Share

rencana besar

Penulis: Rias Ardani
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-06 01:55:26

Bab18

Melihat tangan Olivia, yang dipegang Dion, perasaan Ammar menjadi tidak karuan.

Dia ingin sekali marah, dan melayangkan pukulan pada wajah keponakannya itu. Namun sayangnya, posisi mereka sedang di tempat umum, hal yang tidak mungkin dia lakukan.

"Lepas!" titah Olivia, berusaha melepaskan pegangan tangan Dion.

"Aku tahu kamu marah, aku paham kamu kecewa. Kali ini dengerin aku, ayo pulang ...."

Olivia benar- benar muak dengan tingkah Dion yang diluar nalar ini.

"Apaan sih? Kamu datang bersama Karina, kenapa malah mau ngantar aku pulang?"

Dion refleks langsung melepaskan tanganku, dan melihat ke arah Karina yang menunduk.

"Aku nggak apa- apa kok, Dion. Seharusnya, aku memang gak ada diantara kalian," lirih Karina, dengan mata yang mulai memerah.

Tiba- tiba Karina pingsan, membuat Dion panik.

"Olivia, bantu aku bawa Karina ke rumah sakit," pinta Dion.

"Duh, maaf. Aku ada urusan sama Paman. Maaf ya," jawab Olivia, sembari meraih tangan Ammar.

Ammar menahan senyum, karena dipegang O
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dimanja Paman Mantan   Bertunangan

    Bab19Dion merasa malas banyak berpikir. Dia juga tahu, wanita yang sedang diberitakan dengan Pamannya itu, adalah Olivia.Hanya saja, Dion malas banyak bicara sama mama nya. "Dion, ingat tujuan kita! Jangan sampai lengah, oke." Dion tidak menanggapi, dia memilih menaiki anak tangga, dan masuk ke kamarnya.Sementara itu, nyonya Alisa menatap geram, pada foto yang dikirim seseorang ke ponselnya.****Ammar sendiri, sedang sibuk memikirkan Olivia. Dia bingung, kenapa wanita itu sangat mengganggu pikirannya.Ammar tidak pernah merasakan, perasaan sekacau ini, selain perasaan kehilangan, yang pernah dia alami saat bersama Zoya.Ammar tahu, yang dia lakukan saat ini, akan berdampak buruk pada Olivia. Namun, dia berusaha tidak mau ambil pusing, dan fokus pada tujuan awalnya saja.Nenek Lisa menghampiri cucunya itu, yang sedang duduk termenung di halaman belakang rumah mereka."Sepertinya sibuk berpikir," ujar Nenek Lisa, sambil mengambil posisi duduk, tepat di sebelah Ammar."Nenek belum

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Dimanja Paman Mantan   Menolak

    Bab20"Iya, benar sekali. Sebelum Dion melanjutkan kuliah ke LN, saya berniat ingin mengikat Olivia secara resmi. Dan setelah Dion kembali nanti, kita adakan prosesi pernikahan mereka, bagaimana?" tanya nyonya Alisa.Mona, yang merupakan ibu dari Olivia pun menyambar dengan cepatnya."Wah, saya setuju sekali. Anak- anak ini, memang sudah lama dekat, dan harus segera diberikan sebuah status yang jelas," ujarnya dengan bahagia."Ya, saya juga setuju. Sebuah kehormatan bagi saya, bisa berbesanan dengan keluarga Rajasa yang begitu di hormati semua orang," timpal Baskoro.Olivia terdiam, menatap dingin kepada Dion, yang bertingkah acuh tak acuh."Maaf, saya menolak." Ucapan Olivia, mengejutkan mereka semua, termasuk Dion.Lelaki itu tidak menyangka, jika Olivia akan menolaknya. Yang dia tahu selama ini, Olivia begitu tergila- gila padanya.Bahkan demi mendapatkan perhatiannya, Olivia selalu rela menjadi pesuruhnya, dan memberikan semua perhatian padanya. Meskipun sering Dion abaikan, Oliv

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • Dimanja Paman Mantan   Terusir

