Share

Demo in Love

Penulis: FitriElmu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Netra Doni mengikuti setiap gerak gerik gadis di depan sana. Kaos lengan panjang warna putih, dipadu dengan celana bahan hitam panjang. Juga sepatu kets hitam semi putih. Rambut panjangnya diikat satu. Sedikit memoles wajahnya, tak seperti penampilan biasanya. Dia raih almet kesayangannya dan mencangklong tas agak terburu-buru.

"Masih pagi," ujar Doni. 

"Ah, itu... aku ada urusan dadakan pagi-pagi banget. Aku duluan ya? Em, sory juga gak sempat masak."

"Berangkat sama siapa?" Wajah Doni datar. Dia hanya butuh gadis itu mengucap izin padanya. Tapi sedari tadi malam tak ada sepatah kata terucap demi membahas agendanya hari ini.

"Biii... eh, dijemput Bila. Nanti pulangnya juga dianterin dia kok. Aku mau ke rumahnya, ada tugas kelompok. Jadi ntar gak usah dijemput."

Doni tak menyahut. Dia menatap kecewa gadis itu yang bergegas keluar dengan terburu-buru. 

Brugh!

Dia hempaskan kasar tubuhnya di ranjang. Menghembus napas kasar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Berondong Mesum   Doni dan Mukhtar

    "Kuliah yang bener." Lily urung meletakkan helmnya. Menatap sangar cowok di depannya. "Ngaca!" Sergahnya. Doni malah tertawa."Jangan ngelamun, kecuali mikirin aku. Jangan tidur di kelas. Jangan....""Berisik!" Kesal juga lama-lama dengar ocehan pagi yang unfaedah dari cowok itu. Dia melangkahkan kakinya meninggalkan Doni di belakang. Sementara Doni terkekeh kecil. Memandangi punggung gadis itu. Jatuh cinta? Haha... rasanya terdengar lucu. Tapi jujur saja akhir-akhir ini perasaannya tak beres. Sering senyam senyum sendiri saat wajah gadis itu terlintas di kepalanya. Juga rasa rindu ingin segera menjumpainya. Tak jarang dia spam chat pada Lily meski berakhir di read doang. Gila! Mungkin Doni mulai gila. "Jatuh cinta gak pandang usia kan?" gumamnya, tersenyum. Helm pink Hello Kitty Lily diraihnya, dan dia tempatkan di tempat biasa. Bergegas hendak ke sekolahnya. Sayangnya, gerakannya terhenti saat sebuah motor terparkir tak jauh darinya. Dan seper

  • Dinikahi Berondong Mesum   Wrong, But...

    Semenjak itu, Doni tak banyak bicara. Apalagi saat Lily tahu keadaan Mukhtar yang ternyata sangat parah. Dia marah pada tindakan ceroboh Doni. Kembali memarahi Doni. Dan lagi-lagi Doni tak membalasnya, hanya diam.Keadaan makin runyam. Doni sering pergi dan kembali saat petang. Lily yang merasa bersalah memutuskan merawat Mukhtar. Kesalahan Doni adalah kesalahan baginya juga. Mereka jadi jarang bertemu. Hanya saat malam tiba, itupun tanpa percakapan dan langsung kembali ke mimpi masing-masing.Beberapa hari ini juga Lily berangkat kampus naik bis. Lalu pulangnya ke rumah Mukhtar bareng Billa."Maaf kak, maafin Doni."Entah sudah berapa kali dia mengucap itu. Mukhtar terkekeh. Menerima suapan bubur dari gadis itu."Tak apa. Aku tahu dia masih marah gara-gara kejadian itu."Lily menghela napas."Anak itu, makin susah saja diaturnya," gerutu Lily. Lily bisa santai membahas masalah Doni karena dia sudah jujur dengan Mukhtar, bahwa mer

  • Dinikahi Berondong Mesum   Fitnah, atau Kenyataan?

