Share

Bab 181 Berhasil

Author: Syakia
Donny merasa dirinya hampir kehilangan kendali. Dia bergegas meninggalkan tempat itu.

Sunny melihat ayahnya pergi. Kini di dalam ruang privat yang luas, hanya tersisa dirinya. Dia seperti badut yang ditinggalkan. Tidak ada yang peduli padanya, tetapi dia tahu semua orang diam-diam mentertawakannya.

Sunny benar-benar tak sanggup bertahan lebih lama lagi. Dengan tergesa-gesa, dia membuka pintu dan berlari pergi.

Namun, sebelum dia sempat keluar dari ruangan itu, tiba-tiba dia merasakan cahaya silau menusuk matanya. Dia langsung sadar itu bukan sinar matahari, melainkan lampu kilat kamera! Ada yang mengambil foto diam-diam!

Sunny semakin kehabisan kata-kata. Dengan perasaan cemas dan marah, dia segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon media yang dihubungi sebelumnya. Dia ingin membatalkan berita yang akan disebarkan. Jika berita ini tersebar dan keluarga Chris memaksanya menikahi Milla, bagaimana nasibnya?

Namun, di seberang telepon, temannya yang membuka perusahaan media langsung me
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 182 Orang Keluarga Yunanda

    "Hm." Graham mengangguk, tetapi sorot matanya sedikit meredup."Jadi, dia ...." Mata Gorman berbinar saat mengamati Milla dari atas ke bawah."Namanya Milla Jauhari," ujar Graham.Gorman tidak menyerah dan tetap bertanya kepada Milla, "Milla, kamu sehat?"Meskipun pertanyaan ini agak mendadak, Milla tetap menjawab dengan sopan, "Aku sehat."Ketika kecil, kesehatannya memang kurang baik. Setelah menjalani operasi delapan tahun lalu, kini tubuhnya sudah pulih sepenuhnya dan tidak berbeda dari orang lain."Kalau begitu, bukan dia ...." Gorman menghela napas panjang dan bergumam, "Keturunan Keluarga Yunanda nggak mungkin sesehat ini. Kalaupun berhasil bertahan hidup setelah usia 20 tahun, mereka pasti sakit-sakitan. Hal ini juga berlaku untuk keluarga jauh.""Saat pertama kali bertemu dengannya, aku juga berpikir seperti itu." Graham ikut menghela napas.Ketika mereka sedang mengobrol, Chris tiba-tiba masuk dengan senyuman tipis di bibirnya. "Selamat untuk kalian.""Terima kasih." Milla be

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 183 Hujan Meteor

    Selain itu, sekarang Agnez adalah satu-satunya harapan Grace. Dia tidak memiliki jalan keluar yang lebih baik daripada ini.Sejak terakhir kali Grace salah memberikan informasi, ayahnya salah perhitungan hingga akhirnya produk Keluarga Young diboikot di pasar domestik dan bisnis keluarga mereka mengalami pukulan besar. Sejak saat itu, William tidak menyayanginya lagi seperti dulu.Keluarga Young punya banyak anak, Grace hanya salah satu dari sekian banyak pewaris. Jika ingin mendapatkan kembali perhatian dan kasih sayang ayahnya, dia harus memanfaatkan Keluarga Ruhian untuk mendapatkan dukungan di pasar domestik.Sambil menyanjung Agnez, dia juga bisa memanfaatkan Rafael untuk menyerang balik Milla. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Grace tentu tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini."Oh ya, waktu itu kamu bilang Milla menolak Kak Rafael, 'kan? Gimana kabar Kak Rafael sekarang? Sudah baikan?" Grace sengaja menanyakan hal itu saat makan."Kamu masih belum mengenal kakak

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 184 Membuatnya Kehilangan Kesucian

    Sore hari, Milla tiba di titik kumpul, yakni di area parkir mobil camper.Joy dan beberapa temannya sudah menunggu di sana, begitu juga Rafael, yang datang membawa banyak makanan. Begitu melihat Milla, dia langsung menyerahkan dua kantong besar makanan ke tangannya.Milla sedikit canggung, tetapi tetap menerimanya dan memperkenalkan Rafael kepada teman-temannya. Setelah itu, mereka berangkat bersama menuju Gunung Tiliar dengan mobil camper.Karena Milla yang mengemudi, Joy duduk santai di kursi penumpang depan sambil menikmati makanan yang dibawa Rafael. Sambil mengunyah, dia memuji, "Harus diakui, selera si kakak ini lumayan bagus."Milla meliriknya sekilas. "Kalau begitu, nanti aku kasih tahu dia kalau kamu yang menghabiskan semuanya dan kamu juga bilang rasanya enak."Joy tertawa terbahak-bahak. "Kamu yakin masih mau sekamar denganku malam ini? Nggak mau kasih sedikit kesempatan untuk Rafael? Dia memang agak kaku, tapi cukup menggemaskan lho.""Kalau menurutmu menggemaskan, untukmu

