Share

024

Author: Novisi
last update Last Updated: 2024-05-25 02:11:01

Kepulangan Cempaka dan Danendra disambut bahagia oleh Saras dan Cakrawati.

"Saras belum tidur? Besok sekolah."

"Iya, aku tunggu mama dan bapak, pulangnya malam sekali. Aku sampai ngantuk," protes Saras.

Danendra membelai kepala Saras seraya tersenyum.

"Macet panjang di tol, Saras. Senyum dong," ujar Danendra menyamakan tingginya dengan Saras.

Tidak bisa menahan diri, Saras pun menyunggingkan senyum pada Danendra dan Cempaka.

"Nah, gitu, cantik anak mama."

Mereka masuk bersama ke dalam rumah.

"Selama ditinggal apa ada masalah, Bu?" tanya Cempaka pada ibunya.

"Tidak, semua biasa saja. Saras juga baik," sahutnya.

"Ini kami bawa oleh-oleh buat ibu." Cempaka menyerahkan tas goodie. "Ini untuk Saras."

Mata Saras berbinar, ia melonjak senang seraya menerima pemberian mama dan bapaknya.

Saat itu juga Saras membuka dan melihat boneka bayi, hatinya diliputi rasa bahagia.

"Aku suka sekali boneka ini, Ma. Koleksi boneka bagiku bertambah lagi. Asyik," ujarnya lalu memeluk Cempaka.

"Bapak lihat Sa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   025

    Danendra berjalan cepat dari poliklinik menuju parkiran siang ini. Jadwal praktek di rumah sakit telah selesai, dia mau melanjutkan praktek ke rumah sakit lain.Sosok Dahlia berjalan dari kendaraan terparkir menuju gedung rumah sakit."Dahlia," gumam Danendra. Sepengtahuan Danendra, Dahlia merupakan teman dekat Natali sewaktu masih jadi istrinya.Menutup kembali kendaraannya, ia mengikuti arah masuk Dahlia ke dalam rumah sakit.Sebagai rumah sakit yang besar dengan lorong yang panjang dan bercabang, perjalanan Dahlia cukup jauh.Namun, sebelum mencapai ruangan tujuan, Dahlia peka terhadap sekitar.Ia membelok ke arah lain.Danendra kehilangan jejak Dahlia. "Pak Danendra?" Awalnya Dahlia ingin terus bersembunyi, akan tetapi ia tidak bisa terlalu lama menunggu Danendra pergi."Kamu Dahlia, teman Natali?" tanya Danendra memastikan. Dahlia mengamati dan menerjemahkan arah pembicaraan Danendra, hanya saja ia tidak menemukan jalurnya."Ya, Pak.""Di sini sedang apa?" tanya Danendra dengan

    Last Updated : 2024-05-27
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   026

    "Aku yakin imunoterapi kanker ini akan memberi kamu peluang untuk sembuh," ucap Dahlia pada Natali setelah mereka mendapat informasi pengobatan dari dokter konsultan onkologi medik. "Kamu juga harus berpikir baik, agar imun tubuh terjaga," lanjut Dahlia sembari merapikan nakas di samping ranjang pasien."Iya, Bu Dahlia, siap laksanakan," sahut Natali."Aku keluar sebentar membeli makanan ke kantin, ya."Sepeninggalan Dahlia, Natali tidak melakukan apa-apa selain beristirahat. Ia melihat ponsel Dahlia tertinggal di nakas."Yah, handphone-nya malah lupa dibawa."Bunyi pintu terbuka membangunkannya kembali."Ketinggalan, Dahlia?" tanyanya, hanya saja, seketika membatu melihat bukanlah Dahlia yang masuk ke ruang rawatnya."Danendra?" lirihnya dengan pupil mata membesar."Natali, apa yang kamu sembunyikan dariku?" Paras Danendra menegang disertai cemas melihat Natali terbaring di ranjang rumah sakit.Kehilangan kata-kata membuat Natali tidak mampu menjawab pertanyaan Danendra. Mengamati N

    Last Updated : 2024-05-28
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   027

