Home / Rumah Tangga / Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya. / Bab 32. Mam, aku sudah tidak perawan lagi.

Share

Bab 32. Mam, aku sudah tidak perawan lagi.

Author: Tetesan air
last update Last Updated: 2023-11-26 23:40:52

Setelah Marc pergi, Amira kembali membaringkan tubuhnya. Bayangan milik pria tampan itu masih berkeliaran di matanya, walupun ia hanya melihatnya sekilas! Namun sanggup membuatnya resah.

"Ya ampun Amira, apa yang terjadi denganmu?" Amira mengeluh sendiri.

Ia bangkit dari tempat tidur, melangkah menuju kamar mandi. Di sana Amira membasuh wajahnya dengan air dingin, berusaha melupakan apa yang dilihatnya. Entah mengapa otaknya memikirkan hal kotor sehingga membuatnya bergairah.

Saat Amira ke luar dari kamar mandi, keningnya langsung menabrak dada bidang Marc.

"Aow," rintih Amira sambil mengelus kening.

"Makanya kalau jalan pakai mata," ucap Marc.

"Harusnya Mas yang jalan pakai mata," protes Amira yang tak terima disalahkan.

"Kamu kenapa belum tidur?" tanya Marc.

"Karena otakku tidak berhenti membayangkan...." Amira refleks berhenti bicara dan menutup mulut dengan telapak tangan.

"Membayangkan apa?" desak Marc sembari bertanya.

"Um...um...keluargaku di desa," dalih Amira yang langsung me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Redmi 9A
harap tak ada niat jahat di hati eribka terhadap amira..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 33. Tidak ada kata berpisah.

    Satu hari penuh Eribka tidak bisa tenang, ia bingung harus memberitahu Amira atau Marcell. Jika ia memberitahunya, sudah pasti Marcell menikahi Amira. Padahal ia sudah terlanjur menyerahkan kesuciannya kepada pria tampan itu, dan berharap Marcell membalas cintanya."Tidak, Amira dan Marcell tidak boleh mengetahuinya. Lagipula Amira sudah menikah dengan Marc, semoga saja suatu saat mereka saling mencinta." Eribka bicara kepada dirinya sendiri.Ia memutuskan untuk menutup rahasia itu rapat-rapat. Eribka bangkit dari sisi ranjang, bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, setelah itu ia meninggalkan kos menuju desa tempat ia dilahirkan.Setibanya di sana, Eribka benar-benar terkejut mendengar cerita dari ibunya. Ia meraih ponsel dari dalam tas lalu menghubungi Amira."Iya Rib, apa kamu sudah tiba di desa?" Suara lembut Amira dari seberang sana."Iya Ra, aku baru saja tiba," sahut Eribka, "Oh iya Ra, aku ingin mengatakan sesuatu," lanjutnya ragu-ragu."Apa tentang Jordan?" tod

    Last Updated : 2023-11-27
  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 34. Aku harap kamu tidak membenciku.

    Kaki jenjangnya melangkah terburu-buru, tangannya seketika menepis tangan Marc dari pipi Amira."Apa yang Kakak lakukan?" sentak Marcell."Ini bukan urusanmu," sahut Marc dengan nada lembut namun penuh penekanan."Aku tahu itu, tapi Kakak tidak boleh bersikap kasar seperti itu kepada kakak ipar," protes Marcell."Ayo Kak," lanjut Marcell sambil menggenggam pergelangan tangan Amira lalu membawanya pergi.Setibanya di ruang tamu Marcell meminta pelayan untuk mengambilkan satu gelas air hangat. Lalu memberikannya kepada Amira, hatinya terasa pedih melihat air mata menetes di kedua pipi mulus kakak iparnya itu.Entah sejak kapan Marcell memiliki perasaan iba seperti itu, sejak dulu ia tidak pernah peduli dengan orang lain. Ia hanya peduli dengan kesenangannya sendiri, bahkan saat seorang wanita memberitahu tentang kehamilannya! Marcell sama sekali tidak peduli, justru ia meminta wanita itu untuk tidak menghubungi atau mencarinya lagi."Terima kasih," ucap Amira sambil meraih gelas dari ta

    Last Updated : 2023-11-28
  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 35. Mas aku pijit ya.