    Kau bahkan tak tahu alasanku marah waktu itu, dan kini kau malah semakin dekat dengannya.Huh! Aku membutuhkanmu. Kau tahu itu?-----------Doni menghembus napas kasarnya. Niatnya hari ini dia mengunjungi kampus Lily, untuk mengajak gadis itu makan di luar. Tapi lihatlah pemandangan disana. Menjengkelkan sekaligus menyesakkan. Istrinya sedang berjalan beriringan dengan pria yang dibencinya. Tawa lebar terlihat jelas. Sungguh berbeda dengan saat bersama dirinya. Dia pandangi keduanya hingga hilang dari pandangannya."Sial!"Doni pukul stirnya keras. Tak terasa sakit. Lebih sakit hatinya kini. Detak jantungnya berdegup le

  • Dinikahi Berondong Mesum   Kepercayaan

    Club.Minuman keras.Narkoba.Jemari Lily mengetik password dengan lemah. Di pikirannya tetap terbayang perkataan Mukhtar tadi. Benarkah? Tapi tidak mungkin kan seorang Mukhtar berbohong. Lagipula, dia bertemu cowok itu juga di club. Dan dia juga pernah memergoki Doni dengan Arin. Waktu itu. Akhir-akhir ini juga Doni pulang malam. Tapi sama sekali dia tidak mencium bau aneh. Tauklah. Dia pusing."Baru pulang?""Astaga!" Lily memegangi dadanya. Doni yang mengagetkannya. Pemuda itu bersidekap dengan wajah datarnya."Pulang bareng siapa?""Bis," jawab Lily tak kalah datar. Dia berjalan menuju kamar."Gak bohong?"Lily menghentikan langkahnya. Menoleh kesal. Ah, ingat Ly. Lo gak boleh membenci Doni. Itu kata Mukhtar tadi. Bimbing dia, baik-baikin dia. Jangan sampai kembali ke Doni yang dulu.Lily menarik napas panjang. Menghembuskannya pelan."Ya

  • Dinikahi Berondong Mesum   Cudle in Night

    Capek. Itu yang dirasakan Doni kini. Fokusnya terbagi-bagi. Padahal sebentar lagi dia ujian. Dia pulang dan menyadari Lily tak ada di kamar."Kemana dia?"Dia putuskan untuk mencari gadis itu."Kak!" panggilnya. Tak ada sahutan. Dia lihat di kamar mandi tak ada siapapun. Dia cari di dapur, juga tak ada. Ruang tamu apalagi, dia kan baru saja melewati ruang tamu tadi sewaktu pulang."Apa jangan-jangan kak Lily pergi lagi. Hadeuh!" Doni menghempaskan kasar pantatnya di sofa. Terbayang Lily saking marahnya sampai memutuskan menghindari dirinya."Argh!" Dia remat kasar rambutnya. Menghadap ke atas dengan mata terpejam. Praduga bermunculan di kepalanya. Kalau tidak pulang ke rumah, apa mungkin Lily ke rumah sahabatnya itu."Aish! Kenapa hubungan kami gak pernah tenang sih? Sebentar baikan, gak lama marahan lagi. Gue emang gak bisa dewasa. Plinplan lo, Don! Bodoh! Pengecut," rutuknya pada diri sendiri.Diambilnya vas bunga di ata

  • Dinikahi Berondong Mesum   Ketika benci dan sayang beda tipis..

    "Gue lihat lo makin deket aja sama kak Mukhtar."Lily tersenyum tipis."Kelihatannya kek gitu ya?""Ya iyalah ogeb. Jelas banget. Tiap hari loh, lo pasti ke perpus sama kak Mukhtar. Emang gak takut apa berondong lo tahu, terus cemburu gitu?"Lily tersenyum kecut. Menyesap moccanya. Meletakkan ponsel yang sedari tadi dia pegang. Apalagi kalau bukan chattingan dengan pemuda yang dikaguminya lama."Dia tahu," ujarnya."Terus? Dia gak marah?"Gadis itu malah terkekeh."Terus kejadian dia mukul kak Mukhtar itu apa kalau bukan marah, hm?"Billa menatap sahabatnya tak mengerti."Yaaa... tapi kenapa lo malah makin dekat sama kak Mukhtar sih? Kalau berondong lo kalap lagi gimana coba?"Tak habis pikir Billa sama pola pikir Lily. Sudah tahu berondong berandalannya itu tak suka dia terlalu dekat dengan Mukhtar malah diterusin."Gue bingung, Bil," ucapnya, menunduk. Memutar-mutar gelasnya."Cerita aja."Lily

