Share

Bab 10

Penulis: Kokoro No Tomo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-14 13:00:24

“Selamat malam. Selamat datang, Tuan dan Nyonya,” sapa seorang resepsionis restoran yang menyambut kedatangan mereka dengan ramah.

“Selamat malam juga. Terima kasih,” sahut Catra.

“Meja untuk berapa orang, Tuan?” tanya resepsionis tersebut.

“Saya kemarin sudah reservasi atas nama Seruni Jayanti,” jawab Seruni.

“Mohon ditunggu sebentar, saya cek terlebih dahulu.” Resepsionis itu kemudian membuka tablet yang dipegangnya. “Mari saya antar ke meja Tuan dan Nyonya,” ucapnya setelah mengecek daftar tamu yang sudah melakukan reservasi.

Catra dan Seruni kemudian mengikuti resepsionis itu. Tanpa Catra duga, mereka diantar ke sebuah ruangan. Ternyata Seruni memesan ruang privat untuk mereka makan malam.

“Silakan duduk, Tuan dan Nyonya,” cakap wanita yang mengenakan setelan blazer itu.

Catra menarik kursi lalu meminta Seruni duduk di sana. Setelah itu dia baru du

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 11

    Catra tersenyum kecut. “Bercerai itu tidak mudah, Seruni. Apalagi kami dijodohkan. Pasti orang tua kami akan menentang dengan keras. Istriku juga telihat enjoy saja menjalani pernikahan yang tidak jelas ini. Aku tidak tahu apa sebenarnya mau dia dan akan dibawa ke mana pernikahan kami?” Pria berkacamata itu menghela napas panjang.Pembicaraan keduanya terhenti karena ketukan di pintu. Dua orang pramusaji kemudian masuk ke ruang privat itu untuk menghidangkan minuman dan makanan pesanan mereka.“Silakan dinikmati. Semoga Pak Catra suka cita rasa hidangannya,” ucap Seruni setelah kedua pramusaji keluar.“Ayo kita makan,” sahut Catra kemudian. Mereka pun mulai menyantap hidangan.“Maaf ya, malam ini kamu malah mendengar masalah rumah tanggaku,” lontar Catra di sela makan malam.Seruni tersenyum. “Tidak apa-apa, Pak. Mungkin dengan bercerita, beban Pak Catra jadi lebih ringan,” sahutnya.“Entah kenapa aku menceritakan semuanya sama kamu? Aku yang terlalu percaya kalau kamu tidak akan membo

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 12

    Seruni terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk. Kalau dipikir-pikir, dia sebenarnya juga butuh hiburan. Sudah cukup lama wanita itu tidak bersenang-senang. Jadi Seruni memutuskan meneriwa tawaran Catra.“Saya nanti tetap diantar pulang ‘kan, Pak?” tanyanya kemudian.Catra menoleh dengan senyum di wajahnya. “Tentu saja. Memangnya kamu mau menginap di unitku? Kalau mau ya gapapa. Kita bisa nonton film sampai pagi,” timpalnya.“Saya ‘kan hanya pamit untuk makan malam kantor, bukan acara gathering atau pelatihan yang mengharuskan menginap, Pak. Jadi saya harus pulang malam ini meskipun sudah larut,” lontar Seruni.“Kalau begitu lain waktu kita agendakan nonton film sampai pagi. Aku akan carikan alasannya. Bagaimana?” cetus Catra.“Lihat nanti saja, Pak,” sahut wanita bergaun putih itu.“Bagaimana kalau kita ke apartemenku sekarang? Biar kamu pulangnya tidak terlalu malam,” usul pria berkacamata itu.Seruni mengangguk. Dia lantas meminta dibawakan tagihan dan mesin EDC mela

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 13

    Seruni terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk. Kalau dipikir-pikir, dia sebenarnya juga butuh hiburan. Sudah cukup lama wanita itu tidak bersenang-senang. Jadi Seruni memutuskan meneriwa tawaran Catra.“Saya nanti tetap diantar pulang ‘kan, Pak?” tanyanya kemudian.Catra menoleh dengan senyum di wajahnya. “Tentu saja. Memangnya kamu mau menginap di unitku? Kalau mau ya gapapa. Kita bisa nonton film sampai pagi,” timpalnya.“Saya ‘kan hanya pamit untuk makan malam kantor, bukan acara gathering atau pelatihan yang mengharuskan menginap, Pak. Jadi saya harus pulang malam ini meskipun sudah larut,” lontar Seruni.“Kalau begitu lain waktu kita agendakan nonton film sampai pagi. Aku akan carikan alasannya. Bagaimana?” cetus Catra.“Lihat nanti saja, Pak,” sahut wanita bergaun putih itu.“Bagaimana kalau kita ke apartemenku sekarang? Biar kamu pulangnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 14