    Setibanya di kantor, Amira sedikit gugup karena mata karyawan mengarah kepadanya. Setelah 10 tahun kepergian Adella, ini pertama kalinya Marc membawa wanita ke sana. "Mas," panggil Amira sambil berusaha menyeimbangi langkah Marc menuju lift, "Tunggu aku," lanjutnya.Marc memperlambat langkahnya, keduanya pun masuk ke dalam lift menuju ruangan direktur yang terletak di lantai empat puluh.Setibanya di sana Marc meminta Amira duduk di sofa yang ada di ruangannya, setelah itu ia bergegas menuju ruang meeting.Meeting kali ini berbeda dengan sebelumnya, biasanya membahas tentang perkembangan perusahaan Louis grup, namun kali ini membahas tentang pengurangan karyawan.Dengan berat hati Marc harus memberhentikan setengah dari karyawannya. Walupun Marc sebenarnya tidak tega, tetapi ia harus melakukannya karena tak mampu untuk membayar gaji mereka.Meeting pun berlangsung singkat, hanya 45 menit Marc sudah kembali ke ruangannya. Ia menjatuhkan bokongnya di atas kursi lalu mengusap wajah den

    Last Updated : 2023-11-29
  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 36. Andai saja mas Marc ada di sini.

    Dua hari telah berlalu, saat ini Amira sedang bersiap-siap untuk menghadiri acara fashion show di sebuah hotel bintang lima."Rib, kamu udah di mana?" tanya Amira melalui sambungan telepon.Dua hari yang lalu Amira sudah menghubungi Eribka, ia meminta sahabatnya itu untuk menjadi model busananya. Sebab Eribka memiliki tubuh yang tinggi yakni 170 sentimeter."Iya Ra, ini aku udah di jalan. Paling 5 menit lagi sampai," sahut Eribka dari seberang sana."Ok, aku baru on the way sih." Amira baru saja masuk ke dalam mobil.Kali ini Amira diantar oleh Bagus, karena Marc tidak mengizinkannya untuk naik taksi. Sedangkan pria tampan itu tidak bisa ikut karena ada pertemuan dengan klien."Mas, aku pergi dulu ya?" pamit Amira setelah masuk ke dalam mobil, "Doakan semoga berhasil," lanjutnya sambil tersenyum."Iya, itu sudah pasti," sahut Marc tanpa ekspresi."Jangan terlalu berharap," ucap Caterina yang duduk di teras bersama seorang perawat.Amira dan Marc refleks memutar kepala melihat Cateri

    Last Updated : 2023-11-30
  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 37. Aku benar-benar menginginkannya Mas.

    Marc berjalan menuju panggung dengan wajah angkuhnya, namun tetap dikagumi oleh para wanita cantik yang ada di sana. Ketampanannya yang begitu karismatik membuat para wanita jatuh hati kepadanya. Tetapi sayang! Marc tidak pernah membuka hati ataupun meresponnya.Ia tersenyum tipis kepada Amira, lalu berdiri tepat di sampingnya. Keduanya pun menerima piala dan piagam penghargaan dari event organizer secara bersamaan.Senyum indah tidak luntur dari wajah cantik Amira, ia sangat bahagia karena pria tampan itu datang ke sana. Berbeda dengan Marcell, hatinya terasa pedih melihat Amira berdampingan dengan Marc.Ia yakin wanita yang menghubunginya dan mengaku hamil, itu adalah Amira. Pandangan pria tampan itupun tak lepas dari perut Amira yang masih terlihat rata.Marcell pun meninggalkan tempatnya menuju balik panggung, seketika ia disambut dengan pemandangan yang membuat hatinya semakin pedih. Bagaimana tidak! Amira memeluk Marc dengan penuh bahagia."Terima kasih ya Mas sudah datang," uca

    Last Updated : 2023-11-30
  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 38. Pakai etika saat memasuki kamar pribadi orang lain.

