memagut, namun Sena merasa seperti sedang dilecehkan karena sumpah bibirnya belum pernah tersentuh oleh bibir pria sebelumnya, kecuali Hansel yang merenggut first kissnya dengan paksa. Bahkan
Baru saja Sena akan membuka pintunya, namun sang sopir sudah keluar duluan dan membukakan Sena pintu sampai Sena makin sungkan. "Astaga, kau tidak perlu melakukannya, Pak. Terima kasih ya." "Iya, Nona. Apakah aku harus menunggumu di sini atau aku kembali ke rumah saja?" "Eh, kembali saja ke rumah
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda