Share

13. Mantan Suami Sombong

Author: Diosa
last update Last Updated: 2024-06-02 15:00:16

Daniel melihat kehadiran Vena. Dia menolak akui kalau tengah terpesona.

Inilah sosok Vena yang dinikahi dahulu— begitu cantik dan elegan.

Tak sadar telah dikuasai oleh rasa cemburu dan marah, dia melontarkan perkataan pahit kepada Vena. “Kamu datang juga. Kami di sini sedang membahas kenapa saya ceraikan kamu.”

Daripada mempedulikan Daniel, perhatian Vena tertuju ke sang suami. "Mas Mario nggak apa-apa? Tolong jangan terlalu lama adu mulut sama orang beginian, Mas."

Mario lebih khawatir pada wanita itu. "Nggak apa-apa, kok. Kamu ngapain di sini? Di dalam pasti ada masalah, ya? Mereka ganggu kamu?"

"Itu sih jelas, Mas, tapi nggak masalah. Orang-orang ini cuma iri—" Vena sempat melirik ke arah Daniel dengan tatapan muak.

Daniel jengkel. Wanita yang dulu pernah memohon-mohon tidak diceraikan demi anak, kini telah benar-benar move on? Berani menatapnya dengan pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   14. Perkara Hutang

    Di dalam ruang kerja, Daniel duduk di kursinya. Sementara itu, Vena dan Mario berdiri di seberang meja. Selama beberapa menit, Daniel sibuk menghitung tumpukan kwitansi pembayaran berbagai kebutuhan anaknya. Setelah ditotal, dia serahkan kepada Vena. "Itu hasilnya, minta sama suami baru kamu yang sok kaya ini buat bayar semua," kata Daniel kemudian. Vena melototi hasil hitung-hitungan dari Daniel, lalu membandingkannya dengan beberapa kwitansi. "Apa-apaan ini? Lima ratus juta? Kenapa kamu menaikkan hasilnya dua kali lipat?“ "Itu 'kan aku anggap hutang, ya jelas pasti ada bunganya." "Kamu anggap hutang saja sudah kelewatan, dan sekarang malah ada bunganya?” “Loh, kenapa? Keberatan? Cuma sedikit itu. Lagian, kamu sendiri yang sombong soalnya menikah lagi sama orang ini—” Daniel menuding Mario yang berdiri di sebelah Vena. Dia berkata lagi dengan sinis, "Owner Jaringan Hotel Winata yang terkenal

    Last Updated : 2024-06-02
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   15. Tiga Milyar

    Seorang pria tiga puluh tahunan berpakaian atasan kemeja biru dipadu dengan celana hitam duduk di sofa ruang tamu. Dia depannya, tepat di atas meja sudah ada dua koper hitam."Nama saya Daffa, saya asisten Pak Mario," katanya bersuara ramah kepada dua orang yang duduk di sofa lain, Mario dan juga Bianka.Dia membuka dua koper untuk menunjukkan bahwa semua isinya adalah uang asli.Begitu tahu, Daniel melotot kaget karena semua uang dalam bentuk dollar. Selain itu, jumlahnya jelas lebih dari yang diminta sebelumnya.Daffa melanjutkan, "seperti permintaan Pak Mario, ini saya menyerahkan uang tunai dua ratus ribu dollar.""Dollar!" Bianka spontan menutup mulut dengan dua tangan agar tidak semakin histeris. Daniel semakin muak melihat ini. Niat awal ingin menjatuhkan mental Vena, tapi sekarang dia yang jatuh. "Apa-apaan ini? Saya cuma mau kompensasi lima ratus juta, kenapa sekarang jadi dollar? Dan, sebanyak ini?""Kata Pak

    Last Updated : 2024-06-03
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   16. Si Wanita Asing

    Beberapa hari pun berlalu.Vena mengikuti Mario pergi ke acara potong tali alias peresmian Villa baru selesai di bangun. Lokasinya berada di pulau Bali, dekat dengan kawasan wisata pantai.Bangunan villa tersebut mewah, berhalaman yang luas, dikelilingi pepohonan cemara serta palem. Selain itu, ada kolam renang pribadi.Ini adalah acara resmi pertama Vena dalam menyandang status istri Mario Winata. Karena itulah, dia sedikit gugup sepanjang acara. Meski demikian, dia tetap menebarkan senyuman manis, terutama ketika dirinya dan sang suami memotong tali peresmian dan dipotret banyak wartawan."Sayang, kamu nggak perlu setegang ini, ini cuma formalitas," bisik Mario."Aku nggak mau kelihatan jelek di foto koran, majalah, apalagi di media sosial resmi Hotel Winata," balas Vena cepat, yang langsung senyum lagi menatap beberapa wartawan lokal.Tetapi, Mario tampak jahil dengan berbisik lagi di telinganya, "kapan kamu kelihata