  • Dinikahi Berondong Mesum   Berondong Husband

    Benar kata orang-orang. Terkadang memahami perasaan sendiri lebih sulit daripada memahami perasaan orang lain. Meski kita tahu apa yang dirasa, tapi sulit menyikapinya.Sudah pukul tujuh malam. Detak jarumnya mengisi apart yang akhir-akhir ini terasa sepi. Lily melirik pigura yang tergantung di dinding kamar mereka. Poto pernikahannya dengan berondong itu. Tak ada senyum di wajah keduanya. Hanya ada tatapan datar. Hah, apa selamanya akan begini? Berawal dari tanpa rasa dan berakhir meninggalkan asa.Gadis itu meraih ponselnya, mencari sebuah nama di kontak whatsapnya, mengetik beberapa kata. Namun tak berapa lama dia menghapusnya lagi. Berulang kali dia melakukannya, tapi tak ada satupun pesan yang berhasil terkirim. Semua berakhir dengan satu tekanan jempolnya, yang membuat pesan itu sirna terhapus."Haish!" umpatnya. "Bodo amat lah. Ingat Ly. Tugasmu jagain dia. Kalau kenapa-napa ntar lo juga yang disalahin."

  • Dinikahi Berondong Mesum   Masa lalu Doni

    Bukan merelakan, tapi aku tidak ingin mengekangmu. Yang jika pada akhirnya membuatmu menjauh. Mungkin seperti ini dahulu, sembari menunggumu sadar, bahwa bukan dia yang terbaik untukmu.---------------Membuat Doni mau belajar memang bukan perkara mudah. Tapi dengan kesabarannya dan sedikit ancaman tentunya, Doni jadi nurut. Jika sudah begini, berondong itu terlihat menggemaskan. Jiwa-jiwa berandalnya menguap begitu saja. Dia juga tak lagi ngeluyur sepulang sekolah. Jadi Bram tak perlu repot-repot mengingatkannya. Justru Bram yang sedang menjalankan misi dengan teman-teman Doni yang lain. Yang pastinya tanpa cowok itu ketahui.Lily tetap bergaul dengan Mukhtar seperti biasa. Sebisa mungkin dia mengusir rasa yang sempat singgah. Dia sadar, tugasnya kini

Bab terbaru

  • Dinikahi Berondong Mesum   Last be Forever

    Rapat direksi berjalan lumayan alot. Menguras tenaga dan pikiran. Ditambah Farel yang meski berada di ruang ber-Ac merasakan panas dingin. Mungkin karena dia kepikiran yang di rumah. Beruntung presentasinya lancar. Mendapatkan aplouse dari yang lain. Kembali ke mejanya dengan gugup. Papanya menepuk pundaknya, mengacungkan jempol.Tak lama rapat selesai. Tapi masih dilanjut dengan obrolan ala-ala bapak-bapak khas. Farel bergerak gelisah. Dan rupanya itu disadari Dirga. Belum sempat Dirga mengatakan sesuatu, ponselnya berdering."Ah, maaf. Ada panggilan."Pak Manaf mengangguk.Dirga berjalan agak menjauh."Halo sayang--""Farel ada sama kamu kan?""Em, iya. Kenapa?""Cepat ke rumah sakit. Hana akan melahirkan."Dirga terkejut. Menoleh ke arah Farel. Pantas saja putranya sedari tadi gelisah."Oh, oke. Segera."Telpon dimatikan. Dirga segera menghampiri Farel."Segera ke rumah sakit. Istrimu mau melahirkan."Mulut Farel ternganga, tapi dia malah bingung."Tunggu apalagi. Ajak mertuamu, na

  • Dinikahi Berondong Mesum   Menunggu Hadirnya

    Beberapa hari kemudian, Farel sudah boleh dibawa pulang. Merayakan kepulangan Farel dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Tentu hadir juga David dan keluarga Billa.Disela obrolan itu Bram mengomeli Farel karena dikiranya selingkuh dengan wanita waktu itu. Untung saja Bram belum mengatakan pada yang lainnya. Hanya dia pendam sendiri. Dan setelah tahu kenyataannya, dia lega. Yang paling membuat terkejut adalah pernyataan Billa, bahwa Yulia adalah putrinya dengan pria brengsek waktu itu. Dia tahu karena melihat berita yang ramai dibicarakan di televisi dan portal berita online lainnya. Menelisik asal negara dan nama ayahnya, Billa yakin, Yulia itu benar putrinya. Tentu saja itu menggemparkan. Mereka jadi tak enak pada Billa. Tapi Billa bilang tak apa. Mungkin karena didikan ayahnya sehingga Yulia seperti itu. Billa sendiri nanti rencananya akan menemui Yulia saat kondisi sudah kondusif.Pesta dilanjut dengan kecerewetan dari Devan. Dia memang mood booster. Tahu sendirilah, keturunan D