    Seruni tak menjawab, dia malah balas memandang Catra hingga keduanya seolah bicara lewat tatapan mata. Membuat pria itu kembali mencium bibir sang wanita. Mereka pun saling memagut selama beberapa saat hingga Catra menjauhkan diri.“Seruni, tolong jawab pertanyaanku tadi,” pinta Catra sambil memegang pipi bawahannya itu.“Apa itu sangat penting buat Pak Catra?” tanya Seruni dengan ekspresi malas.Catra mengangguk. “Kita sudah sejauh ini, aku tidak mau dianggap mengambil keuntungan atau mempermainkan kamu. Kalau status kita jelas, aku akan lebih lega.”Seruni menghela napas panjang. Dia menyingkirkan tangan Catra yang ada di pipinya lantas memandang langit-langit unit tersebut. “Saya pikir Pak Catra mengerti kalau saya trauma dengan cinta dan segala ikatannya. Untuk saat ini saya tidak ingin memikirkan apa pun. Saya hanya ingin menjalani apa yang saya sukai tanpa harus ada cinta atau ikatan. Saya sudah lelah dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 15

    Seruni mengedikkan bahu. “Saya juga tidak tahu. Saya hanya berjaga-jaga kalau bapak saya tahu status Pak Catra,” jawabnya.Catra tertawa kecil. Dia mencubit ujung hidung Seruni karena gemas. “Aku pikir kamu yang ngasih tahu. Aku sendiri tidak pernah bilang kalau sudah nikah. Lagian ga kelihatan juga karena aku tidak pakai cincin nikah. Jadi selama Pak Harun tidak tahu, sebaiknya tidak usah diberi tahu. Oke!”Seruni mengacungkan jempol sebagai tanggapan lalu lanjut merias wajahnya. “Kita pulang sekarang yuk, Pak,” ucapnya tak lama kemudian.“Sudah dandannya?” Catra memastikan sambil mengamati penampilan Seruni yang semakin terlihat cantik walau hanya menggunakan bedak dan lipstik.“Sudah, Pak. Kenapa? Apa saya kelihatan jelek?” Tiba-tiba Seruni merasa tidak percaya diri.Catra menggeleng. “Siapa bilang jelek? Kamu cantik kok. Sangat cantik malah,” timpalnya.Seruni jadi t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 16

    “Seruni!” panggil Catra. “Jangan tinggalin Mas dong, Sayang!” teriaknya.Seruni sontak membalikkan badan lagi. Dia batal pergi karena orang-orang yang mendengar teriakan Catra jadi memperhatikan mereka. Wanita itu kembali mengambil tas yang tadi diturunkan. “Pak Catra, apa-apaan sih?” protesnya dengan suara pelan. Takut orang-orang mendengar.Catra tersenyum karena berhasil membuat Seruni tidak jadi meninggalkannya. “Kenapa memangnya? Aku ‘kan mengatakan apa yang ingin aku katakan,” ucapnya tanpa rasa bersalah.“Tapi ga perlu teriak-teriak seperti itu, Pak,” tukas Seruni yang masih cemberut.“Kan biar kamu dengar! Kalau aku ngomongnya pelan pasti ga dengar.” Catra beralasan.“Daripada kita debat di sini dan jadi perhatian orang-orang, mendingan kita masuk ke sana dulu yuk.” Catra kembali mengajak Seruni masuk ke toko perhiasan.Tak ingin jadi pusat perh

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 17

    Catra menggeleng. “Buat apa? Tidak ada gunanya.”“Apa Pak Catra tidak merasa dikhianati?” Seruni semakin penasaran.Pria berkacamata itu diam sejenak. “Harga diriku jelas terluka, tapi aku tak mau ambil pusing dan mempermasalahkan soal itu. Toh kami sama-sama tidak saling mencintai. Untuk apa terus bertahan dalam pernikahan palsu itu,” ujarnya.“Tapi sebelum ini bahkan Pak Catra tidak mau bercerai karena tidak mudah dan akan mendapat tentangan dari orang tua. Kenapa sekarang berubah pikiran?” pancing Seruni.Catra tersenyum manis pada wanita yang sudah mencuri hatinya itu. “Semua kulakukan karena kamu. Andai kita tidak seperti sekarang, mungkin aku juga tidak akan berpikir untuk bercerai. Tapi karena sekarang ada wanita yang harus aku perjuangkan cintanya, maka aku harus secepatnya mengakhiri pernikahan yang tidak sehat itu,” ungkapnya.“Saya jadi pihak ketiga dong, Pak,” lonta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 18