    Last Updated : 2024-06-03
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   17. Mesra dan Intim

    Setelah masuk ke dalam kamar hotel, Vena mondar-mandir di amping ranjang. Dia masih kepikiran dengan apa yang terjadi di acara peresmian tadi. "Mas, aneh banget nggak sih, wartawan-wartawan itu malah tanya masalah begituan ketimbang villa baru," katanya. Mario menghampiri meja dekat televisi. Dia sibuk melepas jas serta jam tangan. "Nggak aneh, wartawan 'kan suka banget sama gossip. Mereka nggak peduli aku ini pengusaha atau artis, kalau ada masalah sedikit saja— pasti jadi skandal." "Tante Ruth sudah khawatir ini dari awal, rekaman kamu waktu bertengkar sama Dani sudah meluas." "Kita nggak bisa mengontrol pikiran orang. Sudahlah. Ini bukan pertama kalinya aku kena beginian." Vena tidak menjawab. Dia masih khawatir dengan keadaan ini. Jadi, dia mengambil ponsel dari tas jinjing yang ada di atas ranjang, lalu mulai melihat-lihat media sosial. Ternyata memang benar, banyak orang mulai menyebar rekaman saat Mario dan Dani bertengkar di restoran hotel. Terlihat juga kalau Mario bert

    Last Updated : 2024-06-04
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   18. Jati Diri Si Wanita Asing

    Tante Ruth duduk santai di ruang keluarga sambil menonton televisi. Sesekali, dia menikmati teh hangat yang ada di meja. Saat ada langkah kaki yang mendekat, dia mengira itu adalah anaknya yang baru pulang sekolah. Tanpa menoleh, dia bertanya, "sudah pulang, Viola? Tumben jam satu sudah pulang, nggak ada kelas tambahan?" "Siang, Tante Ruth ... apa kabar? Kangen nggak?" Suara wanita yang sangat familiar terdengar. Tante Ruth menoleh. Kedua mata terbelalak melihat sosok yang baru datang. Wajah seolah diliputi oleh amarah. Dia berdiri. "Sarah! Berani banget kamu ke sini?" Wanita muda bernama Sarah itu tersenyum tanpa dosa. Dia adalah orang yang menyapa Mario sebelumnya. "Berani penipu kayak kamu menginjakkan kaki di rumah saya lagi! Saya akan telepon polisi!" Tante Ruth buru-buru mengambil ponsel di atas meja. Tetapi, wanita bernama Sarah itu segera menghentikannya. "Sebentar, Tante, jangan jahat-jahat gitu. Sarah minta maaf sudah menghilang dulu, tapi Sarah bukan penipu, loh." "B

    Last Updated : 2024-06-04
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   19. Rencana Jahat

    Daniel hampir membanting ponsel karena sedari pagi dihiraukan oleh Vena. Iya, terlihat jelas di layar ponsel itu ada deretan panggilan tak terjawab, bahkan ditolak, dan terakhir nomornya sudah diblokir. "Kurang ajar, Vena sombong sekarang. Dulu diusir saja pakai acara drama, sekarang sok nggak mau bicara sama aku?" Dia menggerutu. Sejak pagi pula, dia mendekam di dalam ruang kerja. Setengah mengurus pekerjaan, setengahnya lagi memikirkan Vena. Pintu ruangan tersebut diketuk, lalu dibuka— terlihat Bianka di ambang pintu. Wajahnya muram ketika mengomel, "Mas, sampai kapan mau berada di ruangan? Ini sudah malam, loh. Ayo keluar dulu, kita makan malam berdua. Mama lagi keluar, aku nggak mau makan sendirian." "Aku nggak lapar, kamu makan saja sendiri. Aku masih sibuk mengurus pekerjaan.“ "Jangan bohong kamu, aku tahu kamu sibuk menghubungi mantan istri kamu itu 'kan?" "Nggak." Bianka makin kesal. Dia maju ke dalam ruangan itu, mendekati meja. ”Kamu sadar nggak, sih? Kamu sekarang

    Last Updated : 2024-06-05
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   20. Gangguan Mantan Suami

