Saat di perjalanan Rose terus memandangi wajah Bela, jika dilihat secara detail wajah Bela memang ada kemiripan dengan Rose.
Karena tak tidur semalam, Bela yang sangat mengantuk kemudian tertidur.
See han yang melihat Bela yang sudah tertidur pulas, menyelimuti Bela.
Tak terasa mereka pun sampai di rumah tuan besar, See han tak tega membangun kan Bela.
Akhirnya See han menggendong Bela menuju kamarnya, terlihat sekali Bela yang sangat mengantuk, karena dia tak sadar saat See han menggendong nya.
"Dimana rumah ibunya Bela, " tanya Rose kepada See han.
"Oh, ibunya Bela tinggal di vila tak jauh dari sini. apakah anda mengenal ibunya Bela. " tanya See han penuh selidik.
"Ya,dulu dia adalah teman baik saya.apakah kamu bisa mengantarkan saya ke sana, Nak? " ucap Rose.
"Istirahat lah dahulu,anda pasti lelah, besok pagi saya antar anda ke sana. " ucap See han.
Rose pun hanya
Rose lalu menemui suaminya yang ternyata sudah sampai di depan rumah tuan besar.Saat sudah sampai di depan,dia pun langsung menghampiri suaminya."Kamu kenapa tidak kasih kabar dulu, Sayang? " ucap Rose kemudian."Kebetulan ada ketemu klien dekat sini, sekalian mampir lihat kamu, " jawab suaminya."Kalau begitu ada yang mau aku perkenalkan dengan mu, " ucap Rose.Rose lalu mengajak suaminya bertemu dengan Bela dan Naura ibu Bela.Rose dan suaminya kemudian masuk ke vila tempat ibunya Bela tinggal."Sayang,perkenalkan ini Bela ini Naura teman ku, " ucap Rose.Suami Rose kemudian berkenalan dengan Bela dan Ibunya.Wajahnya tersenyum namun juga ada kebingungan yang muncul di wajahnya.Rose menyadari kebingungan suaminya, dia pun mencoba menjelaskan bahwa Bela itu adalah anak kandung Rose sebelum menikah dengannya.Rose memang mengaku sudah pernah menikah,
Anak buah tuan besar langsung menyelidiki siapa pengirim kado itu.Dari jejak yang terdapat di sekitar rumah pengirim tersebut lumayan lama mengamati keadaan sekitar.Hasil penyelidikan menunjukkan pengirim tahu betul kondisi rumah dan hapal setiap sudut rumah.Anak buah tuan besar mencoba memasang jebakan karena yakin pengirim kado itu akann datang lagi.Mereka mengawasi dari kamera yang dipasang tepat di mana kado itu pertama di temukan.Mereka menunggu setengah jam belum ada tanda-tanda, mereka terus mengamati hingga tiba-tiba ada seseorang dengan baju serba hitam meletakkan kado di tempat yang sama.Tanpa menunggu para anak buah tuan besar menangkap pengirim kado misterius itu.Orang itu sempat lolos, tapi dengan keahlian salah satu anak buah tuan besar orang itu dapat tertangkap.Mereka membawa orang itu ke hadapan tuan besar, tuan besar pun membuka penutupan wajah orang itu.
Dengan wajah dan identitas barunya, Khalisa kini berganti menjadi Kayla. operasi nya berjalan dengan lancar.Kini dia bisa dengan leluasa untuk membalaskan dendam nya kepadamu See han dan Bela.Acara pernikahan See han dan Bela masih sebulan lagi, Bela dan See han yang masih mengurus proyek di luar kota pun di minta secepatnya menyelesaikan proyek itu dan pulang.Beruntung ada teman See han yang membantunya di sana, sehingga kurang dari dua minggu proyek itu akan selesai.Semuanya berjalan lancar, hingga See han dan Bela berencana akan pulang dua hari lagi.Mereka ingin membeli souvenir untuk dibawa pulang, dan pasar yang menjual souvenir itu hanya buka pada hari tertentu.Beruntung besok pasar itu buka, jadi mereka tak butuh waktu lama menunggu.Tuan besar dan nyonya besar sangat mengkhawatirkan Bela dan See han, di samping mereka adalah calon pengantin, akhir-akhir ini ada saja kejadian yang
Hari yang ditunggu See han dan Bela pun akhirnya tiba.Hari pernikahan mereka.Dengan dihadiri saudara,teman-teman serta klien bisnis acara itu sangat mewah dan meriah.Bela tampak cantik dengan balutan gaun pernikahan impiannya.Namun sampai acara inti itu hampir tiba pendamping mempelai wanita belum juga datang.Paman Bela yang merupakan kakak dari ibunya berjanji akan menjadi pendamping nya menuju altar.See han melihat kegelisahan diwajahnya calon istrinya itu."Apa yang membuatmu gelisah, Sayang, " ucap See han.Saat melihat See han, Bela langsung memeluk See han disandarkan nya kepalanya di dada bidang pria yang sebentar lagi jadi suaminya itu."Mengapa paman belum juga datang, apakah kali ini dia juga akan ingkar janji, " jawab Bela.Bela memang dekat dengan pamannya itu, pamannya itu memiliki kebiasaan yang tak bisa dihilangkan, dia suka meminum minuman beralkohol.&n
