Home / Romansa / Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan / Bab 167 - Harapan yang Jauh Dari Kenyataan

Share

Bab 167 - Harapan yang Jauh Dari Kenyataan

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2024-12-08 14:47:28

Alexei terkekeh geli. “Kamu yakin akan menghukumnya?” cibirnya, tak percaya.

Dengan ekspresi yang masih terlihat tenang, Reagan menjawab, “Tentu saja. Mengenai caraku mendisiplinkan putraku, kamu tidak perlu mencampurinya. Aku yakin kamu juga tidak ingin aku ikut turun tangan mendisiplinkan putramu, bukan?”

Alexei terdiam. Ucapan Reagan adalah peringatan keras untuknya. Akhirnya, ia memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah tersebut, karena mungkin putranya juga yang memulai masalah, seperti yang dikatakan Reinhard sebelumnya.

Walau belum menyelidiki lebih lanjut, Alexei tahu bahwa keponakannya tidak akan sembarangan berbohong. “Baiklah, aku akan menginterogasi Nick dan memberinya pelajaran,” ujar Alexei akhirnya.

Keputusan Alexei membuat Selina tersenyum lega. “Terima kasih, Xei. Besok aku akan melihat keadaan Nick. Sekalian aku ingin berbincang dengan Nastasya, sudah lama aku tidak bertemu dengannya,” ucap istri Reagan tersebut.

Alexei menarik napas dalam, lalu mengangguk. Sorot
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Puji Chelsky
baca rondem
goodnovel comment avatar
AliceLin
dia hanya menghormati ibunya
goodnovel comment avatar
AliceLin
hahahaha berasa lg curhat nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 168 - Menentukan Hukuman

    Selina menarik napas panjang. Wanita paruh baya itu tahu bahwa usahanya sia-sia saja jika terus berdebat dengan putranya. Sikap keras kepala Reinhard mengingatkannya pada sosok suaminya. “Kamu mirip sekali dengan Papamu, Rein,” gerutu Selina. Mendengar hal tersebut, Reinhard pun tertawa kecil. “Namanya juga bibit unggul,” selorohnya. “Jangan lupa siapa yang sudah menanam bibitnya,” imbuh Reagan yang juga ikut tertawa bangga, tidak mau kehilangan bagian dari “kesuksesan” yang didapatkannya. Namun, suara dehaman keras dari Selina membuat tawa Reinhard dan Reagan terhenti. Keduanya pun mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Selina hanya bisa menggelengkan kepalanya berulang kali, melihat betapa kompaknya mereka berdua. “Nanti aku akan mencari perhitungan denganmu juga, Reagan,” ucap Selina kepada suaminya. Reagan mengedikkan bahunya dengan acuh tak acuh. “Dengan senang hati aku akan menunggumu, Sayang,” timpalnya seraya tersenyum nakal. Wajah Selina memerah, memahami arah dari ucapan

    Last Updated : 2024-12-09
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 169 - Aku Bukan Tahanan

    “Anak itu selalu sibuk dengan pekerjaannya. Aku sudah menentukan bulan madunya, tetapi dia terus menudanya dengan segudang alasannya,” keluh Selina atas persiapan yang telah dibuatnya beberapa minggu lalu. “Jadi maksudmu ….” Reagan tersenyum penuh pengertian, memahami arah pembicaraan istrinya. Suara tawa kecil tiba-tiba meluncur dari bibir Reagan. “Aku rasa ini sama sekali bukan hukuman untuknya, Sayang. Kamu terlalu memanjakannya.” Selina mendelik suaminya dengan tajam. “Kenapa? Kamu tidak setuju?” “Bukan begitu, Selly. Tapi─” Ucapan Reagan tertahan saat melihat istrinya semakin mempertajam tatapannya, menandakan wanita itu tidak mau mendengar bantahan apa pun darinya. Reagan hanya bisa menghela napas panjang dan tersenyum pasrah. "Baiklah, Sayang. Aku serahkan semuanya padamu. Tapi ingat, ini hukuman, bukan hadiah," ujar Reagan, mengingatkan dengan tegas. Seulas senyuman penuh kepuasan mengembang di bibir istri pria itu.. “Terima kasih, Suamiku. Memang cuma kamu yang me

