Share

6. Sebuah Penghinaan

last update Last Updated: 2025-01-14 19:14:45

Lily terkesiap. Kedua tangannya yang masih digenggam erat Arsen mengepal kuat. Lily kesal melihat Arsen meremehkannya. 

“Aku tidak peduli. Aku tidak akan menikah dengan pria manapun!”

Arsen tersenyum samar, memandang Lily yang menatap penuh rasa kesal.

Merasa cengkeraman Arsen di tangannya mengendur, Lily menyentak tangannya lalu meraih gagang pintu dan pergi meninggalkan Arsen.

Sedang Arsen hanya tersenyum tipis ketika pintu ruangannya di tutup kencang. 

Gadis kecilnya itu ternyata kini telah berubah.

Di luar ruangan, Lily seketika tampak bingung, dia memandang ke arah lift dengan sedikit gemetar. Lily mematung, lalu menoleh kembali menatap pintu ruangan Arsen.

“Bagaimana ini?” gumam Lily sambil meremas sisi baju. Gadis itu tidak memiliki keberanian naik lift seorang diri.

Lily masih mematung sampai melihat pria mendekat dan menyapanya. Lily melebarkan mata, Thomas berdiri memberi senyuman manis padanya.

“Apa sudah selesai berbincang dengan Pak Arsen?” 

“Ah … itu. Iya sudah, aku sudah berbicara dengan ….” Lily menjeda lisan. “Pak Arsen,” ucapnya lantas tersenyum canggung.

Lily menatap Thomas yang mengangguk, dia menyadari pria itu melihat ke arah lututnya hingga dia memilih menggerakkan kakinya.

Lily tersenyum saat Thomas terlihat sedikit tak enak hati.

“Aku pikir kemarin kamu ingin bunuh diri,” kata Thomas.

Lily meringis.

Sekacau itukah dia kemarin hingga membuat orang berpikir dia sudah tidak sayang nyawanya sendiri.

“Aku hanya kurang fokus menyeberang jalan, jangan berpikir yang bukan-bukan,” kata Lily yang bingung. Dia menatap ke arah lift kemudian ID card yang tergantung di leher Thomas.

“Em … sebenarnya aku ingin turun kembali ke lobby. Bisakah kamu membantuku?” ucap Lily agak ragu.

“Membantu?” tanya Thomas dengan kening berkerut halus.

Lily tersenyum aneh, membuat Thomas semakin heran dengan tingkah gadis ini.

“Aku tidak punya kartu akses ke ruangan CEO, jadi aku tidak bisa memakai lift,” kata Lily sambil menunjuk ID card di depan dada Thomas.

“Sebenarnya kamu tidak membutuhkan itu, tapi baiklah aku akan mengantarmu ke bawah. Tak baik kalau kamu tersesat di sini,” balas Thomas.

Lily tersenyum canggung sambil mengangguk. Dia mengekori Thomas berjalan menuju lift, tapi untuk beberapa saat Lily menoleh ke arah pintu ruang kerja Arsen lagi.

**

Lily mengucapkan terima kasih pada Thomas setelah itu melangkah keluar saat pintu lift terbuka di lobby. 

Kesialan seperti terus membuntutinya.

Lily baru melangkah menuju pintu keluar perusahaan dan kembali melihat Sonia. Kali ini wanita itu bersama Bryan.

“Kenapa aku sesial ini?” Lily menggerutu.

Lily mengepalkan telapak tangan begitu erat. Dia tahu kalau Sonia menjabat sebagai direktur sebuah perusahaan, hanya saja tak menyangka perusahaan itu adalah ARS Company milik Arsen.

Lily tetap berjalan meski tahu akan berpapasan dengan dua makhluk itu. Dia berpura-pura tak melihat, tetapi Bryan menyindir dengan suara cukup keras.

“Lihatlah siapa yang sedang bingung mencari pekerjaan karena dipecat papanya? Apa tuan putri sudah berubah jadi upik abu?”

