Share

Hesty si Paling Kaya

"Nggak punya etika!" hardik Ibu. "Kamu tau aku ini siapa, hah?!"

Maya dan Abian membelalak mendengar suara Ibu yang mulai meninggi. Memang, sejak tidak bersama mereka, penyakit gula Ibu perlahan-lahan bisa diatasi karena menantunya yang hati-hati sekali memilih dan mengolah makanan untuk Sang Mertua. Pun dengan kolesterol yang Ibu miliki, sedikit banyak wanita paruh baya itu mulai bisa berjalan meskipun agak sedikit nyeri di bagian belakang lutut. Tapi setidaknya ada perubahan daripada ketika hidup bersama Sarah dulu.

"Ck, bacot!" umpat Hesty. "Mbak ... Mbak Maya, keluar dong!"

Maya tidak tahan mendengar Hesty mengumpati Sang Mertua, dia keluar setelah menarik napas panjang disusul Abian di belakangnya.

"Ada apa, Mbak? Ini bukan hutan loh, lagipula situ orang apa Tarzan?"

Hesty mencebik. "Kalau nggak kepepet juga aku nggak sudi teriak-teriak di depan rumah kamu, Mbak Maya," sungutnya kesal.

"Hes, cepat!" teriak Reyhan dari depan rumah mereka. "Udah ditungguin ini!" lanjutnya masih den
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status