Beranda / Romansa / Dinikahi Mantan Adik Ipar / Anggap Saja Ini Resiko Terburuk

Share

Anggap Saja Ini Resiko Terburuk

Penulis: KakaDes
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Atta geleng-geleng kepala tak percaya karena dengan diamnya Rafka, sama saja dengan Rafli mengiyakan tentang hal itu.

"Wah ... parah kamu, Raf."

Mendadak Atta sudah tak berminat lagi untuk mencari sinyal ponsel. Ia kali ini lebih berminat untuk mengintrogasi Raflka.

"Aku khilaf," balas Rafka gugup.

Perbuatan Rafka itu tidak bisa disebut dengan khilaf karena ia telah mempersiapkan dan merencanakan semuanya. "Kamu pikir aku akan percaya dengan kata khilafmu itu?" Atta berkata sinis pada Rafka.

"Aku juga tidak peduli jika kamu tidak percaya."

"Kamu boleh tidak peduli tapi kamu tidak boleh lepas dari tanggung jawab. Mbak Sabrina sekarang hamil."

"Bisa saja itu anak dari Kakakku." Rafka mengelak karena ia merasa belum tentu anak itu adalah anaknya.

"Bagaimana kalau ternyata itu anakmu?"

"Tidak, itu tidak mungkin."

Rafka ingin menyangkal jika itu memang kebenarannya. Ia merasa belum siap untuk menjadi seorang ayah, lagipula Sabrina juga tak mungkin sudi bersanding dengan dirinya yang tela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Malam Panas

    Setelah Bram selesai minum, Tito mengajak Bram untuk duduk di sofa yang diperuntukkan bagi tamu undangan VIP.Tentu saja tempat itu tidak terlalu ramai karena memang hanya orang-orang tertentu yang bisa berada di tempat itu. Mereka berdua mengobrol biasa. Namun, lama kelamaan Bram merasakan kepalanya pusing dan pandangan matanya mengabur."Are you ok?" tanya Tito sembari memegang bahu Bram berpura-pura khawatir. Ia harus bersikap normal dan tidak gugup supaya Bram tidak curiga padanya. "Kepalaku sangat sakit." Bram tidak mengerti mengapa tiba-tiba kepalanya begitu sakit secara mendadak. Selama ini, ia tidak pernah merasakan hal seperti itu sebelumnya. "Antar aku pulang!" Bram meminta Tito untuk mengantarkannya pulang karena ia tidak mau mengambil resiko saat dijalan nantinya. "Iya. Aku pasti akan antar kamu pulang." Tito tidak mau kehilangan kesempatan. Misinya sebentar lagi selesai dan ia akan mendapatkan imbalan dari Nela yang nominalnya lumayan banyak.Bram hanya mengangguk, ia m

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Lepaskan!

    Bram pikir ia berada di kamarnya ternyata ia baru sadar kalau saat ini tengah berada di kamar sebuah hotel yang lokasinya tidak jauh dari tempat diadakannya pesta semalam. Ia masih ingat jika saat itu kepalanya tiba-tiba sakit dan ia meminta tolong kepada Tito untuk mengantarnya pulang tapi kenapa ia berakhir bersama Nela?Seketika Bram tersenyum, ia merasa bodoh karena baru menyadari sekarang. "Tito," gumamnya dengan tangan mengepal kuat. "Baiklah, sahabatku telah berkhianat. Tunggu saja pembalasan yang akan aku berikan padamu."Bram tak akan pernah tinggal diam, ia pasti akan membalas semua termasuk pada Nela yang telah lancang padanya. 🥀🥀🥀Seperti biasa, saat pagi hari. Rafka beserta teman-temannya pergi ke sungai untuk sekedar cuci muka atau pun mandi karena di sana tidak ada kamar mandi. Meski ada, mereka harus mencari air dulu dari sungai lalu di tampung ke penampungan. Tak mau repot, Rafka dan teman-temannya memilih mandi sekalian di sungai daripada harus bolak-balik memba

