Beranda / Romansa / Dinikahi Ustadz Tampan / Mempelajari Hal Romantis

Share

Mempelajari Hal Romantis

Penulis: HalSya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Mimpi gak sih? Mimpi kayaknya?

Masa iya aku udah melakukan hubungan ini lagi, padahal yang aku ingat adalah pas Akang pamit mau pergi ke Kairo. Ternyata kalau sudah ada di depan mata, aku baru bisa bilang bahwa waktu memang berputar sangat cepat.

Dia memelukku, menghujani aku dengan kecupan di manapun matanya memandang. Sampai-sampai kayaknya aku harus pakai jilbab terus tiap hari, merah di leher bakalan bikin malu ibu mertua kalau ketahuan.

Lagian tiga tahun enggak jumpa, serasa pengantin baru sih! Begitu hot, dan lincah. Apalagi dia!

"Akang? Enak gak? Maaf ya, kalau misalkan tempatnya gak sesempit dulu."

Gak tau kenapa, pengen aja ngomong begitu tanpa ada maksud apa-apa.

"Apa sih? Kamu itu ngomong apa? Mau tempatnya lebar satu meter pun, tetap enak untuk saya."

Aku gak kuat tahan tawa dan langsung membayangkan, ketika dia bilang satu meter.

"Lagian ada-ada aja deh, kan saya juga yang membuat tempat itu jadi lebar. Sama kepala bocah dua itu!" timpal dia, mencubit pipiku.

"Ya siapa ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Impian Ke Korsel

    Kita sudah dalam perjalanan menuju ke sebuah butik yang menyediakan baju senada. Tidak perlu dengan model yang mirip, yang penting warnanya sama. Baju itu untukku, Ibu mertua, Zulfikar dan Zulaikha, Retno yang menjaga si kembar, dan terakhir untuk paman Muhlil. Aku sudah tanya orang tuaku kemarin, apakah mau ke Bandung atau tidak untuk menghadiri acara menantunya. Tapi kata ibu tidak usah saja, karena Ayah lagi sakit di Batam. Syafakallah untuk Ayahku, semoga sakitnya bisa menghapus dosa-dosanya.Oh iya berhubung lagi singgung Paman, apa aku tanya aja ya ke dia, apa yang akan dia lakukan setelah ini. Barangkali dia sudah menyusun rencana ke depan dan nanti kita diskusikan bersama."Akang, Rey boleh tahu enggak. Ini kan Akang sudah selesai kuliah dan kembali ke pondok. Setelah itu, Akang mau melakukan apa?"Gak ada salahnya kan bertanya?"Hmm, saya sih sudah memikirkan ini dari jauh-jauh hari," jawab Akang yang terlihat seperti berpikir ulang."Apa masih tetap mau ceramah, atau full d

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Tamu Malam-malam.

    Alhamdulilah, aku melihat penampilan suamiku yang luar biasa. Memakai jubah toga berwarna hitam dengan paduan list gold membuat dia kelihatan lebih ganteng.Salah satu impian aku banget, pengen bisa difoto bareng pasangan di hari wisudanya, dan ternyata impian itu terjadi dengan suami sendiri.Sedangkan kita, memakai baju berwarna hijau mint yang pas untuk tubuh kita masing-masing. Aku memasangkan baju untuk Zulaikha, MasyaAllah dia sangat cantik sekali. Ditambah jilbab anak kecil itu juga membuat pipi bakpaonya makin kelihatan.Sedangkan Zulfikar, dia kelihatan gagah banget seperti Abinya. Topi bayi itu sangat terlihat modis di kepala kecilnya.Aku bahagia banget hari ini.Kita berangkat pagi-pagi pukul enam, karena untuk menghindari macet. Beruntung ada Retno yang setia diajak berpergian ke mana pun, tanpa mengeluh. Di mobil, anak-anak kembali terlelap.Auditorium Andalus sudah di penuhi para wisudawan yang akan mengikuti prosesi Wisuda dan Penghargaan mahasiswa berprestasi lulusan

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Benarkah Ustadz Husein Begitu?

