"Jangan sentuh aku!" bentak wanita tua itu, saat petugas keamanan hendak memintanya untuk cepat keluar dari kantor Dewantara Corporation."Maka, cepatlah anda pergi dari sini, dan jangan pernah berani kembali lagi mengaku sebagai tante dari Nyonya Maria!" seru sang petugas keamanan.Edo tadi sudah sempat marah melalui sambungan telepon, wanita ini sudah datang untuk yang kedua kalinya tapi lolos hingga kembali bisa masuk ke ruangan kerja bosnya.Tentu saja kemarahan Edo bukan hal yang main-main, dia adalah tangan kanan Arga dan dia sudah tahu betul apa yang harus dilakukan bila ada anak buahnya tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.Terlebih saat ini dua orang di depannya sudah membuat kekacauan di dalam ruangan bosnya, jadi mereka sebagai petugas keamanan sudah wajib bertanggung jawab atas kekacauan yang ada.Sebab tadi mereka begitu cepatnya percaya kalau wanita ini adalah tante dari istrinya Tuan Arga Dewantara."Aku memang tantenya Maria!" bentak wanita itu."Saya tidak peduli.
Siang ini Arga pulang lebih awal dari kantor, sebab privat jet mereka mendapat penerbangan ke Bali pukul 13.00 waktu Indonesia bagian barat.Saat ini seluruh keluarganya sudah bersiap di rumah, anak dan istrinya, sang papa, Tuan Askara, Lina dan juga dua pengasuh Raja akan ikut terbang ke Bali.Sedangkan Edo akan menyusul bosnya nanti malam dengan menggunakan pesawat komersial, sebab siang ini dia masih harus melanjutkan pekerjaannya di kantor menggantikan posisi bosnya.Raja sangat bahagia diajak berlibur oleh sang papa, meskipun Arga mengatakan kalau dirinya akan meeting besok pagi, tapi tetap saja sang anak dengan senang hati menyambut perjalanan mereka ke Bali."Kita berangkat yuk," ajak Arga."Oke Papa," jawab Raja paling semangat. Tuan Askara dan Lina sudah menuju ke Bandara lebih dulu dan mereka bertemu langsung di dalam pesawat pribadi milik Arga berlogo DC.Mereka pun masuk ke dalam mobil, lalu mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju ke Bandara. Lima belas menit kemudian
Menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam hingga sekitar pukul 15.30 waktu Indonesia bagian tengah, rombongan Arga dan keluarganya juga Tuan Askara dan sang istri tiba di Bandara internasional Ngurah Rai Bali.Arga yang memiliki sebuah villa di daerah Jimbaran mengajak seluruh rombongan untuk menginap di sana, mereka akan memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin sehingga Raja dan yang lain benar-benar merasa bahagia menikmati libur singkat ini.Semua ini Arga dan Maria lakukan hitung-itung sebagai upah karena Raja sudah akan mau bersekolah dan ternyata sang anak sulung juga termasuk siswa yang cerdas yang saat mengikuti tes calon siswa Sekolah Dasar.Dengan dijemput mobil mewah yang disediakan oleh pihak Villa, mereka menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali menuju Jimbaran. Rencananya mereka akan beristirahat dulu sejenak di Villa tersebut, lalu sore harinya mereka akan mengunjungi sebuah Resort yang sedang viral di sosial media yang sering d
