"Awwwwww sakiiiiit," Saskia meringis nyaris menangis. Enam bulan telah berlalu kini Saskia harusnya melahirkan minggu depan.Tetapi perutnya tiba-tiba saja merasakan sakit yang luar biasa, Saskia belum pernah begini, dan sepertinya sang anak akan segera lahir ke dunia.Dokter memang mengatakan prediksinya kemungkinan satu minggu lagi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu janin itu akan lahir ke dunia mengingat usia kandungan Saskia sudah cukup untuk melahirkan."Pa, tolong siapkan mobil sepertinya Saskia akan melahirkan," titah sang istri pada Arga.Mereka baru saja selesai ngobrol di ruang tengah membahas mengenai rencana Kia saat melahirkan minggu depan."Sakit banget ya Sayang?" tanya Raja.Raja saja meringis melihat keringat dingin sang istri sudah membasahi wajahnya, ia bingung bagaimana harus menolong istrinya. "Jangan banyak bicara, cepat bawa ke rumah sakit," omel Maria pada sang anak.Raja merengkuh tubuh sang istri lalu membawanya ke halaman depan di mana san
"Ya Tuhan semoga istri dan anakku selamat," doanya lagi.Raja pun mendekati ranjang tempat persalinan. Jantung Raja berdetak sangat kencang ketika suster tersebut seolah mengatakan semua sudah siap."Bagaimana sust?" tanya seorang dokter yang masuk ke ruangan Saskia bersamaan dengan Raja."Sudah dok," ucapnya mantap, membuat detak jantung Raja semakin menggila.Yang Saskia rasakan tak jauh berbeda dari sang suami, banyak doa ia ucapkan di dalam hati agar semua proses persalinan kali ini berjalan dengan lancar."Baiklah, kita mulai ya. Yang menemani di sini hanya bisa satu orang saja ya," ucap dokter.Dalam hati Raja sangat berharap kalau Saskia akan memilih ditemani oleh sang mama. Raja bukannya tidak mau, namun merasa sangat kasihan pada sang istri yang kesakitan."Saya mau suami saya dok, biar dia tidak berani-berani sama saya," ungkap Saskia.Apa-apaan istrinya ini malah berkata demikian, apa dia tidak tahu kalau Raja begitu mencintainya bahkan melebihi dirinya sendiri."Mama tungg
Kebahagiaan yang sesungguhnya saat ini mereka rasakan terutama kedua orang tua si kembar.Mereka begitu bersyukur bisa memiliki anak kembar. Setelah bercengkrama dan memberi nama kedua bayi tersebut kini yang menemani Saskia di rumah sakit adalah Raja sendiri.Sedangkan bayi mereka saat ini masih berada di ruang perawatan bayi, katanya besok pagi baru akan di tempatkan di ruang rawat inap yang sama dengan sang Mama."Sayaaaang," sapa Raja yang baru saja memasuki ruangan istrinya.Pria tampan itu baru saja keluar dari ruangan bayi, ia sudah berkali-kali pergi ke sana untuk menengok si kembar.Papa muda itu seperti kejatuhan tender dengan harga ratusan triliun, kebahagiaan saat ini belum pernah ia rasakan sebelumnya dalam hidup.Bisa memiliki dua anak kembar juga istri dalam keadaan sehat walafiat hampir saja Raja kehilangan kebahagiaan ini jika saja dirinya tidak diberi kesempatan kedua oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk kembali bersatu dengan Kia."Mau makan apa?" tanya Raja lagi.Padaha