    Kekecewaan Cempaka terbawa sampai ke rumah. Dia memutuskan pulang usai makan di kantin rumah sakit. "Sepertinya lemas sekali," nilai Cakrawati begitu melihat putrinya berjalan seperti orang sempoyongan."Agak pusing, tapi sudah tidak kenapa-napa, Bu. Dokter bilang banyak istirahat. Saras di mana, Bu?""Sedang tidur siang. Apa kamu sudah makan?"Anggukan kepala sebagai jawabnya, Cempaka menolak diantar ke kamar tidur, ia yakin mampu masuk kamar dalam kondisi yang baik.Langsung merebahkan diri, Cempaka bernapas lega karena telah bisa beristirahat. Ponselnya berdering di meja nakas.Dengan susah payah, Cempaka kembali bangun, menurunkan kaki dan mengecek ponsel di dalam tas.Danendra.Berulang kali pria itu menghubungi, tetapi Cempaka enggan untuk sekedar mengangkat panggilan. Ia butuh istirahat karena lelah menanti Danendra, padahal pria itu berjanji akan kembali.***Tidur Cempaka terganggu, terasa ada sesuatu yang menempel di wajahnya. Dia menggerakkan badan, sayangnya kesulitan u

    Last Updated : 2024-05-28
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   028

    Sebulan berlalu, sejak pemeriksaan kehamilan pertama. Danendra tidak pernah menanyakan hasil kontrol sama sekali.Demikian dengan Cempaka, ia memilih bungkam lantaran merasa ada yang janggal pada suaminya.Hanya saja, Cempaka menjalani kewajiban sebagai seorang istri."Bu, hari ini aku mau ke rumah sakit lagi, ya.""Mau menemui nak Danendra?" tanya Cakrawati yang baru saja pulang mengantar Saras ke sekolah.Cempaka hanya menganggukkan kepala, ia pun tidak memberi tahu kabar baik mengenai kehamilannya pada Cakrawati. Setibanya di rumah sakit, Cempaka mendaftarkan diri ke bagian administrasi lalu menunggu antrian dokter kandungan. Sesekali Cempaka batuk, ia merasa tenggorokannya seminggu belakangan kurang baik sehingga memutuskan menggunakan masker.Nama Cempaka dipanggil, ia masuk menemui dokter lalu melakukan USG terhadap kandungannya."Ukurannya masih kecil, ya, Bu. Ini yang bergerak-gerak," tunjuk sang dokter di layar monitor. Paras Cempaka bahagia melihat calon anaknya di bulan k

    Last Updated : 2024-05-29
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   029

    Usai Cakrawati memutus sambungan telepon, Cempaka belum beranjak dari tempatnya berdiri. Dia berharap saat ini juga terbangun dari mimpi buruk.Menghela napas panjang, Cakrawati menatap jauh ke depan. Pandangan kosong memikirkan masa depan putri dan cucunya. "Ibu...."Cakrawati terperanjat mendengar suara orang yang menjadi bahan pikirannya saat ini.Dia membalik badan dan melihat mata merah putri semata wayangnya."Ka... kamu di sini, ada apa menemui ibu?"Cakrawati mendekati putrinya, sewaktu akan menyentuh lengan Cempaka, putrinya mundur mengambil jarak.Dugaan kalau Cempaka mendengar apa yang baru saja dibicarakan pada Danendra membuat Cakrawati merinding cemas."Apa benar yang baru saja aku dengar? Danendra akan menikah lagi? Dan, pernikahan ini adalah perjanjian antara ibu dan dia?"Gagap Cakrawati menjawab pertanyaan Cempaka yang telah mengetahui kebenarannya."Bu?" Suara Cempaka bergetar lirih, air mata menggenang di pelupuk mata.Tidak kuat berdiri, Cempaka terduduk di pingg

    Last Updated : 2024-05-30
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   030

    Ketukan pintu kamar pribadi Cempaka dan Danendra menyela situasi menengangkan yang tercipta di antara mereka.Cempaka melirik jam kecil di lemari hias. Masalah mereka belumlah usai."Saras, mengapa terbangun?" Cempaka terperangah melihat putrinya datang dengan isakan pelan sembari menggosok matanya."Aku mimpi buruk."Isakan berubah menjadi tangisan. Cempaka membawa Saras menjauhi kamar pribadi ke arah ruang keluarga."Sini sama mama. Kamu mimpi apa sampai menangis?"Suasana hati Cempaka berubah drastis saat bertemu putrinya, berbeda sewaktu bercakap dengan Danendra. "Uti pergi. Saras takut ke kamar Uti."Diusap Cempaka putrinya dengan penuh kasih sayang. Dia menggendong Saras ke pangkuannya, mengabaikan kondisi kandungan."Uti ada di kamar, kok. Tadi mama sebelum tidur ngobrol bareng uti. Tidak kemana-mana," hibur Cempaka dengan menceritakan keadaan sebenarnya."Di mimpi kamu, memangnya uti pergi ke mana?""Meninggal. Dimakamkan, seperti Bima."Mendadak tangan Cempaka terhenti di u

    Last Updated : 2024-05-31
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   031