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 185 Bukan Melamar

    Rafael sebenarnya bukan datang untuk melihat hujan meteor. Dia hanya ingin melihat Milla.Namun, sepanjang malam Milla selalu bersama teman-temannya, membuatnya bahkan tidak punya kesempatan untuk berbicara dengannya.Saat hujan meteor berakhir, Rafael hanya bisa kembali ke camper-nya dengan kecewa. Entah kenapa, saat mengatur tempat parkir, sepertinya orang-orang sengaja menempatkan camper-nya sejauh mungkin dari Milla. Camper-nya berada di paling depan, sedangkan Milla di paling belakang.Mengingat kembali sikap dingin Milla terhadapnya, hatinya terasa tidak tenang. Namun, saat meraba kotak kecil di sakunya, dia kembali merasa percaya diri ....Saat ini, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu. "Rafael! Rafael!"Itu suara Milla!Saat Rafael masih mengumpulkan keberanian untuk mencari Milla, Milla malah datang mencarinya lebih dulu.Rafael begitu bersemangat hingga hampir melompat dari sofa untuk membuka pintu. Begitu masuk, Milla langsung bertanya, "Ada apa? Asmamu kambuh? Kamu bawa oba

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 186 Penyelamat Kita

    Di luar camper, di tempat persembunyian yang berjarak cukup jauh, dua mobil hitam terparkir di sana. Warna gelapnya menyatu sempurna dengan kegelapan malam.Seorang pengawal berbaju hitam berjalan ke arah pintu mobil belakang dan berkata dengan hormat, "Nona, pintu dan jendela sudah terkunci rapat. Mereka nggak akan bisa membukanya dari dalam.""Gimana dengan ponsel mereka?" Grace mengangkat alis, memastikan semuanya berjalan sesuai rencana."Jangan khawatir, Nona," jawab pengawal itu dengan penuh percaya diri. "Ponsel Rafael di tangan kami. Selain itu, aku sudah memasang alat pengganggu sinyal di sekitar camper-nya. Kalaupun Milla membawa ponsel atau alat komunikasi lain, dia nggak akan bisa minta bantuan. Malam ini Milla nggak akan bisa keluar dari camper Rafael.""Bagus!" Grace menyunggingkan bibirnya, membentuk senyuman jahat.....Di dalam camper Rafael, Milla berusaha menenangkan diri dan segera menjelaskan situasi kepada Rafael."Jadi, kamu mencariku cuma karena menerima pesan i

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 187 Berbisa

    "Kamu tahu berlian punya kepadatan tinggi dan bisa memotong kaca, 'kan?" Milla berdiri sambil berkata kepada Rafael, "Sekarang kita memang nggak punya palu, tapi di dalam camper ini ada gelas, piring, teko, dan ponselku.""Semua itu bisa kita gunakan untuk menghancurkan kaca. Hanya saja, kaca jendela ini cukup kuat. Kalau nggak ada benda tajam untuk membuka celahnya lebih dulu, kita nggak akan berhasil.""Aku paham!" Rafael mendapatkan kembali semangatnya. Dia mengikuti instruksi Milla, lalu menggoreskan cincin berlian itu ke jendela, membentuk tanda silang. Setelah itu, dia terus memperdalam garisnya sedikit demi sedikit.Beberapa saat kemudian, Rafael menatap retakan yang mulai terbentuk di kaca itu dan berujar, "Sepertinya sudah cukup. Kita bisa coba menghantamnya dengan benda lain."Milla menahannya. "Tunggu sebentar.""Tunggu apa?""Kita baru saja dikunci di dalam. Anak buah Grace pasti masih mengawasi dari luar. Kita tunggu sedikit lagi, sampai mereka yakin kita benar-benar menye