"Sayang ...." panggil Raja pada sang istri.Kelahiran anak sultan kali ini benar-benar menggemparkan seluruh negeri. Pasangan fenomenal yang sebelumnya mengagetkan publik mengenai status pernikahannya, lalu digadang-gadang sebagai pasangan teromantis musim ini dan sekarang berhasil memiliki sepasang anak kembar.Mau tidak mau Saskia harus ikut terseret menjadi wanita yang kehidupannya akan tersorot publik, bahkan mungkin ketenarannya nanti akan mengalahkan artis papan atas di negeri tersebut."Apa kau capek sayang?" tanya Raja lagi pada istrinya.Klien bisnis sang papa dan juga rekan kerja Raja datang menjenguk anak kembarnya silih berganti dan sekarang Raja baru menyadari kenapa sang istri menggunakan mini dress mewah di rumah sakit, bukan pakaian pasien.Bahkan istri yang tersebut menyempatkan diri untuk bersolek di pagi hari, usut punya usut ternyata Mama Maria lah yang memberitahu Saskia untuk melakukan hal itu. Sebab pengalaman beliau terdahulu habis melahirkan dengan kondisi
Delapan belas tahun kemudian.Tak terasa kini anak kembar Raja dan Saskia sudah menginjak usia remaja. Mereka sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.Ternyata Raja dan Saskia hanya bisa memiliki sepasang anak kembar yang menjadi penerang di keluarga itu. Saskia sudah menjadi dokter spesialis jantung di rumah sakit milik suaminya.Tapi tak ada satu pun dari kedua anaknya yang memiliki cita-cita sebagai dokter seperti Mama dan Papanya. Mereka justru mengikuti Grandpa Arga dan Grandma Maria.Princessa Mahadewi Putri Dewantara seorang gadis remaja yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di bangku SMA dan akan melanjutkan ke negara lain.Terlahir dari keluarga konglomerat dan sejak masih di dalam kandungan ia sudah terbiasa dimanjakan dengan segala macam kemewahan yang dimiliki oleh keluarganya.Cessa nama panggilan gadis itu tumbuh menjadi gadis yang keras kepala selalu bersikap semaunya, bila menurutnya apa yang dilakukan itu benar maka siapapun tidak a
*****PerancisDua bulan Berikutnya"Masukan obat perangsang itu ke dalam minuman Cessa!"Juwita adalah teman satu angkatan dengan Cessa yang sejak SMA Juwita selalu kalah dengan popularitas yang dimiliki Cessa dan Arjuna.Yang lebih menyakitkan lagi pria yang Juwita sukai pun lebih tertarik pada Cessa, meskipun gadis itu tidak menerima cinta dari pria yang disukai oleh Juwita tapi tetap saja Juwita sangat membenci Cessa.Awalnya Juwita ingin kuliah di Inggris, tapi setelah mendengar kalau orang yang ia benci yang dianggap saingannya akan melanjutkan kuliah di Perancis seketika gadis yang merupakan anak konglomerat juga di negerinya memilih untuk ikut kuliah di Prancis.Iri hati yang teramat luar biasa membuat Juwita tumbuh menjadi gadis yang berperilaku kurang baik.Jika dalam sebuah sinetron Cessa merupakan peran utamanya sedangkan Juwita adalah tokoh antagonis yang siap membuat Cessa hancur dalam segala hal.Juwita selalu dikalahkan oleh Cessa bahkan sifat Cessa yang barbar dan ke
“Siapa dia?” tanya pada diri sendiri, “kenapa dia tidak meminta pertanggungjawaban dariku?” pertanyaan itu tentu saja tidak akan mendapat jawabannya.Dia mendesahkan nafas panjang, lalu terbesit ide untuk segera menyusulnya.“Aku harus mengejarnya, setidaknya aku tahu siapa wanita itu,” gumamnya.Dia pun masuk ke dalam kamar mandi, hanya sebentar saja lalu memakai pakaiannya dan menuju ke lobby hotel. Leonard menginap di hotel milik tempat hiburan malam itu, hotel bintang lima yang disediakan oleh pemilik acara.Sebab rencananya siang nanti dirinya dan beberapa rekan bisnisnya akan makan siang bersama.“Kemana gadis itu?” tanyanya lagi dalam kebingungan.Dia sudah mencari hingga ke depan tapi tak jua melihat gadis itu. Leonard pun memutuskan untuk mencari tahu lewat rekaman CCTV.Dengan mengandalkan kekuasaannya, dia meminta rekaman CCTV hanya untuk melihat wanita yang kesuciannya telah direnggut.“Ini Tuan yang keluar dari dalam kamar anda,” ucap salah satu petugas di dalam ruangan k