    Cempaka menyesal lantaran gagal menahan emosi saat Saras tidak menghabiskan sarapan.Hari demi hari Cempaka belajar untuk memperlakukan Saras dan ibunya dengan baik sebab merekalah orang yang selalu hadir dalam kesusahan hidup Cempaka.Mengambil ponselnya, Cempaka membaca ulang isi surat elektronik yang dikirim Danendra padanya.Perasaan Cempaka bercampur aduk antara ingin mempertahankan diri sebagai istri satu-satunya atau membagi Danendra pada mantan istri nya."Apakah aku harus terima Natali jadi maduku?"Inti di surat itu, Danendra meminta agar diberi kesempatan merawat Natali di sisa akhir hidup wanita yang mengidap kanker lambung berulang.Dia akan menjadi suami yang adil dan penuh rasa sayang pada keduanya. Tambahan lagi, Danendra menyebut Natali tidak disarankan untuk mengandung seorang anak dengan kondisi kanker dalam tubuhnya.Dalam selang dua minggu ini, Cempaka menutup komunikasi dengan Danendra. Dia masih marah.Danendra terus berusaha agar bisa berkomunikasi dengan Cempa

    Last Updated : 2024-05-31
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   032

    "Saras, buka pintu kamarnya, mama mau masuk!"Cempaka mengetuk-ngetuk pintu kamar Saras sedari tadi, hanya saja bocah perempuan itu enggan memenuhi permintaan ibunya."Sudah, biarkan saja dulu," ucap Cakrawati yang mendampingi Cempaka di depan pintu kamar Saras."Ini gara-gara Danendra dan Natali," lontar Cempaka ketus. "Ssst, pelankan suara kamu, bisa membuat Saras salah paham."Cempaka pergi dari sana, Cakrawati menyusul ke ruang keluarga."Aku telah menerima kalau Natali akan menjadi istri kedua Danendra, Bu, tapi, rasanya aku tidak sanggup."Cakrawati bergeming sembari duduk di samping putrinya."Ibu tahu ini sulit bagi kamu.""Kalau saja pernikahan kami tidak terjadi, pastinya tidak alam sesulit ini pikiranku."Lagi-lagi Cakrawati dilanda rasa bersalah."Maafkan, Ibu, ya," lirihnya. Cempaka menoleh, mengamati paras sang ibu yang berubah."Bukan maksudku menyinggung, Bu. Maaf, ya...." Cempaka memeluk ibunya dari samping. "saat melihat Natali, aku malah ingin mundur dari pernikah

    Last Updated : 2024-06-04

Latest chapter

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   109 TAMAT

    Hari mulai gelap, Cempaka gelisah lantaran merasa terlalu lama jauh dari anak-anaknya."Kita makan malam dulu, gimana?" ajak Danendra usai mereka menonton film drama di bioskop."Pulang saja, ya, anak-anak pasti cari," tolaknya dengan pasti, Cempaka gelisah mengingat kedua buah hatinya.Danendra mengangguk, mereka berjalan beriringan ke lokasi parkir."Kamu suka filmnya tadi?" tanya Danendra membuka percakapan setelah mereka dalam perjalanan tak mengeluarkan kata sama sskali.Cempaka mengangguk."Nabil, pemain utama, memilih tindakan yang tepat dengan berpisah dari suaminya, pulang kembali ke Indonesia," komentar Cempaka yang membuat posisi duduk Danendra merasa tak nyaman."Tapi, Maxime menunjukkan kalau dia serius bersama Nabil, bukan. Mengejar istrinya sampai ke Indonesia dan meyakinkannya kalau dia bukan Maxime yang dulu. Perjuangan Maxime lima tahun untuk bisa menemukan jejak istrinya. Dan butuh tiga tahun meyakinkan Nabil.""Entahlah, sepertinya semua pria memang seperti itu, ka

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   108

    Pagi hari usai mengantarkan Saras ke sekolah, Danendra melakukan aktivitas sebagai dokter di rumah sakit. Meskipun semangatnya turun, ia tetap profesional dalam bekerja. Saat jam istirahat ponselnya berdering."Ya, Ma?""Bagaimana kabar kamu?" tanya Qonita dari seberang. Danendra menghela napas panjang, menyenderkan punggung ke bangku."Sepertinya aku gagal, Cempaka tetap mau bercerai, Ma."Qonita merasakan nada sendu dari anak tunggalnya itu. Hatinya pun tak sanggup bila Cempaka akan berpisah dari Danendra. "Sepertinya kamu harus bersiap untuk itu," ucap Qonita bila memang itu akan terjadi."Besok kami akan ke pengadilan, Ma."***Hari yang ditakuti Danendra datang, mereka hadir secara terpisah. Danendra dari tempat kerja, sementara Cempaka dari rumah.Cempaka bisa mengamati bagaimana paras suaminya, sedari semalam mereka telah pisah ranjang. Danendra memutuskan menghabiskan waktu di ruang kerjanya.Ia tak sanggup bersama Cempaka dan setelah itu mereka berpisah.Agenda pertama ada