Setelah selesai mandi, Bela lalu menghampiri See han yang sudah menunggu nya untuk sarapan.Selesai sarapan mereka kemudian berencana untuk menikmati sunset di tepi pantai.Sebelum ke pantai Bela meminta See han untuk mengajaknya Berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan yang tak bisa di dapat di kota.Karena sudah waktu makan siang mereka masuk kedalam sebuah restoran, mereka mencoba menu favorit di restoran tersebut.Saat sedang menunggu pesanan mereka, Bela mendapatkan telepon dari nyonya besar.Bela langsung menerima telepon itu,"Ya, Ma. ada apa? jawab Bela.Walaupun agak canggung, tapi Bela mencoba untuk membiasakan diri karena dia akan selalu memanggil nyonya besar dengan panggilan itu." Kapan kalian akan pulang, mama gak da temennya dirumah. "ucap Nyonya besar." Anasya kemana ma? "tanya Bela." Anasya sedang dirumah sakit, semalam katanya perutnya kram, "
Tak lama kemudian mereka pun sampai di bandara,See han sudah menelpon asistennya sebelum mereka sampai bandara.Asisten See han sudah nampak menunggu mereka, setelah melihat See han dan Bela Asistennya pun langsung bergegas menghampiri mereka.Setelah semua barang bawaan mereka di masukan ke mobil, asistennya langsung melajukan mobil menuju rumah.See han sudah tak sabar untuk segera sampai di rumah, tapi tiba-tiba asistennya tidak membawa mereka pulang ke rumah melainkan menuju rumah sakit.See han pun bertanya-tanya, siapa yang sakit, saat sudah tiba di rumah sakit. See han langsung mengikuti asistennya untuk mengetahui siapa yang sakit.Sesampainya di depan ruangan perawatan dia melihat ibu dan ayahnya.Ibunya yang melihat dia sudah sampai langsung memeluknya."Kapan kamu tiba, Nak? tanya Nyonya besar." Baru saja, Ma, oya siapa yang sakit, Ma? "tanya See han." Oh
"Apa yang sudah terjadi, " ucap See han. Kayla pura-pura menangis, membuat See han semakin merasa bersalah. "Kenapa kamu melakukan ini kepadaku, " jawab Kayla, masih pura-pura menangis. "Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, tolong katakan! " ucap See han frustasi. "Kamu, sudah menodai ku,aku minta kamu bertanggungjawab, " jawab Kayla. See han yang tak tahu sudah di jebak pun bingung harus berbuat apa, sementara saat ini Bela istrinya sedang sakit. Saat kalut See han menelpon supir nya untuk menjemput nya. See han mengirimkan lokasi nya kepada supirnya agar supir nya mudah mencari keberadaan nya. "Kamu, mau kemana jangan lepas tanggungjawab, " ucap Kayla. "Aku pasti tanggungjawab, tapi beri aku waktu, " ucap See han. Tak lama supir See han pun sampai, See han pamit pulang. "Tuan kenapa tidak mengabari saya jika tuan sudah pulang, saya menunggu tuan di cafe semalam, " ucap supir nya. "Aku juga bingung dengan apa yang terjadi denganku, kenapa aku bisa sampai di
Bela Sulung dari empat bersaudara, mereka tinggal di tepi pantai, Ibu nya bekerja sebagai nelayan. Dahulu Ibunya melaut bersama ayahnya, namun sejak kejadian lima tahun yang lalu ayahnya tak pernah lagi kembali. Pada bulan ini iklim cuaca tidak bisa di tebak, Sudah Hampir Dua minggu hujan terus.Membuat ibunya tak bisa mencari ikan,Sementara Kehidupan mereka bergantung pada hasil ibunya sebagai nelayan. Bela saat itu masih duduk di bangku sekolah menengah atas, sekarang dia sudah duduk di kelas 12. Sambil sekolah dia membantu ibunya untuk mencari uang, dia bekerja di restoran cepat saji tak jauh dari pusat kota. Setiap pukul enam sore, Bela selalu mengendarai sepeda nya melewati lorong, jalan itu merupakan jalan pintas dia menuju pusat kota. Sekitar setengah jam perjalanan bela sampai di tempat kerjanya. Bos tempat dia bekerja sangat baik kepada nya, setiap pulang kerja dia selalu di bawakan makanan untuk dia makan bersama keluarga nya. Hari ini di restoran itu sedang ada