"Waktu begitu cepat berlalu, ternyata aku sudah semester lima," gumam Cessa pada dirinya sendiri sambil berjalan menuju ke parkir."Tungguuuuu!" teriak seseorang menghentikan langkah Cessa.Kegiatan yang dilakukan di aula baru saja selesai setelah selama 2 jam mereka berkomunikasi di sana.Banyak ilmu yang diberikan oleh Leonard juga suka dan duka yang Leonard alami ia bagi secara blak-blakan di aula tersebut, membuat para mahasiswa yang hadir saat itu sangat kagum atas prestasi yang dimiliki sang CEO. Terlebih pria itu berhasil mendirikan sebuah perusahaan besar di Perancis dan perusahaan tersebut dibangun semenjak Leonard masih ada di bangku kuliah, tanpa bantuan sepeserpun dari harta kekayaan keluarganya, Leonard berhasil membuktikan diri menjadi seorang konglomerat sejati.Bukan berarti orang tuanya tidak peduli pada Leonard, tapi dirinya sendirilah ingin membuktikan kepada kedua orang tuanya kalau Leonard bisa kaya dan sukses tanpa sentuhan warisan keluarganya."Aku mau bicara
Dua puluh menit berikutnya, mereka tiba di depan hotel terbaik di kota Cappadocia. Cessa mematung melihat kedua orang tua Leo, ada Mama dan Papa, juga Arjuna dan adik sepupu Cessa serta Grandpa Arga dan Grandma Maria sedang tersenyum ke arahnya.Kenapa bisa begini? Sejak kapan mereka di sini? Lalu kenapa sang Mama dan Mamanya Leo juga Grandma Maria tampak akrab? Siapa yang membuat kejutan ini untuknya? Untuk apa?Air mata mulai membasahi wajah cantik Cessa."Papaaaaaaaaaaaa …..!" teriak si kembar kompak, lalu berhamburan berlari ke arah Arjuna. Mereka sangat merindukan Arjuna yang selalu dipanggil Papa.Meskipun sudah ada Leonard mengambil alih tugas Arjuna selama ini, tapi posisi Arjuna di hatinya tidak akan pernah berubah. Arjuna, masih menjadi pria yang terbaik yang ada untuk hidup Ratu dan Rani."Honeyyyyyy ……!" balas Arjuna.Pria itu berjongkok, lalu merentangkan kedua tangannya memeluk si kembar yang sudah ia anggap seperti darah dagingnya sendiri."Kami benar-benar tak dianggap
Si sulung bersungut-sungut kesal karena perdebatan kedua orang tuanya tidak akan pernah berakhir.Setiap kali Cessa menatap tajam ke arah Leonard, si kembar tahu kalau sang Mommy sedang marah, dan mereka diminta untuk mengerti keadaan yang ada. Tapi nyatanya tak bisa."Iya benar, kalau Mommy gara-garanya kita ketinggalan pesawat, kita seruduk Mommy," Rani menimpali. Rani ikut menghentak-hentakkan kakinya berjalan mendekati pintu keluar."Kalian ya, mulai nggak nurut sama Mommy," kata Cessa kesal."Kabuuuuurrrrrrrrr!" teriak si kembar kompak lalu berlari ke arah mobil."Tunggu kalian," teriak Cessa, ikut mengejar kedua anak nya ke dalam mobil. Hati Leo menghangat melihat tingkah anak kembarnya dan Cessa, 'aku akan memperjuangkan kalian,' batin Leo berujar demikian.Tak bisa Leonard bayangkan bagaimana dulu ketika Cessa hamil si kembar tanpa ada dirinya mendampingi sebagai suami.Apa mungkin Arjuna selalu siap siaga ketika Cessa muntah? Apa mungkin Arjuna yang menjaga Cessa sepenuhnya?
