Share

Bab 173 - Ketidaksiapan

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2024-12-11 17:13:59
“Apa yang terjadi, Margaret?” Salah seorang rekan sejawat mereka yang masih berada di dalam ruangan segera menghampiri Margaret. “Anya kenapa?”

Namun, Margaret tidak menjawab. Ia masih mengguncang pelan tubuh istri Reinhard. “Anya, bangunlah! Tolong jawab aku!” serunya dengan panik.

“Sebaiknya kita bawa ke rumah sakit, Mar,” usul salah seorang rekan mereka yang lain dengan cemas.

Margaret menoleh, lalu mengangguk setuju. Ia meminta kedua rekannya untuk membantunya memapah wanita itu.

Akan tetapi, gerakan mereka terhenti saat mendengar suara bisikan lemah dari Alicia. “Berhenti menggoyangkan tubuhku. Kalian membuatku semakin pusing.”

“A-Anya? Kamu … masih sadar?” gumam Margaret dengan bingung. Namun, kekhawatiran masih terlukis jelas di wajahnya saat melihat wajah pucat wanita itu. “Kamu benar-benar menakutiku,” gerutunya.

Alicia mencoba membuka matanya sepenuhnya, meskipun kepalanya masih terasa berat.

“Sebaiknya kita tetap bawa dia ke rumah sakit saja, Mar,” timpal rekan
AliceLin

hayoloh alicia dicariin wkwkwk ini ujian, sabar ya

| 12
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
akan ada kesalahpahaman nih makanya Alicia gk jujur
goodnovel comment avatar
NN.
udah jam 13.59
goodnovel comment avatar
NN.
belum up lagii ka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 174 - Pengecut

    "Nyonya, dia ...." Margaret menggigit bibirnya dengan gugup. Ia menatap Alicia, meminta jawabannya. Alicia bergegas menyilangkan kedua tangannya sebagai isyarat untuk menolak telepon tersebut. "Nona Carson, berikan handphone-mu kepada nyonya." Owen kembali menegaskan. “Tapi ….” Suara Margaret terdengar ragu. Namun, sebelum ia sempat memberikan tanggapan lebih lanjut, suara Reinhard sudah terdengar di seberang teleponnya. “Nona Carson, di mana istri saya?” Suara berat yang terdengar menekan tersebut membuat wajah Margaret berubah pias. Ia meneguk salivanya dengan kasar, lalu dengan penuh keterpaksaan dan tekanan, ia menyerahkan ponsel di tangannya kepada Alicia yang telah menghindarinya. "Kamu harus bicara dengannya. Kalau tidak, aku bisa habis dimarahi, Anya,”bisik Margaret, satu tangannya menutupi speaker agar suara mereka tak terdengar di telepon. Namun, Alicia masih menatap ponsel yang disodorkan rekan kerjanya itu dengan bimbang. “Anya,” panggil Margaret lagi dengan suara

    Last Updated : 2024-12-12
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 175 - Masih Jelas di Dalam Ingatan

    Margaret mendekat perlahan, Dengan penuh kehati-hatian, ia meletakkan tangannya di pundak Alicia, memberi dukungan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sementara Alicia masih menutup wajahnya dengan kedua tangan, berusaha menghapus jejak air mata yang mengalir di pipinya. Punggungnya tampak bergetar. Meskipun Margaret tidak mendengar suara isak tangisnya, tetapi ia dapat merasakan kepedihan yang berusaha keras dipendam oleh wanita itu darinya. Margaret tidak menyangka dapat melihat sisi rapuh Alicia. Biasanya wanita itu selalu menunjukkan ketangguhan dan sikap percaya dirinya. Ia tahu saat ini apa pun yang ia katakan tidak akan sepenuhnya menenangkannya. Beberapa saat kemudian Alicia mengangkat wajahnya, mencoba tersenyum meskipun senyuman itu tidak berhasil menyembunyikan rasa sakit yang dirasakannya. “Aku baik-baik saja, Mar. Jangan khawatir,” ucapnya dengan suara yang bergetar. Namun, Margaret tahu jawaban itu hanyalah upaya wanita itu untuk terlihat kuat di depannya. "Matamu s

    Last Updated : 2024-12-12
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 176 - Keputusan yang Emosional

