Share

Merasa Menjadi Seorang Pengecut

Semua menghampiri Wati saat mendengar teriakannya. Meski mereka kesal pada sikap Wati yang sering keterlaluan dan menyebalkan tapi mereka tetap khawatir pada saudara perempuan satu-satunya itu.

"Ada apa?" Bram mendekati Wati begitu juga dengan Seno beserta Rafka.

"Dia pencuri!" Wati menunjuk-nunjuk ke arah Revan.

"Bukan, saya bukan pencuri," sahut Revan cepat, ia menloak tuduhan itu, "saya rekan kerja Ayah kalian," sambungnya.

"Bohong! Kamu pencuri." Wati tetap tak percaya karena pria itu menurutnya seperti mencurigakan.

"Saya berani bersumpah. Saya bukan pencuri. Saya hanya mencari dimana toilet."

"Tidak usah berbohong. Toilet itu ada di bawah lalu kenapa ke atas? Ayah juga ada di bawah, bukan? Jadi jelas kamu itu pencuri!" Wati terus membantah penjelasan Revan dan terus menuduhnya sampai Revan mau mengaku.

Revan menggelengkan kepalanya. "Saya bukan pencuri." Ia tidak habis pikir, mana ada pencuri seperti dirinya. Pencuri pasti akan kabur begitu melihat orang atau berusaha untuk kab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status