    Bab21"Bukannya dia cinta mati ya sama Dion. Aku sih yakin, dia bakal terima, apapun permintaan nyonya Alisa."Wajah Ammar masam, mendengar ucapan Zaky."Akhir- akhir ini, aku sudah banyak mendapatkan info, kalau gadis bodoh itu, mulai menjauhi Dion. Dan aku sengaja memasukan diri, diantara mereka. Cukup lama aku menunggu hari ini terjadi," tutur Ammar."Nyonya Alisa bakal mati kutu, kalau tahu kamu sudah menikah," kata Zaky sambil terkekeh."Aku hanya khawatir dia hamil." Mendengar ucapan Ammar, Zaky tercengang."Kamu menindurinya? Bukannya kamu bilang, kamu hanya menikah kontrak, agar membuat Nenek kamu tenang dan nyonya Alisa panik, kenapa malah ditiduri?" "Jangan- jangan, kamu memang suka wanita itu kan?" tuduh Zaky seenaknya, membuat Ammar mencibir."Semua ulah Nenekku, dia menjebak kami berdua malam itu. Kami diminta nginap, kemudian diracuni. Aku sudah minta dia menjauh, dan mengurung diri di dalam kamar mandi. Tapi dia malah terus menerus menggedor pintu. Aku yang mulai panas

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Dimanja Paman Mantan   Hamil

    Bab22"Olivia, kenapa kamu jadi seperti ini?" Suara Karin terdengar.Olivia melihat ke arah mobil itu. Dion dan Karina ada di dalam sana, wanita itu gegas keluar dari mobil, disusul Dion dari sebelahnya."Olivia, wajah kamu juga luka, kamu kenapa? Siapa yang melakukan ini, kenapa kamu di jalanan seperti ini?" Karina terus melayangkan pertanyaan, karena diburu rasa penasaran."Aku tidak apa- apa," jawab Olivia, dan menjauhkan tangan Karina, yang memegang lengan Olivia."Tapi, tapi kamu seperti ini, aku kasihan sama kamu, Liv," lirih Karina, yang mencoba meraih lengan Olivia lagi. Namun, dengan cepat Olivia menepisnya."Akkh, sakit," ujar Karina. Padahal Olivia tidak menggunakan banyak tenaga, tapi Karina seakan kesakitan."Olivia, berhenti!" teriak Dion."Minta maaf pada Karina," titahnya."Dion, aku tidak apa- apa, jangan diperpanjang, aku yakin Olivia tidak bermaksud," kata Karina, memasang wajah yang sedih.Yang membuat siapa saja, akan kasihan padanya."Tidak, dia harus minta maaf.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Dimanja Paman Mantan   Ngidam

    Bab23"Setelah kita menikah resmi, kamu tidak perlu memikirkan banyak hal lagi, termasuk melanjutkan pendidikan. Kamu hanya harus fokus mengurus anak, dan melayaniku ...."Kini ucapan Ammar tidak lagi seformal tadi, dia kembali ramah."Saya tidak setuju. Pendidikan itu penting, dan wajib bagi saya. Karena saya tidak mau, anak- anak memiliki ibu yang bodoh nantinya," ujar Olivia dengan tegas."Boleh jika itu emang maumu. Aku izinkan, setelah kamu melahirkan anak kita," ujar Ammar. Akhirnya, Olivia pun tersenyum simpul."Terimakasih, Paman." Ammar menatap masam."Aku bukan Paman-mu."Olivia terkekeh, dan Ammar pun keluar dari kamar wanita itu. Di depan pintu kamar, nenek Lisa sudah menyambutnya sambil tersenyum manis."Bagaimana, dia sudah bangun?""Ya, dia ada di dalam." Tanpa bicara apa- apa lagi, nenek Lisa menerobos masuk ke dalam kamar. Ammar memang membawa Olivia, ke kediaman neneknya.Karena rumah yang dia tempati, sudah beberapa hari ini dia renovasi."Olivia, cucu menantuku s

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Dimanja Paman Mantan   Suami Siaga