    “Seseorang di uji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah), dia di uji dengan sesuai itu (ringan). Dan bila imannya kukuh, dia di uji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa.” (HR. Bukhari).Aku pernah dengar kajian ceramah dari salah satu ustadz, selagi Akang di Mesir, yaitu 'cobaan yang semakin berat akan senantiasa menimpa seorang mukmin yang shalih untuk meninggikan derajatnya dan agar ia semakin mendapatkan ganjaran yang besar' apa iya? Bisakah dalam hal ini, aku nego ya Allah? Aku mau jadi hamba yang biasa-biasa saja, jadi aku mohon ringankan ujian dalam rumah tangga kami.Bagaimana bisa Ya Allah, seberat ini ujian kami?Aku nangis, sambil mengejar Akang yang dibawa paksa oleh dua polisi itu, tangannya sudah diborgol sampai dia tidak bisa berontak sama sekali."Pak tunggu sebentar, izinkan saya berbicara sama suami saya dulu. Main ambil paksa aja, memangnya suami saya teroris? Baru terduga Pak!" Aku men

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Kegaduhan Di dalam Pondok

    Situasi pondok mulai gaduh, para guru yang bermukim sebisa mungkin mengerahkan tenaga untuk menenangkan mereka. Saat ini, kebanyakan dari mereka adalah santri yang baru masuk,. otomatis rasa kepercayaan mereka terhadap guru baru itu juga seketika langsung memudar.Aku gak bisa membungkam mulut mereka dan ngasih ceramah bahwa ustadz Husein adalah orang yang baik, kalau dasarnya ragu ya ragu.Aku pasrah, dan sementara gak urus masalah santri-santri itu. Saat ini yang harus aku utamakan adalah pembuktian bahwa Akang tidak bersalah."Ustadzah, Retno, tolong ya tenangkan mereka. Beri saja sangsi kalau tidak mau tenang, saya mau telepon pengacara dulu.""Siap Mba Rey, Retno mode galak bakal membungkam mulut mereka!" sahut Retno padaku."Yang sabar ya Rey, cara Allah meninggikan derajat hambanya memang sangat pedih, tapi ingsyallah jika ujian ini terlewati, maka Allah akan semakin menyayangi kalian berdua."Sebelum aku masuk kamar, aku memeluk tubuh Aisyah dulu, karena kata-katanya mampu men

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Abi Sedang Jihad

    Selesai sholat tahajud, aku kembali menumpahkan tangisanku di atas sajadah ini. Tempat manusia mengadu segala kesusahannya ya hanya sama Allah, Maha penolong.Aku mengadu karena hampir tak kuat menerima cobaan ini, tapi kemudian aku ingat ayat Allah yang mengatakan bahwa setelah kesusahan pasti ada kemudahan.Allah yang memberi musibah, maka Allah lah yang pastinya akan memberikan jalan keluarnya juga. Aku mengadu bukan di tempat yang salah.**Tadi pagi, aku mendapat pesan dari Pak Lutfi bahwa beliau sudah on the way ke Bandung. Jadi, aku pun siap-siap untuk segera menemuinya di kantor polisi guna mencari keterangan lebih lanjut, kenapa bisa suamiku tertuduh kasus pelecehan seksual.Bismillahitawaqaltu'alallah, aku memiliki Allah dalam musibah ini, jadi jangan khawatir."Sudah mau berangkat Rey?"Ibu mertua mendatangi aku selagi aku merapikan jilbabku di depan kaca."Iya Bu, pengacara kita sudah otw dari Jakarta, jadi Reynata juga harus siap-siap. Doakan kami ya Bu," kataku kepadanya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Keadilan Dan Materai

    Selang beberapa menit, aku melihat Akang digandeng oleh seorang polisi memasuki ruangan itu dengan wajah yang segar bugar....???Betah amat di kantor polisi, agak curiga saya jadinya kan?Langsung aja tanpa basa-basi, aku mengarah padanya, dan langsung memeluknya dengan erat. Lagi-lagi tangisku pecah di pelukan Akang."Saya kangen sama kamu!" Kalau situ kangen, terus aku apa? Udah mah ditinggal 3 tahun, baru ketemu eh dipisahin lagi!"Gak mungkin kan, Akang? Tuduhan itu pasti salah, iya kan?" tanya aku mencoba untuk meyakinkan diri lagi, dari mulut tertuduhnya secara langsung. "Tentu saja Ay, kamu kan tahu bagaimana saya? Ini semua hanya fitnah. Bagaimana anak-anak? Mereka mencari abinya tidak?" sahut dia, yang tangannya membelai lembut kepalaku."Ya mencari lah pasti, Rey bilang Akang jihad di jalan Allah.""MasyaAllah, itu benar. Saya memang sedang jihad, berperang melawan fitnah keji ini, terima kasih ya Ay!""Tapi kenapa wajah Akang, seger gitu? Habis mandi? Gak lesu, kayak waja

