Share

Bunuh Diri

Penulis: Rias Ardani
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-17 01:15:44
Bab32

Ammar mengepalkan tinju, mendengar permintaan Olivia. Dia sengaja membawa Zoya ke apartemen mereka, berharap mendapatkan reaksi cemburu dari Olivia.

Namun, dia sendiri malah kebingungan, menilai reaksi Olivia.

Ammar mencengkram lengan Olivia, menatap tajam pada istri sahnya itu.

"Kamu mau menciptakan keluarga yang berantakan pada anak saya yang masih bayi itu?"

"Jangan pernah bermimpi, untuk bercerai. Karena sampai kapanpun, saya tidak akan pernah menceraikan kamu, paham!!"

"Untuk apa pernikahan toxic ini? Saya lelah menjalaninya, saya nggak bahagia, Ammar."

"Jadi kalau cerai dari saya, kamu bahagia. Kemudian, kamu akan menikahi Dion, begitu tujuan kamu, Olivia ...."

"Lagi- lagi kamu bawa Dion? Memangnya saya ada bilang, kalau saya akan kembali mengejar Dion?"

"Saya tidak percaya kamu, Olivia."

"Saya tidak perduli, Tuan Ammar yang terhormat. Mari kita bercerai, kita tidak cocok. Anda bisa memulai lagi hubungan yang baru, bersama wanita anda," tegas Olivia, kembali menyulut emosi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Aruza
kenapa Ammar ni suka menyeksa olivia..mana part yg dimanja oleh paman mantan ni?
goodnovel comment avatar
Rias Ardani
maaf teman2. saya salah copas. bentar ya saya edit.
goodnovel comment avatar
Mommie Aim
Kok isinya sama ama bab sebelumnya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dimanja Paman Mantan   Melarikan Diri

    Bab33Zoya tersenyum, ketika Ammar pergi dari ruangan. Zoya menatap Olivia dengan ejekkan."Segitunya ya, minta perhatian dari Ammar," ejek wanita itu."Kamu tidak sadar ya, kalau kamu itu, hanya dia jadikan pelampiasan kekecewaannya padaku. Kamu pikir, dia menikahimu karena cinta? Tidak Olivia ...."Olivia masih cukup begitu lemah, jadi tidak begitu ingin menanggapi ucapan Zoya."Aku benar- benar kasihan, sepertinya kamu memang terlahir sial ya. Cinta sama Dion, malah di abaikan, eh nikah sama Ammar, hanya jadi bahan pelampiasan. Huuu, kasihan ....""Pergilah! Saya butuh istirahat," pinta Olivia pada Zoya. Namun Zoya malah terkekeh, kemudian mendekati wanita itu dan berbisik."Aku bahagia sekali, melihat kamu seperti ini. Kamu pantas menderita, Olivia."Olivia tidak perduli, dia juga tidak menanggapi ucapan, serta gelak tawa Zoya.Belum sempat Zoya bersuara lagi, suara langkah kaki terdengar. Zoya menjauhkan diri dari Olivia, kemudian bertingkah layaknya kakak yang baik dan perhatian

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Dimanja Paman Mantan   setelah 5 tahun berlalu

    Bab34"Olivia ...." Ammar panik dan berlari cepat. Dia menghubungi semua anak buahnya, untuk ikut mencari jejak Olivia. Sementara Zoya, mulai membersihkan jejak- jejak keterlibatannya. "Tutup semua akses Bandara!!" Ammar berteriak di telepon kepada para orang suruhannya.Lelaki itu mengemudi dengan kecepatan penuh. Tubuhnya gemetar,pikirannya kacau. Ada sesal mendalam di hatinya kini, karena lalai menjaga Olivia.Namun disaat dia sedang kacau dan panik. Zoya mengirimkannya sebuah foto, yang membuat Ammar semakin murka."Sialan! Wanita itu rupanya berani main' main sama aku," teriak Ammar.Kemudian, dia kembali menghubungi para anak buahnya."Tangkap wanita itu! Jangan biarkan dia lolos." Amarah Ammar semakin memuncak, dia benar- benar ingin sekali mengamuk.Sayangnya, jejak Olivia benar- benar lenyap. Ammar kalah, tidak bisa menemukan keberadaan Olivia begitu saja.Padahal, semua kekuatan sudah dia kerahkan.Bahkan seminggu telah berlalu, Olivia menghilang bagaikan di telan bumi. P