"Apa yang sudah terjadi, " ucap See han. Kayla pura-pura menangis, membuat See han semakin merasa bersalah. "Kenapa kamu melakukan ini kepadaku, " jawab Kayla, masih pura-pura menangis. "Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, tolong katakan! " ucap See han frustasi. "Kamu, sudah menodai ku,aku minta kamu bertanggungjawab, " jawab Kayla. See han yang tak tahu sudah di jebak pun bingung harus berbuat apa, sementara saat ini Bela istrinya sedang sakit. Saat kalut See han menelpon supir nya untuk menjemput nya. See han mengirimkan lokasi nya kepada supirnya agar supir nya mudah mencari keberadaan nya. "Kamu, mau kemana jangan lepas tanggungjawab, " ucap Kayla. "Aku pasti tanggungjawab, tapi beri aku waktu, " ucap See han. Tak lama supir See han pun sampai, See han pamit pulang. "Tuan kenapa tidak mengabari saya jika tuan sudah pulang, saya menunggu tuan di cafe semalam, " ucap supir nya. "Aku juga bingung dengan apa yang terjadi denganku, kenapa aku bisa sampai di
Tak lama kemudian mereka pun sampai di bandara,See han sudah menelpon asistennya sebelum mereka sampai bandara.Asisten See han sudah nampak menunggu mereka, setelah melihat See han dan Bela Asistennya pun langsung bergegas menghampiri mereka.Setelah semua barang bawaan mereka di masukan ke mobil, asistennya langsung melajukan mobil menuju rumah.See han sudah tak sabar untuk segera sampai di rumah, tapi tiba-tiba asistennya tidak membawa mereka pulang ke rumah melainkan menuju rumah sakit.See han pun bertanya-tanya, siapa yang sakit, saat sudah tiba di rumah sakit. See han langsung mengikuti asistennya untuk mengetahui siapa yang sakit.Sesampainya di depan ruangan perawatan dia melihat ibu dan ayahnya.Ibunya yang melihat dia sudah sampai langsung memeluknya."Kapan kamu tiba, Nak? tanya Nyonya besar." Baru saja, Ma, oya siapa yang sakit, Ma? "tanya See han." Oh
Setelah selesai mandi, Bela lalu menghampiri See han yang sudah menunggu nya untuk sarapan.Selesai sarapan mereka kemudian berencana untuk menikmati sunset di tepi pantai.Sebelum ke pantai Bela meminta See han untuk mengajaknya Berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan yang tak bisa di dapat di kota.Karena sudah waktu makan siang mereka masuk kedalam sebuah restoran, mereka mencoba menu favorit di restoran tersebut.Saat sedang menunggu pesanan mereka, Bela mendapatkan telepon dari nyonya besar.Bela langsung menerima telepon itu,"Ya, Ma. ada apa? jawab Bela.Walaupun agak canggung, tapi Bela mencoba untuk membiasakan diri karena dia akan selalu memanggil nyonya besar dengan panggilan itu." Kapan kalian akan pulang, mama gak da temennya dirumah. "ucap Nyonya besar." Anasya kemana ma? "tanya Bela." Anasya sedang dirumah sakit, semalam katanya perutnya kram, "
Hari yang ditunggu See han dan Bela pun akhirnya tiba.Hari pernikahan mereka.Dengan dihadiri saudara,teman-teman serta klien bisnis acara itu sangat mewah dan meriah.Bela tampak cantik dengan balutan gaun pernikahan impiannya.Namun sampai acara inti itu hampir tiba pendamping mempelai wanita belum juga datang.Paman Bela yang merupakan kakak dari ibunya berjanji akan menjadi pendamping nya menuju altar.See han melihat kegelisahan diwajahnya calon istrinya itu."Apa yang membuatmu gelisah, Sayang, " ucap See han.Saat melihat See han, Bela langsung memeluk See han disandarkan nya kepalanya di dada bidang pria yang sebentar lagi jadi suaminya itu."Mengapa paman belum juga datang, apakah kali ini dia juga akan ingkar janji, " jawab Bela.Bela memang dekat dengan pamannya itu, pamannya itu memiliki kebiasaan yang tak bisa dihilangkan, dia suka meminum minuman beralkohol.&n