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 188 Dia Tidak akan Mati

    Milla tertegun sejenak. Perasaannya berubah jauh lebih cepat daripada pikirannya. Rasa nyeri yang tajam terasa di hatinya, ini pertama kalinya dia merasakan hal seperti ini.Chris melihat tatapannya yang tak bergerak dan tubuhnya yang tegang, mengira wanita ini benar-benar ketakutan. Dia pun melembutkan suaranya. "Nggak apa-apa, tadi itu bukan ular berbisa ....""Hm." Milla menggigit bibirnya, lalu tanpa sadar mencengkeram erat lengan kekar Chris.Chris terkejut sesaat. Ini pertama kalinya dia merasakan bagaimana rasanya saat seorang wanita bergantung padanya. Dia terdiam sejenak sebelum menggendong Milla.Meskipun terpisah oleh dua lapis kain, Milla bisa merasakan dengan jelas detak jantung Chris yang kencang dan kehangatan di dadanya. Rasa aman itu membuatnya tanpa sadar merapat lebih dekat. Kedua tangannya melingkari leher Chris dengan erat, tubuhnya bersandar dalam pelukannya.Sudut bibir Chris tanpa sadar terangkat sedikit. "Ayo, aku antar kamu ke rumah sakit."Tiba-tiba, Milla te

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 189 Biar Orang yang Lebih Hebat yang Melawannya

    Tessa awalnya ingin mengatakan sesuatu kepada Milla, tetapi tiba-tiba menyadari bahwa dia mungkin mengganggu urusan penting anak muda. Dia pun segera melambaikan tangannya, "Aku nggak ada urusan apa-apa kok! Eee ... kalian lanjutkan saja!""Nenek, sebenarnya ada apa?" tanya Chris dengan serius."Nggak ada yang lebih penting dari urusan kalian. Lanjutkan, lanjutkan! Dah!" Setelah berkata demikian, panggilan langsung terputus. Yang paling penting adalah mendapatkan cicit!"Dasar ...." Melihat Milla meletakkan ponselnya, Chris berinisiatif mencairkan suasana, "Grace dan orang-orangnya sudah berada dalam kendaliku. Bagaimana kamu ingin mengatasi mereka?"Milla berpikir sejenak sebelum menyahut, "Jangan gegabah, biarkan saja dulu."Chris sedikit terkejut. "Maksudmu, membiarkannya begitu saja?""Mana mungkin." Mata Milla berkilat tajam."Lalu, apa rencanamu?" Chris penasaran."Seperti biasa."Chris merenung sejenak, lalu melanjutkan kalimatnya, "Membalasnya dengan cara yang sama?"Milla meng

Pinakabagong kabanata

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 258 Menghadiahkan Harta Berharga

    "Tapi memang sih, orang seperti Graham itu benar-benar unik. Nggak pernah ada wawancara atau laporan media, katanya seumur hidup belum pernah menikah! Keluarga Dolken punya harta sebesar itu, tapi nggak jelas akan diwariskan ke siapa," ucap Mona sambil berdecak menyayangkannya."Pastilah dia pernah patah hati!" Hara langsung berspekulasi penuh keyakinan, "Tapi pria yang bisa seumur hidup nggak menikah itu langka sekali. Gara-gara dia nggak punya istri atau anak, Ayah sampai bingung harus kasih hadiah apa ...."Mona dan Hara saling bergandengan, lalu mendekati pelayan Keluarga Angle yang tadi bertugas mencatat hadiah.Sebagian besar tamu yang datang ke tempat seperti ini pasti punya tujuan tersembunyi. Jadi pelayan pun tak terkejut saat mereka bertanya dan menjawab dengan tenang, "Pak Graham sudah datang."Sorot mata kedua orang itu langsung berbinar bersamaan. "Di mana dia?""Barusan sudah naik ke atas," jawab pelayan sambil menengadah ke arah lereng. "Kemungkinan besar sekarang sudah

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 257 Pengemis Tua

    Melihat sorot mata Graham yang diam-diam menanti pujian seperti anak kecil, Milla pun tersenyum dan menggoda, "Tentu saja aku percaya pada guruku. Kalau begitu, sepertinya kita harus mendaki cukup jauh, ya!"Graham tertawa lepas, "Gadis cerdik!"Baru saja mereka melewati gerbang pertama, datang beberapa pria dari arah berlawanan. Dari kejauhan, mereka langsung membungkuk memberi salam, "Pak Graham! Nggak nyangka Anda juga hadir hari ini ...."Graham segera dikerubungi untuk saling menyapa dan bertukar basa-basi, sementara Milla berdiri sedikit menjauh sambil memperhatikan pemandangan di sekitar gerbang.Saat itulah terdengar suara seorang wanita dari belakang yang agak terkejut dan sinis, "Eh, bukannya ini Milla? Lama nggaka jumpa!"Milla menoleh dan ternyata orang yang berdiri di sana adalah Hara.Tak jauh di belakangnya, Mona terlihat sibuk membawa sejumlah kantong hadiah besar dan sedang mendaftarkan barang-barang mereka kepada pelayan Keluarga Angle di depan gerbang pertama."Kamu

