Share

Bad Mother

Penulis: HalSya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ibu :

Payah! Menaklukkan satu laki-laki kalem begitu saja tidak bisa. Anak sialan! Kamu sudah diberikan bidik catur terbaik, tapi kamu gagal. Tidak ada lagi harapan, dan terima nasibmu sendiri!

Luna terduduk di sisi ranjang, sambil menggenggam ponselnya usai menerima pesan dari sang ibu, sedang tangan kirinya memegang gagang koper yang berisi semua baju-baju miliknya. Hari ini, sesuai perintah Husein bahwa dia harus meninggalkan pondok Al-aqso.

Tidak ada lagi kesempatan bagi dirinya menatap lebih lama karena yang ia tuju sudah mengusirnya.

Memang bodoh, apa yang dia perbuat selama di pondok pesantren ini adalah hal bodoh. Kedatangan dia yang membawa misi menikahi Husein, kini gagal total.

Sang ibu kandung, yang obsesi memiliki menantu tampan itu gagal untuk kedua kalinya. Dulu ibu itu memiliki menantu arsitek muda yang meski sudah berhasil dinikahi lalu hampir memiliki anak, namun takdir berkata lain.

Suami dari Luna meninggal saat kecelakaan maut terjadi dan begitu pula dengan calon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Harus Pergi

    "Assalamualaikum ustadz, maaf mengganggu waktunya pagi-pagi.""Waalaikumsalam, iya ustadz Anton, ana sedang santai juga. Ada apa ya?""Ini.. saya dikabari oleh pihak pesantren Di Bondowoso kalau mereka bersedia mengirim dua guru untuk mengajar di As-Salam nanti.""Walah.. Alhamdulillah... terima kasih ustadz, ana senang mendengarnya.""Iya Ustadz saya juga senang. Namun ini eh, masalahnya pihak sana mau ada yang jemput gurunya. Sedangkan saya tidak bisa pergi karena di minggu ini ada ziarah dengan guru besar.""Oh begitu ya.. tapi apa memang tidak terlalu cepat jika menjemput gurunya, sekarang?""Tidak Ustadz, karena pembangunan pesantren sudah 80%, maka dari itu guru sudah bisa didatangkan. Agar dua guru itu juga bisa ikut merintis pondok dari awal. Jadi bagaimana, apa Ustadz bisa menjemput kedua guru itu ke Bondowoso?"Husein menghela nafas setelah mematikan sambungan telepon itu. Bagaimana, ini berhubungan dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya, jadi Husein tidak bisa menolak. Namu

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Masalah Pt 1

    "Saya tidak akan lama, hanya tiga hari."Kata-kata itu selalu terngiang di pikiran Reynata, dimana saat Husein pamit pada dirinya dan kedua orangtuanya untuk menjemput guru itu. Namun ini bukan hanya tiga hari, tapi sudah lewat 10 hari dan Husein belum kunjung pulang ke Bandung.Reynata cuma bisa pasrah karena saat ia bertanya pada sang suami kapan pulang, Husein selalu bilang tidak tahu karena dia terjebak dengan para guru besar.Alasan lainnya karena dia diminta menjaga pondok Muhajirin itu, sebab para guru sedang ada kegiatan.Reynata sih kurang faham seluk beluknya karena memang dia tak tau masalah per-ustadz-an kayak begitu.Namun satu hal yang bikin Reynata heran adalah suaminya yang gak kunjung pulang.Ayah bunda, apalagi anak-anak udah mulai bawel menanyakan keberadaan Husein. Sehari, Zula dan Zulfi sampai bisa lima kali bertanya kapan Abinya pulang dan Reynata hanya bisa menjawab tidak tahu sambil mengalihkan perhatian si kecil. Misal dengan bermain, sekolah, tidur, atau memb

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Masalah Pt. 2

    Tugu sebuah pesantren besar itu sudah terlihat di depan tiga pasang mata yang saat ini sedang menaiki sebuah mobil sewaan. Reynata tak sabar ingin segera sampai di sana dan ia urungkan niatnya untuk marah pada sang suami.Melihat banyaknya santri di sini, Rey yakin kalau suaminya menang terjebak di pondok ini dan sangat sibuk. Rey janji dia tidak akan marah dan akan berusaha mendengarkan semua penjelasan sang suami.Saat Reynata menurunkan kaca mobil dan bertanya pada salah satu santri di sana, dia menjawab dengan informasi yang sedikit membuat Reynata terkejut."Ustadz baru itu sedang berada di sebuah gedung besar, mengisi ceramah. Lokasinya sekitar 15 menit dari sini, peresmian gelanggang olahraga baru. Namanya Gor JSJ.""Baiklah terima kasih."Mau tak mau Reza mengantarkan Reynata ke tempat yang tadi di sebutkan oleh si santri tadi. 15 menit berlalu mereka sudah ada di depan gedung yang memang kelihatan baru ini. "Tunggu sebentar ya, gue kabarin kalau akang Husein ada di dalam. Ja