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Kegaduhan Lainnya

    Aku duduk anteng aja di depan ruang interogasi, sampai gak sadar waktu sudah empat jam berlalu. Tapi Akang belum juga keluar.Aneh banget, di dalam pasti dikasih banyak pertanyaan deh sama polisinya, sampai memakan waktu selama ini, atau jangan-jangan, polisinya yang malah dapat siraman rohani dari Akang?Sambil nunggu, aku sambil mengangkat telepon dari seseorang karena ponselku berbunyi."Halo, ada apa Retno?""Mba di mana, sekarang?" Kenapa nada suaranya terdengar sangat panik, ada apa ini?"Mba ya masih di kantor polisi, suami Mba belum selesai ditanya-tanya tuh, ada apa memangnya? Zulfikar sama Zulaikha baik-baik aja kan?" Entah kenapa, pikiran aku langsung ke sana."Duh, mereka baik-baik aja Mba, bukan itu Retno telepon. Tapi, di luar gaduh banget, banyak orang tua santri yang tiba-tiba mau minta anaknya kembali. Kita masih tahan soalnya harus nunggu Rois Santri, Mba mending cepet pulang deh!" papar Retno yang membuat aku reflek memijat ujung kepalaku. Belum selesai masalah Aka

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Demo Di Pondok Al-Aqso

    Sekembalinya aku ke pondok, memang benar seperti kata Retno tadi bahwasanya aku disuguhkan oleh pemandangan yang menakjubkan. Para orang tua itu memang lagi demo di depan rumah Akang dan meminta anaknya keluar dari pondok ini.Kabar itu cepat sekali tersebarnya, mana gak pakai filter lagi.Aku rasa, mereka dari orang tua santri yang baru mondok di sini, tahun ini. Karena kalau santri lama, mereka pasti tahu tabiat dari ustadz Husein, gak mungkin melakukan pelecehan seksual.Aku mengambil napas dalam-dalam sebelum keluar dari mobil untuk menghampiri mereka."Kamu pasti ya istri dari si ustadz mesum itu!" Apa katanya? Aku gak salah dengar? Kurang ajar banget dia mengganti titel orang soleh seperti Akang?"Jaga mulut anda ya Bu, suami saya bukan mesum! Dia amat menjaga pandangan matanya ke yang lain muhrim, gimana bisa anda menyebutnya mesum? Cepat tarik lagi kata-kata anda!" kataku sangat tegas ke mereka semua. Aku marah sekali, sampai suaraku gemetar."Ck! Aku gak bakal menarik ucapan

Bab terbaru

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Cinta Sehidup Sesurga

    POV: USTADZ HUSEINAlhamdulillah, jazakumullah ya Allah, tidak lelah lidah hamba mengucapkan kata syukur atas nikmat yang Allah berikan pada saya.Di usia yang menginjak 31 tahun ini, saya hanya ingin menghabiskan sisa waktu yang ada bersama istri, anak-anak, juga ibunda saya.Mereka lah penguat, penyemangat, penyembuh segala kerisauan yang selama ini saya rasakan.Terutama untuk istri saya, dia adalah wanita yang sangat hebat, wanita yang selalu membuat saya jatuh cinta ketika memandangnya. Wanita yang hanya akan saya cintai hingga akhir menutup mata. Apa yang terjadi pada kita terakhir kali di Korea sana, menjadikan saya banyak berpikir untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan. Pertama, urusan apapun itu sebelum saya berkata iya atau tidak sebaiknya didiskusikan dan cari jalan keluarnya.Karena sejatinya, subhanallah wanita adalah mahluk yang harus kita sebagai laki-laki duluan lah yang mengertinya.Semakin kita egois, seorang wanita akan semakin kuat dengan pendiriannya.Saya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Sepertinya Cerita Yusuf dan Zulaikha

    Aku membanting pintu taksi dengan kuat, setelah sebelumnya memberikan ongkos taksi sesuai tarif.Aku berlari menuju loket informasi, karena 30 menit lagi pukul empat sore."Excuse me, i wanna ask about the plane to Jakarta-Indonesia with Zhara Airline, already departed?"Dia memeriksa komputernya, dan menatap aku lagi. "No yet, now is waiting to boarding pass.""Oh, thank you." Informasi itu cukup meyakinkan aku bahwa aku tidak terlambat, lantas aku langsung saja berlari menuju gate 3 sesuai yang tertera di layar informasi.Aku gak mau kehilangan Akang, aku harus pulang bersama dia. Walau kakiku lelah, tapi aku berusaha mencarinya.Sampai akhirnya aku menemukan seorang laki-laki yang pakaiannya sangat aku kenal. Jas itu, adalah kado ulang tahun dariku, yang katanya jas favorit dan selalu dia pakai dalam momen penting. Dia berdiri menghadap ke jendela sambil memperhatikan prepare pesawat yang siap terbang.Lalu, perlahan-lahan aku berjalan mendekatinya dan dari arah belakang, aku mel