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 256 Tiga Gerbang Utama

    "Pak Rafael?"Melihat Rafael yang berdiri di sampingnya, untuk pertama kalinya Milla merasa kehadiran Rafael ini sangat tepat waktu."Kebetulan aku baru selesai makan sama teman, dari belakang tadi kulihat seperti kamu. Ternyata memang benar kamu!" ucap Rafael dengan ekspresi senang."Kamu siapa, ya?" Rafael menoleh ke arah pria di seberang Milla yang sedang menyumpal mulutnya dengan potongan daging.Belum sempat pria itu menjawab, Milla sudah berdiri sambil berkata, "Silakan lanjutkan makan. Aku sudah bayar semua, jadi ... sampai jumpa." Setelah itu, dia menarik Rafael pergi bersamanya.Rafael sempat menoleh ke belakang dan menangkap aura canggung di antara mereka, lalu bertanya, "Milla, jangan-jangan ... kamu lagi ikut kencan buta?""Mana mungkin?" sahut Milla jengkel."Tapi aku lihat suasananya canggung sekali, kalian makan berdua begitu ...." Rafael masih terlihat penasaran."Cuma dia yang makan, aku nggak!" jawab Milla dengan kesal. Dia sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya dipik

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 255 Perbedaannya Terlalu Besar

    Setelah menutup telepon, Chris terdiam cukup lama. Kemudian, dia menelepon Wilson dan menyampaikan perintah Tessa padanya, "Cari orang yang bisa dipercaya, wakilkan aku untuk ketemu sama seseorang besok ...."Wanita apanya .... Chris sama sekali tidak ingin menghabiskan waktunya."Baik."Wilson juga merasa permintaan Tessa terlalu aneh. Setelah menutup panggilan itu, dia langsung menelepon untuk mencari wajah asing di tim pengawal Grup Mahendra dan memastikan tidak ada kesalahan untuk pertemuan besok.....Sore keesokan harinya.Milla mendorong pintu restoran tempat janji temu, di tangannya menggenggam setangkai mawar merah muda.Siang tadi, ibunya tiba-tiba bersikap misterius lewat telepon dan menyuruhnya datang ke tempat ini sambil membawa mawar sebagai penanda untuk bertemu seseorang.Katanya, orang itu akan menjadi pelindung rahasia selama Milla berada di Negara Melasa. Yang perlu dilakukan hanyalah bertemu langsung. Setelah itu, semua akan menjadi jelas.Ini adalah permintaan lang

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 254 Harus Kamu

    Tiga hari kemudian.Di dalam kotak surat yang sudah berdebu, Nayla menerima sepucuk surat balasan. Isinya adalah ajakan untuk bertemu langsung di sebuah kafe tengah kota.Sore itu, Nayla berdandan rapi dan datang ke kafe yang dimaksud. Tak lama kemudian, muncullah seorang wanita tua berambut putih dengan aura yang luar biasa. Mereka saling mengenali lewat benda penanda yang telah disepakati, lalu duduk berhadapan."Nggak nyangka setelah sekian tahun, kamu masih bersedia membalas suratku," ucap Nayla penuh rasa syukur sambil memandang wanita tua di depannya."Aku dan mendiang ibu mertuamu adalah sahabat sejati," jawab wanita tua itu dengan penuh semangat. "Meski di tahun-tahun terakhir sebelum dia meninggal kami jarang bertemu karena jarak, tapi begitu dia menitipkan keluarganya padaku, aku sudah bersumpah akan melindungi kalian sampai napas terakhirku. Jadi, nggak perlu sungkan. Katakan saja, apa yang bisa kubantu?""Terima kasih banyak, Tante Winaya."Nayla tersenyum haru. "Putriku ak

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 253 Orang yang Lebih Hebat dariku Melindunginya