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Masalah Pt. 3

    "Hiks.. Ra.. Hiks huhuhuhu Ra hiks." Clara menghela nafasnya saat Reynata menangis kencang di pelukannya.Reza yang berdiri tepat di depan dua sahabatnya segera mengelapi jejak air mata Reynata yang terus mengalir keluar tanpa henti. Wanita yang sedang bersedih itu lupa membiarkan tangan lelaki lain menyentuh kulitnya. Karena saat ini, Rey benar-benar sedang kalut."Sayang Rey, udah hikss gue jadi ikut sedih.. gue musti gimana ini?"Mendengar itu, Rey makin mengeraskan tangisannya karna mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Dimana seorang wanita mengatakan jika Husein adalah calon suaminya.Terluka? Tentu saja. Sakit hati? Jangan di tanya. Kecewa? Sangat!Dan beruntungnya tadi Clara dan Reza masih menunggu di depan gedung itu dengan sabar, jadi Rey punya tempat pelarian dari suaminya. Perlu diketahui bahwa saat ini Reynata dan kedua sahabatnya sedang menyewa sebuah hotel. Clara bahkan belum sempat menemui sepupunya karena masih sibuk mengurus perihal masalah Reynata ini.Siapap

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Masalah Pt. 4

    Begitu dilarikan ke rumah sakit besar kota Bondowoso, orang tua Reynata langsung mengambil penerbangan tercepat, sampai tiga jam kemudian, mereka sudah tiba di rumah sakit tempat anak perempuannya dirawat. Si kembar dengan sangat terpaksa ditinggalkan begitu saja bersama Retno agar tidak melihat bagaimana kacaunya rumah tangga orang tua mereka.Sekarang semuanya pasti sedang merasa sedih, terlebih saat ayah dan bunda mendengar semua cerita yang dilontarkan Clara tadi. Cerita yang benar-benar membuat mereka menggelengkan kepala, dan tak menyangka bahwa Husein sekejam itu.Mereka berdua, kecewa pada sosok Ustadz yang luarnya baik, tapi sekalinya Husein pria licik.Dugh Dugh Dugh.. suara gedoran pintu beberapa kali terdengar dan itu menarik atensi ke empat orang yang ada di ruangan itu.Dengan tak sabar, segera pintu terbuka lebar dan menunjukkan seorang pria yang wajahnya kacau. Pria yang tak lain adalah Husein itu, langsung melangkah memasuki kamar rawat yang tadi dijaga oleh beberapa

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Realita nya

    "AAAAAAA!!!!" Husein tersentak kaget saat mendengar teriakan nyaring dari arah sampingnya, dimana kepala Reynata sedang berada di dada lelaki itu. Sebuah posisi yang disukai Reynata agar tidurnya lebih nyaman."Ay? Kenapa? Hei istighfar, apa kamu mimpi buruk?" tanya Husein gelagapan, mengingat ini masih pukul dua malam.Rey yang sadar keberadaan sang suami disisinya refleks duduk dan menengok ke kanan dan kiri dengan panik."Ini dimana?!" Pekiknya sambil menatap mata Husein dengan tatapan kalut.Ustadz tampan itu mengerutkan keningnya, ia mengedipkan matanya bingung dan mengelus lengan sang istri lembut. Ia juga ikut celingukan sana sini, mencari objek yang dimaksud Reynata."Sebentar ya sayang.."Husein menyamankan posisi mereka berdua karena saat ini Reynata benar-benar ketakutan. "Kita di kamar sayang, kenapa hm?" Rey mengedipkan matanya bingung. la lalu mengalihkan pandangannya ke segala arah.Mereka berada di kamar mereka sendiri, kamar yang sama seperti yang dia lihat beberapa

