Share

Bab 290

Penulis: Elda
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-30 18:30:00
"Pak, apa kamu bisa membantuku sedikit? Beri aku poin untuk kerapian. Nilaiku 59 dan 58. Sedikit lagi sudah bisa lulus. Sayang sekali lho ...," pinta Grace.

Grace masih ingat betapa dirinya dipenuhi keyakinan saat menjamin dirinya pasti lulus ujian kepada Harry. Ternyata dugaannya salah!

Rektor tampak serbasalah. Kalau bukan karena Harry, dia juga tidak akan memeriksa ulang hasil ujian Grace.

"Grace, aku juga nggak bisa apa-apa. Kami juga sudah memberimu nilai tambahan karena kertas ujianmu begitu rapi. Kami nggak bisa memberi nilai sembarangan."

"Kamu mengambil jurusan akuntansi. Tapi, nilaimu malah seperti ini. Kalau aku membantumu lulus dan kamu salah berhitung waktu kerja nanti, bukankah kamu akan mendapat masalah hukum? Kamu pasti akan membenciku nanti," sahut rektor dengan berat hati.

Grace merasa makin frustrasi mendengarnya. Sebelumnya Harry sudah mengajarinya. Grace jelas-jelas telah menguasai semuanya. Kenapa malah membuat kesalahan seperti ini saat ujian?

"Pak, kamu benar-be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 291

    "Ya, aku paling mengerti dengan kepribadiannya, dia memang anak yang baik. Kudengar nilai akhir jurusannya sudah keluar. Grace sebelumnya sempat sakit dan mengambil cuti lama, tapi aku sudah membimbingnya dengan baik. Pada dasarnya, pengetahuan di dalam maupun di luar buku sudah dia kuasai. Aku rasa hasilnya nggak akan jelek kali ini, gimana nilainya?""Ini ...." Mendengar hal ini, rektor itu bahkan tidak berani bernapas. Dia memandang Grace dengan kaku, merasa bahwa pertanyaan ini adalah pertanyaan yang mematikan.Harry agak bingung. Dia bertanya kepada rektor, tapi kenapa rektor itu malah melihat ke arah Grace? Dia kemudian menatap Grace lagi dan melihat bahwa wajahnya sangat pucat, bibirnya kering, dan keringat dingin mengalir di dahinya.Apakah penyakit lamanya kambuh?"Kamu nggak enak badan?" tanya Harry."Ah ... nggak, aku cuma merasa ruangan ini terlalu panas, suhu AC-nya terlalu tinggi.""Benaran nggak apa-apa? Setelah lihat nilaimu nanti, aku akan bawa kamu ke rumah sakit. Seh

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 292

    Rektor langsung menghela napas lega dan berkata, "Memang sudah kewajibanku!" Untung saja Harry bisa memakluminya. Syukurlah!Setelah itu, Harry menoleh pada Grace dengan tatapan tajam. Harry tidak menyangka, sebelum sempat mendidik anaknya, dia malah harus mendidik istrinya yang ceroboh terlebih dahulu. Dia tiba-tiba berdiri, membuat Grace begitu ketakutan hingga kakinya terasa lemas.Harry berjalan mendekatinya dengan tatapan tajam, terlihat jelas bahwa dia sangat marah. Matanya yang dingin memandang Grace seolah-olah ingin melahapnya hidup-hidup."Grace, aku sudah bantu kamu belajar lebih dari setengah bulan. Kamu malah bawa hasil seperti ini?" tanya Harry. Dia mengangkat kertas ujian itu, seolah-olah ingin menghancurkannya.Selama perjalanan tadi, Harry masih memikirkan harus bagaimana merayakan hasil ujian Grace dan hadiah apa yang sebaiknya diberikannya pada gadis itu. Namun sekarang, Grace malah memberikan tamparan keras padanya."Aku ... aku juga nggak tahu. Aku merasa, soal-soa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 293

    Pada saat itu, rektor membawakan penggaris kayu untuk Harry. "Pak Harry, ini tongkat yang Anda minta.""Sudahlah, bisa dimaklumi." Harry melambaikan tangannya dengan lemas. Karena Grace memikirkannya, Harry jadi merasa tidak bisa terlalu menyalahkannya."Hm?" Rektor tidak menyangka Harry bisa berubah pikiran secepat itu."Lalu sekarang ....""Maaf aku sudah merepotkan kalian bertiga, ini adalah kesalahanku dalam mendidik. Akan kupastikan untuk mendidiknya dengan ketat setelah ini. Ke depannya, aku berharap Bapak bisa selalu berkomunikasi denganku. Aku ingin tahu bagaimana dia berperilaku di kampus.""Pak Harry benar-benar perhatian sama keponakan Anda. Aku akan memastikan semuanya berjalan dengan baik.""Terima kasih. Kalau begitu, aku bawa dia pulang dulu." Harry menggenggam tangan Grace dan langsung meninggalkan kantor. Dia berjalan dengan cepat, membuat Grace harus berlari kecil agar bisa mengikutinya.Harry tampak sangat marah, tetapi Grace tidak berani mencoba menenangkannya. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 294