    Crowne Hotel, Paris. “Bagaimana tanggapan nyonya, Tuan Muda? Apa beliau tidak mengatakan sesuatu?” Pertanyaan Owen hanya membuat mata amber Reinhard memancarkan kemarahan. Dengan sorot tajam, Owen pun menundukkan wajah, tak berani menatap langsung atasannya.‘Apa nyonya sama sekali tidak merindukannya?’ batin Owen bertanya-tanya. Padahal Owen mengira, wanita itu setidaknya akan menanyakan masalah rumor yang saat ini sedang beredar dan mengajukan protesnya kepada Reinhard untuk mengklarifikasi hal tersebut. Namun, melihat ekspresi atasannya saat ini, jawabannya sudah jelas. Reinhard menghela napas berat, jemarinya meremas erat ponsel yang masih di tangannya. “Dia tidak mengatakan apa-apa, Owen. Tidak ada protes, tidak ada pertanyaan, bahkan tidak ada rasa ingin tahu,” gumamnya dengan nada yang lebih dingin daripada biasanya.'Ternyata benar, nyonya tidak peduli,' batin Owen, merasa sangat menyayangkan hal tersebut. Owen mencoba meredakan kemarahan tuan mudanya tersebut dan berkat

    Last Updated : 2024-12-13
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 177 - Menyembunyikan Luka

    “Ugh!” Suara ringisan kecil meluncur dari bibir Reinhard. Matanya terpejam erat, menahan rasa sakit yang menjalar pada lengan kanannya tersebut.Owen segera bergerak cepat, menarik kursi untuk Reinhard dan berniat melepaskan perban yang membalut lengan majikannya itu. Akan tetapi, Reinhard menahan tangannya.“Tidak apa-apa. Sepertinya efek obat pereda nyerinya sudah habis,” gumam Reinhard seraya menyingkirkan tangan asistennya tersebut.Owen masih memandang pria itu dengan cemas. Ia tahu Reinhard hanya ingin menutupi rasa sakitnya seorang diri. Selama ini atasannya itu tidak pernah menunjukkan kelemahannya di hadapan orang lain.“Tuan Muda, sebaiknya Anda beristirahat. Luka Anda akan terbuka lagi kalau Anda banyak bergerak dan memaksakan diri seperti ini.” Owen mencoba membujuk Reinhard agar mau berbaring di ranjang.Akan tetapi, seperti dugaannya, pria itu tidak semudah itu dibujuk.“Ini hanya luka kecil,” gumam Reinhard sembari beranjak dari tempat duduknya, melangkah menuju jendela

    Last Updated : 2024-12-13
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 178 - Apakah Kamu Tidak Merindukanku?

    Reinhard kembali mengertakkan giginya. Peluh dingin kembali membanjiri keningnya. Rasa sakit yang menggelayuti lengan kanannya semakin menyiksa.Owen yang masih berdiri di belakangnya, bergegas menopang tubuh Reinhard yang terlihat seperti pohon kokoh yang dapat roboh sewaktu-waktu.“Apa Anda ingin saya menghubungi Dokter Lawrence?” tanya Owen dengan wajah yang tampak prihatin.Tanpa menunggu keputusan Reinhard, Owen telah mengeluarkan ponselnya dengan satu tangannya. Akan tetapi, satu isyarat tangan yang terangkat dari Reinhard menghentikannya."Tuan Muda─”“Tidak usah merepotkannya. Saya masih bisa menahannya. Tadi dia sudah memberikan obat pereda nyerinya,” sela Reinhard sebelum Owen melanjutkan bantahannya.“Obatnya ada di laci,” imbuh Reinhard.Owen pun mendudukkan Reinhard kembali ke kursi, lalu bergegas mengambilkan obat tersebut dan segelas air untuknya,Setelah meminum obat pereda nyeri tersebut, Reinhard merasa lebih baik meskipun tidak untuk hatinya yang dipenuhi kerisauan

    Last Updated : 2024-12-14
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 179 - Keterlambatan yang Mengundang Perhatian

    Pagi ini, ruang pertemuan Divine dipenuhi oleh para direktur dan manajer divisi yang berkumpul untuk mendengarkan presentasi produk terbaru perusahaan. Produk ini dijadwalkan untuk diluncurkan dalam waktu dekat dan telah dinanti oleh banyak pihak termasuk mitra bisnis utama perusahaan seperti Helios.Suasana awalnya formal, diwarnai dengan percakapan ringan dan diskusi sebelum acara dimulai. Namun, kericuhan mulai muncul ketika pembicara yang seharusnya membuka presentasi belum juga hadir, mengubah suasana menjadi penuh bisikan dan mempertanyakan keterlambatan yang terjadi.Clara Lewis, selaku manajer R&D, terpaksa melangkah maju untuk meredakan ketegangan yang mulai memenuhi ruangan. Pasalnya, pembicara pagi ini adalah bawahannya sendiri, Anya Hernandez.Dengan langkah tenang ia berdiri di depan meja rapat berukuran berukuran besar yang dikelilingi para direktur, manajer dan mitra bisnis Divine. “Mohon perhatian, Bapak dan Ibu sekalian,” ujar Clara sambil menatap semua wajah di dalam