    Ven memanfaatkan kondisi kamar hotel yang dilengkapi dapur. Jadi, dia memasak nasi goreng untuk makan malam. Dia menyajikan dua piring nasi goreng di meja dekat ranjang, lengkap dengan dua gelas air dingin. Mario tampak duduk di pinggiran ranjang, fokus melihat pertandingan bola di televisi. Dia lantas menoleh begitu mencium aroma enak. Senyum tersungging di bibirnya. "Kamu beneran masak nasi goreng, Sayang? Padahal kita bisa pakai layanan kamar," katanya. "Kan aku bilang mumpung ada dapur, ada bahan makanan juga di kulkas. Mending aku masak buat kamu. Aku sebenarnya pengen banget terus masak buat kamu, tapi di rumah ada koki, belum lagi kalau ketahuan Tante Ruth, nanti aku dimaki-maki lagi karena seperti pembantu." "Maaf, ya ..." Mario tergelak. "Mau bagaimana lagi, di keluargaku dari dulu, anak perempuan atau menantu wanita nggak boleh sibuk di dapur." "Nggak apa." "Maaf juga karena kita malah di hotel bukan di Villa, aku takut dikeroyok wartawan lagi." "Mau di hotel atau di

    Last Updated : 2024-06-05
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   21. Telepon Misterius

    Daniel tidak bisa diam saja setelah diabaikan terus menerus oleh Vena. Dia sampai kurang tidur karena kepikiran. Bahkan, dia baru ingat kalau sudah ditinggal sendirian di rumah.Iya, ibunya sibuk dengan urusan keluarga, istrinya pun meminta ijin pulang ke rumah. Setelah mengurus dokumen perusahaannya, dia mengundang beberapa wartawan untuk ke rumah. Dia memberi kesempatan wawancara tentang pertengkaran di Hotel Winata saat itu.Apapun yang dia katakan, langsung dimunculkan di portal-portal berita online. Pengakuan Daniel malah memperburuk suasana karena dia juga mengungkit rumah tangganya saat masih bersama Vena. Dia menyalahkan wanita itu atas kematian anak mereka, lalu meninggalkannya demi pria lain alias Mario.Gossip itu menyebar bak daun diterpa angin di media sosial. Iya, sampai-sampai Tante Ruth membaca salah satu portal berita tersebut.Dia kaget dengan judul berita 'ISTRI BARU OWNER JARINGAN HOTEL WINATA MENELANTARKAN ANAK'Terdapat foto jepretan Vena dan Mario saat peresmia

    Last Updated : 2024-06-06

Latest chapter

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   123. Keluarga Besar Datang (c)

    Sarah. Iya, wanita itu dibawa oleh Tante Ruth untuk ke rumah ini. Vena tidak percaya melihatnya datang. Dari semua orang, kenapa Tante Ruth malah membawa wa restnita itu? Apa dia belum menyerah menjodohkan Mario dengannya? Tetapi, Vena menepis pemikiran itu. Untuk sekarang, dia harus bersikap baik. Lagipula, dia sedang hamil, seharusnya dia bisa mengambil hati Tante Ruth sekarang. "Oh, ini yang sedang hamil?" ucap Sarah dengan nada sinis saat sudah di hadapan Vena. "Yakin itu anaknya Mas Mario?" "Datang-datang langsung bicara seperti itu? Tidak sopan sekali kamu?" Sahut Vena yang menahan amarah. Dia tidak terima mendengar tuduhan seperti itu terhadap anak yang dikandung. Tante Ruth bukannya membela, malah mendukung omongan Sarah dengan berkata, "iya, apalagi dahulu kamu pernah semalam sama mantan suami kamu." Vena kaget mendengarnya, tak percaya kalau itu keluar dari mulut Tante Ruth. Makin ke sini, wanita itu malah makin tidak karuhan. Apa pengaruh Sarah sebesar itu sampai memb

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   122. Keluarga Besar Datang (b)

    "Sayang, kemungkinan besar Tante beneran datang ke rumah. Ditolak pun tetep bakalan datang. Mungkin sama yang lain." Akhirnya Mario memberitahu itu kepada sang istri begitu sudah kenyang sarapan. Dia mengusap mulut dengan serbet makan sembari melihat wanita itu.Vena terkejut. Dia sudah selesai makan, masih duduk berdua dengan Mario di meja makan. "Kok kamu baru ngomong?""Tadi baru ditelpon, Sayang.""Kalau begitu aku suruh Pak Johan buat beli sesuatu untuk dihidangkan gimana?""Sudah aku suruh kok, kamu santai saja di rumah. Tapi, maaf aku nggak bisa menemani kamu karena ada meeting sampai malam.""Nggak apa-apa." Vena merasa resah, belum bisa damai dengan sang bibi. Namun, dia merasa lebih tenang sekarang karena di perutnya ada calon penerus keluarga Winata. "Justru ini waktunya aku ngasih tahu Tante tentang kehamilanku ... Mungkin saja kali ini Tante bisa menerimaku.""Maaf ya, Sayang, gara-gara keluargaku, kamu jadi banyak pikiran.""Nggak apa-apa. Lagian, aku sadar diri kok ...