    Kening Catra mengerut mendengar pertanyaan Seruni. “Kamu tidak mau melakukannya?” Dia tak dapat menyembunyikan rasa kecewanya. Tatapan matanya tampak sangat terluka.Namun tak lama kemudian Seruni tertawa kecil. “Tentu saja saya mau memasangkan cincin. Maaf, tadi saya sengaja menggoda Pak Catra,” akunya.Catra pun menghela napas lega. Senyum di wajahnya kemudian mengembang sempurna. “Kamu sudah berani ya sekarang menggodaku. Awas saja nanti aku beri hukuman. Sekarang pasang cincinnya.” Dia mengulurkan tangan kanannya pada Seruni.Wanita yang menutupi tubuhnya dengan selimut itu kemudian ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21

Bab terbaru

  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 25

    Runi terkesiap mendengar pertanyaan Bagas. Dia tidak menduga manajer hotel itu akan menanyakan hal itu padanya. "Maksud Mas Bagas pacarku?" Bagas menggeleng. "Ga harus pacar, siapa pun yang sekarang sedang dekat denganmu."Seruni diam sejenak sebelum menanggapi Bagas. "Aku ga punya pacar, Mas. Aku ga mau berkomitmen lagi, Mas. Aku trauma dikhianati," akunya."Maaf karena sudah mengingatkanmu pada hal yang menyakitkan." Bagas jadi merasa bersalah. Seruni tersenyum ke arah Bagas. "Tidak ada yang perlu dimaafkan karena Mas Bagas tidak salah," ucapnya.Setelah itu tak ada lagi yang berbicara. Hening menguasai saat mobil Bagas melaju dengan kecepatan sedang. Seruni yang duduk di samping Bagas, memilih menatap keluar jendela, sementara manajer hotel itu fokus mengendarai mobil sambil sesekali melirik ke samping kirinya."Runi, kamu marah sama aku?" tanya Bagas tiba-tiba. Memecah kesunyian di antara mereka.Seruni menoleh dengan kening mengerut. "Marah? Enggak kok. Memangnya aku kelihatan

  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 24

    Seruni menatap Intan lekat. Dia seolah bertanya pada sahabatnya itu lewat tatapan mata, apakah mau menemani Bagas mencari sepatu atau pulang saja seperti niat mereka sebelumnya. Intan memandang Bagas dengan senyum menyeringai. "Nanti kita dapat apa kalau nemenin Mas Bagas?" Dia tidak mau kalau tidak mendapatkan apa-apa dari kakak sepupunya itu. "Kalian bisa beli apa pun yang kalian mau. Sepatu, tas, baju, atau apa saja terserah," timpal Bagas dengan santai. Dia terus menampakkan senyum di wajah tampannya. Intan mengangguk. "Oke kalau begitu. Ayo, kita temani Mas Bagas, Run," ucapnya dengan penuh antusias. Ketiga orang itu akhirnya masuk ke salah satu toko yang menjual sepatu impor. Bagas melihat-lihat model sepatu olahraga, tapi tak ada yang cocok di hatinya. Mereka pun masuk dan keluar toko beberapa kali karena lagi-lagi Bagas belum menemukan yang sesuai keinginannya. "Mas, sebenarnya model kaya apa sih yang pengen dibeli. Masa sudah lima toko kita masuki tapi belum ada yan

  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 23

    Seruni menutup matanya sambil menghela napas panjang. “Aku tahu, In, tapi aku ga bisa berhenti begitu saja. Jujur, aku nyaman saat bersama dia. Baru kali ini aku merasa dihargai.”"Apa dia pernah menyatakan cinta dan bilang mau berpisah dengan istrinya kalau kamu menerimanya?" tanya Intan dengan nada sinis.Seruni mengangguk. "Pernah. Tapi aku ga mau, In. Aku ga mau jatuh cinta dan berkomitmen lagi. Aku benar-benar trauma."“Terus hubunganmu sama dia itu apa kalau tidak ada komitmen, Run?” desak Intan yang merasa gemas pada sahabatnya.“Kami tidak ada komitmen apa pun, In. Hanya saling memberi kenyamanan satu sama lain,” aku Seruni.Intan membelalakkan mata mendengar pengakuan sahabatnya. Dia tak percaya sahabatnya yang dulu sangat lugu, benar-benar berubah 180 derajat dalam waktu sebentar. Tak bertemu dua bulan saja, Intan sudah merasa asing dengan perubahan Seruni.“Jadi hubungan kalian tanpa status?” tanya Intan memastikan.Seruni mengangguk. “Iya, In. Aku sudah trauma dikhianati.