Lily melangkah tak peduli, tetapi ucapan Sonia berikutnya membuatnya terprovokasi.

“Ternyata dia juga tukang selingkuh, sepertinya dia dan pamanmu itu sudah lama mengenal. Mereka bahkan tampak mesra bersama.”

“Apa maksudmu?” tanya Lily dengan tatapan tajam.

Lily melihat Bryan tersenyum miring sambil mendekat. Pria itu berhenti tepat di depan Lily lalu berkata, “Lebih baik jangan dekat-dekat dengannya, kamu tidak tahu Pamanku itu pria macam apa. Kamu baru mengenalnya di pesta orang tuaku, bukan?” kata Bryan.

Lily mengerutkan kening karena bingung dengan ucapan Bryan. Namun, Lily melihat mantan tunangannya itu seperti tidak tenang. Mungkin Bryan Lily sudah mengenal Arsen jauh sebelum pesta ulang tahun pernikahan Arya dan Monica.

Sebuah senyum tipis terangkat di bibir Lily.

“Ingat ucapanku. Wanita polos sepertimu harus lebih berhati-hati,” kata Bryan lagi merendahkan. Lalu kedua orang itu tertawa, menertawakan Lily.

Lily tetap tidak senang dengan ucapan Bryan, lalu membalikkan badan tanpa menanggapi pria itu. Kemudian, Lily berjalan cepat menuju tangga darurat untuk kembali ke ruangan Arsen.

Lily masuk ruangan Arsen begitu saja, sampai membuat pria itu tampak terkejut karena kehadirannya di sana.

Dengan napas terengah Lily berkata, “Baiklah, aku setuju menikah denganmu.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Novita Sari
dadakan dadakan
goodnovel comment avatar
Erni Kuliner
laa di kunci
goodnovel comment avatar
Erni Kuliner
ceritanya bagus dan menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   7. Menikah Dadakan

    Meskipun agak gemetar, tapi Lily bisa bicara pada Arsen dengan sangat lancar. Gadis itu membeku di tempatnya saat Arsen memandang datar padanya.Lily tidak mengeluarkan suara lagi begitu juga dengan Arsen yang duduk tenang di belakang meja kerja.Hingga keheningan itu berakhir saat suara cemas seseorang terdengar di telinga Lily."Maaf Pak Arsen, saya tidak ... "Lily menoleh pada Thomas yang datang dari arah belakang, asisten Arsen itu tampak ketakutan karena tidak bisa mencegahnya masuk tanpa permisi. Lily melihat wajah Thomas pucat, memberikan ketegasan padanya bahwa posisi Arsen sangat terhormat dan disegani."Tinggalkan kami dan tutup pintunya."Lily mengalihkan pandangan pada Arsen yang berdiri bersamaan dengan Thomas yang melakukan perintah pergi meninggalkan mereka.Keberanian dan rasa percaya diri Lily memudar mendengar suara tegas Arsen. Lily menyadari baru saja memutuskan hal besar dengan berani menerima tawaran pernikahan dari pria yang belum lama dia temui."Baru sepuluh m

    Last Updated : 2025-01-15
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   8. Syarat

    Lily melihat Adhitama awalnya kaget mendengar ucapan Arsen, tapi sekejap kemudian papanya itu tersenyum miring.“Menikah? Hari ini juga? Lelucon apa yang sedang kalian pertontonkan padaku?”“Ini bukan lelucon Pak Adhitama, saya benar-benar ingin menikahi Lily,” balas Arsen.Lily menatap lekat wajah Arsen dari samping, dia melihat jelas betapa tegas pria itu saat bicara. Lily tidak mau menyela pembicaraan keduanya dan lebih mencemaskan sang bunda.Lily menoleh ke Risha, tapi hanya sesaat, lalu dia memalingkan wajahnya lagi untuk menghindari kontak mata dengan wanita yang melahirkannya ini.“Lily, apa Bunda bisa bicara berdua denganmu?” Suara Risha memecah keheningan yang terjadi di antara mereka.Lily mengangguk menjawab pemintaan Risha, kemudian berjalan mengikuti sang bunda pergi ke ruang keluarga.Sementara itu, tatapan Adhitama ke Arsen masih sama. Tajam dan penuh tanda tanya.‘Bukankah Arya bilang pria ini anak dari istri ke dua papanya? Dia jelas mendengar saat Lily memutuskan pe

