Share

18

Penulis: Noorie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-29 16:46:40

"Sunshine?"

Ranggi sontak melebarkan mata begitu istrinya memanggil dengan suara dingin. Orang yang menyaksikan reaksi Ranggi mungkin berpikir jika pria itu seperti sedang melihat algojo yang akan mengeksekusi mati dirinya.

Ranggi menelan ludah. Mentari datang di saat yang tidak tepat. Semua ini gara-gara si kakek bau tanah yang kembali lagi ke kafe. Dia meminta pembuktian jika Ranggi dan Vanya betulan sepasang kekasih dengan menikah langsung di hadapannya.

Gila, bukan? Vanya memang biang masalah!

Ranggi segera berlari mendekati Mentari. Digenggamnya kedua tangan kurus perempuan itu. "Sunshine, ini tidak seperti yang kamu lihat. Aku bisa jelaskan semuanya," ucap Ranggi, "Aku cuma akting demi membantu perempuan itu," sambungnya.

Ranggi lalu menjelaskan cepat kronologi kenapa dia bisa terjebak dalam situasi tidak menyenangkan seperti ini. Masa bodoh dengan Vanya. Pernikahannya dengan Mentari jauh lebih penting.

"Percaya padaku, Sunshine." Ranggi menciumi punggung tangan Mentari. "Aku ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Berondong Bucin   19

    "Kamu kenapa melamun, Sunshine?"Mendapati istrinya bengong di depan cermin, Ranggi segera mendekat. Mentari tetap tidak bereaksi sampai Ranggi merebut sisir dari tangannya, lalu merapikan rambut panjang perempuan itu."Bukan apa-apa," sahut Mentari.Mendapat jawaban yang kurang memuaskan, Ranggi cemberut. Bibirnya benar-benar maju seperti bebek. "Apa kamu masih menganggapku orang asing, Sunshine? Sehingga kamu belum bisa percaya padaku."Mentari mendongak menatap tepat di mata pria itu. Mentari mencari sesuatu dari sorot suaminya yang mungkin selama ini tersembunyi. Namun, yang Mentari temukan tetap kesungguhan, dan cinta yang terpancar."Sunshine, aku tahu aku ganteng. Tapi, ditatap seperti itu bikin aku salah tingkah," ucap Ranggi. Bola matanya bergulir ke kiri dan kanan karena tatapan Mentari sangat intens.Mentari menghela napas. "Sasi pernah bilang kalau kamu mungkin mau-mau saja dibelah dadanya demi membuktikan cinta kamu."Ranggi sontak membelalak. Dia refleks mundur satu lang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Dinikahi Berondong Bucin   20

    "Ranggi, kalau suatu hari nanti aku menyakitimu, bagaimana?"Angin menerpa wajah Mentari yang membuka kaca helmnya. Saat ini dia dan Ranggi sedang berboncengan mengelilingi kota hanya untuk jalan-jalan. Mereka mengunjungi satu per satu tempat hits meskipun hanya sebentar."Kalau yang menyakitiku itu kamu, Sunshine, aku tidak masalah," sahut pria itu sambil menoleh sekilas."Aku serius, Ranggi.""Aku juga serius, Sunshine. Memangnya hal menyakitkan apa yang akan kamu lakukan?" Ranggi balik bertanya.Mentari mengeratkan pelukannya ke pinggang Ranggi. "Aku bilang kalau.""Satu-satunya yang akan menyakitiku itu kalau kamu pergi dariku dengan sengaja," ucap Ranggi sambil menghentikan motornya di parkiran sebuah taman.Keduanya lantas turun. Ranggi menggengam tangan sang istri saat mereka berjalan menyusuri taman yang dipenuhi anak muda tersebut. Ada yang berkelompok, menyendiri, atau berpasangan seperti mereka."Kita foto dulu di sana," ujar Mentari seraya menunjuk spot foto berupa dinding

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Dinikahi Berondong Bucin   21

    "Mbak Tari?"Mentari mengangguk. "Pesanan saya sudah bisa dibawa, Mbak?" tanyanya."Sudah, Mbak," ucap perempuan bernama Ratu itu. Dia ke dalam rumahnya sebentar, lalu kembali membawa box berisi empat cup strawberry cream cheese.Mentari sengaja memesan dessert dari Ratu hanya untuk bertemu dengannya secara langsung. Mentari ingin tahu siapa Ratu sebenarnya. Namun, dia ternyata tidak pernah bertemu dengan perempuan itu sebelumnya. Reaksi yang ditunjukkan Ratu juga biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan."Mbak Ratu pernah dengar soal Sasi Dessert?" tanya Mentari memancing.Ratu tampak berpikir sejenak. "Tidak, Mbak," jawabnya."Yang viral di aplikasi X, loh, Mbak."Ratu menggeleng. "Saya tidak punya aplikasi itu, Mbak. Jadinya tidak tahu apa yang viral. Memangnya kenapa, Mbak?"Ekspresi Ratu terlalu tenang. Mentari tidak bisa mendeteksi kebohongan dari sorot maupun raut wajahnya. "Tidak. Saya pikir Mbak tahu, so