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Hampir Saja

    "Jadi, apakah calon istri saya yang kedua cantik?" goda Husein. Hmm sepertinya dia belum jera dengan segala ancaman Reynata. Masih saja punya nyali untuk menggoda istrinya itu."CANTIK BANGET!" setelahnya Reynata dengan segera mengambil bantal dan memukulkannya ke arah Husein."Eh udah berani sekarang pukul-pukul?"Tidak, Husein tidak marah melainkan gemas karena istrinya itu semakin berwajah merah padam."Habis akang ih, jangan bahas lagi ah. Rey jengkel, kesel, marah, sedih, terlebih apaan dia bilang 'jangan marah sama calon suami saya' Dan akang tau? Akang diem aja ditarik-tarik sama dia." cecar Reynata yang kembali mengulang momen cemburunya itu. Padahal itu benar-benar hanya mimpi. Tidak terjadi apapun pada rumah tangga mereka, dan Husein sudah kembali padanya tadi sore.Setelah isya, Reynata memutuskan untuk tidur lebih dulu karena rasa lelahnya setelah menemani anak-anak santri lomba karikatur antar sekolah menengah atas. Dan mimpi itulah yang Rey dapatkan dari rasa lelahnya."

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Kejutan

    "Akang ini beneran boleh? Rey boleh jalan-jalan sama Nadine ke Jakarta?""Kok masih aja gak percaya? Boleh istriku.. sana jalan-jalan saja semau kamu ya, kartu ATM ada di kamu kan? Beli apapun yang kamu mau, pokoknya seneng-seneng aja ya."Yang diperintah masih tak berkutik apa-apa karena jujur Reynata sendiri bingung, kenapa suaminya tiba-tiba minta Reynata jalan-jalan, belanja, dan sang sahabat Nadine sudah menjemputnya tadi."Yang penting jangan kecapekan. Maksudnya kalau terasa kram perut atau pusing, langsung istirahat. Oke?"Sontak Reynata mengangguk bahagia."Sampai jam berapa Rey boleh ke Jakarta?""Pokoknya jam lima sore udah harus di rumah ya.. dan jangan lupa sholat ya.""Siap captain!" Reynata membawa kedua tangannya melingkar di leher Husein dan mengecup pipi serta bibir suaminya berkali-kali. Sebagai tanda bahwa dia sangat senang, juga berterima kasih pada suami yang mengerti ngidamnya.Betul, sejak seminggu lalu, tepatnya ketika Reynata mimpi buruk itu, dia tiba-tiba m

Bab terbaru

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Belum Siap Ketemu

    Dengan sangat perlahan Husein mendekati Rey yang tidur memunggunginya. dia memeluk tubuh kecil itu dari belakang sembari mencium kepala belakang Rey dengan sangat lama. Tak lupa sebelah tangannya juga mengelus perut bunci berusia lima bulan itu."Ana uhibbuka fillahi, Rey.. Demi Allah saya sangat mencintai kamu.. walaupun kamu milik Allah, tapi saya tidak mau Allah mengambilmu.."Tentu tak akan ada jawaban, karena Rey terlelap dalam tidurnya. Husein tahu mungkin saja istrinya itu kelelahan, sehingga sejak sore tadi menjadi lebih sensitif. Dan pikirnya, Masih banyak waktu untuk berbicara mengenai masalah mereka yang Husein tidak tahu karena apa, tetapi sepertinya Ini masalah serius. Dia akan menyelesaikannya besok pagi saat keduanya sudah merasakan tubuh yang segar.Tapi..Sayangnya ketika bangun tidur saat terdengar murrotal sebelum adzan subuh itu, Husein tidak menemukan Reynata. Pikir Husein, mungkin Rey ke dapur sedang memasak seperti hari-hari biasanya, jadi Husein hanya beranjak

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Mengobrol Nanti Malam

    Terdengar seperti kata-kata penuh ketegasan, dan seolah enggan mengatakan hal lebih dari itu. Jelas memang terjadi sesuatu pada istrinya, dan sukses membuat Husein tidak tenang."Rey, tatap saya dulu!"Reynata menoleh sejenak, menuruti perintah Husein tanpa mengatakan apapun."Jika kamu tidak keberatan, setelah makan malam, saya ingin berbicara denganmu."Meski sempat terdiam sebentar, Reynata kemudian hanya mengangguk dan mengatakan. "Ya!" dengan singkat. Baiklah, Husein tak akan menunda apapun lagi, dia mengambil tas yang dia simpan di sofa tadi lalu meninggalkan ruangan tersebut, dengan lemah masuk ke kamar mereka sembari sesekali melihat Reynata yang fokus menscrol ponsel dari arah belakang. Tubuh yang begitu lelah tak dirasanya lagi, justru Husein merasa sangat khawatir dan tak mau ini semakin berlarut-larut. Reynata, tidak pernah bersikap dingin padanya, selama ini sosok Reynata selalu mampu membuat Husein berdebar sepanjang saat. ***Waktu berlalu begitu cepat. Setelah bicara