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Dimanja Paman Mantan   Dia ibu dari anakku

    Bab35Karena Zanuar orang yang juga disegani, tentu saja Ammar meragu, untuk menutup area Bandara, demi menangkap Olivia.Akhirnya, Ammar memutuskan untuk memilih jalan lain, dan lebih hati- hati lagi. Agar dia tidak gagal, menangkap Olivia.Ammar juga mencari tahu, setiap pergerakkan Olivia.Dua hari kemudian, Zanuar datang langsung ke kantor Ammar, untuk bertemu dengan lelaki itu. Ammar sempat mengernyit, kenapa Zanuar menemuinya.Dilanda rasa penasaran, Ammar pun mempersilahkan Zanuar untuk masuk ke kantornya.Lelaki berusia 55 tahun itu, dengan tubuh yang masih tegap berisi, menatap Ammar dengan dingin.Dia duduk, kemudian membenarkan tata letak kacamatanya, baru melihat ke arah Ammar dengan tajam."Kamu mengirim orang, untuk memata- matai kami? Ada masalah apa, pak Ammar?" tanya Zanur.Ammar tidak heran, jika Zanur bertanya hal ini. Sebab, orang- orangnya sudah memberitahu, kalau salah satu team mereka, tertangkap anak buahnya Zanuar."Tolong sampaikan pesan saya, pada wanita yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • Dimanja Paman Mantan   Kembalilah bersama kami, Olivia

    Bab36Olivia tersentak, ketika tangan kecil Dewa, menyentuhnya. Refleks dia menjauh, dan melihat kesekitar. 'Bagaimana mungkin, Dewa tahu keberadaannya? Apa Ammar ada di dekat sini?'Olivia langsung memundurkan langkah, memasang sikap waspada."Bu ...." Dewa kebingung, melihat sikap yang Olivia tunjukkan."Bagaimana kamu tahu saya disini?" Olivia bertanya dengan suara gemetar. Dia takut, takut kembali bertemu dengan Ammar. "Dewa kemari bersama Ayah, Bu. Ayah bilang ibu telah kembali, kenapa ibu nggak pulang ke rumah?""Dimana ayahmu?" Olivia semakin merasa cemas dan sangat khawatir."Ibu kenapa seperti ketakutan? Ayah sepertinya ada di bawah, Bu. Ayah cuma mengantar Dewa ke depan pintu kamar ibu. Ayah bilang, ayah ada keperluan masih.""Bbeenar dia gak ada disini?" "Iya."Seketika itu juga, Olivia langsung memeluk Dewa dengan erat. Air matanya tumpah, membasahi baju mungil lelaki tampan itu.Dewa juga menangis, mencurahkan kerinduannya pada Olivia. Selama ini, Ammar selalu memperli

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Dimanja Paman Mantan   Kesempatan ke dua

    Bab37"Bu, ada apa?" Dewa merasa heran, dengan reaksi yang ibunya tunjukkan, ketika melihat ayahnya."Dewa, tunggu ayah di bawah. Ayah harus bicara berdua sama ibu," pinta Ammar dengan tenang. Meskipun ada perasaan berat dihati.Dewa yang penurut, langsung memangguk patuh, dengan ucapan ayahnya.Tatapan Ammar, menyiratkan kemarahan yang mendalam, dan hal itu bisa dirasakan Olivia."Pulanglah bersama kami, Olivia ....""Seharusnya kita tidak perlu lagi saling mencari lagi, Pak. Anda bisa berbahagia, bersama dengan kak Zoya.""Jangan kekanak- kanakkan, Olivia. Kita ini sudah menjadi orang tua. Memangnya kamu tidak kasihan sama Dewa?"Olivia terdiam."Ini bukan hanya tentang saya, tentang kita, tapi tentang anak kita, Olivia. Tentang Dewa, yang masih butuh kasih sayang, dia tidak tahu apa- apa, jangan hukum dia, saya mohon," lirih Ammar.Suara lelaki itu bergetar.Olivia terhenyak, bingung harus mengambil keputusan apa? Kini Dewa sudah tumbuh besar, apakah Olivia sanggup menyakiti hati