    Bab24Spontan, Olivia langsung menutup wajahnya, merasa malu dengan pernyataannya sendiri.Ammar pun menjadi canggung dan salah tingkah, yang akhirnya membuat laki- laki itu keluar kamar begitu saja tanpa suara. Dia pun menelpon Melvin malam- malam.'Ngapain dia telepon aku jam segini? Aku baru saja pulang dan selesai mandi, makan saja belum.' Melvin menggerutu, sebelum menjawab panggilan bos nya.[Ya, Bos.][Lama sekali kamu jawaban telepon saya!][Tadi mandi, Bos. Ada apa?][Cepat kamu kemari, ke rumah Nenek saya,] titah Ammar, membuat Melvin tercengang.'Gila! Kerjaan apalagi ini?'[Dengar nggak?][Baik, Bos.][Ok. Kamu bawakan semua bahan, yang saya kirim via teks singkat.]Ya. Panggilan telepon itu berakhir, Melvin meringis, membaca pesanan yang Ammar kirim. 'Bos gila ini, kenapa malam- malam nyuruh aku bawa beginian?' Melvin pergi dengan perasaan kesal. Ammar bukan hanya sering membuatnya lembur kerja, tapi selalu mengandalkan Melvin dalam semua hal.Sebagai asisten yang baik

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-10
  • Dimanja Paman Mantan   Undangan Pernikahan

    Bab25Olivia masih berpura- pura tidur, dia hanya bisa mendengarkan percakapan suami dan neneknya."Urus wanita itu! Suruh dia pergi. Nenek nggak suka dia," titah nenek Lisa. Tidak terdengar sahutan Ammar, tapi lelaki itu melangkah pergi, meninggalkan kamarnya."Ammar," lirih Zoya, ketika melihat lelaki itu keluar ke arahnya.Zoya tidak juga langsung berdiri, dia tetap membiarkan dirinya berlutut, demi bisa bertemu Ammar.Semenjak kedatangannya kembali ke kota Luky, dia tidak pernah bisa menemui Ammar. Perasaan rindu dalam hatinya begitu banyak, sampai- sampai membuatnya sering merasa emosi dan pusing.Kini, dia bisa melihat kembali, wajah lelaki yang dulu sangat dia sayangi itu. "Ammar," lanjutnya, menatap nanar pada wajah tampan itu. Wajah yang kini menatap dingin ke arahnya.Jika dulu melihat Zoya seperti ini, maka Ammar akan bergegas memeluknya dan mengajaknya untuk berdiri. Kemudian mengusap lututnya yang memerah.Tapi kini, lelaki itu menatap Zoya tanpa ekspresi apapun. Hal itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11
  • Dimanja Paman Mantan   Pesta Pernikahan

    Bab26Ammar tersenyum tipis, ketika mengetahui kedatangan nyonya Alisa ke rumah neneknya. "Kamu sudah yakin, akan meresmikan pernikahan denga gadis itu?" tanya Zaky, yang kini berada di kantor Ammar."Mau bagaimana lagi? Dia sudah hamil anakku.""Kupikir kamu sudah jatuh cinta padanya. Rupanya, semua demi anak.""Apalagi? Aku tidak semudah itu, untuk menyukai gadis kecil sepertinya.""Semua ini juga demi Nenek," lanjut Ammar dengan santainya."Hhhmmm, dia sepertinya sial karena menyukai Dion, tapi celaka malah menikah dengan Pamannya," ujar Zaky terkekeh."Kalau bukan karena bersangkutan dengan mereka, aku juga tidak mungkin memilih gadis itu," jelas Ammar lagi. Zaky hanya menggeleng.Undangan pesta pernikahan Ammar Rajasa pun mulai tersebar. Dan beritanya menjadi topik nomor satu di berbagai media."Ibu ...." Zoya memekik, ketika melihat undangan pernikahan Ammar.Mona yang terkejut mendengar teriakkan putrinya pun gegas menghampiri."Kenapa sih, Zoya?""Ini ...." Zoya memperlihatk