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Dinikahi Berondong Bucin   22

    Dulu Reta hanya marah karena sang papa sering menjadi alasan mamanya menangis. Namun, setelah dia beranjak dewasa dan tahu arti sebuah perselingkuhan, kemarahan itu berkembang menjadi rasa benci yang teramat dalam.Suri sering mengingatkannya agar tidak menyimpan dendam. Akan tetapi, salahkan Panca yang menampakkan diri di hadapan Reta lagi. Kemunculannya membuat luka Reta kembali menganga. Perbuatan buruk sang papa kembali menghantam ingatan. Menjadi mimpi buruk saat pria itu melakukan kekerasan terhadap mamanya.Hari ini Panca berusaha menemui Reta untuk yang kesekian kali dalam satu bulan ini. Anehnya, Panca selalu menunggu Reta di gerbang sekolah. Dia sengaja melakukan itu agar pertemuan ayah dan anak itu bisa disaksikan oleh orang banyak, sehingga Reta bisa lebih menjaga sikap. Jika Panca ke rumah, pastilah Reta tidak akan ragu mengusirnya meski dengan kekerasan sekalipun.Kemarin-kemarin Reta hanya mengabaikannya. Namun, sekarang dia sudah sangat muak. Kesabarannya habis begitu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Dinikahi Berondong Bucin   23

    Mentari langsung membuang muka, menyembunyikan wajah agar Panca tidak melihat, apalagi mengenalinya. Sementara Reta justru mendengkus kasar. Dia tahu ini bukan kebetulan. Panca pasti sengaja merencanakannya. Pria itu memaanfaatkan Reta yang sedang gencar mempromosikan jualan Mentari di media sosialnya."125 ribu untuk tiga cup," ucap Reta dingin seraya mengulurkan dus kemas.Gadis itu memindai sebentar keadaan kediaman Panca. Ternyata memang sudah menjadi gembel. Seharusnya Panca bisa lebih berhemat."Tidak mau masuk dulu, Nak?" Pria itu bertanya."Bayar sekarang atau aku bawa lagi?" Reta sangat malas berbasa-basi."Barangkali kamu ingin mendengar penjelasan tentang yang Papa ucapkan waktu itu."Dugaan Reta benar. Panca memancingnya ke tempat ini. Mungkin dia belum tahu alamat rumah Reta."Oke, kalau memang tidak jadi dibeli. Menyusahkan orang saja," ujar Reta sambil memutar tubuh.Namun, Panca tidak membiarkannya pergi begitu saja. Pria itu menahan Reta di pundaknnya. "Kiani, kamu ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Dinikahi Berondong Bucin   24

    08XX : [Wah, Tari. Kejutan apa ini? Kamu menikah dengan mantan adik iparku?]Mentari spontan menelungkupkan layar ponselnya ke dada. Tanpa perlu menebak, dia langsung tahu siapa yang mengirim pesan itu meskipun Panca memakai nomor baru.Perempuan itu membasahi bibir. Jantung mendadak berdebar keras. Dia lantas menghela napas beberapa kali untuk menenangkan diri. Ibu jarinya bergerak memencet tombol on/off agar ponselnya mati. Namun, Mentari yakin Panca akan tetap mengganggunya. Panca tidak akan melepaskannya begitu saja."Wajah kamu pucat. Kamu baik-baik saja, kan, Sunshine?" tanya Ranggi yang baru kembali dari kamar mandi.Mentari sebisa mungkin membentuk senyuman tulus. "Iya," jawabnya seraya mengangguk pelan.Namun, Ranggi tetap ingin memastikan. Dia segera menempelkan telapak tangannya di kening Mentari, kemudian turun ke leher perempuan itu. Ranggi lantas mendudukkan dirinya di samping sang istri. "Kamu pasti mengkhawatirkan Sasi, kan?"Sebelum pesan dari Panca datang, Mentari me

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • Dinikahi Berondong Bucin   25