    Sebagai pria normal tentu Marc tidak diam seperti patung! Ia membalas ciuman Amira, melumat bibir wanita cantik itu dengan penuh kelembutan. Bahkan kakinya melangkah maju yang membuat Amira melangkah mundur, hingga keduanya terjatuh di atas tempat tidur dengan posisi intens."Ah, Mas." Tanpa sadar satu desahan lepas dari mulut Amira saat Marc mencumbu lehernya.Pria tampan itu tidak hanya mencumbu leher Amira saja, ia pun membuka satu persatu kancing bajunya sehingga menunjukkan belahan kedua gunung Amira.Dengan lembut tangan Marc membuka pengait bra Amira yang terletak di bagian punggung. Seketika ujung yang berwarna kecoklatan itu terpampang indah di hadapannya.Amira yang tenggelam dalam gairah, sama sekali tidak merasa malu bertelanjang dada. Ia membiarkan Marc melumat ujung gunung kembarnya dan meremasnya dengan lembut. Aksi keduanya pun seketika terhenti karena pintu terbuka tiba-tiba. Amira dan Marc refleks memutar kepala untuk melihat siapa yang membuka pintu."Maaf, aku mi

    Last Updated : 2023-12-02
  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 39. Ah, aku pasti salah lihat.

    "Kamu tidak perlu menghawatirkan kandunganku," ucap Amira dengan tegas.Ia bangkit dari tempatnya, berniat untuk meninggalkan ruang keluarga. Tetapi Marcell menarik tangannya, menahannya untuk tetap di sana."Aku harus mengkhawatirkannya, karena janin yang ada dalam kandunganmu adalah anakku." Marcell bicara tidak kalah tegas dari Amira.Amira memutar mata, ditatapnya Marcell dengan tatapan benci, "Apa? Anakmu?""Iya, anakku," timpal Marcell."Hubungan kita sudah berakhir malam itu, jadi jangan menyebutnya anakmu." Amira melepaskan tangannya dari genggaman Marcell, lalu pergi.Saat ia menaiki tangga, saat itu juga Marc menuruni tangga dari lantai tiga menuju lantai dua."Amira, kamu belum tidur?" tanya Marc setelah melihat Amira.Amira tersenyum, "Iya Mas.""Apa itu?" tanya Marc sambil menatap ke arah tangan Amira."Oh, ini...." Amira belum selesai bicara, tetapi Marc sudah meraih kertas dari tangannya."Amira, kamu harus tahu batas waktumu bekerja. Ingat kondisimu saat ini sedang me

    Last Updated : 2023-12-03
  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 40. Kenapa Nyonya tidak memberitahu tuan?

    Walupun Amira sudah 3 Minggu bergabung di perusahaan Louis Group, namun tak satupun karyawan yang mengetahui tentang status wanita cantik itu dengan Marc. Karena saat di kantor Amira selalu memanggil Marc dengan panggilan pak. Walupun mereka selalu datang dan pulangnya bersama."Selamat pagi Pak Marc Alfaro Louis," sapa Karra yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.Wanita berambut pirang itu menerobos masuk tanpa mengetuk pintu ruangan Marc terlebih dahulu. Sikapnya itulah yang membuat pria tampan berusia 40 tahun itu tidak menyukainya.Marc hanya melihat Karra sekilas, lalu kembali fokus menatap layar laptopnya. Ia sama sekali tidak mempersilahkan Karra untuk duduk, bahkan saat Karra berbicara Marc tak meresponnya sedikitpun."Marc, apa kamu tak mendengarnya?" protes Karra dengan wajah kesal.Siapa yang tak kesal, ia berbicara panjang lebar sejak tadi namun lawan bicaranya tidak merespon sedikitpun."Karra, aku sedang sibuk," sahut Marc tanpa melihat lawan bicaranya."Hm, kamu selal

    Last Updated : 2023-12-04

Latest chapter

  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 63. Tidak semudah itu Amira.