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   121. Keluarga Besar Datang (a)

    Gejala kehamilan seperti mual, ingin muntah, dan pusing dirasakan oleh Vena. Di pagi hari, semua gejala itu langsung menyerangnya sehingga dia harus betah di kamar mandi selama tiga puluh menit.Mario yang mendengar semuanya segera bangun, lalu turun ranjang, mendekati pintu kamar mandi. Dia mengetuk. "Sayang, kamu nggak apa-apa?"Beberapa saat kemudian, Vena keluar dari kamar mandi. Wajahnya sedikit pucat, tapi masih kelihatan baik-baik saja. Dia mengangguk, lalu menjawab sang suami, "aku baik-baik saja, kok.""Kalau begitu kita sarapan dahulu, lalu minum obat sama vitamin dari dokter." Mario mendadak tak mengantuk lagi melihat istrinya yang seperti tidak nyaman. "Kamu mau sesuatu yang berbeda nggak? Biar dibuatkan?""Enggak, aku mau makan yang seperti biasa saja ... sama telur mata sapi.""Telur mata sapi?""Iya.""Iya sudah."Keduanya turun anak tangga, kemudian berjalan menuju ke ruang makan. Di sana, mereka bertemu dengan para asisten rumah tangga.Semuanya tampak segera menyiap

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   120. Bertemu Daniel

    Bertemu Daniel adalah hal yang tak ingin dilakukan oleh Mario. Dia ingin sekali menolaknya, tapi tidak mungkin juga. Terlebih, pria itu mengajak ketemuan di restoran milik Vena. Dia tak mau membuat Vena khawatir, jadi pergi tanpa mengatakan apapun. Usai meninggalkan rumah, dia berkendara sendiri, tanpa menggunakan sopir, menuju ke restoran sang istri yang masih buka.Iya, sekarang masih jam tujuh malam. Suasana di sekitar restoran sangat ramai. Hari demi hari tempat ini ramai pengunjung.Begitu masuk ke dalam, dia langsung bisa melihat sosok Daniel yang duduk di tepi jendela, sendirian.Mario mendatanginya, lalu duduk di kursi yang di hadapan Daniel. Saat itu pula, seorang pelayan mendekat dengan buku menu."Pesan paket menu spesial," kata Daniel tanpa buku menu.Pelayan menulis pesanan, lalu menoleh ke Mario. Dia tidak tahu kalau pria itu adalah suami dari pemilik restoran.Mario sama sekali tidak melihat buku menu. Dia hanya berkata, "air putih.""Eh ..." Pelayan itu sampai heran.

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   119. Hamil (b)

    Hamil?Itu adalah hal yang sama sekali tak disangka oleh Vena dan Mario. Untuk beberapa menit pertama, mereka hanya diam sembari mencerna berita itu.Perlahan, senyum Mario melebar. Tetapi, dia sadar harus tenang dulu dan memastikan kebenaran ini. Alhasil, dia mengajak istrinya untuk segera ke rumah sakit.Di sana, Vena harap-haras cemas dengan pemeriksaannya. Hasil bisa langsung diketahui tak lama kemudian, dan ternyata memang positif.Vena menahan napas saat membaca kertas hasil pemeriksaan tersebut. Dia merasa ini seperti mimpi. Setelah kehilangan anak, dia mendapatkannya lagi sekarang.Dia tak bisa berkata-kata hingga harus dituntun oleh Mario keluar dari ruang dokter kandungan. Mereka duduk sebentar di kursi tunggu depan tempat pengambilan obat. Ada resep yang harus ditebus— dan Mario mengurus segalanya. Sementara itu, Vena masih memandangi hasil pemeriksaan.Usai menyerahkan resep, Mario kembali mendekati Vena, lalu duduk di sampingnya. "Kita tunggu sebentar, Sayang. Ada banyak

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   118. Hamil? (a)