    Last Updated : 2024-12-14
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 180 - Perhatian yang Tidak Diinginkan

    “Anya, kamu sakit, ya?” tanya Jason dengan nada khawatir.“Kelihatannya kamu lebih kurus sekarang. Padahal aku baru seminggu tidak melihatmu.” Pria itu memandang Alicia dengan sorot perhatian yang tulus. Sejak wanita itu masuk ke dalam ruangan itu, Jason tidak melepaskan tatapannya sedikit pun darinya.Di satu sisi, Alicia masih terkejut dengan situasi yang terjadi di hadapannya. Dari sudut matanya, ia dapat melihat wajah beberapa orang di sekitarnya yang tampak mencuri pandang, menunggu reaksinya atas ucapan Jason.Sembari mengulas senyuman kecil, Alicia melepaskan mantel yang diberikan Jason dari pundaknya. “Terima kasih atas perhatian Anda, Direktur Hughes,” jawabnya dengan lembut seraya mengembalikan mantel di tangannya kepada pria itu. “Minggu lalu saya memang sempat terserang flu. Tapi, sekarang sudah membaik.”Jason menerima mantel itu sambil meliriknya sebentar. Wajahnya menunjukkan sedikit kekecewaan. “Kamu tidak seharusnya memaksakan diri seperti ini, Anya,” katanya pelan.A

    Last Updated : 2024-12-15
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 181 - Seseorang Dari Masa Lalu

    “Direktur Hernandez akan sangat berterima kasih atas kepedulian Anda terhadap karyawan beliau. Tapi, saya rasa beliau akan lebih senang jika Anda dapat lebih fokus dengan pembahasan hari ini, Direktur Hughes,” imbuh Owen dengan sopan, tetapi ucapannya jelas adalah peringatan tegas untuk pria itu.Walaupun saat ini Reinhard tidak berada di dalam ruangan, sebagai tangan kanannya, Owen tidak akan membiarkan seekor lalat pun mengganggu nyonya mudanya. Apalagi niat Jason terlihat dengan jelas.“Benar, Direktur Hughes. Keterlambatan Nona Hernandez sudah menyita waktu saya. Jangan membiarkan waktu saya tersita lebih banyak lagi.” Salah seorang investor mulai berkomentar.Walaupun mereka juga penasaran dengan keterkaitan antara Jason Hughes dan Reinhard Hernandez dengan wanita itu, tetapi mereka tidak ingin membuang waktu lebih lama untuk urusan pribadi yang tidak relevan dengan tujuan pertemuan pagi ini.Mendengar komentar dari investor tersebut, Jason pun menyeringai dengan acuh tak acuh. N

    Last Updated : 2024-12-15

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 339

    Sementara itu, di lantai bawah vila—Reinhard tersungkur di lantai, tubuhnya terhantam keras akibat ledakan beberapa waktu lalu. Rasa nyeri menyebar dari pelipisnya yang berdarah, tetapi ia tidak punya waktu untuk meratap. Dengan tangan bergetar, ia menekan luka di kepalanya dan memaksa dirinya untuk bangkit.Meskipun pandangannya masih buram, tetapi otaknya dapat bekerja cepat. Matanya menyapu ruangan yang porak-poranda. Bau darah dan mesiu memenuhi udara, bercampur dengan suara gemeretak api yang mulai melahap bagian vila.Di antara puing-puing, ia melihat beberapa anggota timnya dan para bawahan Dark Wolf yang lain sudah tergeletak tak bernyawa. Beberapa di antara mereka bahkan sudah tidak utuh lagi.Menyaksikan pemandangan yang tersaji di hadapannya, mata amber Reinhard berkilat tajam dengan amarah yang membara. Ingatan beberapa menit lalu pun melintas di kepalanya—Setelah melewati koridor yang penuh penyergapan, Reinhard berhasil mencapai ruang keluarga. Di sana, ia menemukan Ow