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-12

Bab terbaru

  • Dimanja Paman Mantan   Zoya kehilangan kendali

    Bab38"Lama tidak berjumpa, Olivia." Dion berkata sembari mendekat. Ia menyodorkan tangannya, berharap bisa berjabat tangan dengan wanita itu.Olivia menyambut tangan itu, tanpa melihat ke arah Àmmar, yang memasang wajah masam."Baik." Wanita cantik itu mengulas senyum tipis, membuat dada Dion berdebar."Kupikir kamu tidak akan kembali lagi, Olivia. Rupanya, setelah beberapa tahun menghilang, kini kamu datang lagi, ada tujuan apa?" tanya Zoya, menatap tajam, tapi masih disertai dengan senyuman tipisnya."Olivia adalah istri saya, ibu dari anak saya. Jadi wajar, dia kembali, bahkan dia memang harus kembali. Karena kami berdua, masih punya tanggung jawab, untuk membesarkan Dewa, dengan kasih sayang orang tua yang lengkap," jelas Ammar."Hhmm, Ammar ...." Zoya menatap dalam ke arah mata hitam lelaki itu."Kamu begitu romantis, sayangnya tidak ada cinta yang tulus," desah Zoya.Ammar mengernyit."Bukan ranah kamu, untuk membahas masalah perasaan dan cinta saya. Sebaiknya tertiblah layakny

  • Dimanja Paman Mantan   Kesempatan ke dua

    Bab37"Bu, ada apa?" Dewa merasa heran, dengan reaksi yang ibunya tunjukkan, ketika melihat ayahnya."Dewa, tunggu ayah di bawah. Ayah harus bicara berdua sama ibu," pinta Ammar dengan tenang. Meskipun ada perasaan berat dihati.Dewa yang penurut, langsung memangguk patuh, dengan ucapan ayahnya.Tatapan Ammar, menyiratkan kemarahan yang mendalam, dan hal itu bisa dirasakan Olivia."Pulanglah bersama kami, Olivia ....""Seharusnya kita tidak perlu lagi saling mencari lagi, Pak. Anda bisa berbahagia, bersama dengan kak Zoya.""Jangan kekanak- kanakkan, Olivia. Kita ini sudah menjadi orang tua. Memangnya kamu tidak kasihan sama Dewa?"Olivia terdiam."Ini bukan hanya tentang saya, tentang kita, tapi tentang anak kita, Olivia. Tentang Dewa, yang masih butuh kasih sayang, dia tidak tahu apa- apa, jangan hukum dia, saya mohon," lirih Ammar.Suara lelaki itu bergetar.Olivia terhenyak, bingung harus mengambil keputusan apa? Kini Dewa sudah tumbuh besar, apakah Olivia sanggup menyakiti hati

  • Dimanja Paman Mantan   Kembalilah bersama kami, Olivia

    Bab36Olivia tersentak, ketika tangan kecil Dewa, menyentuhnya. Refleks dia menjauh, dan melihat kesekitar. 'Bagaimana mungkin, Dewa tahu keberadaannya? Apa Ammar ada di dekat sini?'Olivia langsung memundurkan langkah, memasang sikap waspada."Bu ...." Dewa kebingung, melihat sikap yang Olivia tunjukkan."Bagaimana kamu tahu saya disini?" Olivia bertanya dengan suara gemetar. Dia takut, takut kembali bertemu dengan Ammar. "Dewa kemari bersama Ayah, Bu. Ayah bilang ibu telah kembali, kenapa ibu nggak pulang ke rumah?""Dimana ayahmu?" Olivia semakin merasa cemas dan sangat khawatir."Ibu kenapa seperti ketakutan? Ayah sepertinya ada di bawah, Bu. Ayah cuma mengantar Dewa ke depan pintu kamar ibu. Ayah bilang, ayah ada keperluan masih.""Bbeenar dia gak ada disini?" "Iya."Seketika itu juga, Olivia langsung memeluk Dewa dengan erat. Air matanya tumpah, membasahi baju mungil lelaki tampan itu.Dewa juga menangis, mencurahkan kerinduannya pada Olivia. Selama ini, Ammar selalu memperli