    Last Updated : 2025-01-16
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   9. Berubah Secepat Ini

    Lily diam menunggu reaksi Arsen atas syarat yang papanya berikan. Dia mengalihkan tatapan dari Adhitama ke Arsen, kemudian memandang iba Risha yang tampak memijat kening."Saya tahu Anda tidak bisa menerima begitu saja pernikahan kami.” Arsen membalas dengan tatapan. Matanya tidak menujukkan keraguan sedikit pun. “Jadi, saya akan menerima syarat Anda untuk membuktikan kesungguhan saya ke Lily.”Tanpa sadar Lily menahan napasnya menunggu respon Adhitama, lantas papanya mengangguk lalu tanpa bicara lagi mengajaknya dan Arsen pergi ke kantor urusan agama seperti apa yang sudah mereka bicarakan sebelumnya.Saat Lily dan Arsen berjalan keluar mendahului, Risha tiba-tiba mencekal pergelangan tangan Adhitama.Risha memandang punggung putrinya dan Arsen untuk memastikan mereka sudah jauh, lalu mengungkapkan isi hatinya ke sang suami."Mas Tama, kenapa Mas biarkan Lily menikah dengan pria asing? Apa yang sebenarnya Mas Tama pikirkan?" Risha sedikit emosi. Air matanya yang tertahan kini tumpah

    Last Updated : 2025-01-20
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   10. Satu Kamar

    Lily ingin menyangkal, dia hampir menjawab ucapan Arsen, tetapi para pelayan lebih dulu datang hingga dia mau tak mau kembali mengikuti langkah Arsen.Saat memasuki kamar, Lily terkesiap, matanya memindai kamar milik Arsen yang begitu besar, tetapi tidak banyak furniture di dalamnya.Kini, Lily bingung hendak melakukan apa terlebih setelah pelayan pergi meninggalkan dirinya dan Arsen."Aku akan meminta Bibi Jess membelikan satu lemari pakaian untukmu, meski kita tidur satu kamar, tapi kamu tidak boleh masuk ke kamar gantiku," ucap Arsen.Lily hanya diam mendengarkan, tatapannya tertuju pada Arsen yang berjalan menuju kamar ganti sambil melepas jas kemudian kancing kemeja."Apa jangan-jangan dia menyembunyikan senjata ilegal di sana?” Namun, Lily langsung menutup mulutnya ketika satu pikiran terlintas di otaknya. “Atau mungkin mayat?” Lily menggelengkan kepala keras, menghilangkan pikiran buruk di kepala.Lebih baik dirinya sadar dan membereskan barang bawaannya. Wanita itu menyeret sa

    Last Updated : 2025-01-21
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   11. Mendapat Pekerjaan

    Lily heran, dia hanya kaget mendengar Arsen bertanya dengan nada tinggi seperti itu.“Di sini dingin, jadi aku memakai baju menyesuaikan suhu,” jawab Lily.Lily tidak berani memandang Arsen, matanya menghindari tatapan pria itu yang sedang memindai penampilannya. Lily melirik Arsen yang tampak membuang napas kasar. Pria itu berjalan ke dekat ranjang lalu menyambar remote pendingin ruangan.“Lepas jaketmu atau kamu bisa mati kepanasan,” ucap Arsen dingin.Lily bergeming, dia masih berdiri di tempatnya lalu memainkan ujung lengan dan bulu-bulu di kerah jaket model parka yang biasa dia pakai saat liburan ke luar negeri.Lily terlihat sangat imut dan menggemaskan.“Sebenarnya aku takut tidur satu kamar denganmu.” Lily menunduk, menekan ujung jari kakinya ke lantai dan bicara tanpa menatap Arsen yang masih berada di dekat ranjang.“Malam itu mungkin kita sudah ….” Lily urung menyampaikan isi kepala, bibir mungilnya menghembuskan udara diikuti dengan pundak yang turun. “Aku bukan wanita sep