    Last Updated : 2024-12-09
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 170 - Perintah Mutlak

    “Apa Anda baik-baik saja, Nyonya?” tanya Owen yang telah menatap nyonya mudanya dengan penuh kekhawatiran.Sejak tadi Alicia tidak memberikan tanggapan terhadap ucapannya. Apalagi wajah wanita itu tampak pucat sehingga membuat Owen tidak bisa untuk tidak mengkhawatirkannya. “Apa sebaiknya kita ke dokter saja? Anda tidak perlu memaksakan diri untuk ke kantor hari ini. Saya─”“Tidak perlu, Owen,” sela Alicia dengan suara yang terdengar lemah. Ia menyeka buliran peluh yang membasahi keningnya. Semalam ia memang tidak dapat tidur dengan baik. Saat terbangun tadi, Alicia memang merasa sedikit pusing.Namun, Alicia tidak ingin mengulur waktunya untuk berdiam diri di rumah saja. Sekarang bukan saatnya untuk berpangku tangan, ia harus menyelesaikan penelitian Miracle hari ini agar besok ia bisa mendapatkan persetujuan untuk mengirimkan formula tersebut kepada tim produksi.“Tapi, Nyonya, saya lihat Anda tidak baik-baik saja. Anda tidak bisa pergi dengan keadaan seperti ini,” ujar Owen yang me

    Last Updated : 2024-12-10
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 171 - Menghindar

    “Tidak ada yang terjadi pada tuan muda, Nyonya,” jawab Owen dengan nada tenang yang dipaksakan. “Beliau hanya sedang sibuk dengan urusan yang penting.”Alicia tidak terpengaruh oleh jawaban itu. Ia menatap Owen dengan tatapan yang tajam, penuh rasa curiga. “Sibuk?” ulangnya dengan suara rendah namun menekan.“Tuan muda sangat baik, Nyonya. Anda tidak perlu cemas,” imbuh Owen, mencoba meyakinkannya. Akan tetapi, ucapannya malah semakin menambah kecurigaan Alicia.“Apa dia ke kantor hari ini?” selidik Alicia.“Tentu saja, Nyonya. Hari ini tuan muda akan membahas kembali pembaruan kontrak Helios dan ada beberapa hal lainnya yang harus dilakukan. Jadi, mungkin beliau akan benar-benar sibuk selama beberapa hari ini,” papar Owen.Alicia tertegun, mencerna informasi yang baru saja didengarnya. ‘Jadi, dia bermaksud untuk menghindariku selama beberapa hari?’ terkanya di dalam hati.Alicia masih menatap asisten suaminya dengan tajam. Hatinya masih diselimuti kecurigaan yang kuat, tetapi ia tidak

    Last Updated : 2024-12-10
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 172 - Skandal

    "Hei, kalian sudah dengar hot topic hari ini?" Seorang wanita tiba-tiba membuka percakapan di dalam lift yang padat dengan nada penuh semangat. Pertanyaannya itu langsung mengundang minat semua pengguna lift. "Hot topic apa?" sahut rekan yang lain, penasaran. "Itu, Iris Smith! Dia kena skandal lagi." "Siapa lagi kali ini yang jadi korban skandalnya?" Seseorang menimpali dengan nada ingin tahu. Wanita itu memeriksa ponselnya dan menjawab, "Katanya sih ... direktur kita." Lift yang tadinya hanya dipenuhi obrolan ringan mendadak hening, semua mata kini tertuju pada wanita tersebut. Bahkan Alicia, yang berdiri di sudut belakang, tak bisa mengabaikan percakapan itu. "Direktur kita? Maksudmu Reinhard Hernandez?!" seru seorang wanita lain dengan nada tak percaya. "Ya, siapa lagi? Nih, lihat sendiri!" Wanita itu mengacungkan ponselnya, menunjukkan sebuah artikel. "Mereka tertangkap paparazzi makan malam di Paris." Alicia tercekat. Paris? Reinhard memang sedang di sana dan pria itu me

