Share

25. Cemburu

Begitu sampai di kampus, Ervi langsung menuju loker akademik, menanyakan hal-hal yang disebutkan di telepon tadi. Matanya terbelalak ketika pihak kampus sama sekali tidak mengerti dengan ucapan Ervi, lalu ia menghubungi Barra Farzan.

"Ada apa, Er?"

"Maafkan aku, Uda. Aku pergi ke kampus meninggalkan Ibu sendiri di rumah. Tadi ada seseorang yang menghubungi nomor ponselku, dia mengatakan ada hal yang perlu aku urus di akademik. Ternyata, saat aku menanyakan pada pihak kampus, pihak kampus justru terlihat bingung dan tidak paham dengan ... ."

Barra Farzan memutus sambungan telepon begitu saja, ia sudah bisa menebak siapa gerangan yang meneror Ervi. Barra berbalik arah, mengurung niatnya untuk mencari tempat usaha baru.

"Kita mau kemana? Bukannya kita akan pergi ke jalan Kaki Lima?"

Pikiran Barra sudah dirundung seringai licik Hiro dan kemalangan Neini. Barra melaju penuh kecemasan. Sampai-sampai tidak kuasa menjawab pertanyaan Astrata. Gadis itu segera memukulkan telapak tangannya k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status