Share

Bab 27

Author: Chokolate_21
last update Last Updated: 2023-09-06 10:19:19
“Tidak seharusnya kamu bicara seperti tadi sama Mama,” kata Mila, ada rasa tidak terima di dalam hatinya ketika Waldi bersikap kasar pada Irana.

“Harga diri kamu dijatuhkan, Mila, mana mungkin aku bisa diam saja?”

“Tapi tidak dengan bicara seperti tadi.”

Waldi menghela nepas kasar mengusap wajahnya frustasi. Di satu sisi ia tidak mau Mila selalu direndahkan, tapi di satu sisi Mila juga tidak ingin dirinya menjadi anak pembangkang.

“Lalu aku harus bagaimana? Aku merasa menjadi suami tidak berguna jika kamu direndahkan seperti itu di depanku.”’

“Kamu tidak perlu berbuat apa-apa, karena semuanya pasti akan berlalu. Kita ada Allah yang selalu melindungi kita. Aku di beri ujian seperti ini sudah pasti bisa melewatinya, karena Allah percaya aku bisa melewatinya dengan baik.”

Waldi menghela napas kasar. “Maafkan atas sikapku yang tadi. Kamu benar, setiap ujian pasti bisa diselesaikan dan memberikan pelajaran luar biasa. Terima kasih kamu sudah membatku sadar.”

Mila tersenyum dan mengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 28

    Hari ini Irana sudah diperbolehkan pulang. Waldi yang seharusnya masuk ke kantor pun izin terlebih dahulu untuk memenuhi permintaan sang mama untuk menjemputnya di rumah sakit tentu saja bersama Mila yang selalu di sisinya.“Ih, kamu saja yang di belakang, aku ingin di depan bersama anakku,” kata Irana, sambil menarik Mila untuk mundur.Mila yang hendak masuk ke mobil pun mengurungkan niatnya. Gadis itu hanya bisa tersenyum mendapatkan perlakuan kurang baik dari mama mertuanya.“Mah, jangan seperti itu, Mila memang harus di depan menemani Waldi,” kata Jeff.“Apa sih Papa ini, Mama ingin duduk di depan bersama Waldi, memangnya salah? Lagian dia juga sudah sering bersama anak kita kan?” Irana dengan keras kepalanya langsung duduk di kursi depan bersama Waldi.“Sayang, tidak apa ya duduk di belakang dulu sama Papa,” kata Waldi, lelaki itu masih berusaha bersabar menghadapi sikap sang mama yang selalu saja semena-mena.“Iya tidak apa.” Lalu Mila membuka pintu belakang dan duduk di sana be

    Last Updated : 2023-09-13
  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 29

    Mila mengetuk pelan pintu kamar sang mama mertua. “Mah, waktunya makan siang bersama, yuk.”“Makan saja sendiri saya nggak minat,” kata Irana, ketus.“Tapi Mama kan harus minum obat biar cepet sembuh.” Mila tidak menyerah untuk membujuk mama mertuanya.“Saya bilang tidak, ya tidak!”Mila hanya bisa menghela napasnya pelan pada saat mendapatkan penolakan berkali-kali dari mama mertuanya.“Ada apa?” tanya Waldi yang tiba-tiba saja datang dengan wajah bingung. Sebab Waldi melihat Mila yang hanya berdiri di depan pintu kamar saja.“Mama nggak mau makan,” jelas Mila wajahnya terlihat sedih.“Mah, ayo makan dong, Mila sudah masak banyak untuk makan siang kita.” Waldi ikut serta membujuk sang mama supaya mau makan siang bersama.Irana hanya diam, wanita itu tidur miring membelakangi pintu.“Mah.” Waldi masih terus sabar membujuk sang mama agar tetap mau makan karena Mila sudah susah payah memasak makan siang hari ini.“Mila sudah masak banyak, Mah, Mama harus makan.”“Mama tidak mau makan Wa