    Last Updated : 2024-12-11
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 173 - Ketidaksiapan

    “Apa yang terjadi, Margaret?” Salah seorang rekan sejawat mereka yang masih berada di dalam ruangan segera menghampiri Margaret. “Anya kenapa?” Namun, Margaret tidak menjawab. Ia masih mengguncang pelan tubuh istri Reinhard. “Anya, bangunlah! Tolong jawab aku!” serunya dengan panik. “Sebaiknya kita bawa ke rumah sakit, Mar,” usul salah seorang rekan mereka yang lain dengan cemas. Margaret menoleh, lalu mengangguk setuju. Ia meminta kedua rekannya untuk membantunya memapah wanita itu. Akan tetapi, gerakan mereka terhenti saat mendengar suara bisikan lemah dari Alicia. “Berhenti menggoyangkan tubuhku. Kalian membuatku semakin pusing.” “A-Anya? Kamu … masih sadar?” gumam Margaret dengan bingung. Namun, kekhawatiran masih terlukis jelas di wajahnya saat melihat wajah pucat wanita itu. “Kamu benar-benar menakutiku,” gerutunya. Alicia mencoba membuka matanya sepenuhnya, meskipun kepalanya masih terasa berat. “Sebaiknya kita tetap bawa dia ke rumah sakit saja, Mar,” timpal rekan

    Last Updated : 2024-12-11
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 174 - Pengecut

    "Nyonya, dia ...." Margaret menggigit bibirnya dengan gugup. Ia menatap Alicia, meminta jawabannya. Alicia bergegas menyilangkan kedua tangannya sebagai isyarat untuk menolak telepon tersebut. "Nona Carson, berikan handphone-mu kepada nyonya." Owen kembali menegaskan. “Tapi ….” Suara Margaret terdengar ragu. Namun, sebelum ia sempat memberikan tanggapan lebih lanjut, suara Reinhard sudah terdengar di seberang teleponnya. “Nona Carson, di mana istri saya?” Suara berat yang terdengar menekan tersebut membuat wajah Margaret berubah pias. Ia meneguk salivanya dengan kasar, lalu dengan penuh keterpaksaan dan tekanan, ia menyerahkan ponsel di tangannya kepada Alicia yang telah menghindarinya. "Kamu harus bicara dengannya. Kalau tidak, aku bisa habis dimarahi, Anya,”bisik Margaret, satu tangannya menutupi speaker agar suara mereka tak terdengar di telepon. Namun, Alicia masih menatap ponsel yang disodorkan rekan kerjanya itu dengan bimbang. “Anya,” panggil Margaret lagi dengan suara

    Last Updated : 2024-12-12
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 175 - Masih Jelas di Dalam Ingatan

    Margaret mendekat perlahan, Dengan penuh kehati-hatian, ia meletakkan tangannya di pundak Alicia, memberi dukungan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sementara Alicia masih menutup wajahnya dengan kedua tangan, berusaha menghapus jejak air mata yang mengalir di pipinya. Punggungnya tampak bergetar. Meskipun Margaret tidak mendengar suara isak tangisnya, tetapi ia dapat merasakan kepedihan yang berusaha keras dipendam oleh wanita itu darinya. Margaret tidak menyangka dapat melihat sisi rapuh Alicia. Biasanya wanita itu selalu menunjukkan ketangguhan dan sikap percaya dirinya. Ia tahu saat ini apa pun yang ia katakan tidak akan sepenuhnya menenangkannya. Beberapa saat kemudian Alicia mengangkat wajahnya, mencoba tersenyum meskipun senyuman itu tidak berhasil menyembunyikan rasa sakit yang dirasakannya. “Aku baik-baik saja, Mar. Jangan khawatir,” ucapnya dengan suara yang bergetar. Namun, Margaret tahu jawaban itu hanyalah upaya wanita itu untuk terlihat kuat di depannya. "Matamu s