    Menikmati waktu berdua, jalan-jalan, mengunjungi tempat wisata, lalu makan siang berdua. Semua sudah dirasakan oleh Vena bersama suaminya. Dia merasa lelah. Aneh memang, tak biasanya dia gampang lelah begitu.Alhasil, saat sore hari, dia meminta untuk segera pulang karena kepalanya sakit.Di sepanjang perjalanan, Mario khawatir dengan keadaannya. Bahkan, Sampai di rumah pun, dia masih khawatir.Vena rebahan di ranjang, beristirahat lebih cepat. Sementara itu, Mario datang dengan membawakan teh hangat.Pria itu bertanya, "sayang, kamu yakin nggak ke rumah sakit dulu?""Enggak." Vena menggelengkan kepala. "Mungkin terlalu banyak kepamasan tadi. Aku ini 'kan darah rendah— jadi pusing."Mario duduk di tepian ranjang, menyerahkan teh hangat. "Ini minum dulu."Vena meminumnya. Dia merasa lebih baik, dan bersandar ke tumpukan bantal.Mario menaruh gelas yang masih berisi setengah mimuman itu di atas meja nakas. Dia memegangi paha sang istri, memijatnya perlahan. "Mau dipijat nggak?""Enggak,

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   117. Jati Diri si Stalker?

    Vena dan Mario duduk di bangku kosong, di sekeliling mereka tumbuh pepohonan rimbun. Keduanya bisa merasakan hawa sejuk di sekitar situ meski matahari sudah hampir sejajar di atas kepala.Mario mendongak, tersenyum melihat dedaunan pohon yang menangungi bangku ini. Dia merasa damai berada di situ.Vena menatapnya. "Kenapa senyum begitu?""Nggak apa-apa, Sayang. Aku merasa tenang berada di sini. Itu saja.""Padahal barusan kita melihat orang mencurigakan?""Kalau itu—“ Mario sempat menoleh ke berbagai arah, memastikan tidak ada pria asing itu lagi. Baru setelahnya, dia berkata, ”nggak ada siapapun. Aku memang curiga, tapi selama dia nggak ganggu kita, nggak usah dipikirkan."Vena menepis perasaan tak enaknya dia mengangguk paham. "Iya." "Semoga saja itu bukan mantan suami kamu yang gila itu lagi. Jujur, aku lelah diganggu terus. Ia pintar sekali masuk ke keluargaku.“"Maaf ya, Mas.""Nggak usah selalu minta maaf, Sayang. Dia memang brengsek. Ya sudahlah.”Vena tidak berkata apapun, m

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   116. Stalker Misterius

    Aroma itu familiar...Vena masih memikirkan orang yang barusaja melintasinya. Namun, dia mengabaikan itu setelah orangnya sudah jauh, menghilang di balik pepohonan.Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya mereka sampai di Lokasi air terjun kecil yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun. Ada beberapa orang yang menikmati keindahan tempat ini, sebagian lain terlihat memotret beberapa area.Mario tersenyum senang. Tak biasanya dia melihat pemandangan. "Indah banget ya, Sayang? Saking capeknya melihat laptop sama orang-orang tua bangka di ruang rapat, melihat semua ini jadi terasa di surga."Vena tertawa kecil. "Kamu kurang ajar banget. Orang-orang yang kamu hina itu 'kan pasti investor dan rekan-rekan bisnis.""Termasuk om ..." tambah Mario sama sekali tidak tertawa, malah terlihat kepikiran.Senyum Vena pun luntur. Dia kembali teringat akan ancaman sang bibi pada mereka. Tetapi, dia tidak mau merusak suasana dengan membahas itu.Dia mengusap hidung, mencium aroma-aroma lain lagi. Entah

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   115. Jalan-jalan Berdua (b)

    Mario dan Vena pergi jalan-jalan ke daerah pinggiran kota. Mario sengaja memilih area yang dekat dengan jalur hutan agar tidak menarik terlalu banyak perhatian dari orang. Iya, mengingat dia membawa mobil sport.Vena melihat ke sekeliling. Dia menatap sang suami, lalu bertanya, "kamu kok lewat jalanan sepi begini?""Kenapa? Namanya juga jalan-jalan, seru 'kan lewat jalan hutan begini, asri banget." Mario sesekali melihat keluar jendela. Ia tampak tersenyum menikmati pemandangan indah pepohonan yang menjulang tinggi."Mmm .." Vena berpikir sebentar. "Kamu nggak takut ada begal? atau psikopat?"Mario tertawa, tapi masih fokus menyertir. Dia mengejek istrinya dengan berkata, "astaga, Sayang, kamu kebanyakan nonton film.""Nggak begitu juga, kamu itu yang jarang melihat berita. Justru kita ini tinggal di negara yang banyak begal, harus waspada— apalagi kamu pakai mobil beginian.""Justru kalau aku pakai mobil beginian, mana mungkin dimaling. Yakin bisa mengendari mobil ini?"Vena merasa i

DMCA.com Protection Status