  • Dimanja Paman Mantan   Dia ibu dari anakku

    Bab35Karena Zanuar orang yang juga disegani, tentu saja Ammar meragu, untuk menutup area Bandara, demi menangkap Olivia.Akhirnya, Ammar memutuskan untuk memilih jalan lain, dan lebih hati- hati lagi. Agar dia tidak gagal, menangkap Olivia.Ammar juga mencari tahu, setiap pergerakkan Olivia.Dua hari kemudian, Zanuar datang langsung ke kantor Ammar, untuk bertemu dengan lelaki itu. Ammar sempat mengernyit, kenapa Zanuar menemuinya.Dilanda rasa penasaran, Ammar pun mempersilahkan Zanuar untuk masuk ke kantornya.Lelaki berusia 55 tahun itu, dengan tubuh yang masih tegap berisi, menatap Ammar dengan dingin.Dia duduk, kemudian membenarkan tata letak kacamatanya, baru melihat ke arah Ammar dengan tajam."Kamu mengirim orang, untuk memata- matai kami? Ada masalah apa, pak Ammar?" tanya Zanur.Ammar tidak heran, jika Zanur bertanya hal ini. Sebab, orang- orangnya sudah memberitahu, kalau salah satu team mereka, tertangkap anak buahnya Zanuar."Tolong sampaikan pesan saya, pada wanita yan

  • Dimanja Paman Mantan   setelah 5 tahun berlalu

    Bab34"Olivia ...." Ammar panik dan berlari cepat. Dia menghubungi semua anak buahnya, untuk ikut mencari jejak Olivia. Sementara Zoya, mulai membersihkan jejak- jejak keterlibatannya. "Tutup semua akses Bandara!!" Ammar berteriak di telepon kepada para orang suruhannya.Lelaki itu mengemudi dengan kecepatan penuh. Tubuhnya gemetar,pikirannya kacau. Ada sesal mendalam di hatinya kini, karena lalai menjaga Olivia.Namun disaat dia sedang kacau dan panik. Zoya mengirimkannya sebuah foto, yang membuat Ammar semakin murka."Sialan! Wanita itu rupanya berani main' main sama aku," teriak Ammar.Kemudian, dia kembali menghubungi para anak buahnya."Tangkap wanita itu! Jangan biarkan dia lolos." Amarah Ammar semakin memuncak, dia benar- benar ingin sekali mengamuk.Sayangnya, jejak Olivia benar- benar lenyap. Ammar kalah, tidak bisa menemukan keberadaan Olivia begitu saja.Padahal, semua kekuatan sudah dia kerahkan.Bahkan seminggu telah berlalu, Olivia menghilang bagaikan di telan bumi. P

  • Dimanja Paman Mantan   Melarikan Diri

    Bab33Zoya tersenyum, ketika Ammar pergi dari ruangan. Zoya menatap Olivia dengan ejekkan."Segitunya ya, minta perhatian dari Ammar," ejek wanita itu."Kamu tidak sadar ya, kalau kamu itu, hanya dia jadikan pelampiasan kekecewaannya padaku. Kamu pikir, dia menikahimu karena cinta? Tidak Olivia ...."Olivia masih cukup begitu lemah, jadi tidak begitu ingin menanggapi ucapan Zoya."Aku benar- benar kasihan, sepertinya kamu memang terlahir sial ya. Cinta sama Dion, malah di abaikan, eh nikah sama Ammar, hanya jadi bahan pelampiasan. Huuu, kasihan ....""Pergilah! Saya butuh istirahat," pinta Olivia pada Zoya. Namun Zoya malah terkekeh, kemudian mendekati wanita itu dan berbisik."Aku bahagia sekali, melihat kamu seperti ini. Kamu pantas menderita, Olivia."Olivia tidak perduli, dia juga tidak menanggapi ucapan, serta gelak tawa Zoya.Belum sempat Zoya bersuara lagi, suara langkah kaki terdengar. Zoya menjauhkan diri dari Olivia, kemudian bertingkah layaknya kakak yang baik dan perhatian