Pertemuan saat itu pun berlangsung dengan tertib dan aman, lalu tibalah saatnya mereka memberikan satu penghargaan terbaik untuk seorang pengusaha yang dianggap mampu membantu perekonomian negara."Baiklah saatnya kita panggil salah satu nama pengusaha yang dianggap pantas menjadi pengusaha terbaik untuk di tahun 2023 dan kita patut bangga menemukan nama baru untuk menjadi pengusaha terbaik tahun ini. Penilaian yang berlangsung sangat objektif terlebih dari berbagai terobosan yang sudah diraih oleh sang pengusaha, dan kita semua tentunya sangat berharap tahun depan akan ada nama lain lagi yang bisa ikut bersaing untuk menjadi pengusaha terbaik di Indonesia, tentunya apabila berhasil meraih penghargaan ini maka seluruh proyek jangka panjang yang berkaitan langsung dengan Negara akan dilimpahkan kepada perusahaan tersebut," ucap salah satu MC wanita yang hari itu sengaja ditunjuk dari kalangan artis papan atas."Baiklah tanpa menunggu lama lagi kita minta kehadirannya Tuan Arga Dewanta
****Kediaman KrisnantaraMaira Krisnantara janda cantik yang merupakan Mama dari Daniel Krisnantara, tanpa sengaja membantu salah satu karyawan restoran yang difitnah mencuri oleh salah satu pengunjung restoran tersebut.Bukti kuat sudah menunjukkan gadis cantik ini telah bersalah dan dia tadi hendak diseret untuk dibawa ke kantor polisi. Anita terus memohon pengampunan dan dia bersumpah tak pernah mengambil dompet itu, tapi sang pengunjung tak percaya padanya. Pengunjung itu juga mengancam akan melaporkan restoran ini, beruntung Maira datang menyelamatkannya.Wanita paruh baya tersebut membuat perjanjian dengan sang gadis yang disetujui langsung oleh gadis malang itu.Sebab gadis yang hidup sebatang kara tersebut tidak ingin menghabiskan waktunya di dalam penjara atas kesalahan yang tidak pernah dia lakukan sama sekali.Bagi gadis cantik itu, sosok Maira adalah sosok malaikat untuknya.Setelah menyelesaikan urusannya di restoran Maira meminta izin pada manajer restoran untuk membawa
Tiga hari berikutnya Daniel dan Anita pun kembali bertemu.BraaaaaakDaniel melempar map berwarna merah ke arah Anita. Hari ini dia sengaja mengajak Anita bertemu di sebuah restoran. Kini Daniel terpaksa akan menyetujui perintah sang mama yang terus memaksanya untuk menikahi Anita."Apa ini Tuan?" tanya Anita."Buka dan baca!" sentaknya.Anita pun membuka map berwarna merah itu, "kontrak pernikahan?" gumamnya membaca judul dari surat itu."Benar. Aku akan menikahimu tapi dengan satu syarat, Kau tandatangani surat perjanjian pernikahan kontrak itu!" serunya.Anita mulai membacanya, dan sebagian besar isinya menguntungkan Daniel. Anita menarik nafas berat, dia ingin melakukan protes tapi belum membuka mulutnya suara Daniel kembali terdengar."Poin terakhir dengan jelas menyatakan, kalau Kau tak berhak bersuara, apalagi menolak perintahku!" Anita kembali menutup mulutnya, dia mengambil bolpoin lalu segera membubuhkan tanda tangan tanpa melakukan protes apapun. Daniel membelalak kaget,
"Selamat ya sayang atas pernikahannya," ucap Maira pada anak dan menantunya. Daniel memutar bola mata malas."Terima kasih Nyonya," jawab Anita pelan.Maira membuang nafas kasar, "jangan panggil Nyonya, panggil Mama!" ucapnya tegas. Anita mengangguk lemah.Ini adalah pernikahan yang salah. Harga dirinya telah hancur, tapi dia tetap harus menepati janji pada sang mertua. Anita tak ingin menjadi orang yang tak menepati janji."Kami langsung ke apartemen ya Ma," pamit Daniel."Wah sepertinya anak Mama ini sudah tidak sabar memberikan mama cucu," goda sang mama."Jangan mulai lagi Ma," protes Daniel.Maira pun memilih diam, dia tak mau sang anak semakin marah. Dia yakin seiring berjalannya waktu sang anak akan semakin mengerti dan menyadari kalau Anita adalah wanita yang tepat untuk Daniel.Mereka pun benar-benar berpamitan dari kediaman utama menuju ke apartemen. Jangan pernah bermimpi untuk mengadakan pesta pernikahan, karena itu tidak akan pernah terjadi.****Apartemen"Layani aku seka
