Share

Pesan pribadi

Author: icher
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pov Winda

Kesehatan semakin hari semakin membaik, karena ada orang-orang yang sangat mencintaiku di sini dan mereka merawatku dengan sangat baik. Setelah 2 minggu berlalu, aku sudah bisa berjalan kembali. Semua itu tak lain dan tak bukan karena semangat dan dukungan dari Mamiku dan Diana, adikku.

Selain mereka berdua, Nia dan Ferdi juga ikut andil dalam penyembuhanku. Mereka selalu ada bersamaku kapan pun aku membutuhkan mereka untuk hadir menemaniku. Ferdi dan Nia juga mengurus kasus yang menimpaku hingga selesai. Kudengar, Mas Heru sudah selesai sidang dan dijatuhi hukuman 7 tahun penjara.

Aku juga masih terus konsultasi ke Dokter Hanan seminggu sekali. Karena aku masih sering merasa ketakutan dan tiba-tiba seperti ada orang yang sedang mengawasi. Aku sungguh sangat trauma dengan kejadian teror dari Mas Heru waktu itu. Apalagi aksinya yang hampir saja membuatku kehilangan nyawa.

Dokter Hanan memang sangat ramah dan sabar. Ia tak pernah men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Dokter Hanan cemburu?

    Aku menikmati hari-hariku seperti biasa di butik. Apalagi, saat ini ada Diana yang selalu bersamaku mengurus bisnisku ini. Diana memiliki jiwa marketing yang tinggi. Dia memasarkan juga isi butikku ini di laman sosial medianya dan juga akun jual beli seperti Shope3, Buka Lapik, Tokopedina dan Lazata. Semenjak itu, orderan di butik menjngkat drastis. Sampai-sampai kini aku harus membagi karyawanku untuk bagian packing pesanan online dan yang untuk melayani pembeli langsung yang datang ke toko. Tak lupa, aku membelikan Diana sebuah kendaraan roda dua bermerek Vespa keluaran terbaru. Agar dia lebih mudah kemana-mana. Aku belum berani membelikannya mobil karena usianya masih 17 tahun ini. Biarlah nanti saat umur 18 saja dia kubelikan kendaraan roda empat itu untuknya. Ini sudah bulan ke 5 setelah perceraianku dengan Mas Heru. Aku berharap dia sudah insyaf di dalam penjara dan merenungi semua kejahatannya selama ini. Aku dengar, Ranisa menjadi ibu tunggal untuk an

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Pov Dokter Hanan

    Aku sudah bersiap-siap hendak pergi ke butik Winda. Ya, Winda yang notabane nya adalah mantan pasienku beberapa waktu lalu. Sejak awal bertemu dengannya 5 bulan yang lalu, aku merasakan getaran berbeda dalam hatiku. Namun, karena saat itu ia adalah pasienku, maka aku berusaha bekerja dengan profesional. Aku membantunya untuk perlahan bangkit dari keterpurukannya. Depresi pasca teror dan percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh mantan suaminya begitu membekas di hati dan pikirannya. Wanita yang usianya lebih tua dariku itu, masih memiliki wajah yang khas anak ABG. Tentu itu semua karena dia rajin merawat wajah dan penampilannya. Rugi sekali pria yang berstatus mantan suaminya itu. Telah menyia-nyiakan wanita secantik bidadari ini. Klinik memang libur hari ini, karena satu kali dalam seminggu aku mengambil waktu untuk istirahat. Aku mengambil hari senin sebagai hari liburku. Kenapa? Tentu saja karena aku kasihan pada calon pasien yang selalu punya kendala untuk

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Dinner

    POV Dokter Hanan Akhirnya siang itu kami habiskan dengan berbincang ria sambil menyesap secangkir kopi dan beberapa cemilan yang Winda pesan tadi. Setelah Ferdi pergi, aku mulai rileks saat bercerita dan bercanda tawa bersama Winda. Saat butik tutup karena jadwal makan siang pun, Winda ternyata sudah memesan makanan delivery untuk seluruh karyawannya dan juga untuk kami berdua tentunya. Gagal sudah rencanaku untuk mengajaknya makan siang di luar kali ini. Tapi tak mengapa, dapat bertemu dan melihatnya sudah hidup dengan normal kembali saja, aku sudah sangat bahagia. Mungkin, nanti aku bisa mengganti dengan mengajaknya makan malam saja. Aku akan lihat dulu bagaimana situasinya nanti sebelum mengajak Winda makan malam di luar. "Habisin dong, makannya dikit banget sih?" tanya Winda padaku saat kami sedang makan siang bersama. "Aku memang makannya dikit. Nggak bisa makan banyak-banyak, ntar begah. Lagian lambungku kecil, nggak

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Terima kasih untuk malam ini.