    Mentari hanya bisa berpegangan erat pada tambang yang melingkar di pelampung ban yang dia naiki. Pekikkannya sesekali terdengar saat dia melewati jalur sungai yang cukup curam menurutnya, karena Ranggi justru tertawa geli melihat reaksi Mentari."Ranggi! Aku mau berhenti di sini saja," seru perempuan itu, lalu menjerit saat pelampung bannya menabrak batu kali. Dia nyaris saja terguling."Sebentar lagi sampai ke vila, Sunshine. Semangat! Masa mau kalah sama anak kecil?"Mentari mendengkus kesal. Seumur hidup, ini pertama kalinya dia mencoba wahana river tubing atas bujukan Ranggi. Meskipun sungainya tidak terlalu dalam, tetap saja Mentari takut. Beruntung jembatan kayu yang berada tepat di depan vila sudah kelihatan. Mentari akhirnya bisa menghela napas lega saat bokongnya terangkat dari pelampung."Seru, kan?" Ranggi bertanya sambil merangkul pundaknya.Mentari tersenyum paksa. "Seru karena kamu bisa menertawai aku!""Aduh, si cantik marah." Ranggi mencubit pipi istrinya.Hari ini ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Dinikahi Berondong Bucin   26

    "Apa, Sunshine? Kamu akan mencari pekerjaan?" Ranggi memutar tubuhnya, menghadap Mentari yang tengah duduk bersandar di kepala ranjang."Iya," jawab Mentari sambil menahan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya agar tidak merosot.Ranggi mengurungkan niatnya yang hendak ke kamar mandi. Dia kembali duduk di dekat sang istri. "Apa uang yang selama ini aku kasih ke kamu itu kurang?"Perempuan itu menggeleng. "Ini bukan soal uang nafkah, Ranggi. Kamu tahu, kan, selama belasan tahun aku terbiasa mencari uang sendiri. Jadi, saat aku tidak memilikinya, seperti ada yang kurang."Apa yang Mentari katakan tidak sepenuhnya sebuah kebohongan. Dia memang tidak betah jika tidak mempunyai uang hasil keringatnya sendiri. Akan tetapi, itu bukan alasan utama."Tidak boleh," kata Ranggi tegas, "Memangnya kamu mau kerja apa dan di mana, Sunshine? Berbisnis dari rumah saja banyak yang memusuhi kamu."Mentari menghela napas. Dia belum kepikiran sampa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11

Bab terbaru

  • Dinikahi Berondong Bucin   100

    "Reta?"Mentari terperanjat ketika mendapati gadis itu mengunjungi kediamannya. Reta memang pernah ke sini saat mereka berkemah di halaman. Akan tetapi, waktu itu dia bersama Ranggi, tidak seorang diri seperti hari ini."Silakan duduk, Reta," ucap Mentari aasedikit canggung. "Mau dibuatkan minuman apa?"Gadis itu menggeleng pelan. "Tidak usah. Aku tidak akan lama. Ada sesuatu yang ingin aku katakan."Mentari lantas mengambil tempat di seberang Reta. Dia bertanya-tanya hal apa yang membawa Reta sampai menemuinya. "Ada apa?""Ini soal Om Ranggi.""Ranggi?""Iya. Sebenarnya aku tidak punya hak membicarakan hal ini. Tapi, karena aku menduga aku menjadi penyebabnya, mau tidak mau aku harus terlibat.""Apa sesuatu terjadi lagi kepada Ranggi?" Mentari sontak panik. Dia sedikit trauma jika ada orang lain yang ingin memberikan kabar soal pria itu kepadanya. Dulu Xavier saat Ranggi kecelakaan. Belum lama ini Sasi memberi tahu jika mantan suaminya tersebut dibegal."Om Ranggi masih mencintai And

  • Dinikahi Berondong Bucin   99

    Sasi pikir Lukman akan memiliki pandangan buruk kepadanya karena menyembunyikan pernikahan. Namun, pria itu justru khawatir. Sasi benar-benar terkejut. Pesan Lukman belum Sasi balas. Selain karena tidak tahu harus menjawab apa, Sasi juga harus segera membersihkan diri lantaran Emir sudah keluar. Keterlambatannya itu ternyata semakin membuat Lukman cemas hingga dia kembali mengirim pesan. Lukman : [Sasi, aku harap kamu baik-baik saja.] Pria itu mungkin tidak akan tenang sebelum Sasi menjawabnya. Sasi : [Aku baik-baik saja, Kak.] Lukman : [Benarkah?] Sepertinya Lukman benar-benar peduli kepada Sasi. Perempuan itu refleks terenyum. Sasi : [Iya.] "Ada apa, Babe?" Ah! Sasi lupa jika dia sedang berada di dalam mobil bersama Emir. Sasi lantas menunjukkan foto Rai yang sedang mengikuti acara outbond. Sasi sengaja meminta foto Rai kepada Mentari karena merindukan adiknya itu. "Sepertinya aku kenal tempat itu." "Iya. Di Nuraga Park. Sekolah Rai sedang mengadakan study tour ke sana."