  • Dimanja Paman Mantan   Bunuh Diri

    Bab32Ammar mengepalkan tinju, mendengar permintaan Olivia. Dia sengaja membawa Zoya ke apartemen mereka, berharap mendapatkan reaksi cemburu dari Olivia.Namun, dia sendiri malah kebingungan, menilai reaksi Olivia.Ammar mencengkram lengan Olivia, menatap tajam pada istri sahnya itu."Kamu mau menciptakan keluarga yang berantakan pada anak saya yang masih bayi itu?""Jangan pernah bermimpi, untuk bercerai. Karena sampai kapanpun, saya tidak akan pernah menceraikan kamu, paham!!""Untuk apa pernikahan toxic ini? Saya lelah menjalaninya, saya nggak bahagia, Ammar.""Jadi kalau cerai dari saya, kamu bahagia. Kemudian, kamu akan menikahi Dion, begitu tujuan kamu, Olivia ....""Lagi- lagi kamu bawa Dion? Memangnya saya ada bilang, kalau saya akan kembali mengejar Dion?""Saya tidak percaya kamu, Olivia.""Saya tidak perduli, Tuan Ammar yang terhormat. Mari kita bercerai, kita tidak cocok. Anda bisa memulai lagi hubungan yang baru, bersama wanita anda," tegas Olivia, kembali menyulut emosi

  • Dimanja Paman Mantan   kamu cemburu

    Bab31"Ammar, jangan ...." Olivia memelas, berharap Ammar tidak menyentuhnya."Kenapa kamu menolak saya? Apa karena Dion?" Olivia menjawab dengan menggeleng lemah."Lalu apa. Saya suami sah kamu, Olivia. Saya berhak atas semua, yang ada pada dirimu.""Ammar, beri saya waktu.""No. Kamu milik saya, dan saya berhak atas kamu ...."Meskipun Olivia berusaha menghindar, Ammar tidak melepaskannya. Lelaki itu menyentuhnya dengan kasar, dan tidak ada kelembutan disana.Olivia menangis, merasakan sakit ditubuhnya. Meskipun Olivia memohon, Ammar tidak menghiraukannya.Bahkan, Ammar dengan kasar melahap bibir Olivia, hingga membengkak. Air mata mengalir, membasahi wajah cantiknya.Dan Ammar, melakukan itu nyaris tak kenal waktu. Kapanpun dia ingin, dia akan melakukannya.Olivia merasa tidak tahan lagi. Namun, dia juga tidak tahu, harus bagaimana lagi. Ponselnya pun Ammar sita, bahkan hanya ada babysitter yang ada di apartemen mereka. Sedangkan urusan memasak dan membersihkan apartemen, Ammar b

  • Dimanja Paman Mantan   Setelah Melahirkan

    Bab30Olivia panik, melihat tatapan tajam Dion, dan cengkraman yang semakin kuat. Olivia menangis, dan berniat untuk berteriak.Namun, Dion langsung memindah tangannya, menahan kepala Olivia, dan mendaratkan ciuman pada bibir wanita itu.Olivia terkejut, ketika bibir mereka bertemu, Ammar masuk ke kamar rawatnya."Olivia!!" Ammar berteriak, Dion langsung melepaskan pegangan tangannya dari kepala Olivia."Dion, Olivia! Apa yang sedang kalian lakukan?" teriak Ammar dengan marah.Olivia menangis."Dia melecehkan saya, Ammar ...."Dion berusaha tenang, dan menatap Ammar."Untuk apa saya melecehkan dia, Paman? Bukannya semua orang juga tahu, kalau dia begitu menyukai saya. Bahkan tadi dia mengakui, terpaksa menikahi Paman, hanya untuk membalas saya," jelas Dion.Ammar mengepalkan tinju."Itu tidak benar, Ammar. Dia menyakitiku, dan memaksaku berciuman," kata Olivia."Terserah saja kalau sudah begini. Paman mau percaya saya, atau wanita itu. Yang jelas, bukan saya orang ketiga dia antara ka

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status