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   107

    Dengan sigap Danendra melingkarkan tangan ke tubuh Cempaka sehingga perempuan itu tidak terjerembab ke lantai.Mendadak suara tangis Keenan memenuhi kamar tidur mereka. Segera Cempaka setelah badannya seimbang pergi menggendong Keenan."Ssshhh... maaf, ya, Mama membangunkan kamu." Cempaka mengayun-ayun Keenan, menenangkan, sampai anaknya kembali terlelap dalam gendong Cempaka.Perilaku Cempaka yang lembut menangani Keenan disaksikan oleh suaminya dengan seksama. Dalam hati ia memuji istrinya yang lembut pada anak, tetapi bisa kasar juga terhadap orang yang melewati batas.Cempaka kembali naik ke tempat tidur lalu meletakkan Keenan dengan perlahan. Dia menarik napas panjang, lega, lantaran Keenan sudah terbuai dalam tidurnya."Ngapain senyum-senyum?" tanya Cempaka pada Danendra yang tak melepas tatapan.Danendra tidak sadar kalau Cempaka memerhatikan dirinya, ia salah tingkah dengan menggaruk-garuk kepala belakang. "Kamu ibu dan istri yang luar biasa." Danendra memberanikan diri memuj

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   106

    Merasa tidak mampu sendiri, Danendra memutuskan meminta bantuan orang tuanya untuk meyakinkan Cempaka agar bersedia bersamanya."Baru sadar sekarang, Danendra!" Lantaran jarak jauh, Danendra hanya bisa mengobrol dari telepon.Bukannya dukungan, Danendra malah dimarahi oleh ibu kandungnya, Qonita."Papa kamu mendukung perceraian kamu, terlalu banyak penderitaan Cempaka!"Beberapa waktu lalu Qonita masih berjuang agar Cempaka tidak bercerai dari putra kesayangannya, hanya saja mengingat betapa Cempaka terluka, hatinya pun tak sanggup."Mama harus bantu aku," ucap Danendra memohon. "Kamu tidak sadar betapa dicintai oleh Cempaka selama ini, hah?!""Cempaka hanya mencintai bang Haris, Ma." Bayangan kemesraan dan kedekatan Cempaka di masa lalu dengan mendiang Haris menari di alam pikiran Danendra. "Jadi, Keenan - anak kamu, bukan bukti kalau Cempaka sangat mencintai kamu? Dia rela tetap bertahan dimadu, padahal dia tahu mendiang istri kamu orang jahat!!"Qonita menggeleng tak habis pikir,

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   105

    Sepekan berlalu, Danendra rutin setiap hari mengirimkan buket bunga mawar untuk istrinya. Sayangnya, ia terus menemukan buket cantik itu di tong sampah belakang rumah.Danendra tahu benar kalau istrinya sangat menyukai mawar.Ada perasaan tersinggung muncul di awal, Danendra memahami bila ia patut mendapat perlakuan seperti itu dari Cempaka.Ini hari kedelapan, masih berlangsung demikian. Selain itu, Danendra berusaha mengajak Cempaka untuk berdialog berdua, makan malam, sampai jalan-jalan bersama, Cempaka kekeh menolak."Apalagi yang harus aku lakukan? Waktu semakin mendekat," lirihnya usai praktek di poliklinik.Danendra tetap bekerja secara profesional, sekalipun pikirannya tertuju pada Cempaka.[Sudah makan?]Danendra mengirim pesan pada Cempaka. Hanya centang dua biru tanpa ada balasan.Danendra menggaruk-garuk kepala, menepuki wajah, sampai menggosok matanya, saking bingung menghadapi istrinya."Memang cukup saja satu istri, sakit kepala kalau ada masalah seperti ini."***"Sara