Hari ini hari pertama si kembar libur sekolah sejak keduanya merengek minta liburan hanya bersama kedua orang tuanya saja. Mereka libur sekolah selama 1 bulan dan sudah berkali-kali berbicara pada Leo untuk mengajak mereka liburan.Sang Daddy sangat setuju, kemanapun si kembar mau akan dikabulkan olehnya, dan soal pekerjaan ia bisa serahkan pada Jeki.Akan tetapi, seperti biasa yang masih menolak mengabulkan permintaan si kembar adalah Cessa, wanita itu masih sangat membenci Leonard, dan rasanya begitu mudah pria itu mendapatkan hati kedua anaknya.Cessa juga menyesali, kenapa mereka harus ke Dubai, sehingga membuat Leo bertemu dengan kedua putrinya tersebut.Tapi, kembali lagi kedua orang tuanya selalu mengingatkan Cessa, agar tidak terlalu berlebihan menanggapi masalah ini.Inilah takdir yang memang harus Cessa alami, bahkan hingga detik ini wanita itu masih sering merasakan sakit kepala yang luar biasa, yang biasanya hanya ia tahan sendiri dengan mengkonsumsi obat. Jujur saja Ces
****Flash Back"Ayo sayang! Loh mana Rani?" tanya Cessa, yang tiba-tiba Rani tak ada di dekatnya."Mom Rani Huaaaaa huaaaaa," Ratu menangis menunjuk ke arah adik kembarnya. Cessa membelalak melihat ke arah yang ditunjuk oleh Ratu."Rani jangaaaaaaaaan," Cessa berteriak sambil menangis histeris.Bruggghhhh "Raniiiiiiiiiiiiiiii," teriak Cessa sambil berlari bangunan tembok di tempat Rani berdiri roboh. Cessa yakin salah satu anak kembarnya ada di bawah reruntuhan itu. Ratu tak kalah histeris melihat sang Mommy menangis kencang, padahal Ratu tidak pernah tahu apa yang sedang terjadi. Arjuna yang melihat dari lantai enam berhamburan berlari sekencang mungkin.Bahkan ia sempat terjungkal dari lantai atas. Keningnya mengeluarkan darah dan ia abaikan. Demi apapun Arjuna tak sanggup menerima kemungkinan terburuk yang keponakannya itu. Nenek dan Kaka dari Ratu dan Rani kakinya tiba-tiba melemas, hatinya mencelos bagai agar-agar, jantungnya seperti terperosok ke dasar perut, tanpa disadar
Setelah menempuh perjalanan selama 32 jam, mereka tiba di kediaman Dewantara.Petugas keamanan di kediaman keluarga Dewantara masih mengenali Leo sebagai pria yang pernah menghancurkan Cessa. Tapi mereka masih bersikap ramah terhadap Leo dan juga sang papa."Selamat sore, Tuan. Ada yang bisa kami bantu?" tanya petugas keamanan tersebut, saat sudah mendekati mobil yang ditumpangi Leo dan sang papa."Selamat sore juga, Pak. Kami ingin menemui Tuan Dewantara," ucap Leo. "Tapi ngomong-ngomong, kenapa ramai sekali ya Pak?" imbuh Leo lagi, dengan rasa penasaran karena melihat banyaknya mobil yang berjajar di halaman depan rumah keluarga Dewantara."Oh ini keluarga besar sedang berkumpul. Tapi, hanya keluarga Dewantara dan keluarga Askara saja. Mereka merayakan hari ulang tahun Nona Ratu dan Nona Rani," ungkapnya "Apaaaaaa ja–jadi mereka ada di Jakarta?" tanya Leo terbata."Iya benar, Tuan. Beliau baru tiba dua hari yang lalu di Jakarta. Saya coba tanyakan dulu pada Tuan Besar ya, Tuan.