  • Dinikahi Berondong Bucin   98

    "Papi, Mami kenapa tidak pulang-pulang?" Danta bertanya sambil berurai air mata. Dia pasti sangat merindukan Vanya.Ranggi segera merangkul tubuh kecil anak itu. "Urusan mami kamu belum selesai. Sabar, ya? Kan, ada Papi, ada Kak Reta juga.""Mau Mami." Danta menggeleing.Ranggi belum bisa menceritakan keadaan Vanya. Danta masih terlalu kecil untuk mengetahui apa yang terjadi."Kalau sekarang kita main ke rumah Kak Rai, gimana? Mau, kan?"Danta berpikir sejenak. Dihapusnya air mata menggunakan punggung tangan, lalu mengangguk pelan. "Mau," jawabnya.Ranggi tersenyum lega. Dia lantas membawa anak itu menemui Rai. Kesedihan Danta perlahan berkurang saat dia bekerja sama merakit lego bersama kakaknya."Mbak, apa malam ini Rai boleh menginap di rumahku? Mungkin Danta tidak akan terlalu kepikiran Vanya kalau ada anak seumurannya," kata Ranggi kepada Mentari."Aku tidak keberatan kalau anaknya mau. Tapi, Rai susah tidur di tempat asin

  • Dinikahi Berondong Bucin   97

    "Hanya karena aku menerima keadaanku, itu tidak berarti aku akan menceraikanmu, Sasi. Aku tetap tidak akan membiarkanmu bersama lelaki lain yang wajahnya sempurna, sedangkan aku seperti ini."Perkataan Emir menampar Sasi dengan telak. Seharusnya dia yang memiliki wajah rusak. Seharusnya dia yang tidak percaya diri hingga tidak ingin bertemu orang lain. Seharusnya dia juga yang saat ini sibuk perawatan dengan biaya mahal.Bagaimana mungkin Sasi sempat berpikir akan terbebas dari pernikahan ini saat ucapan terima kasih dan kata maaf saja tidak akan cukup untuk membayar tindakan Emir?Sasi akan menjadi orang yang tidak tahu diuntung."Aku mengerti," sahutnya."Jangan pernah membahas perceraian lagi denganku!" kata Emir tegas."Iya." Sasi kemudian menyentuh pipi Emir yang terkena siraman air keras. Bulan depan pria itu akan menjalani operasi terakhir.Tatapan Emir melembut. Dia menahan tangan Sasi agar tetap berada di pipinya. "Maaf, aku

  • Dinikahi Berondong Bucin   96

    "Jadi, Emir, kapan kamu akan mentalakku?"Pertanyaan tersebut keluar dari bibir mungil Sasi. Dia mengatakannya dengan santai, seolah-olah hal itu perkara sangat sepele tanpa tahu dampak yang akan dialami oleh si pendengar. Untuk sesaat, Emir merasa jantungnya berhenti berdetak.Pria yang sedang menonton siaran ulang pertandingan voli itu seketika mengetatkan rahang. Dicengkeramnya kuat-kuat remot yang berada digenggaman."Kamu lupa, ya? Toko buka minggu depan. Besok kita harus mulai mengundang tamu-tamu untuk pembukaan nanti," jawab Emir. Tatapannya tetap menatap layar yang memperlihatkan dua tim lokal sedang bertanding. Namun, hatinya remuk redam."Oh, iya juga." Helaan napas terdengar.Apa Sasi kecewa? Rupanya dia ingin cepat-cepat melepaskan diri dari Emir, padahal perasaan pria itu sudah berubah. Ternyata selama ini cinta Emir tidak bersambut. Menyedihkan. Mungkinkah dia sedang dihukum karena dengan sengaja menikahi Sasi hanya untuk membuatnya