    Last Updated : 2025-01-21
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   12. Membunuh Secara Perlahan

    Ternyata sepatu bagus juga bisa membawa kita ke neraka. Lily ingin kabur saat tahu bahwa Sonia merupakan direktur pemasaran dari ARS Company. Sialnya sekarang dia harus menjadi bawahan wanita itu. Lily mencoba mengumpulkan kekuatan, terlihat lemah di depan Sonia sama saja menggali kuburan sendiri. “Lihat! Tanpa melewati proses seleksi, dia bisa diterima bekerja di sini.” Sonia berucap lantas menoleh pada staf lain yang ada di ruangan sebelum kembali menatap Lily. “Sebenarnya apa hubunganmu dengan Pak Arsen?” Lily tak merespon pertanyaan Sonia, dia hanya memandangi tingkah selingkuhan Bryan itu yang saat ini sedang memandang remeh padanya. ‘Apa dia mau melakukan hal yang sama seperti delapan tahun yang lalu? Merundungku?’ Lily memandang staf lain yang berdiri diam seperti menikmati pertunjukan antara dirinya dan Sonia. “Karena kamu masuk ke sini tanpa melewati wawancara denganku, maka aku tidak bisa mengakui kemampuanmu.” Lily muak melihat Sonia terang-terangan mencibir dan mer

    Last Updated : 2025-01-23
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   13. Ruang Sempit

    Siang itu di sebuah restoran bintang lima, Arsen duduk diam memandang piring berisi makanan yang baru saja pelayan sajikan. Satu jam yang lalu, ibu mertuanya meminta bertemu dengannya. Arsen bersedia meluangkan waktu karena Risha berkata ingin membahas soal Lily. "Kenapa Anda dan Pak Adhitama tidak menyewa pengawal lagi untuk Lily?" tanya Arsen lalu memandang Risha. Kening Arsen berkerut samar setelah sadar dengan yang telah dikatakannya pada Risha ketika melihat ekspresi aneh di wajah wanita itu. Arsen sedikit menyesal, seharusnya ia tidak menggunakan kata ‘lagi’ tadi atau Risha akan … "Lily pasti sudah bercerita," ucap Risha menarik kesadaran Arsen. "Dia juga pasti memberitahumu alasannya kenapa tidak mau memakai pengawal lagi." "Apa karena dia dirundung dan dikatai anak manja oleh teman-temannya sewaktu sekolah?" tanya Arsen. Arsen tertegun menangkap ekspresi wajah Risha. Kemudian ia menggeleng samar, kembali menyadari kesalahannya berbicara. "Lily pasti akan marah kalau aku

    Last Updated : 2025-01-25
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   14. Trauma

    Thomas berdiri di belakang Arsen yang duduk di samping ranjang Lily. Dia tidak bisa menerka apa yang ada di pikiran atasannya saat ini.Sejak membawa Lily ke rumah sakit Arsen tak bicara apa-apa padanya kecuali hanya fokus pada kondisi Lily.Thomas berniat meminta maaf. Dirinya khawatir mungkinkah ia sudah membuat kesalahan karena menyentuh wanita Arsen?Namun, belum juga Thomas buka suara, Arsen lebih dulu berkata, “Pecat karyawan yang mendorong Lily tadi! Dan pastikan dia tidak akan pernah bisa bekerja di perusahaan mana pun."Thomas merasa lega ternyata bukan tindakannya yang membuat Arsen diam. Dia mengangguk kemudian pamit pergi pada Arsen, sambil berjalan Thomas mengingat kembali kejadian perundungan yang dilakukan staf pemasaran pada Lily di lift.Thomas dan Arsen baru saja kembali dari luar, mereka melihat kejadian itu lantas Thomas buru-buru berlari setelah menoleh pada Arsen yang tampak menggertakkan gigi.Thomas mengambil tindakan karena paham Arsen dan Lily menyembunyikan