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Calon Ibu dari Anaknya

    Sejak tadi pandangan Rafka masih saja terarah pada Sabrina. Bahkan ia merasa kesal saat ada pria yang mendekati Sabrina tadi. Rasanya, ia ingin sekali menghajar pria itu saat memegang tangan Sabrina. Ia tidak tahu, perasaan aneh apa ini tapi ia benar-benar marah tanpa sebab."Heh ... Kamu kenapa?" Sonu menggerak-gerakkan tangannya di depan wajah Rafka yang masih fokus melihat ke arah Sabrina. "Lagi cemburu mungkin," celetuk Dean sembari tertawa.."Cemburulah. Calon ibu dari anaknya digangguin," timpal Atta yang berhasil mengalihkan perhatian teman-teman yang lain. "Maksud kamu?" tanya Dean penasaran dengan ucapan Atta, mana mungkin mantan kakak ipar Rafka adalah calon ibu dari anak-anaknya Rafka."Ah tidak ada. Aku kan hanya menimpali," kilah Atta cepat. Ia tidak mau salah bicara lagi karena takut akan menjadi masalah untuk Rafka.Sedangkan Rafka masih diam. Ia ingin mengelak jika Sabrina tengah hamil anaknya. Ia juga belum siap menjadi seorang ayah diusainya yang masih sangat muda,

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Jangan Pegang-pegang!

    Tugas sekolah di desa telah usai. Rafka bersiap untuk pulang. Ia tak ingin berlama-lama di desa. Ia harus cepat pulang dan meminta pendapat dari ayahnya mengenai Sabrina. Masalah saat ini sangat berat baginya, ia membutuhkan saran serta pendapat dari orangtuanya karena ia tidak mau salah langkah lagi."Mampir ke tempat Mbak Sabrina dulu gak?" tanya Atta."Iya, nanti kan kita lewatin rumah dia," ujar Dean ikut menanggapi ucapan Atta karena ia pikir, mereka satu arah dan kebetulan kenal."Silaturahmi itu perlu meskipun mantan ipar," timpal Sonu."Mbak Gea aja benci sama Rafka," sahut Atta yang sudah tahu alasan kebencian Sabrina tapi ia tidak mau memberitahukan pada yang lainnya. "Iya juga ya." Sonu dan Dean mengangguk serempak. Mereka lupa kalau Sabrina sekarang sangat membenci Rafka. "Lagian aku juga tidak mau mampir kok." Rafka berjalan mendahului teman-temannya. Ia tidak ada niatan untuk mampir ketempat Sabrina, lagipula Sabrina juga pasti tidak mau melihatnya. Jadi ia tidak mau

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Merasa Menjadi Seorang Pengecut

    Semua menghampiri Wati saat mendengar teriakannya. Meski mereka kesal pada sikap Wati yang sering keterlaluan dan menyebalkan tapi mereka tetap khawatir pada saudara perempuan satu-satunya itu."Ada apa?" Bram mendekati Wati begitu juga dengan Seno beserta Rafka."Dia pencuri!" Wati menunjuk-nunjuk ke arah Revan."Bukan, saya bukan pencuri," sahut Revan cepat, ia menloak tuduhan itu, "saya rekan kerja Ayah kalian," sambungnya."Bohong! Kamu pencuri." Wati tetap tak percaya karena pria itu menurutnya seperti mencurigakan. "Saya berani bersumpah. Saya bukan pencuri. Saya hanya mencari dimana toilet.""Tidak usah berbohong. Toilet itu ada di bawah lalu kenapa ke atas? Ayah juga ada di bawah, bukan? Jadi jelas kamu itu pencuri!" Wati terus membantah penjelasan Revan dan terus menuduhnya sampai Revan mau mengaku.Revan menggelengkan kepalanya. "Saya bukan pencuri." Ia tidak habis pikir, mana ada pencuri seperti dirinya. Pencuri pasti akan kabur begitu melihat orang atau berusaha untuk kab