    Mendengar hal ini, Rudi tersenyum dengan ramah. "Nanti juga Tuan bakal baikan. Dia nggak mungkin tega marah lama-lama padamu.""Memang aku yang salah, harus bagaimana aku menebus kesalahanku?" tanya Grace."Sebentar lagi sudah waktunya persiapkan makan malam, Nona Grace mau bantu?""Mau!" Grace buru-buru mengangguk dan berlari ke arah dapur.Namun, Grace hanya bisa memasak hidangan rumahan sederhana. Hidangan yang tampak indah dengan cita rasa sempurna seperti yang ada di gambar hanyalah referensi baginya. Sebab, kemampuannya belum sampai ke sana.Saat sedang kebingungan, pembantu rumah tangga tersenyum dan berkata, "Nona Grace, yang penting adalah menunjukkan ketulusanmu. Aku yakin, Tuan Harry pasti akan suka dengan apa pun yang kamu masak.""Benar juga, yang penting niat!" Grace mengangguk, lalu memulai kesibukannya di dapur. Tak lama kemudian, hidangan makan malam sudah selesai. Harry turun dari lantai atas dan melihat Grace menyajikan hidangan dengan antusias."Harry, kamu sudah tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 295

    "U ... ujianku seburuk itu, tapi masih dapat hadiah?" Grace menunjuk hidungnya sendiri dengan kebingungan. Dia merasa dirinya pasti sedang bermimpi.Grace melihat Harry mengangguk dengan yakin, sama sekali tidak terlihat seperti sedang bercanda. Apakah ini ketenangan sebelum badai? Apa Harry sudah menyerah dan merasa bahwa dirinya benar-benar tidak bisa diubah lagi? Apa hadiah ini harus diterima atau tidak?"Kamu nggak mau buka hadiahnya?" tanya Harry dengan alis terangkat.Grace mengangguk pelan."Apa harus aku yang bukakan? Cepat buka," kata Harry dengan nada tegas, membuat Grace buru-buru membukanya.Sebelumnya, Harry menghadiahkannya sepatu hak tinggi. Lalu, hadiah apa lagi kali ini? Kotaknya panjang ... apa isinya ...?Apa? Soal latihan?Grace membelalakkan matanya, menatap isi kotak itu dengan tidak percaya. Dia mengucek matanya karena mengira ini hanya ilusi. Kenapa isinya malah soal latihan?"Ini ... ini hadiah untukku?""Kalau nilaimu bagus, kamu bisa pilih apa pun yang kamu i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 296

    Kali ini Harry benar-benar teguh pada pendiriannya. Dia tidak makan malam dan langsung masuk ke ruang kerja. Saat ini sudah pukul sepuluh malam, tapi dia masih belum juga keluar. Grace sudah beberapa kali berdiri di depan pintu ruang kerja dan memohon agar Harry keluar, tetapi Harry tetap mengabaikannya.Akhirnya, Grace terpaksa berkata, "Harry ... aku sudah merenung dan menyadari kesalahanku. Memang ini salahku dan aku janji akan belajar dengan giat. Apa pun yang kamu katakan, aku akan patuh. Tolong jangan terus mengurung diri di dalam, keluarlah dan makan sesuatu ya?""Kamu yakin?" Terdengar suara yang rendah dan serak dari dalam ruangan, disertai dengan nada penuh keraguan. Grace sebenarnya tidak berniat untuk sepenuhnya patuh. Namun, dia tahu taktik ini bisa membantunya mengulur waktu."Ya, ya. Kamu makan dulu, setelah itu semuanya bisa kita bicarakan," ujarnya buru-buru.Begitu kata-kata itu terucap, pintu ruang kerja langsung terbuka dan Harry mengizinkannya masuk. Grace pun mera