****Krisnantara GroupSatu bulan berikutnyaSejak pagi hingga siang menjelang Daniel disibukan dengan kegiatan meeting bersama para manajer di bawah kepemimpinannya, tiba-tiba suara ketukan pintu di luar ruangannya terdengar.Daniel yang sibuk memeriksa beberapa berkas yang harus diselesaikan hari ini, terpaksa menghentikan kegiatannya dan mengizinkan orang yang di luar sana masuk lebih jauh ke dalam ruangannya."Permisi Tuan, ada tamu untuk anda," ucap Jessica. Jessica adalah sekretaris Daniel yang terobsesi pada Daniel, namun hingga kini dia tak bisa membuat Daniel tergoda padanya. Jessica memiliki tugas yang sama seperti Dama, hanya saja Dama merangkap menjadi asistennya Daniel. Kesibukan pria itu di luar kantor membuatnya harus memiliki dua sekretaris sekaligus, khususnya ketika dirinya dan Dama keluar kantor, maka yang bertanggung jawab dengan tugas kantor adalah Jessica."Siapa?" tanya Daniel ketus.Ceklek,"Aku sayang."Suara merdu seorang wanita cantik yang bertubuh tinggi la
Dua puluh menit berikutnya, mereka tiba di depan hotel terbaik di kota Cappadocia. Cessa mematung melihat kedua orang tua Leo, ada Mama dan Papa, juga Arjuna dan adik sepupu Cessa serta Grandpa Arga dan Grandma Maria sedang tersenyum ke arahnya.Kenapa bisa begini? Sejak kapan mereka di sini? Lalu kenapa sang Mama dan Mamanya Leo juga Grandma Maria tampak akrab? Siapa yang membuat kejutan ini untuknya? Untuk apa?Air mata mulai membasahi wajah cantik Cessa."Papaaaaaaaaaaaa …..!" teriak si kembar kompak, lalu berhamburan berlari ke arah Arjuna. Mereka sangat merindukan Arjuna yang selalu dipanggil Papa.Meskipun sudah ada Leonard mengambil alih tugas Arjuna selama ini, tapi posisi Arjuna di hatinya tidak akan pernah berubah. Arjuna, masih menjadi pria yang terbaik yang ada untuk hidup Ratu dan Rani."Honeyyyyyy ……!" balas Arjuna.Pria itu berjongkok, lalu merentangkan kedua tangannya memeluk si kembar yang sudah ia anggap seperti darah dagingnya sendiri."Kami benar-benar tak dianggap
Si sulung bersungut-sungut kesal karena perdebatan kedua orang tuanya tidak akan pernah berakhir.Setiap kali Cessa menatap tajam ke arah Leonard, si kembar tahu kalau sang Mommy sedang marah, dan mereka diminta untuk mengerti keadaan yang ada. Tapi nyatanya tak bisa."Iya benar, kalau Mommy gara-garanya kita ketinggalan pesawat, kita seruduk Mommy," Rani menimpali. Rani ikut menghentak-hentakkan kakinya berjalan mendekati pintu keluar."Kalian ya, mulai nggak nurut sama Mommy," kata Cessa kesal."Kabuuuuurrrrrrrrr!" teriak si kembar kompak lalu berlari ke arah mobil."Tunggu kalian," teriak Cessa, ikut mengejar kedua anak nya ke dalam mobil. Hati Leo menghangat melihat tingkah anak kembarnya dan Cessa, 'aku akan memperjuangkan kalian,' batin Leo berujar demikian.Tak bisa Leonard bayangkan bagaimana dulu ketika Cessa hamil si kembar tanpa ada dirinya mendampingi sebagai suami.Apa mungkin Arjuna selalu siap siaga ketika Cessa muntah? Apa mungkin Arjuna yang menjaga Cessa sepenuhnya?