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Berubah

    Ketika Husein pulang ke rumah pada pukul setengah enam sore, ia mendapati istriinya sedang duduk menonton televisi. Wanita cantik itu terlihat segar karena sepertinya baru mandi, terlihat dari sisi kiri kanan bajunya yang masih kelihatan basah. Padahal tadi baru beberapa menit yang lalu Husein berkali-kali menghubungi Reynata untuk sekedar menanyakan mau pesan apa, atau mau makanan apa. Namun karena tak kunjung mendapatkan balasan Husein mengira Rey sedang sibuk.Dan apa yang dia lihat saat ini berbalik dengan pikirannya tadi. Justru ponsel yang tadi dihubungi Husein itu terlihat bertengger santai di atas meja tak jauh dari posisi duduk istrinya. Jelas Husein merasa heran karena Reynata tidak menyambut kehadiran dia seperti biasanya. "Assalamualaikum, Ay.." sapa Husein saat mencoba duduk di samping Istrinya."Waalaikumsalam." Hanya ucapan itu, tanpa menoleh tanpa embel-embel senyum dan teriakan kangen seperti biasanya. Duduknya pun tidak berpindah posisi bahkan televisi yang Rey to

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Di Hotel

    "Loh itu kan mobil Akang?" Reynata jelas melihat siluet yang dia kenal, sedang duduk di dalam mobilnya, saat ia harus berhenti di lampu merah. Memang bagaimana bisa Reynata, tidak tahu?Dialah lelaki yang tidur bersamanya selama lima tahun. Tapi ke mana arah perginya? Bukankah seharusnya dia ada di lokasi pembangunan? Itu bukan arah pondok pesantren As-Salam yang baru dan ketika lampu sudah hijau mobil Husein lurus melewati Reynata. Tanpa pikir panjang lagi, Rey menggunakan lajur kanan untuk putar balik dan Ya! Dia mengikuti ke mana arah perginya mobil sang suami."Baiklah, ini sudah saatnya aku tahu ke mana perginya Akang yang bersembunyi di balik kata sibuk beberapa hari ini. Ada apa dengan kertas UGD dan segalanya, aku menjadi lebih penasaran." decit perempuan itu saat matanya tak henti untuk mengikuti ke mana arah laju mobilnya Husein.Dengan berat hati, Rey mengakui bahwa saat ini, dia sedang mencurigai suaminya. Lalu dia paksa terus mengikutinya hingga tak lama, dia masuk ke se

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Ready For Konflik?

    "Hoaammm.."Hah? Dengan sangat terkejut Reynata mencoba untuk mendudukkan dirinya dan mulai menelaah keadaan sekitar. Berapa lama ia tertidur?Sepertinya tiga jam, karena saat ini pukul satu siang dan selama itu tidak ada yang membangunkannya?Padahal Rey tau anak-anaknya sudah pulang dan kenapa bundanya juga tak membangunkan dirinya? Rey benar-benar tidak sadar sudah tidur selama itu, seperti pingsan atau mati suri saja. Padahal sebelumnya-sebelumnya Rey dapat julukan pemilik telinga tajam, tapi ini seperti baru saja tidur 30 menit, namun kenyataannya justru tiga jam.Kepalanya terasa sedikit berdenyut namun Rey paksakan jalan keluar kamar dan di sana ia melihat sang bunda sedang memberi makan dua anaknya."Bunda... kenapa gak bangunin Rey? Anak Uma udah pulang? Belajar apa tadi?" Wanita cantik itu mencium kening dua buah hatinya dan menarik kursi lalu duduk di samping ibunya. Ia mengambil garpu lalu menojos buah apel yang sudah dikupas bundanya itu."Uhmm apelnya enak.. siapa yang