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 297

    Lyla berbicara dengan penuh semangat dan wajahnya benar-benar tampak bahagia. Memang, menikahi seseorang yang dicintai adalah hal yang paling membahagiakan."Kak, aku mau pinjam Grace sebentar. Aku mau beli pakaian baru, jadi butuh pendapatnya."Mendengar hal ini, mata Grace sontak berbinar menatap Lyla. Dia seolah-olah telah melihat dewa penolong. Lyla adalah penyelamatnya!Harry melirik Grace dengan tatapan agak meremehkan, "Gaya kalian berbeda dan seleranya buruk. Aku bisa suruh Juan temani kamu.""Kamu bisa suruh Juan untuk bantu angkat barang. Tapi kalau soal belanja, biarkan kami berdua saja. Sesama wanita baru punya topik yang nyambung, tahu!""Oke, tapi cuma boleh satu jam. Cepat pergi dan cepat kembali.""Oke!" Lyla segera menarik Grace keluar dari ruangan. Begitu keluar, Grace hampir saja memeluk Lyla dan menciumnya, tapi Lyla langsung menghentikannya. "Lihat saja dirimu ini. Apa perlu sampai setakut itu sama Kak Harry?""Harry punya terlalu banyak trik. Dia sudah paham semua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 298

    Tak lama kemudian, mereka tiba di rumah Keluarga Lubis. Paman Robin bernama Sofyan, dia adalah seorang jenderal di distrik militer ibu kota. Kini usianya sudah lebih dari 50 tahun, tetapi fisiknya masih kuat dan sangat berwibawa karena telah memimpin pasukan selama bertahun-tahun.Setelah memasuki rumah Keluarga Lubis, semua anggota keluarga menyambutnya dengan hangat dan mempersilakannya masuk. Awalnya, Lyla khawatir karena Keluarga Prayogo berasal dari kalangan pedagang, Keluarga Lubis mungkin akan memandang rendah dirinya. Namun, ternyata kekhawatirannya tidak berdasar.Selama kedua keluarga setara, mereka tidak memiliki prasangka apa pun.Istri Sofyan, Celine, menggenggam erat tangan Lyla sambil berkata, "Lyla, akhirnya kamu datang juga. Kami dengar dari Robin, katanya kamu sudah berencana mau datang bulan lalu, tapi saat itu pamannya sedang menjalankan tugas dan nggak berada di rumah sampai sekarang.""Cuma aku seorang diri di rumah ini, jadi kesannya terlalu gegabah kalau suruh k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02

Bab terbaru

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 593

    Telepon segera tersambung. Suara di ujung sana adalah milik Harry. Rasanya sungguh melegakan bisa langsung menghubunginya.Hannah memberi tahu, "Ha ... Harry, sesuatu terjadi pada Kezia. Ada sekelompok orang yang membawanya pergi. Tapi, kurasa mereka nggak akan melukainya. Mereka bahkan melepaskan aku dan Joshua.""Aku mengerti. Aku bakal suruh Juan segera mengurus ini," balas Harry. Suara pria itu sangat tenang dan dalam, hampir tanpa emosi.Hannah yang sedang cemas tak memperhatikan ketenangan yang terlalu mencolok itu. Dia hanya merasa sedikit lega setelah menutup telepon.Sementara itu, di kota tua.Harry dan Grace sudah tiba. Dua jam sebelumnya, Jimmy telah menelepon untuk memberitahunya bahwa semuanya mulai berjalan sesuai rencana. Orang-orang yang bertindak kali ini bukanlah orang-orang Steven, melainkan dari pasar gelap. Jadi, Kezia sepenuhnya aman.Harry juga tahu bahwa Joshua pasti menderita, tetapi dia hanya bisa menahan diri. Dia sadar bahwa metode Jimmy adalah cara paling

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 592

    "Joshua! Hannah memanggil namanya dengan cemas.Melihat darah sudah merembes di sudut bibirnya, tetapi dia masih memaksakan diri untuk tetap bertahan, hati Hannah terasa perih."Jangan pukul lagi! Tolong, kumohon berhenti!""Ternyata, keturunan Keluarga Lubis juga bisa memohon belas kasihan, ya?" Pria berbadan besar itu mengejeknya dengan penuh hinaan."Jangan ... jangan mohon padanya. Kalau memang punya nyali, bunuh saja aku!""Berengsek! Kenapa bocah ini keras kepala sekali?" Pria itu mengumpat marah, lalu menendangnya lagi dengan keras.Joshua hanya bisa mengerang kecil. Tubuhnya meluncur di lantai hingga membentur dinding dengan keras sebelum berhenti. Tubuhnya menggigil dan meringkuk.Pria itu mendekat dan memeriksa napasnya. "Dia masih hidup." Pria satunya pun melepaskan Hannah. Dia segera berlari menghampiri Joshua dan menopang tubuhnya."Kau nggak apa-apa? Joshua, lihat aku!" Dia tidak menjawab, napasnya sudah lemah."Sudahlah, pergi sana. Jangan sampai ada yang mati, nanti Bos