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Kamu Sudah Mengotori Istriku

    Nela tersenyum sambil memandangi dirinya sendiri dihadapan cermin yang terpasang di kamarnya."Sebentar lagi aku akan berikan kabar gembira untuk Bram. Aku sangat yakin kalau aku akan hamil," ucap Nela sambil mengelus-elus perutnya.Padahal belum ada satu Minggu sejak kejadian itu. Nela juga belum tes kehamilan tetapi Nela seolah sangat yakin jika ia pasti akan hamil sehingga bertingkah laku seolah-olah ia hamil dengan mengelus-elus perutnya yang masih rata.🥀🥀🥀Rafka duduk di kamarnya sembari memandangi uang yang ada di tangannya. Ia merasa tak enak karena berbohong tetapi ia juga tidak punya keberanian untuk jujur meskipun ia sangat penasaran dengan anak yang di kandung Sabrina. Rafka merasa ada sesuatu yang aneh. Ada rasa bahagia tetapi ia tak tahu dari mana asalnya saat mengetahui Sabrina hamil. Lagipula ia menganggap dirinya terlalu muda untuk menjadi seorang ayah. Ia juga merasa belum sanggup untuk membiayai Sabrina dan juga anaknya kelak jika dia benar-benar hamil anaknya.

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Kamu Takut?

    Seno tak ingin tinggal diam. Ia berlari menuju ruangan ayahnya. Ia tak mau menunda-nunda apa yang akan ia sampaikan. Ia juga tidak peduli dengan peringatan Bram. Ia hanya peduli dengan reaksi ayahnya nanti. Ia ingin Rafka di usir dari rumah. Hanya dengan itu, ia merasa sedikit puas."Mas Seno!" Rafka juga tak akan tinggal diam. Ia harus mencegah kakaknya sebelum membuat masalah."Apa yang mereka lakukan?" geram Bram karena kedua adiknya tidak mau mendengarkan dirinya. Padahal masih ada Revan di sana. Bram tak ingin keluarganya mendapatkan malu yang dapat menimbulkan efek buruk pada bisnis mereka. Ia takut Revan mencabut kerjasama mereka. "Lebih baik kita ikuti mereka," usul Revan. Ia khawatir ada keributan besar."Saya sungguh minta maaf. Kondisi seperti ini, di luar kendali saya."Bram berusaha bersikap sebaik mungkin supaya ia mendapatkan citra yang baik di hadapan rekan bisnis ayahnya karena ia ingin mendapatkan dukungan penuh saat perebutan hak waris perusahaan nantinya jika ayah

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Ulah Kekasihmu

    Tidak mau membuang waktu lagi. Semua menuju tempat yang Rafka sebutkan. Mereka ingin membuktikan kebenaran ucapan Rafka.Revan juga ikut bersama mereka karena penasaran. Lagipula ia sudah terlanjur mengetahui rahasia keluarga itu. Jadi lebih baik ikut saja."Apa masih jauh?" tanya Seno tak sabaran. Ia ingin sekali bertemu Sabrina. "Sebentar lagi," balas Rafka kesal karena Seno terus bertanya sejak tadi.Mereka semua menggunakan satu mobil supaya tidak menarik perhatian warga sekitar karena datang ramai-ramai. "Kita berhenti di sini lalu jalan kaki untuk sampai di rumah Mbak Sabrina." Rafka memerintahkan berhenti karena tempat Sabrina memang tidak bisa dilalui mobil. Mereka harus berjalan kaki untuk bisa sampai di sana.Semua mengangguk paham lalu turun dari mobil mengikuti Rafka sebagai penunjuk jalan.Bram rasanya sangat senang, akhirnya ia bisa melihat Sabrina lagi setelah sekian lama. Ia sudah menantikan momen seperti ini sejak lama dan ia berencana untuk datang sendiri nantinya