    Begitu mobil tiba di Grand Amary, Milla turun dan memperhatikan suara di belakangnya. Tepat saat dia melangkah masuk ke rumah, mobil Chris langsung menyala dan memutari taman bunga sekali, lalu melaju pergi. Dia tidak berlama-lama di sana.'Nggak masalah,' batin Milla sambil menggeleng pelan. Kemudian, dia masuk ke rumah untuk mandi dan naik ke ranjang untuk tidur. Saat dia masih berulang kali membolak-balik posisi di ranjang, telepon dari ibunya masuk."Milla, kamu sudah tidur?""Belum ... ada apa, Bu?""Sebentar lagi aku naik pesawat. Besok siang sampai rumah, kamu sempatkan untuk pulang, ya. Ada hal penting yang mau Ibu bicarakan," kata Nayla."Ada apa memangnya?" Milla sedikit gugup, mengira ibunya mengetahui bahwa dia menyembunyikan kondisi kesehatannya."Aku dengar kamu akan pergi ke Melasa untuk menghadiri perayaan 100 tahun Keluarga Angle?" Nayla ternyata menyinggung soal itu."Iya. Kenapa Ibu bisa tahu?"Milla merasa agak heran. Setelah Graham menyampaikan kabar itu, dia belum

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 252 Hanya Boleh Aku

    Chris memicingkan matanya dan berbicara dengan nada sinis, "Pak Zeno mungkin terlalu lama hidup sendiri, jadi sudah lupa apa itu dinamika dalam hubungan, ya?"Persaingan yang kekanak-kanakan antara kedua pria itu membuat Milla merasa lelah. Dia merasa enggan terus berada di tengah mereka, sehingga akhirnya memutuskan untuk berdiri. "Aku ke toilet dulu. Kalian lanjutkan saja."Begitu Milla pergi, perseteruan antara Chris dan Zeno tidak perlu lagi ditutupi."Orang yang muncul tadi malam, itu kamu yang atur, 'kan?" tanya Chris. Ucapannya terdengar seperti pertanyaan, tapi nadanya penuh keyakinan."Apa maksudmu, Pak Chris? Orang yang mana?" Zeno tersenyum samar, meski raut wajahnya tetap tegang.Chris mencibir dingin. "Kita sama-sama tahu, nggak usah basa-basi.""Kamu cemburu?" Zeno berdiri perlahan dengan sorot mata yang gelap dan menantang. "Lalu ke mana saja kamu semalam? Hari ini muncul di sini dan mulai sok peduli? Kamu takut?""Takut sama semua sumpah yang dulu kamu ucapkan pada adik

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 251 Wanitaku

    "Aku belum sempat mengucapkan terima kasih secara resmi padamu soal semalam," Milla membuka pembicaraan lebih dulu.Zeno tersenyum sambil menggeleng pelan. "Sejak pertama kita kenal, kamu sudah sering bilang terima kasih padaku.""Itu artinya kamu memang selalu membantuku," Milla mengenang masa lalu, bibirnya melengkung membentuk senyum kecil. "Tapi aku belum pernah benar-benar membalas kebaikanmu.""Kalau begitu, utang saja dulu."Zeno tetap tampak tenang. Mereka duduk saling berhadapan, tetapi tidak banyak yang dibicarakan.Di tengah suasana yang mulai canggung, dokter masuk bersama perawat untuk memeriksa hasil EKG yang telah direkam sejak pagi, lalu melakukan beberapa pemeriksaan dasar. Setelah itu, dokter berkata, "Kondisi tubuhmu nggak ada masalah. Asalkan nanti cukup istirahat di rumah dan jangan terlalu sering mengalami perubahan emosi yang drastis.""Jadi aku sudah boleh keluar rumah sakit sekarang?" tanya Milla.Dokter mengangguk.Zeno melirik ke arahnya sambil tersenyum. "Ke

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 250 Perayaan Angle Parfum ke-100

    Milla tidak tidur semalaman.Pukul 4 pagi, Joy mengirim pesan padanya. Setelah diselidiki oleh detektif pribadi, plat nomor mobil off-road hitam yang diingatnya memang tidak bermasalah dan identitas pemilik mobil juga tidak mencurigakan. Orang itu tinggal di dekat desa tempat kejadian semalam.Jadi, kesimpulan dari detektif adalah itu bukan aksi penguntitan, hanya kebetulan."Menurutku itu bukan kebetulan." Milla menggenggam ponselnya beberapa saat sebelum akhirnya menelepon Joy. Dia tetap pada pendiriannya."Intuisimu?" tanya Joy.Milla tidak menjawab secara langsung. "Waktu mobil itu mengikutiku, aku merasa sangat nggak nyaman. Aku nggak percaya itu cuma kebetulan semata.""Tapi, pemilik mobil dan orang-orang di sekitarnya sudah diperiksa, semua aman. Tapi, aku akan terus minta mereka selidiki." Joy memercayai Milla, hanya saja memang belum ada bukti."Sudahlah, nggak perlu buang tenaga." Milla berkata, "Meskipun instingku benar, pelaku di balik ini pasti sudah merancang semuanya den

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status