    Last Updated : 2025-01-26

Latest chapter

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   53. Panik

    Lily panik. Dia mendorong Arsen sekuat tenaga, menjauhkan tubuh pria itu darinya. "Jangan macam-macam!" serunya panik dan takut.Arsen tersenyum tipis melihat Lily buru-buru bangkit dari tempat tidur.Lily berjalan cepat menuju sofa lalu mengambil berkas kontrak di atas meja. Dia melirik Arsen yang berjalan ke kamar mandi, kemudian mulai membaca isi kontrak pernikahan yang terlanjur ia tanda tangani.Matanya membulat sempurna saat membaca poin-poin perjanjian itu.[Pihak pertama dan pihak kedua akan bekerja sama agar Adhitama mengizinkan pihak pertama dan pihak kedua mengumumkan pernikahan keduanya.]Lily mengerutkan keningnya, bingung. Apa maksudnya ini?"Apa jangan-jangan dia benar-benar serius ingin memberi Papa cucu?" gumamnya, tak percaya.Lily menggelengkan kepalanya. Ini tak seperti yang dia bayangkan.Lily menatap pintu kamar mandi yang tertutup. Lalu, dengan langkah cepat ia meninggalkan kamar sebelum Arsen keluar dari kamar mandi.Saat menuruni tangga, ia berpapasan dengan B

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   52. Kontrak Pernikahan

    Risha menghela napas, bahunya merosot. Ekspresi prihatin tergambar jelas di wajahnya."Keputusan papamu masih sama. Dia tidak akan mengakui Arsen sebagai menantu kalau sampai dia mengingkari janjinya," jawab Risha lirih.Lily terdiam, mencerna kata-kata bundanya. Pantas saja saat itu Arsen tidak langsung mengiyakan permintaannya. Dia tahu Adhitama tidak akan merestui.Apa Arsen menyesal menikah dengannya karena kini sang papa sudah tidak memperlakukannya seperti tuan putri lagi?Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun, ia menepisnya. Arsen sudah bersikap hangat padanya, tidak mungkin dia hanya bersandiwara.Lily masih terdiam, tenggelam dalam pikirannya, hingga sentuhan lembut Risha di lengannya menyadarkannya."Ada apa, Sayang?" tanya Risha khawatir."Tidak apa-apa, Bunda. Aku agak lelah, Bunda. Aku pulang dulu, ya? Aku hanya ingin mengantar oleh-oleh ini," jawab Lily berusaha tersenyum untuk menutupi kekecewaannya."Kamu tidak mau bertemu papamu dulu?" tanya Risha terkejut

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   51. Menikmati Momen

    Bukannya berpura-pura tidur, Lily malah menatap Arsen lekat-lekat, tak berkedip. Ia semakin salah tingkah saat Arsen menangkap basah jari telunjuknya yang menggantung di udara karena tadi hendak menyentuh punggungnya. "Sudah kubilang, tidur," kata Arsen. "Kamu, sulit sekali diberitahu!" "Maaf ... aku hanya ..." Kalimat Lily terputus. Arsen tiba-tiba menarik jari Lily yang tadi tertangkap, lalu didekatkan ke bibirnya. "Apa sudah tidak sakit?" tanya Arsen, ada nada kekhawatiran di sana. "I... iya. Sudah tidak sakit … sejak kemarin," jawab Lily, gugup. Jantungnya berdetak tak karuan. Lily membiarkan Arsen memegang jarinya. Melihat Arsen menatap jari telunjuknya, Lily memberanikan diri bertanya, "Selama ini ... berapa banyak mantan pacarmu?" Arsen melepaskan jari Lily perlahan dan dengan santai menjawab, "Menurutmu, apa pria sepertiku mudah menjalin komitmen?" Pertanyaan balasan dari Arsen justru membuat bibir Lily kelu. "Apa ... selama ini kamu masih sering ke klub? Mi

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   50. Menyentuh?