Dengan wajah dan identitas barunya, Khalisa kini berganti menjadi Kayla. operasi nya berjalan dengan lancar.Kini dia bisa dengan leluasa untuk membalaskan dendam nya kepadamu See han dan Bela.Acara pernikahan See han dan Bela masih sebulan lagi, Bela dan See han yang masih mengurus proyek di luar kota pun di minta secepatnya menyelesaikan proyek itu dan pulang.Beruntung ada teman See han yang membantunya di sana, sehingga kurang dari dua minggu proyek itu akan selesai.Semuanya berjalan lancar, hingga See han dan Bela berencana akan pulang dua hari lagi.Mereka ingin membeli souvenir untuk dibawa pulang, dan pasar yang menjual souvenir itu hanya buka pada hari tertentu.Beruntung besok pasar itu buka, jadi mereka tak butuh waktu lama menunggu.Tuan besar dan nyonya besar sangat mengkhawatirkan Bela dan See han, di samping mereka adalah calon pengantin, akhir-akhir ini ada saja kejadian yang
Anak buah tuan besar langsung menyelidiki siapa pengirim kado itu.Dari jejak yang terdapat di sekitar rumah pengirim tersebut lumayan lama mengamati keadaan sekitar.Hasil penyelidikan menunjukkan pengirim tahu betul kondisi rumah dan hapal setiap sudut rumah.Anak buah tuan besar mencoba memasang jebakan karena yakin pengirim kado itu akann datang lagi.Mereka mengawasi dari kamera yang dipasang tepat di mana kado itu pertama di temukan.Mereka menunggu setengah jam belum ada tanda-tanda, mereka terus mengamati hingga tiba-tiba ada seseorang dengan baju serba hitam meletakkan kado di tempat yang sama.Tanpa menunggu para anak buah tuan besar menangkap pengirim kado misterius itu.Orang itu sempat lolos, tapi dengan keahlian salah satu anak buah tuan besar orang itu dapat tertangkap.Mereka membawa orang itu ke hadapan tuan besar, tuan besar pun membuka penutupan wajah orang itu.
Rose lalu menemui suaminya yang ternyata sudah sampai di depan rumah tuan besar.Saat sudah sampai di depan,dia pun langsung menghampiri suaminya."Kamu kenapa tidak kasih kabar dulu, Sayang? " ucap Rose kemudian."Kebetulan ada ketemu klien dekat sini, sekalian mampir lihat kamu, " jawab suaminya."Kalau begitu ada yang mau aku perkenalkan dengan mu, " ucap Rose.Rose lalu mengajak suaminya bertemu dengan Bela dan Naura ibu Bela.Rose dan suaminya kemudian masuk ke vila tempat ibunya Bela tinggal."Sayang,perkenalkan ini Bela ini Naura teman ku, " ucap Rose.Suami Rose kemudian berkenalan dengan Bela dan Ibunya.Wajahnya tersenyum namun juga ada kebingungan yang muncul di wajahnya.Rose menyadari kebingungan suaminya, dia pun mencoba menjelaskan bahwa Bela itu adalah anak kandung Rose sebelum menikah dengannya.Rose memang mengaku sudah pernah menikah,
Saat di perjalanan Rose terus memandangi wajah Bela, jika dilihat secara detail wajah Bela memang ada kemiripan dengan Rose.Karena tak tidur semalam, Bela yang sangat mengantuk kemudian tertidur.See han yang melihat Bela yang sudah tertidur pulas, menyelimuti Bela.Tak terasa mereka pun sampai di rumah tuan besar, See han tak tega membangun kan Bela.Akhirnya See han menggendong Bela menuju kamarnya, terlihat sekali Bela yang sangat mengantuk, karena dia tak sadar saat See han menggendong nya."Dimana rumah ibunya Bela, " tanya Rose kepada See han."Oh, ibunya Bela tinggal di vila tak jauh dari sini. apakah anda mengenal ibunya Bela. " tanya See han penuh selidik."Ya,dulu dia adalah teman baik saya.apakah kamu bisa mengantarkan saya ke sana, Nak? " ucap Rose."Istirahat lah dahulu,anda pasti lelah, besok pagi saya antar anda ke sana. " ucap See han.Rose pun hanya
Setelah membawa istrinya berjalan jalan, Tuan besar kemudian membawa istrinya ke restoran yang sudah dia pesan.Hadiah yang dibelinya sudah dia bawa, sekarang dia dan istrinya ingin makan malam romantis dahulu.Setelah selesai makan, tuan besar lalu memberikan hadiah yang sudah dia persiapkan untuk istrinya nya.Istrinya sangat senang, tapi tahun ini ada yang berbeda, karena perayaan aniversary mereka, nyonya besar juta memberikan tuan besar hadiah."Apa ini,Sayang, "tanya tuan besar." Buka saja, nanti kamu juga tahu, dan semoga suka. "ucap nyonya besar.Setelah kado pemberian nyonya besar di buka, ternyata isinya adalah sebuah lukisan mereka berdua.Tuan besar sangat menyukai kado pemberian nyonya besar.Setelah itu mereka pun bergegas pulang ke rumah.Sementara itu, Bela dan See han juga dalam perjalanan ke rumah, setelah seharian berjalan jalan sekaligus menem