  • Dinikahi Berondong Mesum   Tetaplah Disini

    Kenapa harus ada session rumah sakit lagi untuk kisahnya? Dan kali ini pun, pria itu yang terbaring di ranjang pesakitan. Hana menggenggam tangan Farel. Beberapa jam yang lalu, Farel memasuki ruang gawat darurat untuk mengeluarkan peluru di pinggir punggungnya. Untung saja tak sampai tembus mengenai organ dalamnya. Tapi yang namanya peluru panas tetap saja membuat korbannya terbaring tak berdaya. Kini Farel dipindahkan di ruang yang sama dengannya. Frans mati di tempat akibat tiga peluru yang dia tembakkan. Sedang Yulia kini juga dirawat di ruang yang berbeda. Wanita itu rupanya tahan banting. Devan, David dan papanya mendapat perawatan ringan atas luka yang mereka peroleh dari hasil gulat dini hari tadi. Sedangkan kawanan penjahat lain berhasil di ringkus polisi. Termasuk penjahat yang hanya memakai celana dalam itu. Dia terbangun bingung saat mendapati keadaannya yang memalukan.Sampai saat ini, Hana masih tak paham dengan yang dilakukan Farel. Kenapa pria itu datang bersama yang

  • Dinikahi Berondong Mesum   Jangan Pergi, Farel!

    "Dor! Dor!"Langkah Farel terhenti. Terkejut. Devan segera menariknya ke tempat tersembunyi."Van, siapa?"Devan menggeleng. Tatapannya awas. Mencoba bersikap tenang. Suara ini masih di dekat sini. Jantungnya berdegup kencang. Terpikirkan keberadaan papanya. Ck! Harusnya dia tadi bersama papanya. Tapi, ah...Totalnya ada empat orang yang berhasil mereka lumpuhkan tadi. Jadi, sebenarnya ada berapa orang yang ada disini.Sebuah bayangan hitam berkelebat melewati mereka. Secepat kilat Devan merebut pistol dari tangan Farel. Bersiaga. "Om! Cari keberadaan Farel!"Astaga! Itu, David. Spontan Devan keluar."Bang David."Sontak bayangan itu menoleh."Farel?"Farel muncul.Baru saja David hendak berkata, terdengar suara lain."Itu mereka!"Suara tembakan kembali terdengar. Secepat kilat mereka merunduk mencari tempat aman. "Brengsek! Sial! Dimana curut-curut itu!"Degh!Farel tersentak. Dia tak asing dengan suara itu. Mirip dengan pria yang mendorongnya ke jurang itu. Pria yang bersama deng

  • Dinikahi Berondong Mesum   Upaya Penyelamatan

    Sebuah gudang bekas pabrik lama. Di ruangan yang samar akan penerangan. Sesosok wanita tertunduk dengan kaki dan tangan yang diikat. Mulutnya tersumpal plester besar. Dia masih pingsan akibat bius yang terhirup olehnya beberapa jam yang lalu. Ada dua penjaga yang bersiaga di luar pintu.Sementara di ruangan yang lain, tiga orang pria dan satu wanita tengah menikmati minuman keras di hadapan mereka."Brengsek! Dia masih belum sadar juga?" Wanita itu berkata."Sepertinya kalian tadi memberinya bius terlalu banyak," tukas sang pria."Sory, boss. Dia memberontak kuat. Jadi terpaksa," ucap salah satu dari dua orang yang lain itu. Menuangkan isi botol ke gelas yang diacungkan oleh pria itu."Argh! Aku gak sabar buat nyiksa dia. Frans, ayo kita kunjungi dia sekarang.""Tapi dia belum sadar sayang...""Akan kubuat dia sadar. Ayo! Tanganku sudah gatal menyiksanya."Frans tersenyum. Membelai pipi wanita itu. Lalu mengecup bibirnya singkat."Kau ini bernafsu sekali, hmm? Baiklah, ayo."Keduanya

  • Dinikahi Berondong Mesum   Jebakan

    Pukul setengah sembilan malam saat dia memutuskan pergi. Belum terlalu malam, tapi mama dan papanya juga sudah pergi tidur. Dengan mengendap-endap, Hana menuruni tangga, membuka pintu depan, dan menutupnya kembali.Angin dingin langsung menerpanya. Untung dia memakai sweater yang lumayan tebal. Juga syal merah jambu yang dia lilitkan di lehernya. Dan juga topi rajut menutupi rambut dan telinganya. Mendongak ke langit, gelap. Bahkan tak ada bintang yang tampak. Wajar saja mendung. Anginnya saja dingin luar biasa.Nekat, Hana melongok ke pos satpam. Aman. Mungkin pak Dito sedang di dalam. Mengendap-endap dia membuka gerbang, dan menutupnya lagi. Bergegas mencari tempat aman.Dia sudah memesan taksi online dari aplikasi di ponselnya. Hanya saja taksi pesanannya belum datang. Wanita itu melongok ke arah jalanan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku. Menghalau dingin yang teramat menusuk. Menyesal, kenapa dia malah hanya memakai sweater, bukan langsung jaket. Tahu dinginnya begini, dia p