    Last Updated : 2023-10-06
  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 30

    Pagi-pagi sekali Mila sudah tidak mendapati Waldi di tempat tidur. Kemana perginya lelaki itu? Begitulah hati Mila bertanya. Tanpa menunggu lama Mila pun pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.“Kemana sih dia?” gumam Mila, setelah selesai sholat subuh. Mila bergegas membereskan mukena dan sajadahnya.Mila keluar dari kamar, namun tidak mendapati Waldi. Rumahnya sepi seperti hanya dirinya yang menempati rumah itu.“Apa mungkin di dapur?” Mila bergegas ke dapur, tapi tidak mendapati Waldi di sana.“Sudah bangun sayang?”Suara itu membuat Mila menoleh ke belakang sudah Mila persiapkan rentetan pertanyaan untuk suaminya.“Dari mana saja sih? Kenapa tidak membangunkan aku? Hampir saja aku terlambat shalat subuh.”“Shut.” Waldi menempelkan jari telunjuknya tepat di bibir Mila meminta dengan halus supaya istrinya itu diam.“Ayo mandi dan kita langsung berangkat,” kata Waldi.Seketika kening Mila mengkerut, wajahnya kebingungan. “Berangkat? Memangnya kita mau kemana?”“Kamu lupa saya

    Last Updated : 2023-10-06
  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 31

    Setelah kurang lebih tujuh jam menempuh perjalanan di udara akhirnya Waldi dan Mila sampai di Tokyo Jepang.“Jadi, kita pergi ke Jepang?” tanya Mila penuh rasa terkejut karena memang sebelumnya Waldi tidak bilang mau pergi ke mana.Waldi mengangguk penuh rasa bahagia. “Iya. Gimana, suka nggak?”Mila tersenyum lebar. “Aku suka banget. Makasih suamiku.”Secara spontan Mila memeluk Waldi membuat lelaki itu terkejut sekaligus bahagia karena Mila sudah semakin mau bersentuhan fisik dengannya.“Eh, maaf.” Mila langsung melepaskan pelukannya setelah sadar memeluk Waldi sebegitu eratnya.Waldi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, mereka berdua sama-sama canggung seperti remaja yang baru saja merasakan jatuh cinta.“Sebenarnya nggak papa sih, aku malah seneng,” kata Waldi.“Ish, apa sih.” Mila mencubit pinggang Waldi karena salah tingkah.“Kita mau di sini sampai berapa hari?” tanya Mila karena lagi-lagi Waldi tidak memberitahunya.“Sampai kamu merasa bosan dan ingin pulang ke Indonesia,” ja

    Last Updated : 2023-10-06
  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 32

    Esok paginya ….Mila masih meringkuk di atas kasur dibalut selimut tebal menutupi seluruh tubuhnya. Tubuh yang masih polos tanpa sehelai benangpun itu merasakan kelembutan dan kehangatan sepasang tangan yang begitu erat memeluknya dari belakang.Salju di kota Jepang semakin lebat, bahkan butiran putih bersih itu sudah menutupi sebagian jalanan kota. Udara dingin yang begitu mendukung membuat Mila dan Waldi masih tertidur pulas setelah semalam penuh terjadi pertempuran di atas ranjang.Bunyi alarm ponsel membuat tidur Mila terganggu, ia membuka kelopak matanya yang terasa berat, tangannya mencoba mencari-cari dimana ponsel itu berada untuk mematikan alarm.“Jam berapa sayang?” tanya Waldi dengan suara parau khas orang bangun tidur. Lelaki itu mengerjapkan matanya pelan untuk menyesuaikan cahaya ponsel milik istrinya.“Sudah jam lima, bangun dulu abis itu shalat subuh,” ujar Mila, kembali meletakkan ponsel di atas nakas.“Memangnya kamu lupa?” tanya Waldi.“Lupa apa?” kening Mila mengke