  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 22

    Pertanyaan Intan sontak membuat Seruni terkejut. Bukannya bercerita tentang keseharian mereka malah menanyakan pria yang sudah mengkhianati cintanya. Namun dia juga bisa mengerti kenapa sahabatnya itu bertanya, mengingat betapa hancur hatinya saat mengetahui perselingkuhan sang mantan tunangan. Dan setelah peristiwa tersebut, baru hari ini mereka bertemu.Seruni mengulum senyum. “Buang-buang waktu dan energi saja kalau aku tidak langsung move on dari dia, In. Buat apa mengingat-ingat pria yang sudah mengkhianati cinta tulus kita,” tukasnya.Intan tampak menghela napas lega. “Syukurlah kalau kamu sudah move on. Apa itu berarti sekarang kamu lagi dekat sama seseorang?” tanyanya sambil menatap san

  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 21

    Intan tertawa mendengar pertanyaan kakak sepupunya. “Normalnya ‘kan orang itu sukanya sama yang sebaya atau yang selisih umurnya tidak banyak, bukan sama anak kecil, Mas. Udah kaya pedo—” Belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya, Bagas sudah menyela.“Heh, aku pria normal ya. Aku bukan pria seperti yang ada di pikiranmu itu.” Bagas dengan cepat meluruskan pemikiran sang adik sepupu yang mengira dia punya kelainan s3ksual karena suka dengan Seruni yang selisih umurnya delapan tahun lebih muda darinya.Intan kembali tertawa. “Iya, aku percaya Mas Bagas pria yang normal, kalau ga normal pasti udah jadi tulang lunak.” Gadis itu malah makin meledek sang kakak sepupu.

  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 20

    Seruni menyadari perubahan sikap Catra jadi dia harus bisa bersikap bijak agar tidak membuat pria yang sudah banyak membantunya itu tidak tersinggung atau sakit hati. “Kalau memang benar apa yang Pak Catra katakan tadi, saya tidak peduli. Saya tidak kenal dekat dengan Mas Bagas, kami juga baru dua kali bertemu,” ucapnya.“Berulang kali sudah saya katakan kalau saya tidak percaya lagi pada cinta dan komitmen. Jadi tidak mungkin saya menerima cintanya atau pria mana pun. Kita yang sudah sedekat ini dan melakukan hubungan yang sudah melampaui batas saja, tetap tidak ada komitmen 'kan?” sambung Seruni.“Banyaknya luka dan sakit yang sayang rasakan, membuat saya tidak mau membuka hati lagi. Bi

  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 19

    Petang itu, Catra mengajak Seruni mandi bersama. Tentu saja keduanya tak hanya mandi, tapi juga menyatukan diri. Mereka tak ubahnya pasangan pengantin baru yang sedang dimabuk cinta dan mencoba berbagai gaya dan tempat untuk memadu cinta.Usai mandi, Seruni mengeringkan rambut dengan hair dryer yang tadi dibeli. Kini dia bisa menata rambut karena sudah ada bermacam sisir. Mau membentuk rambut dengan model apa pun, dia bisa. Sesudah itu Seruni merias diri dengan kosmetik yang tadi juga dibelikan oleh Catra.Catra mengisi waktunya dengan melihat semua pergerakan Seruni. Matanya seolah tak mau lepas sedetik pun dari wanita itu. Seruni sudah benar-benar menguasai dirinya.

  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 18

    Kening Catra mengerut mendengar pertanyaan Seruni. “Kamu tidak mau melakukannya?” Dia tak dapat menyembunyikan rasa kecewanya. Tatapan matanya tampak sangat terluka.Namun tak lama kemudian Seruni tertawa kecil. “Tentu saja saya mau memasangkan cincin. Maaf, tadi saya sengaja menggoda Pak Catra,” akunya.Catra pun menghela napas lega. Senyum di wajahnya kemudian mengembang sempurna. “Kamu sudah berani ya sekarang menggodaku. Awas saja nanti aku beri hukuman. Sekarang pasang cincinnya.” Dia mengulurkan tangan kanannya pada Seruni.Wanita yang menutupi tubuhnya dengan selimut itu kemudian ba

  • Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan   Bab 17

    Catra menggeleng. “Buat apa? Tidak ada gunanya.”“Apa Pak Catra tidak merasa dikhianati?” Seruni semakin penasaran.Pria berkacamata itu diam sejenak. “Harga diriku jelas terluka, tapi aku tak mau ambil pusing dan mempermasalahkan soal itu. Toh kami sama-sama tidak saling mencintai. Untuk apa terus bertahan dalam pernikahan palsu itu,” ujarnya.“Tapi sebelum ini bahkan Pak Catra tidak mau bercerai karena tidak mudah dan akan mendapat tentangan dari orang tua. Kenapa sekarang berubah pikiran?” pancing Seruni.Catra tersenyum manis pada wanita yang sudah mencuri hatinya itu. “Semua kulakukan karena kamu. Andai kita tidak seperti sekarang, mungkin aku juga tidak akan berpikir untuk bercerai. Tapi karena sekarang ada wanita yang harus aku perjuangkan cintanya, maka aku harus secepatnya mengakhiri pernikahan yang tidak sehat itu,” ungkapnya.“Saya jadi pihak ketiga dong, Pak,” lonta

DMCA.com Protection Status