    Last Updated : 2024-12-12

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 373

    Reinhard terlihat kesal. Sebenarnya ia ingin sekali turun tangan sendiri untuk menangani Ken. Akan tetapi, karena ia harus menjalani pemulihan di rumah sakit, Reinhard meminta para bawahan Dark Wolf untuk menggantikannya memberikan pelajaran kepada pria itu.Dalam kondisi terluka parah dan faktor usia yang tak lagi muda, Ken meregang nyawa lebih cepat setelah mengalami berbagai penyiksaan yang diperintahkan Reinhard.Meskipun menyesal tidak dapat menanganinya sendiri, tetapi Reinhard merasakan kelegaan yang luar biasa dengan kematian pria itu. Satu ancaman bagi Alicia telah lenyap, dan Reinhard bisa memenuhi janjinya kepada Regis.“Kamu sudah mengirimkan hasilnya kepada Regis?” tanya Reinhard.Ia memang meminta Austin menyelesaikan tugas itu sebagai bagian dari syarat yang diberikan Regis. Untuk memastikan mayat itu benar-benar Ken Stewart, Reinhard sengaja meminta otopsi. Ia tidak ingin tertipu seperti Alexei dulu, yang sempat terkecoh oleh kematian palsu Ken.“Tenanglah. Aku sudah m

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 372

    Dua minggu sudah Reinhard dirawat di rumah sakit. Hari ini akhirnya ia sudah diperbolehkan pulang setelah selama seminggu ini ia mengajukan protes dan keluhannya terhadap dokter yang menanganinya. Bahkan ia tak segan-segan mengancam pimpinan rumah sakit.Apa yang terjadi? Kenapa Reinhard melakukannya?Jawabannya sangat sederhana. Reinhard sudah tidak betah berada di rumah sakit itu.Seperti yang diputuskannya dua minggu lalu, ia dan Alicia akhirnya berbagi kamar rawat bersama agar bisa menjalani masa pemulihan bersama.Akan tetapi, Alicia sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit minggu lalu karena kondisinya sudah lebih membaik. Meski demikian, ia tetap diwajibkan menjalani bedrest di rumah hingga benar-benar pulih sepenuhnya.Karena itulah, Reinhard merasa sangat kesepian berada di dalam kamar rawat itu sekarang. Ia berulang kali mengajukan permohonan untuk pulang, tetapi ditolak karena luka-lukanya masih memerlukan perawatan intensif.Hari ini, setelah berbagai protes dan ancama

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 371

    “Apa yang kamu lamunkan, hum?” Reinhard mengetuk pelan kening Alicia, mengalihkan kembali perhatian wanita itu padanya.Alicia tersentak kecil. Ia menggeleng cepat, lalu memasang senyum lebar seolah tidak ada apa-apa.Reinhard menghela napas pelan. “Aku tahu … meskipun kamu tahu kamu hamil sekalipun, pasti kamu tetap akan mengikutiku, bukan?” terkanya, mengira Alicia masih memikirkan tentang hal yang terjadi sebelumnya.Alicia terkekeh kecil. “Kamu sangat mengenalku dengan baik, Suamiku,” ucapnya, tidak menyangkal sedikit pun tuduhan Reinhard.Saat itu, Alicia memang tidak berpikir panjang. Satu-satunya hal yang dipedulikannya hanyalah keselamatan pria itu.Reinhard mendesah berat, tetapi ada kehangatan dalam sorot matanya. “Sayang, kamu tahu kan kalau aku mencintaimu?”Alicia mengangguk.“Mulai sekarang ada nyawa lain yang harus kamu jaga. Tapi, di atas semua itu, kamu yang menjadi prioritasku. Karena itu, jangan pernah berbuat nekat seperti tadi lagi dan jangan pernah berpikir untuk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 370