    Last Updated : 2023-10-06
  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 33

    Waldi membawa Mila ke salah satu pusat perbelanjaan yang cukup besar berada di kota Jepang. “Kenapa kita ke sini?” tanya Mila menatap suaminya penuh kebingungan. “Kita membutuhkan banyak baju hangat di sini,” jawab Waldi. “Memangnya mau selama apa kita berada di sini?” “Kalau kamu sudah bosan di sini maka kita akan pulang,” jawab Waldi enteng tanpa ada beban. Mendengar ucapan suaminya, Mila hanya bisa menghela napas kasar. begitulah Waldi, tidak bisa diprediksi jika sudah membuat sebuah rencana. “Ya sudah, ayo kita cari baju hangatnya.” Waldi menarik Mila ke salah satu tempat yang menjual baju-baju musim dingin merek ternama yang tentunya dengan harga tinggi. “Kenapa dari sekian banyak toko yang menjual baju hangat, kamu mengajak aku ke tempat ini? Aku tahu ini merek yang sangat terkenal dengan harga yang sudah pasti tidak main-main,” omel Mila, kesal. Mila kesal karena Waldi langsung membawanya ke tempat yang mahal. “Aku ingin memberikan yang terbaik untuk istriku, memangnya s

    Last Updated : 2023-10-13
  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 34

    “Kamu lagi kemana sih, Waldi? Kenapa pagi-pagi sekali sudah tidak ada di rumah? istri kamu juga kemana?”Rentetan pertanyaan itu Waldi dapatkan dari sebuah sambungan telepon siapa lagi kalau bukan sang mama.“Waldi sama Mila lagi pergi bulan madu ke Jepang, Mah,” jawab Waldi, dengan santainya lelaki itu pergi ke dapur memeluk Mila dari belakang yang sedang sibuk memasak untuk makan malam mereka nanti.“Pergi bulan madu? Kenapa tidak bilang sama Mama sih?” nada bicara Irana sedikit tinggi karena marah bercampur kesal tidak diberi kabar.“Mendadak, Mah,” jawab Waldi, lagi-lagi dengan santainya.“Pasti istri kamu itu kan yang menghasut kamu supaya tidak bilang ke Mama? Sudah Mama duga dia itu wanita tidak baik, untuk apa gamis dan jilbab panjangnya itu nyatanya hatinya busuk.”“Mama ini kenapa sih selalu saja menyalahkan Mila? Dia tidak tahu apa-apa.”Mila yang disebut namanya tidak tahu apa-apa hanya bisa menatap Waldi dengan tatapan polos.“Kenapa?” tanya Mila melalui gerak bibirnya. W

    Last Updated : 2023-10-13
  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 35

    Sesuai janji Waldi pada saat makan malam, siang hari ini Waldi mengajak Mila untuk mencari kulineran di Jepang tentu dengan cuaca yang masih saja dingin.“Capek ya?” tanya Waldi pada saat melihat wajah Mila seperti kelelahan akibat berjalan cukup jauh.“Lumayan,” jawab Mila, disertai senyum manis di wajahnya. Udara yang cukup dingin membuat pipi Mila terlihat kemerahan.“Pipi kamu merah,” jawab Waldi. “Pasti karena suhu yang cukup dingin,” sambung Waldi.“Tidak apa, sedikit perih sih sebenarnya, tapi nggak mungkin kita pulang kan sudah berjalan sejauh ini,” ujar Mila.“Ya sudah, kita masuk saja ke dalam kedai supaya tidak terlalu dingin.” Waldi menarik pelan pergelangan tangan Mila dibawa masuk ke dalam kedai yang akan mereka cicipi dagangannya.Waldi memilih tempat duduk di dekat jendela yang memperlihatkan pemandangan jalan dengan gundukan salju yang cukup tebal.“Sepertinya Nabemono ini enak,” kata Mila, sambil menunjuk salah satu gambar di buku menu.“Membayangkan kuahnya masuk ke