Hari ini hari pertama si kembar libur sekolah sejak keduanya merengek minta liburan hanya bersama kedua orang tuanya saja. Mereka libur sekolah selama 1 bulan dan sudah berkali-kali berbicara pada Leo untuk mengajak mereka liburan.Sang Daddy sangat setuju, kemanapun si kembar mau akan dikabulkan olehnya, dan soal pekerjaan ia bisa serahkan pada Jeki.Akan tetapi, seperti biasa yang masih menolak mengabulkan permintaan si kembar adalah Cessa, wanita itu masih sangat membenci Leonard, dan rasanya begitu mudah pria itu mendapatkan hati kedua anaknya.Cessa juga menyesali, kenapa mereka harus ke Dubai, sehingga membuat Leo bertemu dengan kedua putrinya tersebut.Tapi, kembali lagi kedua orang tuanya selalu mengingatkan Cessa, agar tidak terlalu berlebihan menanggapi masalah ini.Inilah takdir yang memang harus Cessa alami, bahkan hingga detik ini wanita itu masih sering merasakan sakit kepala yang luar biasa, yang biasanya hanya ia tahan sendiri dengan mengkonsumsi obat. Jujur saja Ces
****Flash Back"Ayo sayang! Loh mana Rani?" tanya Cessa, yang tiba-tiba Rani tak ada di dekatnya."Mom Rani Huaaaaa huaaaaa," Ratu menangis menunjuk ke arah adik kembarnya. Cessa membelalak melihat ke arah yang ditunjuk oleh Ratu."Rani jangaaaaaaaaan," Cessa berteriak sambil menangis histeris.Bruggghhhh "Raniiiiiiiiiiiiiiii," teriak Cessa sambil berlari bangunan tembok di tempat Rani berdiri roboh. Cessa yakin salah satu anak kembarnya ada di bawah reruntuhan itu. Ratu tak kalah histeris melihat sang Mommy menangis kencang, padahal Ratu tidak pernah tahu apa yang sedang terjadi. Arjuna yang melihat dari lantai enam berhamburan berlari sekencang mungkin.Bahkan ia sempat terjungkal dari lantai atas. Keningnya mengeluarkan darah dan ia abaikan. Demi apapun Arjuna tak sanggup menerima kemungkinan terburuk yang keponakannya itu. Nenek dan Kaka dari Ratu dan Rani kakinya tiba-tiba melemas, hatinya mencelos bagai agar-agar, jantungnya seperti terperosok ke dasar perut, tanpa disadar
Setelah menempuh perjalanan selama 32 jam, mereka tiba di kediaman Dewantara.Petugas keamanan di kediaman keluarga Dewantara masih mengenali Leo sebagai pria yang pernah menghancurkan Cessa. Tapi mereka masih bersikap ramah terhadap Leo dan juga sang papa."Selamat sore, Tuan. Ada yang bisa kami bantu?" tanya petugas keamanan tersebut, saat sudah mendekati mobil yang ditumpangi Leo dan sang papa."Selamat sore juga, Pak. Kami ingin menemui Tuan Dewantara," ucap Leo. "Tapi ngomong-ngomong, kenapa ramai sekali ya Pak?" imbuh Leo lagi, dengan rasa penasaran karena melihat banyaknya mobil yang berjajar di halaman depan rumah keluarga Dewantara."Oh ini keluarga besar sedang berkumpul. Tapi, hanya keluarga Dewantara dan keluarga Askara saja. Mereka merayakan hari ulang tahun Nona Ratu dan Nona Rani," ungkapnya "Apaaaaaa ja–jadi mereka ada di Jakarta?" tanya Leo terbata."Iya benar, Tuan. Beliau baru tiba dua hari yang lalu di Jakarta. Saya coba tanyakan dulu pada Tuan Besar ya, Tuan.