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Ini Pilihan Terbaik

    Aku heran, hatiku sepertinya mati sampai gak merasakan kesedihan sama sekali, bahkan sampai Akang lah yang mengantar aku sampai memesankan taksinya.Aku malah justru merasa bangga pada diri sendiri, karena aku berhasil menang dalam pertempuran kali ini.Biarlah, Akang merasakan rasanya harus mengalah dalam satu situasi.Ingat tidak? Dalam keadaan hamil, aku harus merelakan dia kuliah di luar negeri? Tiga tahun lamanya.Masa kali ini, untuk beberapa bulan aja dia gak sanggup? Gantian dong!Aku menatap ke luar jendela dan memperlihatkan bangunan yang tinggi dan megah itu. Kapan aku bisa setenar itu di sini?Tapi kok lama-lama, mataku ngantuk ya? Rasanya, aku pengen tidur sekejap saja untuk menghilangkan rasa kantuknya. Akhirnya, perlahan-lahan, kelopak mataku mulai sayu, dan pandanganku sedikit kabur. Sepertinya aku tertidur!!***"Jeogiyo Agashi, ulineun dochaghaeshi-imida." ( Permisi Mba, kita udah sampai)"Jeogiyo Agashi? Jhaisso-yeo?" (Apa kamu tidur?)Hah, Akang!!!!Gak sengaja aku

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Satu Jam Lalu

    Satu Jam Yang Lalu~~~~Aku membuka pintu kamar hotel, karena keputusan aku sudah bulat, untuk sekali ini aja, izinkan aku menggapai impianku, biarkan suamiku mengalah, karena gak melulu harus aku yang kalah.Tapi setibanya aku diluar kamar hotelku, Akang kembali menghentikan langkahku dengan rasa panik yang luar biasa."Ya Allah Ay, tidak bisa kah berikan saya kesempatan untuk bicara sama kamu?"Ku jawab dengan menggelengkan kepala.Ada orang yang lewat, baik itu sesama tamu hotel, atau pegawai yang melihat keributan dari kita berdua. Tapi sesudahnya, mereka langsung saja acuh, karena rata-rata orang di sini, sangat tidak peduli dengan urusan orang lain."Oke sayang, oke! Ayo kita masuk dulu ke dalam dan biarkan saya sholat sunah dua rakaat dulu."Masuk ke dalam? Tidak mau lah, tentu! Sama saja menyuruh aku untuk berubah pikiran lagi, seandainya aku masuk ke dalam. "Aku mau pergi sekarang!" "Oke, Ay oke! Tunggu 10 menit di luar sini saja, ya. Kamu mau pergi dengan ridho saya atau t

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Aku Ingin Kembali

    Aku ingat, aku ingat laki-laki itu siapa.Aku ingat semua yang aku alami bersamaan laki-laki itu, dia adalah suamiku. Dia adalah laki-laki yang aku cintai, laki-laki yang cuma menjaga pandangan matanya untukku. Laki-laki yang mencintai aku lebih dari dirinya sendiri.Ya Allah, ini apa? Kenapa aku kembali pada tubuhku di lima tahun yang lalu?Kenapa dia tidak mengenali aku, kenapa dia berkata aku bukan muhrimnya.Sial! Aku mengumpat berkali-kali, tapi rasanya kata-kata itu tidak bisa dikeluarkan dari dalam mulutku. Aku hanya mengatupkan bibir, sambil terus mengeluarkan air mata yang semakin deras ini.Aku gak mau kehilangan dia!Aku gak mau dia tidak mengenali aku!Ya Allah, ingin rasanya aku teriak dan berkata dia suami aku! Mataku melihat dia yang sedang duduk bersila itu, sambil memegang mikrofon dan membaca sholawat pembuka.Bagaimana cara aku mengingatkan laki-laki itu, supaya dia juga ingat bahwa kita suami istri?"Ay, kenapa kamu nangis?" Seorang laki-laki bernama Reza itu tiba

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Kenangan Apa ini?