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Dimanja Paman Mantan   Zoya kehilangan kendali

    Bab38"Lama tidak berjumpa, Olivia." Dion berkata sembari mendekat. Ia menyodorkan tangannya, berharap bisa berjabat tangan dengan wanita itu.Olivia menyambut tangan itu, tanpa melihat ke arah Àmmar, yang memasang wajah masam."Baik." Wanita cantik itu mengulas senyum tipis, membuat dada Dion berdebar."Kupikir kamu tidak akan kembali lagi, Olivia. Rupanya, setelah beberapa tahun menghilang, kini kamu datang lagi, ada tujuan apa?" tanya Zoya, menatap tajam, tapi masih disertai dengan senyuman tipisnya."Olivia adalah istri saya, ibu dari anak saya. Jadi wajar, dia kembali, bahkan dia memang harus kembali. Karena kami berdua, masih punya tanggung jawab, untuk membesarkan Dewa, dengan kasih sayang orang tua yang lengkap," jelas Ammar."Hhmm, Ammar ...." Zoya menatap dalam ke arah mata hitam lelaki itu."Kamu begitu romantis, sayangnya tidak ada cinta yang tulus," desah Zoya.Ammar mengernyit."Bukan ranah kamu, untuk membahas masalah perasaan dan cinta saya. Sebaiknya tertiblah layakny

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Dimanja Paman Mantan   Bab 1. Takdir Mengerikan

    “Terima kasih sudah hadir di acara pertunangan saya dan wanita yang selama ini sangat saya cintai.” Dion tampak tersenyum sembari mencium tangan wanita di sampingnya. “Mengenai Olivia Janeta yang selama ini kalian kenal sebagai istri saya, secepatnya dia akan saya ceraikan. Sebab sejak awal, wanita licik itu menipu saya agar bisa menikahinya.” Ucapan pria berstatus suamiku itu sontak menghancurkan hati. Tubuhku bahkan gemetar hebat karena tak menerima itu semuanya.Aku menipunya? Untuk apa?Selama ini, aku tulus mencintainya--melakukan apapun untuk membahagiakannya, menyiapkan segala keperluannya, agar dia merasa nyaman hidup denganku. Sekalipun pernikahan kami hanyalah kesalahan 1 malam, yang entah ulah siapa itu, aku pun tidak tahu!Namun tak kusangka jika Dion terus saja menuduhku menjebaknya meski aku sudah menjelaskan, hanya karena aku menyukainya sejak lama!Dan puncaknya, malam ini....Jelas, aku ingin meninggalkan ballroom mewah yang menyesakkan dada ini. Hanya saja, aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Dimanja Paman Mantan   Bab 2. Berhenti Menyukainya

    Napasku memburu, aku nyaris kehilangan kesadaran, ketika bertemu teman- teman, yang rupanya memang tengah mencariku."Itu Oliv," pekik salah satu dari mereka."Astaga, dari mana saja kamu, Liv. Kami seharian cari kamu," sahut yang lainnya."Menyusahkan saja! Seharian kami sibuk mencari kamu, benar- benar menyebalkan ...." Aku tidak merespon apapun, selain terus menarik napasku berulang kali, sembari meraup udara dengan rakusnya. Karena aku benar- benar kelelahan berlari pontang panting dalam ketakutan."Lain kali jangan sok tau, ini tuh hutan lebat. Kamu bisa saja tersesat dan sulit ditemukan." Suara berat itu memicu perhatianku."Menyusahkan," lanjutnya.Aku menatap ke arahnya. Dion dengan wajah masamnya, menatap juga ke arahku.Hati ini berdenyut nyeri, ketika melihat ke arahnya. Dion berdiri dekat dengan Karina, wanita yang memang juga dekat dengan Dion. Padahal aku sudah melihat masa depanku, jika tetap menyukai lelaki ini. Tapi tidak mudah, membuang rasa suka menjadi benci, aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10