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 591

    Di kepalanya, tiba-tiba muncul ingatan tentang malam itu saat dia membantu Hannah mengganti pakaian. Dia bahkan sempat melihat pakaian dalam di baliknya .... Joshua buru-buru menggelengkan kepala, berusaha menghentikan pikirannya yang mulai melantur.Mungkin gerakannya terlalu besar, suara itu membangunkan Hannah yang sedang tertidur lelap. Gadis itu menggumam dengan lembut, "Jangan ... jangan bergerak, aku capek sekali ...."Joshua langsung duduk tegak, tubuhnya kaku, dan sama sekali tidak berani bergerak. Sebenarnya .... Gadis ini terlihat sangat imut saat tidur. Dia tidak menangis atau merengek, hanya diam seperti boneka kecil yang cantik.Bagaimana mungkin ada orang yang tidak menyukai gadis seperti ini? Bagi Joshua, Hannah adalah sosok yang luar biasa. Tidak seperti gadis-gadis lain yang manja dan selalu perlu dilindungi. Hannah sangat tangguh. Tidak hanya bisa melindungi dirinya sendiri, tapi juga melindungi Joshua.Sebagai laki-laki, Joshua merasa sangat rendah diri. "Aku harus

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 590

    Joshua bertanya, "Kenapa ... dia menolakmu?"Hannah menjawab, "Karena ... dia menyukai wanita lain. Dia nggak pernah menunjukkan perasaannya dengan jelas, jadi aku merasa punya kesempatan. Siapa sangka, aku yang membuat mereka nggak bisa bersama."Hannah melanjutkan, "Aku ingat sikap wanita itu sangat tegas waktu pergi, sedangkan aku malah membuat diriku sendiri terjebak."Joshua bertanya lagi, "Jadi ... kamu ikut kencan buta?"Hannah menyahut, "Aku melakukannya demi membuat dia tenang. Jadi, dia akan menganggap aku sudah melupakannya. Aku juga ingin membuat harapanku pupus."Joshua menimpali, "Sebenarnya ... kamu nggak usah korbankan diri sendiri. Kamu ... nggak suka pasangan kencan butamu, 'kan?"Hannah membalas, "Iya, tapi ... aku bisa terima biarpun harus hidup bersama selamanya."Joshua menanggapi, "Kenapa kamu begitu gegabah? Kalau nggak ... begini saja. Setelah kita keluar, aku bisa pura-pura jadi pacarmu. Dengan begitu, kamu bisa membuat orang itu tenang ... dan kamu nggak usah

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 589

    Sebelumnya Hannah memarahi Joshua, tetapi sekarang dia malah dikurung bersama Joshua. Takdir benar-benar mempermainkan orang."Mana Kezia?" tanya Joshua.Hannah menyahut, "Dia dibawa pergi."Joshua bertanya, "Ini di mana? Aku mau keluar!"Hannah menjelaskan, "Nggak usah coba lagi, aku sudah coba. Nggak ada yang pedulikan kita. Ini rumah seng, seharusnya ini gudang. Orang-orang itu hanya mengincar Kezia, mereka nggak sakiti kita."Hannah menambahkan, "Aku nggak yakin mereka akan memberi kita air dan makanan. Jadi, kamu nggak usah sia-siakan tenagamu lagi. Duduk saja di sini.""Kezia ... aku memang nggak berguna. Aku bersalah pada kakakku. Aku nggak jaga Kezia baik-baik," kata Joshua.Hannah menceletuk, "Aku tebak mereka nggak akan sakiti Kezia.""Ke ... kenapa?" tanya Joshua.Hannah membalas, "Bisa-bisanya kamu masih gagap pada saat-saat penting seperti ini! Kamu berbalik saja waktu bicara."Hannah bertanya, "Kamu tahu siapa yang paling ingin menghabisi Kezia di ibu kota?"Joshua berbal

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 588

    Joshua berkata, "Hannah ... kamu ... masih menggenggam tanganku ...."Hannah menimpali, "Sekarang situasinya sangat genting! Kamu jangan lihat aku dengan ekspresi malu lagi! Di luar ada banyak orang, apa kalian menyinggung seseorang? Kebetulan aku datang malam ini, benar-benar sial!"Kemudian, Hannah pergi ke dapur untuk mencari barang yang berguna. Dia juga menyuruh pelayan membawa Kezia ke lantai atas.Hannah berujar pada Joshua, "Kamu juga naik. Kamu nggak usah ikut campur lagi. Kalau nanti ada yang menerobos masuk, kamu juga nggak bisa bantu aku.""Di luar ... benar-benar ada orang?" tanya Joshua.Hannah menyahut, "Iya, sangat banyak. Keluargaku itu anggota militer, jadi aku pernah mempelajari pengindraan jauh. Aku pasti tahu kalau ada pergerakan di sekitar.""Orang-orang itu bersembunyi sambil mencari kesempatan. Sepertinya bukan untuk mencuri, tapi untuk menangkap seseorang. Aku rasa targetnya Kezia, jadi kamu cepat naik ke lantai atas," lanjut Hannah."Jadi ... bagaimana dengan