    Lily tak begitu mendengar ucapan Arsen. Ia menoleh, namun tak menangkap maksudnya. "Ada apa?" tanyanya. Ia melihat ke arah pandang Arsen. Seketika, Lily salah tingkah. ‘Apa Arsen melihatku dan aktor itu saling pandang? Apa dia … cemburu?’ Lily menggigit sedotan minumannya. ‘Tidak mungkin,’ batinnya. ‘Mana mungkin pria sedingin balok es ini punya perasaan padaku?’ "Kalau sudah selesai, ayo kembali ke hotel. Aku lelah," kata Arsen sambil menghentakkan gelasnya ke meja. Lily tersentak, menatap Arsen yang juga sedang menatapnya. "Apa … kamu baik-baik saja?" tanya Lily, melihat wajah Arsen yang memerah. "Berikan kunci mobilnya. Biar aku yang menyetir." Lily buru-buru meletakkan minumannya saat Arsen bangkit berdiri. Namun, Arsen tak menjawab. Ia hanya merogoh saku celananya, memberikan kunci mobil pada Lily, tanpa berkata apa-apa. Sepanjang perjalanan kembali ke hotel, mereka tak bicara. Lily fokus menyetir, sementara Arsen duduk di sampingnya, tangan terlipat di depan d

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   49. Tidak Bisa Hilang Begitu Saja

    Arsen mengemudikan mobil tanpa banyak bicara, sesekali melirik Lily yang duduk di sampingnya. Jari-jari Lily tak lepas dari liontin kalung yang kini melingkar apik di lehernya. Arsen mengalihkan pandangannya ke kaca spion samping, pura-pura mengecek kendaraan di belakang. Meskipun sebenarnya, ia sedang memikirkan jawaban Lily tadi. "Kalung ini ... dari Kak Audrey. Pengawalku dulu." Lily menjawab jujur pertanyaannya, seolah tidak ada lagi rahasia yang perlu dia sembunyikan. Arsen larut dalam ingatan, hingga suara Lily menyadarkannya. "Sekarang kita mau ke mana? Apa mau kembali ke hotel?" Arsen menoleh, lalu menjawab, "Katakan saja jika ada tempat yang ingin kamu datangi lagi, sebelum kita benar-benar kembali ke hotel." Lily terdiam sejenak, berpikir. Lalu, senyum mengembang di wajahnya. "Aku ingin membeli oleh-oleh untuk Bunda. Bunda pasti senang kalau aku bawakan makanan khas Jogja. Bunda juga sudah lama tidak ke Jogja." “Jadi, setelah dari sini, kamu akan langsung menemui Bund

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   48. Arti Kalung Itu

    Lily tak menyangka Arsen akan menanyakan hal itu. Ia jadi salah tingkah, tak tahu harus menjawab apa.Lily kembali menyuapkan es krim ke mulutnya, berusaha menutupi kegugupannya. "Itu ... karena aku merasa kalau ... kamu seperti orang asing."Arsen tertegun. Dahi Arsen berkerut samar ketika perasaan tidak senang tiba-tiba muncul di hatinya setelah mendengar ucapan Lily barusan.Ia menatap Lily yang asyik makan, setelah menghela kecil lalu bertanya, "Apa sekarang aku masih terasa asing bagimu?"Lily mengulum bibirnya, menjilat sisa es krim di sana, lalu menatap Arsen. "Sekarang … aku merasa kamu lebih seperti kakakku." Ia tersenyum lebar, mencoba mencairkan suasana. "Karena aku yakin kamu juga menganggapku seperti adik, atau mungkin malah keponakanmu?"Namun, senyum itu lenyap seketika.Tiba-tiba ada rasa sakit yang aneh di dadanya saat ia mengucapkan kata-kata itu. Ada apa dengannya?Lily menggeleng kecil, berusaha keras menyembunyikan perasaannya yang campur aduk.Arsen ingin menangg