Bab terbaru

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Izin Cari Kerja

    Setelah berpakaian, Rafka menuju kamar utama untuk melihat keadaan Sera yang tadi menangis. "Apa dia baik-baik saja?""Iya, dia terbangun karena mengompol. Aku sudah mengganti celananya dan dia langsung tidur lagi."Sabrina meletakkan pakaian kotor Sera ke keranjang cucian kotor khusus supaya tidak tercampur dengan lainnya."Kamu sudah mengantuk, belum?" Rafka menepuk-nepuk tempat tidur yang ada disebelahnya, meminta Sabrina untuk duduk.Sabrina mencuci tangannya, kemudian duduk di samping Rafka. "Ada apa?" Ia khawatir saat melihat wajah serius Rafka. "Ada masalah gawat?""Tidak ada, tidak ada masalah gawat." Rafka tersenyum dan meraih tangan Sabrina. "Aku izin cari kerja yang baru. Boleh, kan?""Apa kamu di pecat?""Tidak kok. Aku tidak di pecat tapi aku ingin mencari pekerjaan yang gajinya lumayan besar. Lagipula aku sekarang sudah lulus sekolah dan sudah punya ijazah untuk modal mencari pekerjaan lain." "Kenapa tiba-tiba ingin mencari pekerjaan lain?""Meski gajinya nanti tidak ja

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Perlu Aku Gendong?

    Rafka terus tersenyum memandangi Sabrina yang tengah tertidur lelah setelah percintaan hebat mereka beberapa jam yang lalu. Ia tidak menyangka akan merasakan hal seindah ini."Aku sangat mencintaimu." Rafka berucap pelan sembari mengusap-usap rambut Sabrina yang lembut dan harum."Eh aku ketiduran, ya?" Sabrina membuka matanya meski merasa enggan. Ia sangat mengantuk dan sedikit lemas tapi ia tetap harus bangun dan berpindah kamar, takut terjadi apa-apa dengan Sera jika ditinggal tidur sendirian."Tidak apa-apa. Tidur saja lagi, pagi masih lama.""Kasihan Sera tidur sendirian. Aku takut dia haus atau jatuh."Sabrina hendak berdiri tapi kemudian ia duduk kembali dan menarik selimut yang entah sejak kapan ia memakainya. Ia tarik selimut itu hingga ke leher."Kenapa?" Rafka melihat Sabrina dengan tatapan bingung. "Sakit itunya? perlu aku gendong?""Ih apa sih." Wajah Sabrina bersemu merah ketika mendengar ucapan Rafka tapi bukan itu yang membuat ia tak jadi bangun."Aku hanya ingin memba

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Seperti Malam Pertama

    Sabrina mengajak Rafka ke kamar tamu. Ia seharusnya sudah memberikan hal ini pada Rafka sejak dulu tapi ia belum memiliki keberanian serta keyakinan untuk melakukannya. Namun, malam ini ia akan menyerahkan diri sepenuhnya untuk Rafka."Ada apa?" Rafka bertanya dengan polosnya."Aku hanya tidak ingin mengganggu Sera yang sedang tidur.""Ada masalah?" Rafka mengajak Sabrina untuk duduk di ranjang. Ia merasa khawatir, kalau-kalau ada masalah serius yang akan menimbulkan pertengkaran diantara mereka berdua hingga harus menjauh dari Sera."Tidak ada masalah." Sabrina salah tingkah, ia tidak mungkin bicara terang-terangan apa yang ingin ia lakukan. "Lalu?" Rafka menatap Sabrina dengan tatapan bingung. "Lalu...." Sabrina tidak menyelesaikan ucapannya, ia langsung menarik kaos yang Rafka kenakan, supaya dia mendekat Lalu tanpa aba-aba ia kembali mencium Rafka seperti di dapur tadi.Rafka yang awalnya bingung, kini ia mulai paham. Ia membalas ciuman Sabrina dan ia juga memberanikan diri untu