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pesan Asing

    Seharian ini, David mengantarnya kemanapun Hana mau. Jelang sore, mereka kembali. Senyum kembali terpatri di bibir Hana. Meski sebenarnya itu palsu."Makasih, Vid, udah jadi sopirku sehari," kekehnya kecil. David tertawa."Siap tuan putri. Kemana tuan putri mengajak pergi, sang supir siap mengantar."Hana terkekeh."Mampir?"tawarnya."Em, lain kali aja deh, Na. Gak bawa apa-apa. Malu.""Haha. Kayak apa aja. Yuk, gak papa. Mampir."David tetap menggeleng."Udah sore juga, Na. Lain kali deh.""Emm, ya udah. Makasih ya Vid."David mengangguk, tersenyum. Lalu memutar laju mobilnya, melesat pergi. Hana memandangi mobil itu hingga menghilang dari pandangannya. Menghela napas sejenak, dan membuka gerbang rumahnya. Melangkah dengan tak semangat. Tanpa dia tahu, ada orang asing yang sedari tadi memperhatikannya.*******"Baru pulang sayang?"Hana menghentikan langkahnya. Mendapati mamanya yang tengah menyiram bunga. Lalu menghampirinya."Iya, Ma. Jalan-jalan dulu. Hehe."Lily tersenyum. Syukur

  • Dinikahi Berondong Mesum   Kejahatan Yulia

    Aku menunduk. Terpaksa harus menjelaskan semuanya. Bahkan percuma juga berbohong. Yulia juga sudah tahu. Tapi, tentunya aku akan menyembunyikan alasan pribadi melakukan penipuan ini."Jadi--- ah, aku bahkan gak habis pikir, Rel. Tega kamu ya."Yulia menangis. Meski aku tahu, air mata buaya."Maafkan aku Yulia. Aku hanya tidak mau kamu sakit hati karena membayangkan yang tidak-tidak tentangku dan kak Hana. Jadi, aku terpaksa harus berbohong.""Lalu, kenapa saat berada di Singapura kamu berpura tidak mengenalku?" tukasnya tajam."Maaf. Saat itu aku belum ingat. Tapi, saat sudah di tanah air, aku mengingatmu. Makanya pas kamu ke kantor, aku langsung mengenalimu. Itu karena aku tak bisa berbohong tentang perasaanku Yulia."Yulia mendengkus. Ayolah, kenapa susah sekali membuatnya percaya."Dan, kenapa aku berpura tak mengenal kak Hana, itu karena aku takut kamu sakit hati membayangkan hari yang telah aku lalui bersama wanita itu karena selalu menganggap dia adalah kamu, sayang."Kugenggam

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pria Lain

    Sampai di kantor, aku bergegas menuju ruang meeting. Ada klien dari Australia dan salah satunya orang lokal yang harus kutemui. Yulia? Entah kemana dia. Posisinya sebagai sekretaris semakin tak terurus semenjak dia mengakui sebagai istriku waktu itu. Untung saja sekretaris lamaku masih bisa kuandalkan. Sebenarnya aku muak, ditambah sikapnya yang angkuh dan semaunya sendiri. Tidak hanya aku saja yang jengah, melainkan karyawanku yang lain mengeluhkan hal yang sama. Hanya saja mereka menutupinya meski terlihat jelas mereka hanya pura-pura."Oh, kamu ya menantunya Doni. Aku sering mendengarmu dari istriku. Tapi baru kali ini ketemu. Haha."Salah satu klien yang mengenalkan diri bernama om Bram itu menyapaku. Aku tersenyum tipis. Bagaimana pula aku harus menjawabnya."Who's?""Ah, begini mr. Smith. Dia ini ternyata menantu Doni, rekan bisnis kita," jelas om Bram. "Oh, really?"Aku semakin bimbang. Mengakui, itu jelas mereka akan terbongkar seandainya mereka tahu Yulia yang menjadi istrik

DMCA.com Protection Status