    Tepat pukul 7 malam, Marc dan Amira sudah meninggalkan kediaman Louis. Sepasang suami istri itu menuju sebuah gedung hotel bintang lima. Di mana malam ini resepsi pernikahan klien Marc, kebersamaannya satu hari ini dengan Amira membuat Marc lupa untuk menghadiri acara pernikahan kliennya itu."Mas, aku malu," ucap Amira setelah Marc menghentikan mobilnya diparkiran."Kenapa malu?" Tentu Marc bertanya demikian!"Aku belum pernah ke acara pernikahan sebesar ini, jadi aku merasa canggung Mas," jawab jujur Amira."Gak usah canggung, kan ada aku." Marc membuka pintu mobilnya, ia berjalan menuju pintu mobil Amira."Ayo," ajak Marc sambil menyodorkan tangannya.Amira tersenyum gugup, ia ragu untuk menyambut tangan Marc walupun status mereka suami istri."Ayo," desaknya yang langsung dituruti Amira.Keduanya berjalan menuju pintu utama gedung, dengan posisi bergandengan tangan. Jujur saja jantung Amira berdegup kencang, apalagi saat semua mata tertuju ke arah mereka."Selama datang Tuan Marc.

  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 62. Aku tidak peduli dengan masa lalumu.

    Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat, hari yang ditunggu kini telah tiba. Saat ini Amira sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kantor pengadilan agama.Rencana perceraian itupun sudah diketahui seluruh penghuni kediaman Louis, tentu Caterina sangat bahagia. Bahkan ia sudah tidak sabar lagi agar segera ketuk palu.Amira meraih ponsel dari atas meja rias lalu menghubungi Marc. karena akhir-akhir ini Marc jarang kembali ke kediaman Louis, ia datang saat ada perlunya saja. Bisa dikatakan Marc dan Amira tidak pernah lagi satu kamar atau tidur bersama, hal itu karena permintaan Amira.Wanita cantik itu sengaja membuat jarak diantara mereka, itu semua ia lakukan agar cintanya kepada Marc tidak semakin mekar, yang akan mempersulitnya untuk berpisah dengan pria tampan itu."Mas di mana? Aku udah siap," ucap Amira setelah sambungan teleponnya terhubung."Aku masih di hotel, tapi aku sudah meminta pak Bagus untuk menjemputmu," sahut dari seberang sana."Baiklah." Amira memutuskan sambungan t

  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 61. Karena aku mencintaimu.

    Setibanya di hotel, Bagus membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Sebab Marc sudah memberinya satu kunci."Silahkan masuk Nyonya," ucap Bagus dengan lembut dan sopan.Sementara di dalam ruangan tidak ada orang, namun dari arah kamar mandi terdengar suara air. Sudah bisa dipastikan jika Marc sedang membersihkan tubuhnya di dalam sana.Sambil menunggu Marc ke luar dari kamar mandi, Amira merapikan tempat tidur Marc yang sedikit berantakan, sedangkan Bagus sudah pergi dan menunggu di parkiran.Setelah 27 menit berlalu, akhirnya pintu kamar mandi terbuka. Amira refleks berteriak melihat Marc ke luar tanpa mengenakan handuk, pria tampan itu polos tanpa sehelai benang."Aoow...."Mendengar teriakan Amira, Marc pun ikut berteriak karena terkejut. Ia kembali ke kamar mandi untuk meraih handuk, lalu melilitkannya di pinggang untuk menutupi area kejantanannya."Kamu kenapa ada di sini?" tanya Marc setelah ke luar dari kamar mandi."Kita harus bicara Mas," jawab Amira."Kita bisa bicara

  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 60. Yang penting itu kamu Mas.

