Share

BAB 10 Ayah Menipuku!

Keesokan harinya, rumah Roman yang kemarin pagi dipenuhi banyak orang, kini semakin ramai oleh kehadiran orang-orang penting di kota Berlin. Namun kali ini, mereka datang bukan untuk mengucapkan selamat kepada Stella dan Aksa, melainkan untuk menghadiri upacara duka atas meninggalnya Roman Yuan.

Stella berdiri di dekat peti mati ayahnya, air mata mengalir deras di wajahnya.

Suara pelan dari tamu yang berbicara terdengar seperti gumaman jauh di telinganya, semua terasa seperti mimpi buruk yang tak berujung.

Dia berlutut di samping peti mati ayahnya, memegang erat pinggirannya.

"Ayah, jangan tinggalkan aku. Aku tak mau hidup sendiri," bisiknya dengan suara bergetar. "Aku tidak tahu dengan siapa aku akan berada di dunia ini jika kamu pergi."

Tangisannya pecah, menggema di ruangan yang penuh sesak. Air matanya mengalir tanpa henti.

Setiap kenangan bersama ayahnya terlintas di benaknya, menambah beban berat yang ia rasakan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status