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Tolong Kuatkan Saya

    "Apa yang ustadz Husein sembunyikan? Apa jangan-jangan ustadz pemilik dari sebuah kawasan apartemen? Hahaha wajah ustadz memerah tadi."Reza tak berhentinya tertawa saat menyaksikan wajah Husein yang sempat menegang tadi. Pikirnya, kenapa Husein harus takut kalau dia kepergok ada di sebuah kawasan apartemen, sedang seorang manusia itu punya sejuta kegiatan di satu tempat dan gak musti sedang mengerjakan hal-hal yang negatif kan?Lagian kalau tidak ada apa-apa kenapa harus takut menjelaskan?"Apa kamu sedang mengajak saya bercanda?""Hah, aduh maaf ustadz, saya tidak bermaksud begitu. Saya bukan mengajak bercanda, hanya saja saya seperti melihat ustadz dan tak jauh di sana ada seorang perempuan. Tapi yah itu sudah pasti bukan anda kan? Karena yang saya lihat perempuan itu bukan Reynata."Tanpa dipungkiri, Husein dua kali lebih tegang dari sebelumnya.TEETTTTTTTEEETTTTTT"Ahh sudah bunyi bel..Kalau begitu, saya pergi dulu ya ustadz. Selamat pagi, dan assalamualaikum.""Wa-waalaikumsala

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Percakapan dengan Reza

    "Yeaayy sampai.." sorak dua anak kembar itu di kursi belakang. Walau sudah pakai sabuk pengaman tapi tetap saja karena postur tubuhnya yang mungil, mereka masih dapat bergerak bebas dan itu membuat Husein tersenyum sambil geleng-geleng kepala."Abi ayoklah.. anter zula sampe depan kelas.." rengek Zulaikha sambil menarik-narik lengan abinya."Memangnya kenapa gitu harus diantar sampai di depan kelas?""Supaya temen-temen Zula tau kalau abi zula adalah ustadz yang sangaaaat tampan.."Duh, turunan siapa sih genit banget? Mungkin seperti itulah batin Husein melihat tingkah random putrinya."Iya, biar temen-temen Zulfi juga tau kalau zulfi itu ganteng sepelti abinya.." sahut Zulfikar tak kalah heboh dan itu membuat Husein tak berdaya, mau tak mau Husein mengiyakan keinginan dua anaknya."Oke oke Abi anter sampai ke kelas ya.."Sebetulnya baik Reynata maupun Husein memang akan selalu mengantar anak-anaknya sampai ke kelas, tapi entah kenapa hari ini Husein ingin sekali menggoda anaknya deng

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   Kertas Ugd

    "Nah anak uma yang soleh solehah, hari ini diantar sama Abi ya, soalnya Uma mau ngajar kakak-kakak. Mau??""Mau uma.. kalau Abi yang antar pulangnya kita makan esklim.. hoye.."Reynata melirik suaminya yang sedang sarapan kemudian sedikit mendengus. Pasalnya kemarin anak-anak baru saja sembuh dari batuk dan apa kata mereka? Husein membelikan eskrim lagi? Bentar suaminya itu ya.. gak kasian apa liat Reynata tidak tidur gara-gara hidung dua anaknya yang mampet dan berakhir rewel. Harusnya Husein sadar dan ya itu.. suaminya malah mengeyel."Ohh kalian ingat tiga hari yang lalu kenapa? Batuk pilek.. Akang, anak-anak jangan dulu dikasih eskrim ya.. kalau mau beli salad buah aja. Rey kasian liat mereka kemarin gak bisa nafas pilek, ngerti enggak?"Mendengar suara sang istri yang menggema di ruang keluarga, buru-buru Husein menyelesaikan agenda sarapannya setelah itu berjalan menemui sang istri."Ini apa toh? pagi-pagi kok sudah teriak-teriak? Saya dengar, cukup sekali saja." kata Husein sam

  • Dinikahi Ustadz Tampan 2   78

    Ini entah Husein sedang diselamatkan, atau Allah yang memang ingin menghukum Husein, tapi kali ini Husein memiliki sebuah alasan lain hingga tidak jadi jujur lagi dan lagi."Halo, selamat malam.."Husein juga tidak tau jika orang ini, akan meneleponnya larut malam. Oh ayoklah, ini pukul setengah dua belas malam."Assalamualaikum, selamat malam juga.""Ah waalaikumsalam. maaf ya Pak, saya hubungi larut malam seperti ini. Saya cuma mau mengabari jika pesanan anda sudah selesai. Tapi saya harus ke bandara dan terbang ke NTT, karena ibu saya meninggal dunia jadi saya tidak yakin masih ada di Bandung atau tidak. Tadinya saya mau lari begitu saja, tapi saya ingat pesanan anda yang minta buru-buru. Jadi, bisakah kita bertemu sekarang?"Saat itulah Husein keceplosan untuk bilang alhamdulilah, dia punya cara dan alasan untuk menjawab keberadaan dia malam ini."Baiklah kalau begitu, saya bisa. Saya ada di dekat Bandung center medikal, anda di mana, biar saya jemput ke sana.""Oh tidak jauh, ada

DMCA.com Protection Status