    "Aku dan Amira sudah saling mengenal, tapi kami tidak memiliki hubungan apapun. Hanya saja...." Marcell terdiam, ia tidak melanjutkan kata-katanya.Marc menyipitkan mata, "Hanya saja, apa?" desaknya."Hanya saja Amira langsung mengandung," jawab Marcell dengan nada bergetar.Marc refleks mengepalkan kelima jari tangannya, melayangkan satu pukulan di wajah tampan Marcell."Amira jelas-jelas hamil, tapi kamu masih mengatakan tidak ada hubungan diantara kalian," sentak Marc, bahkan seluruh tubuhnya gemetar karena emosi."Kakak harus dengar penjelasanku dulu," ucap Marcell dengan lembut.Walaupun sudut bibirnya sudah mengeluarkan cairan merah! Tapi Marcell tidak sedikitpun marah atau kesal kepada Marc."Semuanya sudah cukup jelas Marcell, tidak ada lagi yang perlu kamu jelaskan. Kamu laki-laki yang tidak bertanggungjawab, kamu seperti orang asing, jauh berbeda denganku dan almarhum papah." Marc benar-benar marah.Ia tak menyangka, pria bajingan yang sudah menghamili Amira adalah adiknya s

  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 59. Percayalah, sekali ini saja.

    Satu Minggu telah berlalu, kondisi Amira sudah semakin membaik hanya saja ia belum bisa banyak bergerak dan melakukan aktivitas. Semenjak kembali ke kediaman Louis, Amira tidak banyak bicara, sifatnya berubah 50 persen. Suara ketukan pintu menyadarkan wanita cantik itu dari khayalan, "Masuk.""Permisi Nyonya." Hanum menjulurkan kepala dari balik pintu, sambil membawa sebuah nampan di tangannya.Wanita paruh baya itu melangkah menghampiri Amira yang duduk di atas tempat tidur, ia menaruh nampan di atas meja kecil yang terletak di samping ranjang, lalu mendaratkan bokongnya di sisi tempat tidur."Nyonya makan dulu ya?" ucap Hanum dengan lembut, seraya membujuk."Aku belum lapar Bi," tolak Amira dengan ekspresi datar.Tentu dia tidak lapar, pikirannya sampai saat ini masih kacau balau. Apa yang ia perjuangkan satu persatu pergi meninggalkannya, ia rela menjual kehormatannya demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan Jordan, tapi Jordan justru meninggalkannya. Ia juga rela menikah diat

  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 58. Aku mencintainya

    "Bagaimana keadaan istriku Dok?" tanya Marc dengan nada khawatir.Sebelum membuka mulut, Dokter terlebih dahulu menghela napas. Bagaimana tidak? Bayi dalam kandungan Amira tidak bisa diselamatkan, wanita cantik itu harus segera dioperasi walaupun keadaannya saat ini belum sadarkan diri.Kepala Marc refleks tertunduk setelah mendengar ucapan dokter, ia mengeratkan gigi dan mengepalkan kelima jari panjangnya. Walupun bayi dalam kandungan Amira bukanlah anaknya! Tapi Marc merasa sedih dan kecewa.Begitu juga dengan Marcell, pria tampan itu mendaratkan bokongnya di atas kursi dengan kasar. Kesempatannya untuk memiliki keturunan kini musnah, Marcell benar-benar menyesal atas tindakannya. Jika dia tidak menarik tangan Amira, semua ini tidak akan terjadi.Berbeda dengan Karra dan Caterina, keduanya bersorak ria di dalam hati masing-masing. Sebelum mereka bertindak bayi malang itu sudah tiada, kini hanya menunggu giliran ibunya yaitu Amira."Ya sabar ya Marc." Karra mengelus lengan Marc, ia s

  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 57. Apa yang akan Tante lakukan?