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Aku Sudah Mencintaimu

    Rafka mondar-mandir panik di depan ruang IGD karena Sabrina mengeluh kesakitan. Tak perlu berpikir panjang, ia langsung membawa Sabrina ke rumah sakit saat itu juga."Suami Nyonya Sabrina?" tanya salah seorang suster."Saya." Rafka langsung maju.Suster itu melihat tampilan Rafka dari atas sampai bawah seolah tengah menilai."Saya suaminya," ucap Rafka lagi untuk menginterupsi suster yang tengah menilai dirinya.Hal ini sudah sering terjadi, Rafka sudah terbiasa mendapatkan tatapan seperti itu. Mungkin mereka tak percaya karena ia terlihat madih sangat muda. Mereka tidak mengira jika dirinya adalah seorang suami dan akan menjadi ayah."Mari ikut saya, Nyonya Sabrina akan melahirkan," balas suster itu akhirnya.Rafka mengangguk dan mengikuti suster itu. Jantungnya berdetak lebih kencang dan juga makin panik. Ini adalah pengalaman pertama baginya melihat orang yang akan melahirkan.Hal ini tak pernah terbayangkan bagi Rafka sebelumnya. Ia tak pernah menyangka akan menjadi seorang ayah

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Rasa Sakit Menyesakkan Dada

    Seno terus melakukan terapi atas bujukan dari ayahnya. Awalnya ia terus menolak. Namun semuanya berubah ketika ia ditangani oleh seorang dokter wanita bernama Aza.Dokter cantik itu mampu menggetarkan hati Seno yang hampir mati karena tak percaya diri. Ketelatenan dan kesabaran Dokter Aza membuat Seno jatuh cinta dan ia makin bersemangat untuk sembuh karena Dokter Aza menyambut cintanya.Dokter Aza berstatus janda beranak dua tapi Seno tidak mempermasalahkan itu. Ia sendiri sadar jika dirinya bukanlah pria yang sempurna. Ia takut jika nantinya ia tidak sembuh dan tidak bisa memberikan anak untuknya, setidaknya dia sudah punya anak yang akan merawatnya di hari tua nanti.Atas kejadian ini, Seno sudah sadar banyak hal. Selama ini ia terlalu sombong, mudah terhasut ucapan orang dan tidak bisa menjaga istrinya dengan baik serta telah berbuat keji dan tega menganiaya istrinya sendiri serta adiknya. Ia pikir mungkin Tuhan marah padanya hingga memberikan ia kenyataan sepahit ini dalam hidupn

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Merasa Seperti ABG

    Sebulan setelah sembuh total. Rafka memilih untuk bekerja di bengkel motor milik temannya dulu saat masih aktif di club' motor. Ia tidak mau meminta bantuan terus menerus pada ayahnya meskipun ia yakin, ayahnya tidak akan keberatan untuk membantunya. Ia menolak bantuan ayahnya karena ia ingin berusaha untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab kepada keluarganya dengan jeri payahnya sendiri. Hasilnya pasti tidak seberapa tapi Rafka tetap ingin berusaha sendiri."Raf, ini gaji pertama kamu." Roy memberikan amplop coklat berisi uang pada Rafka sebagai upah karena Rafka telah membantunya di bengkel."Terima kasih, Bang." Rafka tersenyum senang. Gaji ini adalah gaji pertamanya."Maaf ya, aku hanya bisa berikan kamu gaji segitu." Roy sebenarnya tidak enak memberikan Rafka gaji sedikit karena Rafka adalah anak orang kaya."Tidak masalah, Bang. Aku justru berterima kasih sama Abang karena bersedia menerima aku bekerja di sini.""Santai saja." Roy menepuk bahu Rafka. Ia bangga karena Rafka mas