"Papa, Leo mau bicara," ucap Leo pada sang papa. Hubungannya dengan pria paruh baya tersebut tidak terlalu baik-baik saja, semenjak Arjuna memutuskan secara sepihak untuk membatalkan pernikahan Cessa dan Leo."Apa yang ingin kau bicarakan sama Papa, dan untuk apa jauh-jauh pulang ke Amerika? Apakah hal itu sangat penting sekali?" Tidak hanya satu, tapi tiga pertanyaan sekaligus diucapkan oleh sang papa kepada Leo.Leo menghembuskan nafas kasar, merasa Papanya selalu menyalahkan Leo atas batalnya pernikahannya dengan Cessa."Ternyata Cessa membohongi kita. Dia sudah melahirkan anak kembar dan anak itu adalah anak kandung Leo.""Apaaaa?" sang papa tersentak."Cessa melahirkan anak kami Pa, mereka kembar," ulang Leo."Apa kau bilang? Kau sedang tidak bercanda kan?" tanya sang papa, tak percaya akan pendengarannya.Leo menggeleng, sebagai jawaban atas pertanyaan Papanya tersebut."Leo sungguh-sungguh, Pa. Ternyata kami tak sengaja bertemu di Dubai. Ada dua anak yang persis wajahnya sepe
Dua hari berikutnya, keluarganya dari Jakarta tiba di Dubai. Lagi dan lagi ketika mereka makan siang malah bertemu dengan Leo.Leo yang hendak kembali menyentuh Ratu dan Rani, terhalang oleh Cessa. Cessa melayangkan tendangan maut ke bagian inti Leo hingga pria itu merasa sakit luar biasa di bagian intinya. Tapi Leo tidak akan pernah melawan Cessa."Ingat sampai mati pun tak ku biarkan-mu berani menyentuh anakku!" Bugh Satu kali tendangan lagi di bagian inti milik Leo, hingga pria itu tersungkur di atas lantai.Leo merasa tubuhnya terbelah, sakit dan wajah sudah sangat mengenaskan. Jeki hanya diam mematung saat melihat bos nya teraniaya."Auwwwwwwww!" Leo kembali berteriak, ketika Cessa berhasil menginjak kakinya, lalu pergi dari tempat itu, meninggalkan Leo yang kesakitan."Tu–Tuan, Ayo kita masuk ke dalam mobil," ucap Jeki terbata.Demi apapun Jeki, sangat kasihan melihat bosnya kesakitan seperti itu. Ternyata wanita mungil yang disangkanya lemah, memiliki kekuatan yang dahsyat.B
lSelama ini Cessa memiliki butik yang cukup besar tapi karena dirinya memiliki dua anak yang tidak bisa ditinggalkan, Cessa mempercayakan butik yang tersebut pada Veronica. Cessa memang bukan perancang busana terkenal, akan tetapi banyak orang penting yang datang ke butiknya untuk memesan gaun pada Cessa. Cessa memang sudah berencana di Dubai akan membeli beberapa bahan untuk rancangan terbarunya.Tiba-tiba ponsel Cessa berdering menampilkan nama Veronica wanita yang dipercaya mengelola butiknya. Kening Cessa berkerut, sebab tak biasanya sang asisten menghubunginya seperti ini. "Siapa yang nelp?" Tanya Arjuna sebab sang adik kembar tak mengangkat panggilan di ponselnya."Veronica, ada apa ya dia nelp Cessa, Arjuna?" Cessa tiba-tiba menjadi bodoh. Otak cerdasnya tak berfungsi baik, sudah nyata yang nelp sang tangan kanan eh dia malah nanya pada Arjuna yang jelas-jelas ada di sampingnya. Arjuna tergelak melihat wajah polos adiknya, terlebih saat Cessa malah bertanya ada apa se
****Flash Back On"Alma, aku minta uang lagi dong," ucap Juwita."Cessa sudah pergi, aku tak membutuhkan bantuanmu lagi!" kata Alma ketus."Tidak bisa begitu dong, Kau kan sudah janji untuk tetap membiayai kuliah aku di sini," Juwita mulai menuntut. Wanita itu tidak terima Alma mengingkari janjinya."Kau mau memerasku ya!" sentak Alma."Ada apa ini, kenapa kalian ribut di rumah Leo? Nanti suamiku mendengarnya, habis kalian! Apa sih yang kalian perdebatkan?" tanya Mamanya Leo. "Juwita mau memerasku Tan," adunya pada Mamanya Leo. Alma begitu disayangi oleh Rosiana sehingga apapun yang wanita itu katakan. Mama dari Leo pasti akan mendukung dan membenarkannya."Benar begitu?" tanya Mamanya Leo kepada Juwita."Tentu saja benar nyonya, karena memang Alma sudah berjanji pada saya untuk membiayai kuliah saya hingga tamat di Perancis, lalu sekarang ketika SPP saya belum dibayar olehnya, apa saya salah datang ke sini untuk meminta uang lelah saya?" adunya pada Rosiana."Kita sudah tidak membu