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   104

    Hubungan Danendra dan Cempaka tidak berangsur membaik, hal paling ditakutkan Danendra malah terjadi lebih cepat."Kita bisa mengurus perceraian lebih cepat." Cempaka duduk di seberang meja kerja Danendra di rumahnya.Jantung Danendra terasa sesak, seperti akan berhenti berdetak. Wajahnya seperti dihantam benda berat.Kehilangan Cempaka?"Cempaka, aku mohon jangan lakukan ini." Danendra akan mengupayakan apa pun untuk rumah tangganya kali ini."Mau kamu apa? Kamu mau mengikat aku di pernikahan yang tidak bahagia ini. Kamu hanya mau membalas kebaikan Haris dan itu sudah cukup, Dane!"Napas Cempaka tersengal mengatakannya. Danendra masih ingin menahannya lebih lama?Dasar tidak berperasaan!"Aku akan mengikat kamu seumur hidup, Cempaka."Ingin rasanya Cempaka memberi Danendra pukulan supaya pria itu sadar kalau semakin lama bersamanya, Cempaka bisa-bisa mati berdiri atau kemungkinan gila.Namun, badannya yang lebih kecil tidak akan ada artinya bila ia melakukan kekerasan fisik pada Danen

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   103

    Dahlia menemui Danendra di rumah sakit, mereka duduk di taman yang sedang tidak banyak orang. "Aku mohon kamu mau menemui Natali." "Aku akan menceraikannya setelah anak itu lahir lalu mengasuhnya bersama Cempaka." Rahang Dahlia mengatup kuat. Dia semakin yakin cinta Danendra pada Natali sudah sirna seiring terkuak kebenaran. "Apa kamu yakin Cempaka akan menerima anak itu?" Natali tidak setuju, tetapi dia pun tidak bisa berbuat banyak. "Untuk terakhir kali aku menemui Natali, setelah itu jangan kamu datang lagi atas suruhan Natali!" "Aku tidak disuruh Natali atau siapapun, hanya demi kemanusiaan." Danendra berdecak lalu tertawa seolah-olah ada yang membuat kelucuan. Cempaka keluar dari persembunyiannya, ia mencuri dengar percakapan antara Danendra dan Dahlia. Keinginan untuk menemui suami pudar, Cempaka memiliki rencana lain. *** "Dane, kamu masih bersedia menemui aku?" Danendra memenuhi keinginan Dahlia untuk menemui Natali. Danendra duduk berseberangan dengan N

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   102

    Sebulan berlalu sejak kejadian Cempaka meminta cerai, tinggal tiga bulan lagi. Hubungan antara Cempaka dan Danendra semakin renggang. "Mengapa akhir-akhir ini kamu sering keluar rumah?""Memangnya kenapa? Bik Saidah mengadu?" tanya Cempaka tanpa memandang suaminya. Dia sibuk dengan banyak kertas di tangannya."Kamu buka toko baru?""Kamu membuntutiku?""Kalau tidak seperti itu, kamu tidak pernah mau cerita. Sudah berapa lama?""Bukan urusan kamu." Cempaka berdiri memandang suaminya. "Kamu urusi saja istri kamu yang mau melahirkan itu, bukannya sebentar lagi?"Danendra menghela napas."Jangan mengalihkan pembicaraan. Oh, ya, perlu aku ingatkan keinginan bercerai kamu tidak akan pernah terkabul." Danendra pergi begitu saja dari kamar ke ruang makan. Beberapa minggu belakangan, Danendra sering pulang lebih awal dari rumah sakit.Cempaka terduduk kembali, gilirannya mendengkus karena Danendra memutuskan secara sepihak nasibnya di masa mendatang. ***Usai praktek di poliklinik, Danendra

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   101

    "Natali, sudahi kebodohan ini!" ujar Dahlia. Baru kali ini perkataan Dahlia serasa tajam di pendengaran Natali."Keluarga Danendra sulit ditumbangkan, lihat papamu, malahan masuk penjara demi aksi balas dendamnya. Apa kamu mau berakhir seperti itu? Cukup menjadi orang jahat, fokuslah sekarang pada anakmu!"Dahlia rasanya tidak sabar lagi menghadapi sahabat karibnya yang terlihat konyol."Tapi... tapi... aku mencintainya, Dahlia," isaknya duduk di kursi."Apa aku bilang! Dulu kamu menikah dengannya tanpa cinta, hanya untuk membalas dendam. Danendra sangat mencintai kamu. Sekarang giliran kamu mencintainya, pria itu sudah tak punya lagi hati untuk kamu. Sadar, Natali!!"Natali semakin terisak, ia merasa menyesal dengan sikapnya di masa lalu sehingga membuat cinta Danendra luntur padanya."Tapi, aku mau berusaha untuk mendapatkan Danendra lagi, Dahlia," ucapnya dibarengi gelengan dari Dahlia."Sadar Natali kesalahan kamu itu banyak, jangan sampai Danendra tahu rahasia kelam kamu, tiba wa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status