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 338

    Sejak Jason mengetahui bahwa Reaganlah yang telah mengambil alih semua proyek Findell di saat ayahnya terpuruk, ia pun berusaha mencari cara untuk membalaskan dendamnya. Namun, setelah menyadari betapa kuatnya kekuasaan Hernandez Group, Jason nyaris menyerah hingga akhirnya Ken datang dan menawarkan bantuan untuk mendapatkan posisi tertinggi keluarga Hughes. Tapi, sekarang ….? Tawa getir meluncur dari bibirnya. Selama ini … dia telah menaruh kebencian pada orang yang salah? Dan, Ken hanya memperalatnya? Ia masih tidak dapat mempercayai ucapan Alexei. Akan tetapi, jika hal tersebut benar, maka Jason benar-benar telah menjadi pion dalam permainan Ken selama ini! Dingin. Baja pistol menekan kening Jason. Napasnya memburu, bukan karena takut mati, tetapi karena amarahnya yang semakin membuncah. Jason tidak dapat memaafkan kebohongan Ken. Ia ingin menuntut pembalasan atas kepercayaannya yang telah Ken sia-siakan selama ini. Namun, saat ini ia dalam posisi terpojok. “Kalau b

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 337

    Sorot mata Jason dipenuhi amarah yang membara. Ingatan masa kecilnya menyeruak—api yang melahap rumahnya, jeritan ibunya yang menggema di dalam kamar yang terkunci. Ia masih bisa merasakan bagaimana tubuhnya dibungkus selimut tebal sebelum dilempar keluar jendela oleh ibunya.Meskipun Jason selamat dan mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya, tetapi harga yang harus dibayar terlalu mahal. Tidak ada yang lebih sakit dengan menyaksikan rumah dan orang tuanya habis dilalap api di depan matanya sendiri.Sejak saat itu, hidupnya berubah menjadi neraka. Tidak ada kerabat yang mau merawatnya. Ia dibuang ke panti asuhan sampai akhirnya diadopsi oleh keluarga Hughes.Namun, di sana pun ia hanya dipandang sebelah mata, tumbuh di bawah tekanan dan hinaan dari saudara angkatnya. Bahkan beberapa kali terancam akan dibunuh apabila berani menginginkan posisi penerus keluarga Hughes.Baginya, semua penderitaan itu berawal dari satu sosok—Reagan. Dialah dalang kehancuran Findell Group. Jika bukan karen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 336

    “Kenapa kamu tidak memberitahuku dari awal, Reagan?” protes Alexei. Ia merasa kesal karena menjadi bahan permainan di antara keduanya.Dulu, Bryan Lewis juga pernah memperdayanya dan memanfaatkan kebencian Alexei terhadap Reagan dan sekarang cucu Bryan, yaitu Jason, juga melakukan hal yang hampir serupa pada Nicholas demi membalaskan dendamnya?Alexei merasa sangat konyol dan bodoh karena bisa tertipu dua kali dengan cara yang sama.Melihat kekesalan saudaranya itu, suara tawa Reagan pun menggema. Ia menatap Alexei dengan santai, kemudian meledeknya, “Kalau kamu tahu, memangnya apa yang bisa kamu lakukan, Xei? Sepertinya memang sudah nasibmu dan Nick harus dipermainkan oleh mereka.” Alexei berdecih kesal. “Kamu … selalu menyebalkan, Reagan,” gerutunya dengan napas terengah-engah, menahan rasa sakit yang menjalar di tubuhnya. Sulit baginya menerima bahwa ia telah dimanfaatkan oleh Bryan dan keturunannya. Namun, jauh di lubuk hatinya, Alexei sadar bahwa ia dan putranyalah yang terlalu

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 335

    Jason masih mematung di tempatnya. Matanya perlahan menggelap saat menyadari sesuatu yang mengejutkan. Mendengar percakapan yang terjadi, ia mulai memahami bahwa sejak awal dirinya telah dipermainkan oleh Reagan dan Alexei.“Jadi… kalian sudah bersekongkol selama ini?” desisnya dengan amarah yang tertahan.Alexei menyeringai sinis. Sebelumnya, ia memang meminta bantuan Reagan. Sejak menyerahkan Nexus kepada Reinhard, ia memang menjalin komunikasi rahasia dengan Reagan tanpa sepengetahuan siapa pun.Alexei menyampaikan setiap perintah dari Ken kepada Reagan, memberi kesempatan bagi Reagan untuk menyusun strategi mempertahankan Hernandez Group dari ancaman yang direncanakan Ken.Sebagai imbalannya, Alexei meminta Reagan mengerahkan anak buahnya untuk menyelamatkan putranya dari tangan Ken saat waktunya tiba. Karena itulah, sebelum memenuhi panggilan Ken di vila ini, Alexei sudah mengirimkan alamatnya kepada Reagan. Namun, yang mengejutkan, Reagan tidak merespons.Alexei sangat khawatir