"Papa, Leo mau bicara," ucap Leo pada sang papa. Hubungannya dengan pria paruh baya tersebut tidak terlalu baik-baik saja, semenjak Arjuna memutuskan secara sepihak untuk membatalkan pernikahan Cessa dan Leo."Apa yang ingin kau bicarakan sama Papa, dan untuk apa jauh-jauh pulang ke Amerika? Apakah hal itu sangat penting sekali?" Tidak hanya satu, tapi tiga pertanyaan sekaligus diucapkan oleh sang papa kepada Leo.Leo menghembuskan nafas kasar, merasa Papanya selalu menyalahkan Leo atas batalnya pernikahannya dengan Cessa."Ternyata Cessa membohongi kita. Dia sudah melahirkan anak kembar dan anak itu adalah anak kandung Leo.""Apaaaa?" sang papa tersentak."Cessa melahirkan anak kami Pa, mereka kembar," ulang Leo."Apa kau bilang? Kau sedang tidak bercanda kan?" tanya sang papa, tak percaya akan pendengarannya.Leo menggeleng, sebagai jawaban atas pertanyaan Papanya tersebut."Leo sungguh-sungguh, Pa. Ternyata kami tak sengaja bertemu di Dubai. Ada dua anak yang persis wajahnya sepe
Dua hari berikutnya, keluarganya dari Jakarta tiba di Dubai. Lagi dan lagi ketika mereka makan siang malah bertemu dengan Leo.Leo yang hendak kembali menyentuh Ratu dan Rani, terhalang oleh Cessa. Cessa melayangkan tendangan maut ke bagian inti Leo hingga pria itu merasa sakit luar biasa di bagian intinya. Tapi Leo tidak akan pernah melawan Cessa."Ingat sampai mati pun tak ku biarkan-mu berani menyentuh anakku!" Bugh Satu kali tendangan lagi di bagian inti milik Leo, hingga pria itu tersungkur di atas lantai.Leo merasa tubuhnya terbelah, sakit dan wajah sudah sangat mengenaskan. Jeki hanya diam mematung saat melihat bos nya teraniaya."Auwwwwwwww!" Leo kembali berteriak, ketika Cessa berhasil menginjak kakinya, lalu pergi dari tempat itu, meninggalkan Leo yang kesakitan."Tu–Tuan, Ayo kita masuk ke dalam mobil," ucap Jeki terbata.Demi apapun Jeki, sangat kasihan melihat bosnya kesakitan seperti itu. Ternyata wanita mungil yang disangkanya lemah, memiliki kekuatan yang dahsyat.B
lSelama ini Cessa memiliki butik yang cukup besar tapi karena dirinya memiliki dua anak yang tidak bisa ditinggalkan, Cessa mempercayakan butik yang tersebut pada Veronica. Cessa memang bukan perancang busana terkenal, akan tetapi banyak orang penting yang datang ke butiknya untuk memesan gaun pada Cessa. Cessa memang sudah berencana di Dubai akan membeli beberapa bahan untuk rancangan terbarunya.Tiba-tiba ponsel Cessa berdering menampilkan nama Veronica wanita yang dipercaya mengelola butiknya. Kening Cessa berkerut, sebab tak biasanya sang asisten menghubunginya seperti ini. "Siapa yang nelp?" Tanya Arjuna sebab sang adik kembar tak mengangkat panggilan di ponselnya."Veronica, ada apa ya dia nelp Cessa, Arjuna?" Cessa tiba-tiba menjadi bodoh. Otak cerdasnya tak berfungsi baik, sudah nyata yang nelp sang tangan kanan eh dia malah nanya pada Arjuna yang jelas-jelas ada di sampingnya. Arjuna tergelak melihat wajah polos adiknya, terlebih saat Cessa malah bertanya ada apa se
****Flash Back On"Alma, aku minta uang lagi dong," ucap Juwita."Cessa sudah pergi, aku tak membutuhkan bantuanmu lagi!" kata Alma ketus."Tidak bisa begitu dong, Kau kan sudah janji untuk tetap membiayai kuliah aku di sini," Juwita mulai menuntut. Wanita itu tidak terima Alma mengingkari janjinya."Kau mau memerasku ya!" sentak Alma."Ada apa ini, kenapa kalian ribut di rumah Leo? Nanti suamiku mendengarnya, habis kalian! Apa sih yang kalian perdebatkan?" tanya Mamanya Leo. "Juwita mau memerasku Tan," adunya pada Mamanya Leo. Alma begitu disayangi oleh Rosiana sehingga apapun yang wanita itu katakan. Mama dari Leo pasti akan mendukung dan membenarkannya."Benar begitu?" tanya Mamanya Leo kepada Juwita."Tentu saja benar nyonya, karena memang Alma sudah berjanji pada saya untuk membiayai kuliah saya hingga tamat di Perancis, lalu sekarang ketika SPP saya belum dibayar olehnya, apa saya salah datang ke sini untuk meminta uang lelah saya?" adunya pada Rosiana."Kita sudah tidak membu