    Last Updated : 2023-10-13

Latest chapter

  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 85

    “Kevin, lo kebiasaan banget sih taro handuk sembarangan kaya gini.” Pagi-pagi sekali rumah yang biasa sepi sekarang selalu dihiasi oleh teriakan melengking Zoya dengan permasalahan yang sama. setelah mandi Kevin kebiasaan menaruh handuk selalu di atas kasur sehingga membuat kasurnya basah.“Kenapa sih, sayang? Masih pagi ini marah-marah terus,” kata Kevin, berjalan sampai menghampiri Zoya seperti tidak ada dosa lelaki itu.“Udah berkali-kali aku bilang, handuk jangan taruh di kasur, nanti basah jadi jamuran.” Zoya berjalan ke kamar mandi untuk menaruh handuk itu pada tempatnya.“Marah-marah nih, nanti makin cantik gimana? Jangan-jangan kamu udah mau PMS ya, makanya moodnya naik turun gini?” Kevin menarik Zoya untuk duduk di pangkuannya. Masih dengan wajah yang ditekuk Zoya tidak mau menatap lelaki di depannya.“Wajahnya kok masih cemberut gitu sih, sayang?” Kevin mencoba membujuk Zoya supaya mau menatapnya, tapi hasilnya tetap gagal karena Zoya masih marah sama Kevin.“Lagian, harus b

  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 84

    Sebeluma akhirnya Mila memutuskan untuk menemui Waldi, ada banyak pertimbanga yang harus ia pikirkan. Setelah shalat dan berdoa meminta petunjuk kepada Allah, entah mengapa pikiran Mila langsung tertuju pada Waldi.“Aku ingin di posisi ini lebih lama sebelum kita ada di sidang perceraian besok,” kata Waldi, saat berada di dalam dekapan Mila yang selama ini ia rindukan. Waldi menangis di sana, ia tidak bisa menahan air matanya mengingat kebodohannya sampai membuat calon anak mereka tiada.Mila hanya diam. Tangan kanannya yang lembut dan mungil it uterus mengusap punggung suaminya yang lebar. Lagi-lagi Mila ingat besok adalah hari perceraian mereka. Keputusan terakhir sebelum berpisah secara agama dan negara.“Maafkan aku,” kata Waldi, lelaki itu tetap terus meminta maaf kepada Mila atas kesalahannya kemarin. Waldi sadar kesalahannya itu tidak bisa dimaafkan, tapi ia masih tetap berharap ada ruang kesempatan untuk dirinya memperbaiki semuanya.Mendengar kata maaf yang keluar dari mulut

  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 83

    Satu bulan telah berlalu, kondisi Mila yang semakin membaik setiap harinya membuat Yalina dan Adra senang dengan perkembangan itu. Sejak pulang dari rumah sakit, Mila sudah kembali tinggal bersama orang tuanya, sementara Waldi tinggal di rumah sendiri. Selama satu bulan itu Mila tidak tahu bagaimana kondisi Waldi dan tidak mau tahu juga. Rasa sakitnya masih terasa mendalam sampai saat ini.“Mila, besok adalah putusan sidang perceraian kalian. Apakah kamu yakin dengan keputusan ini?” tanya Adra kepada sang putri untuk mendapatkan jawaban sekali lagi yang lebih meyakinkan. Mila tetap memutuskan untuk berpisah dengan Waldi, karena ia merasa sudah tidak ada yang bisa diperbaiki lagi.“Mila yakin, Abi. Mila tahu, perceraian tidak diajarkan dalam agama kita, tapi jika terus dipaksa bersama maka Mila yang terus mendapatkan dosa,” jelas Mila. Keputusan yang tidak bisa diganggu gugat lagi.“Apakah kamu tahu bagaimana kondisi Waldi selama satu bulan terakhir ini?” tanya Adra lagi.Mila menggele