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Mendekatlah Sedikit

    Sebulan sudah berlalu ....Selama ini Sabrina yang merawat Rafka dengan penuh kesabaran dan berusaha untuk ikhlas sebagai ibadah saat Rafka dinyatakan keluar dari masa kritis dan boleh pulang."Mau makan apa?" tanya Sabrina saat melihat Rafka sudah bangun."Apa pun," jawab Rafka yang masih tidak berdaya berbaring di ranjang.Sudah seminggu setelah dinyatakan sembuh. Rafka minta langsung pulang ke rumah karena jenuh. Ia pulang dengan catatan wajib rawat jalan. Ia juga kasihan melihat Sabrina yang tidak nyaman tidur di rumah sakit demi menunggunya."Maaf, aku telah merepotkan kamu," ucap Rafka sebelum Sabrina pergi mengambil makanan. "Tidak perlu meminta maaf karena ini semua sudah menjadi kewajibanku.""Mendekatlah sedikit," pinta Rafka.Sabrina bingung tapi ia tetap mendekat ke arah Rafka.Rafka mengulurkan tangannya dan mengusap-usap perut Sabrina sambil tersenyum. Sekarang ia percaya jika itu adalah anaknya setelah mendengarkan cerita dari Wati tentang kejadian di rumah sakit saat

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Apa Kamu Berharap Dia Mati?

    Semua datang ke rumah sakit saat mendapatkan kabar dari Wati. Mereka juga terkejut mendengar kronologi kejadian yang dialami oleh Rafka.Surti sendiri terus saja menangis tak berdaya di kursi rodanya. Ia merasa telah gagal menjadi seorang ibu setelah mendengar cerita dari Wati.Tidak hanya keluarga Rafka yang hadir, Sabrina juga datang bersama orangtuanya setelah mendapatkan kabar dari Ahmad tentang kecelakaan yang dialami oleh Rafka."Ayah, bagaimana kondisinya?" tanya Sabrina cemas. Ia tak mau kehilangan calon ayah dari anaknya."Kondisi Rafka kritis, semoga ia selamat," balas Ahmad yang tak sanggup menutupi rasa sedihnya sedih."Semua ini karena kamu!" Wati hendak menyerang Sabrina tapi Bram langsung menghalanginya."Ini rumah sakit, jangan buat keributan!" Bram menegur Wati supaya jaga sikap."Gara-gara dia, Rafka jadi sekarat. Bagaimana aku bisa tenang." Meski Wati tidak begitu akrab dengan Rafka tapi ia sebagai Kakak tetap merasa sedih."Ini bukan karena dia tapi karena Seno." B

  • Dinikahi Mantan Adik Ipar   Harusnya Aku yang Lakukan Itu

    Akhirnya acara ijab qobul dimulai. Rafka dan Sabrina kini sudah sah menjadi suami istri meskipun mereka belum siap dan masih tidak percaya hal ini bisa terjadi.Sabrina tak pernah mengira jika ia akan menikahi mantan adik iparnya yang usianya jauh dibawahnya.Memang benar, Sabrina baru tahu arti maut pada ipar. Mereka bisa merusak dan menghancurkan kehidupan rumah tangganya karena itu sangat disarankan saat sudah menikah lebih baik pisah rumah meskipun hanya ngontrak.Setelah acara selesai. Semua pamit pulang meninggalkan Rafka dan Sabrina berdua dalam kecanggungan.Rafka terus saja salah tingkah, ia bingung harus berbuat apa dan apa yang akan ia bicarakan karena memang mereka tidak dekat sebelumnya."Aku mengantuk," ucap Sabrina memecahkan keheningan dan kecanggungan diantara mereka berdua."Ya." Hanya itu yang bisa Rafka ucapkan.Sabrina tidak bicara lagi. Ia memilih segera masuk ke kamarnya yang mungkin sekarang lebih tepatnya kamar mereka.Rafka sendiri masih terdiam di ruang teng

DMCA.com Protection Status