    “Ah, ya ampun. Turunkan aku, Xavier. Aku pusing,” seru Alicia histeris.Reinhard segera menghentikan putarannya dan menurunkan Alicia dengan hati-hati di atas ranjang. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.“Maafkan aku, Sayang. Aku sampai lupa diri karena terlalu bahagia mendengar kabar ini,” ucap Reinhard seraya menangkup wajah Alicia dengan kedua tangannya, menatapnya seolah-olah wanita itu adalah seluruh dunianya.“Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit pusing saja,” timpal Alicia berusaha menunjukkan senyuman meyakinkan, meskipun kepalanya masih sedikit berdenyut.“Kamu yakin?” Reinhard menatapnya lekat-lekat, seolah mencari tanda-tanda ketidaknyamanan yang mungkin disembunyikan Alicia. “Mau aku panggilkan dokter saja?”Alicia tertawa kecil, menggeleng pelan. “Aku baik-baik saja, Xavier. Serius. Jangan berlebihan.”Reinhard mendesah lega, tetapi tidak sepenuhnya puas. Ia duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan Alicia dengan lembut.Raut wajah Reinhard berubah sendu dan dipen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 369

    Selang beberapa waktu, ciuman mereka semakin dalam, membuat Alicia cukup kewalahan untuk mengikuti liarnya gairah yang diberikan Reinhard melalui ciuman tersebut.“Ummph─”Deru napas Alicia terasa semakin pendek. Ia pun bergegas melepaskan tautan bibir mereka lebih dulu agar bisa menghirup udara secepatnya. Tanpa sengaja ia mendorong dada Reinhard terlalu kuat hingga pria itu meringis perih karena luka di bahunya terasa kembali berdenyut.Mata Alicia pun membelalak panik. “Ah, astaga!”Alicia pun bergegas memeriksa luka pria itu, membuka beberapa kancing baju pasien yang dikenakan Reinhard. Melihat bercak darah yang merembes pada perban di bahu pria itu, rasa bersalah pun menggelayuti hati Alicia. Ia menggigit bibir bawahnya dan menatap Reinhard dengan sorot mata berkaca-kaca.“Maafkan aku … aku─”Sebelum Alicia sempat menyelesaikan ucapannya, Reinhard telah menarik lengannya dan membawanya jatuh ke dalam pelukannya lagi.“Xavier ….” Alicia mengerjap dengan bingung. Ia berniat mendoron

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 368

    Alicia masih terdiam. Ia berusaha mencerna ucapan yang dilontarkan Reinhard. Kata-kata itu meskipun terdengar sederhana, tetapi entah kenapa Alicia merasa tidak asing seakan menyiratkan sesuatu seperti penolakan.Tiba-tiba hati Alicia terasa teremas. Ia diingatkan kembali dengan kenangan menyakitkan yang dialaminya dulu terkait dengan sikap dingin Reinhard di masa lalu.Cairan bening telah menggenang di pelupuk mata Alicia membuat Reinhard tersentak. “A-Alicia, kamu … kenapa?” tanyanya, panik.Namun, wanita itu tidak menjawab dan malah balik bertanya dengan suara bergetar yang terdengar seperti bisikan yang rapuh, “Tadi kamu bilang ... tidak ingin aku mengejarmu lagi? Maksudmu ... kamu ingin berpisah denganku?”Reinhard menatap wanita itu dengan penuh kebingungan. Namun, seulas senyuman merekah di bibirnya setelah mencerna prasangka buruk yang dilontarkan wanita itu atas ucapannya tadi.Dengan penuh kelembutan, Reinhard mengusap air mata yang hampir tumpah di sudut mata wanita itu. “D