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 334

    “Mark, di sana ada bangunan.” Suara Adrian memotong pembicaraan mereka, membuat semua orang langsung menoleh ke arah yang ditunjuknya.Alicia bergegas menghapus air matanya, lalu bersama yang lainnya melihat dari kejauhan. Samar-samar melalui kabut yang semakin tebal, sebuah vila tua tampak berdiri megah di tengah hutan tersebut. Mereka juga melihat beberapa kelompok seperti saling menyerang satu sama lain, lalu suara tembakan kembali terdengar di udara.“Sepertinya suara tembakan tadi berasal dari tempat itu,” gumam Mark, menilai situasi yang terjadi.Alicia pun menatap pria itu dan berniat mengatakan sesuatu. Seolah memahami maksudnya, Mark menyela lebih dulu, “Anda tidak boleh ke sana, Nona.”“Tapi, Mark─”Alicia mencoba membantah, tetapi Mark langsung memotongnya, “Saya tidak bisa membiarkan Anda ke tempat berbahaya itu. Jadi, Anda tetap tinggal dan bersembunyi di sini bersama Rocky. Saya dan Adrian yang akan memeriksa situasi di sana.”Baru saja Alicia berniat membuka suaranya,

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 333

    Sementara itu di luar vila, jauh di dalam hutan yang semakin berkabut, Alicia, Mark, dan dua pengawal lainnya berjalan cepat menyusuri jalur setapak yang dikelilingi pepohonan tinggi.Mereka telah berjalan hampir dua puluh menit dari tempat mobil ditinggalkan, namun belum juga menemukan jejak Reinhard.Mark melirik Alicia yang terlihat pucat dan kelelahan. Rasa khawatir membuatnya akhirnya bersuara, "Nona, sebaiknya Anda beristirahat sebentar."Alicia tetap melangkah tanpa menjawab. Melihat hal itu, Mark terpaksa menahan lengannya agar ia berhenti."Ada apa, Mark?" tanya Alicia, nada suaranya jelas menunjukkan ketidaksabaran.Mark menghela napas panjang. "Nona, kita hanya berputar-putar. Anda tidak menyadari kalau kita sudah melewati tempat yang sama beberapa kali?"Alicia terdiam dan melihat sekeliling. Pandangannya tertuju pada sebuah pohon yang tadi sempat ia tandai. Dahi berkerut, menyadari bahwa Mark benar."Sepertinya kita salah jalan dari awal," lanjut Mark sambil mengamati sek

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 332

    [Sepuluh menit sebelumnya.] Di dalam ruangan utama vila, suasana mendadak tegang. Jason dan Ken refleks menoleh saat suara tembakan pertama menggema di luar sana. Alexei, yang baru saja menyelesaikan tanda tangannya pada dokumen di depannya, berhenti sejenak. Ia mengerutkan keningnya, mencoba menelaah situasi yang tiba-tiba saja berubah. “Suara apa itu? Apa ada penyusup?!” teriak Ken yang telah beranjak dari duduknya. Ketika ia berniat keluar dari ruangan, tiba-tiba salah satu bawahannya menunjuk ke arah monitor dan berseru panik, “Tuan! Sandera kita … dia menghilang!” “Apa?” Ken tersentak. Sontak, ia menoleh ke arah layar monitor bersamaan dengan Jason dan Alexei. Di layar, mereka melihat beberapa bawahan Ken sudah tergeletak tak bernyawa di lantai, sedangkan Nicholas sudah tidak ada di tempatnya! "Sial! Siapa yang sudah melakukan hal ini?!" Ken menggeram marah. Tangannya sigap meraih walkie-talkie, lalu ia memanggil para bawahannya, tetapi hanya ada suara statis yang terdengar

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 331

    Reinhard berlindung di balik meja marmer, menekan punggungnya ke permukaan dingin sambil melirik ke arah bawahannya. Dengan satu isyarat cepat, ia memberi perintah untuk membalas serangan.Kepanikan mulai menyebar di antara penjaga Ken saat salah satu rekan mereka roboh karena tertembak. Suara tembakan pun saling bersahutan. Salah satu dari bawahan Ken berlari ke arah ruang utama, mungkin hendak melaporkan kejadian ini. “Jangan biarkan dia pergi!” Reinhard menggeram. Salah satu bawahannya langsung bertindak. Dengan satu tembakan tepat di kaki, penjaga itu terjatuh, meraung kesakitan sambil merangkak mencari perlindungan. Namun, Reinhard tidak memberi kesempatan. Ia mengangkat senjatanya dan menembak pria itu, mengakhiri nyawanya dalam sekejap. Suara tembakan terus menghujani ruangan tersebut hingga akhirnya keadaan menjadi sunyi. Reinhard menarik napasnya dalam-dalam. Ia kembali mengintip dari balik tempat persembunyiannya dan mendapati dua penjaga baru masuk ke ruang makan d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status