    Tanpa terasa waktu telah berlalu, saat ini benda bulat itu telah menunjukkan pukul 6 pagi. Amira segera bangkit dari tempat tidur, bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya."Apa kamu ada meeting pagi ini?" Pertanyaan itu menyambut Amira saat ke luar dari kamar mandi."Mas sudah bangun?" Amira balik bertanya, ia menatap Marc yang duduk di sisi ranjang yang juga menatapnya."Bukan meeting Mas, tapi aku harus menyelesaikan gaun pengantinnya," lanjut Amira sambil melangkah menuju ruang ganti."Oh, apa kamu butuh bantuan?" Marc kembali bertanya.Amira menghentikan langkahnya, "Tidak Mas, hanya tinggal sedikit lagi, aku bisa sendiri.""Baiklah kalau begitu." Marc bangkit dari sisi ranjang melangkah menuju kamar mandi, begitu juga dengan Amira melanjutkan langkahnya masuk ke ruang ganti.Setelah selesai sarapan, Marc meninggalkan kediaman Louis. Sedangkan Amira bergegas ke ruang kerjanya yang terletak di lantai tiga. Ia harus menyelesaikan gaunnya sebelum jam 12 siang."Apa yang

  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 56. Apa kamu dan Amira pulang bersama?

    "Benarkah? Kamu tidak berbohong?" tanya Marc dengan rasa tak percaya."Iya Mas," sahut Amira sambil tersenyum paksa.Ruangan itupun seketika hening, Marc duduk bersandar sambil menatap Amira tanpa berkedip dengan posisi kedua tangan terlipat di dada. Cara bicara Amira membuatnya sedikit curiga, bahkan kecurigaan itu sampai membuatnya lupa akan tujuannya menemui Amira."Sore ini aku ada pertemuan dengan klien, apa kamu ingin ikut denganku?" Marc kembali membuka mulut setelah hening beberapa menit.Amira tersenyum paksa, "Maaf mas, aku gak bisa ikut. Malam ini aku harus lembur untuk menyelesaikan gaun pengantinnya, karena besok klien akan datang menjemputnya."Amira sengaja membuat alasan untuk menolak Marc, hal itu ia lakukan untuk menjaga jarak dari Marc. Amira tidak mau kedekatan itu akan membuat bunga-bunga cinta tumbuh dan mekar dalam hatinya."Baiklah kalau begitu." Marc bangkit dari kursi dan bergegas meninggalkan ruangan Amira.........................Tanpa terasa waktu telah m

  • Dinodai Adiknya, Dinikahi Kakaknya.   Bab 55. Aku merindukanmu Marc.

    Satu bulan telah berlalu, saat ini usia kandungan Amira sudah memasuki 4 bulan. Perut wanita cantik itupun sudah terlihat menonjol."Mas, hari ini aku terlambat ke kantor," ucap Amira yang baru ke luar dari ruang ganti."Apa kamu ada urusan?" tanya Marc tanpa melihat lawan bicaranya.Pria tampan itu sedang berdiri di depan meja rias sambil merapikan dasi dan memasang benda bulat di pergelangan tangannya."Tidak, hari ini aku harus ke rumah sakit untuk periksa kandungan Mas," jawab jujur Amira.Marc menghentikan gerakan tangannya yang sedang menyisir rambut, ditatapnya Amira melalui pantulan kaca. Seketika ia berpikir untuk menemani Amira ke rumah sakit."Apa perlu aku temani?" Akhirnya Marc membuka mulut."Gak usah Mas, aku bisa sendiri. Lagipula pagi kan Mas ada meeting dengan klien!" Sebenarnya Amira ingin sekali ditemani oleh Marc, hal ini sudah lama ia harapkan. Tetapi Marc pagi ini ada jadwal meeting, Amira terpaksa menolaknya."Iya kamu benar, aku hampir saja lupa," timpal Marc,

DMCA.com Protection Status