  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 82

    Pagi-pagi sekali ke dua orang tua Kevin berkunjung ke rumah, sebenarnya mereka berdua ingin berangkat ke kantor karena arah yang sama jadi mampir lebih dulu ke rumah anak mereka.“Wah, wah, ada apa gerangan ini kok pagi-pagi udah keramas aja, barengan lagi,” celetuk Heros pada saat melihat Zoya dan Kevin rambutnya sama-sama basah.Mendengar ucapan papa mertuanya membuat ke dua pipi Zoya merah merona karena malu.“Papa ini seperti tidak pernah merasakan jadi pengantin baru saja,” kata Anya, sambil menyenggol pelan siku sang suami.“Sepertinya sebentar lagi kita akan menimang cucu, Mah,” kata Heros, penuh semangat.“Apa sih, Pah,” ujar Kevin, meminta ke dua orang tuanya untuk berhenti menggodanya.Kevin tidak tahan melihat ke dua pipi Zoya yang sudah merah, ingin rasanya Kevin menangkup ke dua pipi itu menggunakan tangan besarnya lalu memberi sedikit cubitan. Namun, sayangnya ke dua orang tua mereka masih ada di sana.“Mama sama Papa tumben main ke sini nggak bilang-bilang dulu?” tanya

  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 81

    Malam ini untuk pertama kalinya Zoya dan Kevin menempati kamar utama yang sudah sejak lama Kevin siapkan untuk istrinya nanti. Kamar yang menjadi saksi pergulatan panas mereka tadi siang yang akhirnya membawa ke duanya pada hubungan rumah tangga yang semakin erat.“Vin, lampunya nggak akan lo matiin, ‘kan?” tanya Zoya wajahnya penuh rasa takut terakhir kali lampu kamar dimatikan saat tidur, paginya Zoya demam sampai di bawa ke rumah sakit.“Kalau pakai lampu tidur aja gimana?” tanya Kevin.Zoya nampak berpikir lalu pada akhirnya mengangguk. “Boleh. Tapi lo tidurnya jangan jauh-jauh dari gue ya, gue takut gelap.”Kevin terkekeh pelan. “Dengan senang hati aku akan memberikan pelukan hangat, sayang.”“Ih, aku kamu? Kok gue geli ya dengerinya,” kata Zoya wajahnya terlihat tidak nyaman dengan panggilan baru itu. Wajar saja Zoya belum terbiasa, karena memang keseharian mereka hanya memanggil lo dan gue.“Loh, kenapa harus geli? Kita kan sudah suami istri, emang kamu nggak mau kehidupan rum

  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 80

    Keluarga Waldi dan Mila sudah sampai di rumah sakit, ketika diberi tahu Mila mengalami kecelakaan tentunya mereka syok berat bahkan Yalina sempat tidak sadarkan diri di rumah. “Kamu keterlaluan, Waldi!” Jeff murka setelah Waldi menjelaskan semuanya. Menurut Jeff, apa yang dilakukan Waldi memang tidak bisa diterima oleh akal sehat manusia.Jeff memutuskan untuk duduk supaya emosinya reda dari pada ia menjadi pusat perhatian karena membuat keributan di rumah sakit.“Setelah anakku keluar dari rumah sakit, ceraikan dia!” perintah Adra. Lelaki itu juga naik pitam karena cinta putri semata wayangnya dikhianati oleh Waldi. Waldi yang sebelumnya sudah mendapatkan restu dari keluarga, tapi dengan mudahnya mengkhianati begitu saja.“Abi, Waldi mohon beri satu kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya. Semua yang kalian dengar tidak seperti yang kalian kira,” kata Waldi, lelaki itu mencoba untuk meluruskan masalah, tapi semuanya sudah terlanjur berantakan.“Apa lagi yang mau kamu perbaiki, Wa