Bab terbaru

  • Dimanja Paman Mantan   Zoya kehilangan kendali

    Bab38"Lama tidak berjumpa, Olivia." Dion berkata sembari mendekat. Ia menyodorkan tangannya, berharap bisa berjabat tangan dengan wanita itu.Olivia menyambut tangan itu, tanpa melihat ke arah Àmmar, yang memasang wajah masam."Baik." Wanita cantik itu mengulas senyum tipis, membuat dada Dion berdebar."Kupikir kamu tidak akan kembali lagi, Olivia. Rupanya, setelah beberapa tahun menghilang, kini kamu datang lagi, ada tujuan apa?" tanya Zoya, menatap tajam, tapi masih disertai dengan senyuman tipisnya."Olivia adalah istri saya, ibu dari anak saya. Jadi wajar, dia kembali, bahkan dia memang harus kembali. Karena kami berdua, masih punya tanggung jawab, untuk membesarkan Dewa, dengan kasih sayang orang tua yang lengkap," jelas Ammar."Hhmm, Ammar ...." Zoya menatap dalam ke arah mata hitam lelaki itu."Kamu begitu romantis, sayangnya tidak ada cinta yang tulus," desah Zoya.Ammar mengernyit."Bukan ranah kamu, untuk membahas masalah perasaan dan cinta saya. Sebaiknya tertiblah layakny

  • Dimanja Paman Mantan   Kesempatan ke dua

    Bab37"Bu, ada apa?" Dewa merasa heran, dengan reaksi yang ibunya tunjukkan, ketika melihat ayahnya."Dewa, tunggu ayah di bawah. Ayah harus bicara berdua sama ibu," pinta Ammar dengan tenang. Meskipun ada perasaan berat dihati.Dewa yang penurut, langsung memangguk patuh, dengan ucapan ayahnya.Tatapan Ammar, menyiratkan kemarahan yang mendalam, dan hal itu bisa dirasakan Olivia."Pulanglah bersama kami, Olivia ....""Seharusnya kita tidak perlu lagi saling mencari lagi, Pak. Anda bisa berbahagia, bersama dengan kak Zoya.""Jangan kekanak- kanakkan, Olivia. Kita ini sudah menjadi orang tua. Memangnya kamu tidak kasihan sama Dewa?"Olivia terdiam."Ini bukan hanya tentang saya, tentang kita, tapi tentang anak kita, Olivia. Tentang Dewa, yang masih butuh kasih sayang, dia tidak tahu apa- apa, jangan hukum dia, saya mohon," lirih Ammar.Suara lelaki itu bergetar.Olivia terhenyak, bingung harus mengambil keputusan apa? Kini Dewa sudah tumbuh besar, apakah Olivia sanggup menyakiti hati

  • Dimanja Paman Mantan   Kembalilah bersama kami, Olivia

    Bab36Olivia tersentak, ketika tangan kecil Dewa, menyentuhnya. Refleks dia menjauh, dan melihat kesekitar. 'Bagaimana mungkin, Dewa tahu keberadaannya? Apa Ammar ada di dekat sini?'Olivia langsung memundurkan langkah, memasang sikap waspada."Bu ...." Dewa kebingung, melihat sikap yang Olivia tunjukkan."Bagaimana kamu tahu saya disini?" Olivia bertanya dengan suara gemetar. Dia takut, takut kembali bertemu dengan Ammar. "Dewa kemari bersama Ayah, Bu. Ayah bilang ibu telah kembali, kenapa ibu nggak pulang ke rumah?""Dimana ayahmu?" Olivia semakin merasa cemas dan sangat khawatir."Ibu kenapa seperti ketakutan? Ayah sepertinya ada di bawah, Bu. Ayah cuma mengantar Dewa ke depan pintu kamar ibu. Ayah bilang, ayah ada keperluan masih.""Bbeenar dia gak ada disini?" "Iya."Seketika itu juga, Olivia langsung memeluk Dewa dengan erat. Air matanya tumpah, membasahi baju mungil lelaki tampan itu.Dewa juga menangis, mencurahkan kerinduannya pada Olivia. Selama ini, Ammar selalu memperli