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 587

    Hannah hendak naik ke lantai atas, tetapi dia melihat Kezia yang berdiri di dekat tangga. Kezia sedang memandangi mereka sambil menggendong boneka. Ekspresinya terlihat polos.Tubuh Hannah menegang saat bertatapan dengan Kezia. Hatinya terasa sakit. Sebelum Hannah sempat bicara, Kezia bertanya, "Kalian ... bertengkar, ya?""Kezia, cepat tidur," sahut Joshua dengan suara serak.Melihat bibir Joshua terluka, mata Kezia berkaca-kaca. Dia bertanya, "Paman, wajahmu kenapa?"Kezia buru-buru turun, lalu Joshua memeluknya. Kezia bertanya lagi, "Sakit, nggak?"Joshua menjawab, "Nggak sakit. Tadi nggak sengaja terbentur, nggak apa-apa. Kezia, seharusnya kamu tidur. Kamu ikut Hannah, ya?""Hannah," ucap Kezia sembari melihat Hannah dengan ekspresi ketakutan.Hannah mengepalkan tangannya. Dia tidak ingin tinggal di sini lagi. Ini bukan rumahnya, untuk apa dia tinggal di sini?"Maaf, aku tiba-tiba ingat ada urusan. Aku pergi dulu," ujar Hannah. Dia segera naik ke lantai atas, lalu memakai jaket dan

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 586

    Joshua yang gugup segera menjelaskan, "Malam itu ... kamu mabuk ... kamu yang bilang ... orang yang kamu suka nggak menyukaimu ...."Hannah mengernyit setelah mendengar perkataan Joshua. Ternyata dia melontarkan kata-kata seperti itu saat mabuk?Hannah menunduk, lalu berkata, "Aku sudah kenyang. Kamu makan saja."Kemudian, Hannah membawa piring ke dapur. Joshua bergegas mengikuti Hannah dan melihatnya membuang pasta ke tong sampah."Hannah," panggil Joshua. Dia meraih pergelangan tangan Hannah. Entah kenapa, dia panik ketika melihat Hannah marah. Joshua ingin meminta maaf.Hannah terlihat mengerikan saat marah. Joshua merasa Hannah tampak menawan saat tersenyum, membalas dendam, dan tidur. Joshua juga merasa sedih saat Hannah marah."Lepaskan aku!" tegur Hannah."Nggak mau!" tegas Joshua. Kali ini, dia berbicara dengan lantang.Joshua melanjutkan, "Aku tahu ... aku membuatmu nggak senang, kamu boleh pukul aku untuk lampiaskan emosimu. Tapi ... jangan abaikan aku. Aku bukan sengaja ...

  • Dinikahi Miliarder Buruk Rupa   Bab 585

    Hannah yang menunjukkan kesopanan bertanya, "Aku mau makan. Kamu mau, nggak?""O ... Oke," sahut Joshua.Hannah menimpali, "Kalau begitu, kita sama-sama cari makanan di dapur."Hannah membuka kulkas, tetapi tidak menemukan nasi sisa. Dia tidak bisa membuat nasi goreng telur. Orang kaya memang tidak pernah menyimpan makanan sisa. Bahkan Hannah tidak menemukan makanan beku, jadi dia makan apa?Hannah berkata, "Sudahlah. Aku nggak jadi makan. Aku minum air saja, lalu tidur.""Kamu ... mau ... makan pasta?" tanya Joshua.Hannah menyahut, "Aku nggak bisa ...."Joshua menyela, "Aku ... yang ... masak."Hannah bertanya, "Repot, nggak?"Joshua menjawab, "Nggak ...."Sebelum Joshua menyelesaikan ucapannya, Hannah berujar, "Kamu masak saja. Nggak usah bicara lagi."Joshua mengembuskan napas lega. Dia selalu gagap setiap melihat Hannah. Joshua merasa lebih rileks jika tidak bicara.Hannah melihat Joshua mengeluarkan daging sapi, cabai, dan bawang dari kulkas. Dia mulai memotong sayur, lalu memasa

DMCA.com Protection Status