  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 79

    Sekarang Kevin dan Zoya sudah berada di rumah sendiri. Akhirnya bisa lepas dari pertanyaan ‘kapan punya momongan?’ dari orang tuanya sendiri. Jika mendengar pertanyaan yang sama lagi dari orang tuanya, Zoya ingin menenggelamkan diri saja di sungai Amazon.“Woy, lagi ngelamun in apa?” tanya Kevin yang tiba-tiba saja membawa banyak cemilan di tangannya.“Ih, apa itu? Gue mau dong.” Zoya menatap penuh minat jajanan di tangan Kevin.“Dih, ambil sendiri lah,” kata Kevin, sambil menyembunyikan jajanan yang ia bawa tadi.“Nggak usah pelit sama istri sendiri.” Zoya merebut paksa jajanan yang ada di tangan Kevin. Raut wajah kemenangan Zoya langsung terpancar jelas.“Malah ngalah mengalah aja lo baru sadar udah punya suami. Tapi lo lupa tugas sebagai istri itu apa aja,” kata Kevin, sambil membersihkan sisa-sisa micin di tangannya.“Bodo.” Lalu Zoya meninggalkan Kevin dan tidak lupa membawa jajanan yang sudah berhasil ia rampas tadi.Kevin yang ditinggalkan begitu saja pun merasa kesal dan marah

  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 78

    “Halo.”Mila begitu tenang mengangkat telepon, meskipun itu dari seorang perempuan yang sudah menghancurkan keluarga kecilnya.“Maaf, ini siapa ya?” tanya seseorang di seberang sana.“Saya istrinya,” jawab Mila, nada bicaranya masih terdengar tenang.“Saya ingin bicara sama Pak Waldi, apakah beliau ada?”“Siapa?” tanya Waldi tanpa suara hanya melalui gerakan mulutnya.Tanpa menjawab, Mila langsung memberikan ponsel itu kepada Waldi supaya lelaki itu bisa tahu sendiri. Saat Waldi hendak pergi, Mila menahan meminta lelaki itu berbicara di depannya. Waldi tidak punya pilihan sekali menuruti keinginan Mila.“Iya, kenapa, Sonya?” tanya Waldi nadanya sangat ramah sekali.Mendengar nada bicara Waldi kepada perempuan itu membuat Mila tersenyum sinis. Meskipun hati Mila teramat sakit, tapi ia mencoba untuk menjadi perempuan yang tenang.“Apa, kran kamar mandi di apartemen kamu rusak?”“Sewa saja orang untuk membetulkannya,” kata Mila, pelan.“Em, saya tidak bisa ke sana sekarang, karena masih

  • Dinikahi Lelaki Kaya   Bab 77

    Keesokan paginya, tepatnya pada jam setengah enam subuh, Zoya nyaris berteriak saat melihat Kevin sedang melaksanakan sholat subuh. Zoya pikir Kevin adalah sosok hantu yang sedang berdiri, sebab penerangan yang remang-remang membuatnya hampir salah sangka.“Udah bangun?” tanya Kevin sambil melipat kembali sajadah yang baru saja ia pakai shalat subuh. Setelah itu Kevin melepas peci dan juga baju koko. Dari mana lelaki itu mendapat baju koko?“Baju koko siapa yang lo pake?” tanya Zoya dengan suara serak.“Bajunya Papa,” jawab Kevin.Zoya menganggukkan kepalanya lalu kembali memejamkan mata ingin melanjutkan tidur.“Kenapa lo nggak bangunin gue buat shalat?” tanya Zoya dengan mata terpejam.“Gue nggak mau maksa lo. Gue tau lo belum terbiasa,” jawab Kevin, santai.Zoya merasa malu, karena selama ini memang jarang sekali shalat, bahkan dalam satu tahun bisa dihitung pakai jari.“Lain kali ajarin gue shalat, gue juga pengen belajar bisa shalat lima waktu dalam satu hari,” kata Zoya.“Lo ngg

DMCA.com Protection Status