Share

Curiga

Sudah ada satu bulan Embun tinggal bersama mamanya, tapi sampai saat ini dia selalu bertanya-tanya mengapa suaminya belum datang menjemputnya. Jangankan jemput, menghubunginya saja sangatlah jarang.

'Apa dia lagi sembunyiin sesuatu dariku ya? Kira-kira apa? Atau jangan-jangan dia diam-diam selingkuh di belakangku? Wah, nggak bisa dibiarin nih. Aku harus cari tahu sekarang,' batin Embun.

"Makanan dari tadi diaduk-aduk terus, coba sekali-kali dimakan gitu loh. Ini malah ngelamun," tegur Ipah.

Embun tersenyum masam, ia pun segera menyuapkan nasinya ke dalam mulutnya.

"Lagi mikirin suami kamu ya?"

Embun menggeleng, detik kemudian dia mengangguk.

"Kangen ya sama dia?" goda Ipah.

"Apaan sih, Ma," sergah Embun.

Jadi, selain dia curiga dengan suaminya, dia juga sangat merindukan pria itu.

"Kalau kangen ya tinggal telepon, atau bila jemput. Mama nggak suka lihat wajah kamu cemberut kayak gitu. Emangnya kamu bosan ya di sini tinggal sama mama?"

Embun menggeleng cepat. Duh, kalau sudah seperti i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status