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   47. Ciuman Tidak Langsung

    Mereka tiba di depan sekolah TK Lily. Mereka hanya duduk di dalam mobil, tak ada niatan turun dari mobil dan masuk ke sekolah itu. Lily menghela napas panjang, menatap bangunan sekolahnya. Senyum kecil terukir di wajahnya, mengenang masa lalu. “Dulu, waktu TK, aku punya teman dekat. Tapi, karena aku sering sakit, Bunda harus membawaku pindah ke Jakarta untuk berobat. Kami pun berpisah,” cerita Lily, tanpa diminta. “Sakit apa?” tanya Arsen. “Dulu aku belum tahu. Aku hanya ingat sering mimisan. Setiap kali dibawa ke rumah sakit, dokter selalu mengambil darahku, menusukku dengan jarum besar. Itu mengerikan jika diingat,” jawab Lily, bergidik ngeri. “Setelah itu, baru aku tahu. Aku diduga mengidap leukemia.” “Apa?” Arsen terkejut, menatap Lily tak percaya. Lily menoleh pada Arsen. “Tapi, aku baik-baik saja. Kata Bunda, itu hanya akal-akalan Kakek Buyut. Dia membayar dokter untuk berbohong.” Dahi Arsen berkerut. Kenapa Kakek Buyut Lily melakukan itu? “Kenapa harus berbohong? Kesehat

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   46. Kencan?

    Esok harinya. Cahaya matahari pagi menyusup masuk melalui celah gorden samar-samar menerangi kamar hotel.Lily membuka mata dan terkesiap mendapati Arsen masih terlelap di sampingnya.Jantung Lily berdebar kencang. Dengan perlahan ia menoleh lalu menatap wajah Arsen yang tenang dalam tidurnya. Senyum tipis terukir di bibirnya.‘Biasanya dia sudah bangun lalu sibuk dengan pekerjaannya. Tapi, sekarang dia terlihat seperti bayi,’ batin Lily.Senyumnya melebar. Ia terus mengamati Arsen, terpaku pada ketampanan pria itu.Mata Arsen perlahan terbuka.Lily tersentak. Buru-buru ia memejamkan matanya lagi, berpura-pura tidur.Namun, terlambat. Arsen sudah melihatnya."Hari ini, kamu tidak perlu kembali ke vila," kata Arsen seraya bangkit perlahan dari tempat tidur. Suaranya terdengar serak khas seseorang yang baru bangun tidur.Mata Lily membelalak. Pipinya memerah malu karena ketahuan. ‘Kenapa aku jadi bodoh begini?’"Ke ... kenapa tidak usah kembali?" tanyanya bingung dan berusaha untuk men

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   45. Kenangan Itu

    Di vila.Hujan deras tiba-tiba mengguyur vila, Thomas, di salah satu sudut vila, sedang berbicara dengan Arsen melalui telepon, memberikan laporan tentang situasi terkini di perkemahan."Semua staf sudah kembali ke vila karena hujan deras, Pak,” lapor Thomas. “Anda tidak perlu khawatir, saya sudah memberikan alasan yang masuk akal tentang kepergian Anda dan Nona Lily.”Di seberang panggilan Arsen menjawab, "Lily akan pulang bersamaku. Kalau ada yang bertanya, katakan saja dia dijemput orang suruhan papanya.”Thomas mengangguk, meskipun Arsen tak bisa melihatnya. "Baik, Pak. Oh ya, apa Anda sudah melihat rekaman video yang saya kirim?" tanyanya, memastikan Arsen mengetahui detail kejadian tadi."Ya.""Kemungkinan besar Nona Lily dan Sonia bertengkar lagi.” Thomas menjeda ucapannya sejenak, sebelum melanjutkan dengan hati-hati. “Saya menduga Sonia meninggalkan Nona Lily sendirian di hutan.”Hening sejenak. Arsen tak menanggapi."Menurut saya, sebaiknya Anda meminta klarifikasi dari Soni

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status