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 367

    “Memangnya ada hal yang tidak kuketahui?” Regis menyeringai kecil, nada angkuhnya begitu kentara.Reinhard hanya mendesah, menatap pria itu dengan tatapan lelah. "Tentu saja. Tuan Muda Lorenzo selalu tahu segalanya."Regis tertawa pelan, lalu mulai berbicara tanpa niat memancing pertengkaran. Ia pun menceritakan mengenai hal yang didengarnya dua hari lalu—tentang insiden yang menimpa Alicia sebelum mengalami kecelakaan tiga tahun lalu. Cerita yang secara tak sengaja Regis dengar ketika Alicia menceritakannya kepada ayah mereka.Reinhard terdiam mendengarkan cerita tersebut. Amarah di dalam dadanya mulai membara seiring dengan setiap kata yang keluar dari mulut Regis. Rahangnya mengeras, sementara tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.“Jadi … tiga tahun lalu, kecelakaan itu memang bukan hanya sekadar kecelakaan?” gumam Reinhard berbisik pelan seiring dengan getaran emosi yang dirasakannya.Sebelumnya Reinhard memang telah mendengar pengakuan dari Edwin Stein mengenai p

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 366

    Reinhard telah sampai di depan pintu kamar Alicia. Koridor di depan ruangan itu sangat sepi. Sebelum masuk, ia menoleh sejenak ke arah Hans yang menemaninya hingga ke tempat itu.“Cukup antar sampai di sini saja. Saya bisa sendiri, Tuan Miller,” ucap Reinhard dengan tegas.Meskipun Hans merasa ragu dan khawatir, tetapi ia tidak dapat menolak permintaan Reinhard. Akhirnya, dengan sedikit bimbang, Hans menundukkan kepalanya dan beranjak pergi, meninggalkan Reinhard sendirian di depan pintu.Setelah Hans pergi, Reinhard pun menggeser pintu di depannya, lalu memutar kursi rodanya masuk ke dalam ruangan itu. Di tengah keheningan itu, hanya terdengar suara roda yang berputar dengan deru napas yang teratur saja.Ia berhenti sejenak. Dari balik tirai tipis yang mengelilingi ranjang, ia bisa melihat sosok Alicia yang terlelap. Dengan pelan, Reinhard berdiri dari kursinya, berjalan mendekat agar bisa melihat wajah istrinya lebih jelas di tengah penerangan temaram dalam ruangan itu.Namun, langk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 365

    “Mau ke mana?”Nada suara Reagan yang datar dan tajam, memecahkan keheningan yang terjadi di antara dirinya dan Reinhard. Mata ambernya menilik sikap putranya yang dipenuhi kewaspadaan padanya.Perlahan sudut bibirnya membentuk lengkungan tipis, mencairkan ketegangan di antara mereka. “Mencari Alicia?” tanyanya lebih lanjut.Reinhard mengangguk cepat. “Aku ingin memastikan keadaannya,” jawabnya.Melihat raut wajah putranya yang pucat, Reagan pun tersenyum mencibir, “Aku rasa dibandingkan dia, kondisimu jauh lebih mengkhawatirkan, Rein.”Sejenak, ruangan kembali menjadi sunyi. Nada suara Reagan yang terdengar tajam tersebut membuat Reinhard berpikir ayahnya itu akan menghalangi keinginannya seperti yang biasa dia lakukan.Akan tetapi, Reinhard tidak menyangka sang ayah malah berkata, “Pergilah. Tapi, perhatikan juga kondisimu. Jangan terlalu memaksakan diri.”Mata Reinhard terbelalak, tak percaya dengan pendengarannya tersebut. “Papa ….”“Kenapa? Tidak jadi?” Reagan menaikkan satu ali

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status