Share

23. Mengusik Aksi Barra

Hari telah berganti dengan Minggu, Alby sudah kembali dari rumah sakit, begitu juga dengan Astrata Bustomi yang ikut berkumpul setelah sekian hari ia habiskan untuk menunggui Abbas Bustomi sang ayah di rumah sakit. Seluruh keluarga Farzan berkumpul di ruang tamu, kecuali Neini sang Ibu. Beliau tidak boleh dibiarkan mendengar kabar apapun tentang hancurnya usaha sang anak.

Barra Farzan memijat pangkal hidungnya sebelum mengeluhkan uneg-uneg yang sangat mengganggu pikiran. "Sepertinya Alfa Zen sudah memblack list namaku dan menyebarkan ke seluruh perusahaan yang ada kota ini, sampai toko kecil pun menolak tenagaku."

Ervi dan Alby menatap miris sang kakak, tidak tahu bagaimana nasib keluarganya nanti kalau sampai sang pemimpin kehabisan bahan bakar untuk berlayar.

Astrata merangkul bahu Barra Farzan, mengusapnya penuh kasih sayang. Entah terbuat dari apa hati seorang Astrata Bustomi, ia memiliki ketegaran dan kasih sayang yang luar biasa. Bahkan ia menerima Barra Farzan dengan semua masa
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status