  • Dinikahi Berondong Bucin   95

    Lukman : [Sasi, kamu sudah punya pacar?]Seharusnya pertanyaan itu mudah. Namun, Sasi justru kesulitan menjawab. Jari-jarinya terhenti begitu saja di atas layar. Dia mendadak sesak. Entah kenapa Sasi enggan memberi tahu statusnya saat ini.Alih-alih memberi jawaban, dia malah balik bertanya.Sasi : [Memangnya kenapa, Kak?]Lukman : [Tidak. Takutnya ada yang marah kita berbalas pesan begini.]Perempuan itu seketika menoleh ke arah pintu kamar mandi. Guyuran shower terdengar dari dalam sana. Dia merasa Emir tidak memiliki alasan untuk marah karena hal ini. Lagi pula, Sasi dan Lukman hanya berkirim pesan. Itu juga membahas pekerjaan, meskipun sedikit keluar konteks.Sasi : [Tidak, kok.]Lukman : [Syukurlah.]Pria itu mengirim emoji senyum, yang membuat Sasi turut menarik kedua sudut bibirnya.Lukman : [Untuk logonya benar tidak ada yang harus direvisi? Kalau menurut kamu ada yang kurang, katakan saja.]Sasi : [Sudah

  • Dinikahi Berondong Bucin   94

    Lukman Respati adalah kakak kelas Sasi sejak SMP. Sasi bisa naksir Lukman karena dia berbeda dari anak-anak cowok yang sering menyatakan cinta. Lukman memperlakukan Sasi sama seperti perlakuannya kepada orang lain. Tidak membeda-bedakan, tidak memprioritaskan, hanya karena Sasi cantik.Sasi terkesan pada Lukman. Dia jadi penasaran tipe perempuan seperti apa yang pria itu suka. Sampai SMA Sasi masih diam-diam memperhatikannya. Akan tetapi, sejak pindah sekolah, dia tidak pernah tahu kabar Lukman lagi.Tanpa sadar Sasi tersenyum. Dia teringat hari-hari jatuh cinta saat Lukman selalu menjadi sosok yang Sasi cari di sekolah. Hanya memperhatikannya dari jauh sudah cukup untuk Sasi. Asalkan dalam sehari dia bisa melihat pria itu."Bagaimana kabarnya sekarang? Apa dia sudah menikah?" Sasi membatin.Dia lalu memeriksa akun Lukman. Di sana pria itu membuka jasa ilustrasi untuk logo brand, sampul buku, dan lain-lain. Dari testimoninya sudah banyak yang memesan dan

  • Dinikahi Berondong Bucin   93

    Jalanan malam cukup lenggang, sehingga Ranggi menambah kecepatan berkendara. Dia ingin segera mengistirahatkan badan dan pikiran setelah masalah yang terjadi dengan Wizurai. Lain kali Ranggi akan lebih berhati-hati dalam memilih partner. Dia juga harus memastikan kejadian seperti ini tidak terulang.Pria itu mendengkus. Meskipun masalah berhasil diselesaikan lantaran Ranggi sudah memberikan kompensasi, kekesalannya tetap ada. Ini adalah kali pertama Wizurai tersandung kasus memalukan. Ilustrator yang bekerja sama dengannya memplagiat karya orang luar negeri. Selain membuat brand Wizurai tercoreng, dia juga membuat negara sendiri ikut terkena tinta hitam.Kedongkolan Ranggi belum menghilang saat seseorang tiba-tiba melintas di depan. Dia sontak membelalak. Beruntung dia berhasil menghentikan mobil sebelum menabrak. Namun, hal itu tetap membuatnya berada dalam masalah.Teman-teman orang yang hampir Ranggi tabrak lekas mengerumuni mobil."Keluar lo! Tanggung

  • Dinikahi Berondong Bucin   92

    "Emir?"Pria itu menatap tepat ke dalam mata perempuan di hadapannya. Dia sudah berusaha menahan diri. Akan tetapi, dorongan itu terus mendesak untuk dituruti.Emir menundukkan kepala. Mengikis ruang kosong di antara dirinya dan Sasi. Gadis itu tersentak. Namun, Emir tidak berhenti. Bagaimanapun juga, dia adalah pria normal. Batas yang selama ini dia bangun untuk membentengi diri sendiri perlahan roboh. Barangkali karena kesadaran jika Sasi adalah istrinya dan mereka selalu bersama.Saat di Amerika, Emir bisa menahan godaan lantaran sejak remaja orang tuanya sudah sering mengajari soal hal-hal yang dilarang agama, beserta dampak buruk dari perbuatan tersebut. Emir bisa tahan banting meskipun banyak perempuan cantik dan seksi, juga kehidupan bebas di sana. Tambah lagi, sang papa diam-diam menyuruh orang mengawasi setiap gerak-gerik Emir. Makin tidak beranilah dia.Akan tetapi, saat ini penghalang yang mengikat naluri biologisnya sudah semakin longgar. Seka

DMCA.com Protection Status