    Sepertinya tubuh aku dipaksa untuk melewati detik demi detik yang lagi berjalan ini, walaupun serasa seperti melayang, karena kaki aku tidak terasa menapak di bumi. Dari aku selesai mandi, pakai baju gamis yang udah disediakan, memakai riasan, aku seperti gak hidup.Menatap wajah aku di cermin, semua begitu abu-abu. Apa aku berada dalam dimensi lain? Apa aku sedang traveler ke lain waktu?Semua ambigu sekali.Tapi ya sudahlah, mungkin badan aku lagi gak sehat, jadinya pikiran aku kacau. Aku pun segera memakai jilbab, yang sebelumnya benda itu sangat jarang aku sentuh.Potongan sebuah momen pun tiba-tiba terlintas dalam benakku, ketika aku memasang jarum pada jilbab ini."Demi Allah, saya janji tidak akan pernah menyentuh tubuh Mba jika bukan Mba yang mengizinkannya. Saya janji tidak akan mengekang hidup Mba jika mba tidak melewati batas. Silakan hidup seperti biasanya, jika hijab masih berat silakan lakukan pelan-pelan. Cukup berbusana yang menutup tangan dan kakinya, ingsyallah saya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Siapa Dia?

    Hoaaammm... Alarm ini, kalau gak dimatikan rasanya bakal terus berdering sampai kiamat. Dengan malas aku meraih ponselku dan meski tanpa melihatnya, aku udah berhasil mendiamkan bunyi-bunyian yang melengking itu.Setelah menggeliat ke kiri dan ke kanan, aku menguatkan diri untuk bangun meski medan magnet antara tubuhku dam kasur ini kuat sekali."Jadwal gue, apa aja hari ini?"Tanggal 28 Januari, jadwal Reynata adalah pemotretan produk air mineral, dan icon ekspedisi yang terbaru. Syukurlah, mereka memakai aku untuk menjadi brand ambassador-nya, mereka gak salah pilih artis.Setelah dirasa tubuhku siap berdiri, aku langsung turun ke lantai bawah menemui menegerku."Morning Rey Kim, nyenyak tidurnya?"Aku sedikit terpaku melihat rumahku yang tertata lebih rapi, dan digelar karpet juga banyak hidangan di sana."Apa ini Om?" (panggilan Reynata untuk Pak Danu.)"Loh gimana sih, lupa ya? Hari ini kan selamatan rumah lo Rey, sekarang berkat kerja keras lo memilih peran itu, lo udah menghas

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Perdebatan Sengit

    "Akang, aku dapat tawaran ini. Main di sebuah drama, jadi pemeran figuran. Untuk jilbab, nanti akan diganti rambut palsu, dan jangan khawatir sama baju. Aku akan dikenakan baju panjang setiap scene-nya"Setelah berdiri sekian lama, bertatapan dengan sangat serius sama Akang, aku pun berhasil mengatakan hal tersebut. Bahwa aku mendapat tawaran.Dia terdiam sambil melakukan aktivitasnya lagi mengemas baju ke dalam koper."Siap-siap, sebentar lagi kita berangkat ke Bandara," ujarnya tanpa melihat aku dan dapat dipastikan dia tidak mengizinkan aku mengambil peran ini."Kenapa? Aku bilang aku dapat tawaran, dan aku harus tinggal selama beberapa bulan untuk menyelesaikan proses syuting." Rasanya aku gak mau kalah, kali ini."Apa sih? Kamu itu sudah menikah, ada anak kamu di rumah, nunggu uma nya.""Apa artinya aku gak dibolehkan?""Buat apa kamu bertanya jika kamu sudah tau jawabannya?"Siap banget aku kalau disuruh bertengkar hari ini, sudah lama kita gak beradu otot. Selama ini aku seperti

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Tawaran Sebuah Peran Di Drama

    "Maaf ya, Rey selama ini gak pernah jadi istri yang neko-neko sama Akang. Untuk sekali aja."Aku cuma berkata itu pada Akang, sebelum akhirnya aku memutuskan untuk turun ke lantai lobi dan bertemu pak Danu di sana. Dia menunggu aku di kursi khusus tamu dengan dua cup kopi di atas meja."Hai, lama ya nunggu?" sapa aku setelah duduk di hadapannya."Rey, Rey Reynata Adizti anak gue hellooo?? Bisa-bisanya lo nikah sama laki kek gitu? Apa hidup lo sama sekali gak tersiksa?"Sebelumnya, aku gak pernah terima kalau ada satu pun orang yang menghina Akang dengan contoh perkataannya apapun. Tapi aneh banget, aku seakan setuju sama Pak Danu dan baru saja berpikir "selama ini, aku bahagia karena memang bahagia atau karena terpaksa?" Aku berjuang mati-matian, mengurus anak aku saat berpisah dengan Husein, berjuang mati-matian mencari bukti untuk membela namanya. Tapi, untuk aku sendiri mana?"Dengerin Rey, lo gue ambil dari agensi menyebalkan itu, gue rawat lo, gue naikin nama elo sampai tenar G

DMCA.com Protection Status