  • Dimanja Paman Mantan   Dia ibu dari anakku

    Bab35Karena Zanuar orang yang juga disegani, tentu saja Ammar meragu, untuk menutup area Bandara, demi menangkap Olivia.Akhirnya, Ammar memutuskan untuk memilih jalan lain, dan lebih hati- hati lagi. Agar dia tidak gagal, menangkap Olivia.Ammar juga mencari tahu, setiap pergerakkan Olivia.Dua hari kemudian, Zanuar datang langsung ke kantor Ammar, untuk bertemu dengan lelaki itu. Ammar sempat mengernyit, kenapa Zanuar menemuinya.Dilanda rasa penasaran, Ammar pun mempersilahkan Zanuar untuk masuk ke kantornya.Lelaki berusia 55 tahun itu, dengan tubuh yang masih tegap berisi, menatap Ammar dengan dingin.Dia duduk, kemudian membenarkan tata letak kacamatanya, baru melihat ke arah Ammar dengan tajam."Kamu mengirim orang, untuk memata- matai kami? Ada masalah apa, pak Ammar?" tanya Zanur.Ammar tidak heran, jika Zanur bertanya hal ini. Sebab, orang- orangnya sudah memberitahu, kalau salah satu team mereka, tertangkap anak buahnya Zanuar."Tolong sampaikan pesan saya, pada wanita yan

  • Dimanja Paman Mantan   setelah 5 tahun berlalu

    Bab34"Olivia ...." Ammar panik dan berlari cepat. Dia menghubungi semua anak buahnya, untuk ikut mencari jejak Olivia. Sementara Zoya, mulai membersihkan jejak- jejak keterlibatannya. "Tutup semua akses Bandara!!" Ammar berteriak di telepon kepada para orang suruhannya.Lelaki itu mengemudi dengan kecepatan penuh. Tubuhnya gemetar,pikirannya kacau. Ada sesal mendalam di hatinya kini, karena lalai menjaga Olivia.Namun disaat dia sedang kacau dan panik. Zoya mengirimkannya sebuah foto, yang membuat Ammar semakin murka."Sialan! Wanita itu rupanya berani main' main sama aku," teriak Ammar.Kemudian, dia kembali menghubungi para anak buahnya."Tangkap wanita itu! Jangan biarkan dia lolos." Amarah Ammar semakin memuncak, dia benar- benar ingin sekali mengamuk.Sayangnya, jejak Olivia benar- benar lenyap. Ammar kalah, tidak bisa menemukan keberadaan Olivia begitu saja.Padahal, semua kekuatan sudah dia kerahkan.Bahkan seminggu telah berlalu, Olivia menghilang bagaikan di telan bumi. P

  • Dimanja Paman Mantan   Melarikan Diri

    Bab33Zoya tersenyum, ketika Ammar pergi dari ruangan. Zoya menatap Olivia dengan ejekkan."Segitunya ya, minta perhatian dari Ammar," ejek wanita itu."Kamu tidak sadar ya, kalau kamu itu, hanya dia jadikan pelampiasan kekecewaannya padaku. Kamu pikir, dia menikahimu karena cinta? Tidak Olivia ...."Olivia masih cukup begitu lemah, jadi tidak begitu ingin menanggapi ucapan Zoya."Aku benar- benar kasihan, sepertinya kamu memang terlahir sial ya. Cinta sama Dion, malah di abaikan, eh nikah sama Ammar, hanya jadi bahan pelampiasan. Huuu, kasihan ....""Pergilah! Saya butuh istirahat," pinta Olivia pada Zoya. Namun Zoya malah terkekeh, kemudian mendekati wanita itu dan berbisik."Aku bahagia sekali, melihat kamu seperti ini. Kamu pantas menderita, Olivia."Olivia tidak perduli, dia juga tidak menanggapi ucapan, serta gelak tawa Zoya.Belum sempat Zoya bersuara lagi, suara langkah kaki terdengar. Zoya menjauhkan diri dari Olivia, kemudian bertingkah layaknya kakak yang baik dan perhatian

  • Dimanja Paman Mantan   Bunuh Diri

    Bab32Ammar mengepalkan tinju, mendengar permintaan Olivia. Dia sengaja membawa Zoya ke apartemen mereka, berharap mendapatkan reaksi cemburu dari Olivia.Namun, dia sendiri malah kebingungan, menilai reaksi Olivia.Ammar mencengkram lengan Olivia, menatap tajam pada istri sahnya itu."Kamu mau menciptakan keluarga yang berantakan pada anak saya yang masih bayi itu?""Jangan pernah bermimpi, untuk bercerai. Karena sampai kapanpun, saya tidak akan pernah menceraikan kamu, paham!!""Untuk apa pernikahan toxic ini? Saya lelah menjalaninya, saya nggak bahagia, Ammar.""Jadi kalau cerai dari saya, kamu bahagia. Kemudian, kamu akan menikahi Dion, begitu tujuan kamu, Olivia ....""Lagi- lagi kamu bawa Dion? Memangnya saya ada bilang, kalau saya akan kembali mengejar Dion?""Saya tidak percaya kamu, Olivia.""Saya tidak perduli, Tuan Ammar yang terhormat. Mari kita bercerai, kita tidak cocok. Anda bisa memulai lagi hubungan yang baru, bersama wanita anda," tegas Olivia, kembali menyulut emosi

  • Dimanja Paman Mantan   kamu cemburu

    Bab31"Ammar, jangan ...." Olivia memelas, berharap Ammar tidak menyentuhnya."Kenapa kamu menolak saya? Apa karena Dion?" Olivia menjawab dengan menggeleng lemah."Lalu apa. Saya suami sah kamu, Olivia. Saya berhak atas semua, yang ada pada dirimu.""Ammar, beri saya waktu.""No. Kamu milik saya, dan saya berhak atas kamu ...."Meskipun Olivia berusaha menghindar, Ammar tidak melepaskannya. Lelaki itu menyentuhnya dengan kasar, dan tidak ada kelembutan disana.Olivia menangis, merasakan sakit ditubuhnya. Meskipun Olivia memohon, Ammar tidak menghiraukannya.Bahkan, Ammar dengan kasar melahap bibir Olivia, hingga membengkak. Air mata mengalir, membasahi wajah cantiknya.Dan Ammar, melakukan itu nyaris tak kenal waktu. Kapanpun dia ingin, dia akan melakukannya.Olivia merasa tidak tahan lagi. Namun, dia juga tidak tahu, harus bagaimana lagi. Ponselnya pun Ammar sita, bahkan hanya ada babysitter yang ada di apartemen mereka. Sedangkan urusan memasak dan membersihkan apartemen, Ammar b

  • Dimanja Paman Mantan   Setelah Melahirkan

    Bab30Olivia panik, melihat tatapan tajam Dion, dan cengkraman yang semakin kuat. Olivia menangis, dan berniat untuk berteriak.Namun, Dion langsung memindah tangannya, menahan kepala Olivia, dan mendaratkan ciuman pada bibir wanita itu.Olivia terkejut, ketika bibir mereka bertemu, Ammar masuk ke kamar rawatnya."Olivia!!" Ammar berteriak, Dion langsung melepaskan pegangan tangannya dari kepala Olivia."Dion, Olivia! Apa yang sedang kalian lakukan?" teriak Ammar dengan marah.Olivia menangis."Dia melecehkan saya, Ammar ...."Dion berusaha tenang, dan menatap Ammar."Untuk apa saya melecehkan dia, Paman? Bukannya semua orang juga tahu, kalau dia begitu menyukai saya. Bahkan tadi dia mengakui, terpaksa menikahi Paman, hanya untuk membalas saya," jelas Dion.Ammar mengepalkan tinju."Itu tidak benar, Ammar. Dia menyakitiku, dan memaksaku berciuman," kata Olivia."Terserah saja kalau sudah begini. Paman mau percaya saya, atau wanita itu. Yang jelas, bukan saya orang ketiga dia antara ka

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status