    Pov Winda Aku sudah menuggu Hanan sejak setengah jam yang lalu. Mungkin lebih tepatnya bukan aku menunggunya, tapi akunya saja yang terlalu cepat selesai bersiap-siap. Jam 6.30 aku sudah selesai berdandan. Padahal, Hanan mengatakan akan datang menjemputku jam 7 tepat malam ini. Mungkin saja karena sudah lama aku tidak merasakan bahagia seperti ini, aku menjadi sangat bersemangat. Atau memang karena ada perasaan lain yang mulai tumbuh di hatiku untuk Dokter itu? Entah lah, aku tidak tau dan tidak mau mengartikannya terlalu cepat pula. "Cieee.. yang mau kencan ni yee." goda Diana padaku saat aku sudah mulai pindah menunggu Hanan ke ruang tamu. "Apaan sih, Dek. Biasa aja deh," jawabku malu-malu pastinya. "Mi.. Mami... Liat ni, anak gadis Mami lagi kasmaran." pekik Diana pada Mami yang sedang berada di meja makan. Ada-ada saja kelakuan Diana, masa aku dikatakan anak gadis? Padahal, kakaknya ini sudah berstatus janda. Yang se

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Aku belum yakin.

    Setelah selesai makan malam, aku langsung diantar pulang oleh Hanan. Karena memang, masing-masing kami ada tugas penting besok pagi. Aku akan sibuk karena barang butik masuk banyak besok pagi, sementara Diana harus sekolah tatap muka. Jadi aku yang harus menghandle nya besok. Hanan juga mengatakan bahwa besok ada janji temu dengan seorang pasien berusia 12 tahun korban pelecehan seksual. Gadis remaja itu butuh penanganan khusus dari psikolog ahli agar mau menceritakan semua kejadian yang telah ia alami. Tidak butuh waktu lama, kami sudah sampai kembali di depan rumahku. Hanan berlari ke luar mengitari mobil dan membukakan pintu untukku. Aku seraya menjadi seorang Nyonya besar dibuatnya. Hanan sangat pandai menarik perhatianku. Hal-hal sederhana yang ia lakukan terasa sangat spesial bagiku. Aku masih belum yakin dengan perasaanku sendiri. Tapi, jelas ada yang berbeda. Jika aku katakan aku menyukainya, ya, itu benar. Namun, jika aku mengatakan aku mencintainya,

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Merindukan Mas Heru

    Pov Ranisa Semenjak aku dan bayiku pulang ke rumah dari rumah sakit pasca bersalin, lima bulan sudah berlalu. Semenjak itu pula aku sama sekali tidak pernah bertemu dengan Mas Heru. Bukannya aku tidak mau, tapi aku tidak ingin membawa bayiku ikut serta ke penjara untuk menjenguknya. Jika ditinggalkan, tidak seorang pun yang bisa aku percaya untuk menjaga putraku. Kini usia Farel sudah lima bulan pula. Tak sekali pun ia berjumpa dengan Papi nya yang sangat memanjakannya sejak masih dalam kandungan. Meski Mas Heru tidak pernah tau tentang kebenaran ini. Hanya karena aku tak ingin hidupku dan anakku semakin menderita, makanya aku terpaksa menjerat Mas Heru malam itu. Tak dapat aku pungkiri, semakin lama bersama semakin tumbuh pula rasa cinta dan sayangku padanya. Makanya aku dengan tega mengambil Mas Heru dari Kak Winda. Wanita yang memang sudah banyak sekali berjasa dalam hidupku. Entah lah, aku tidak bisa menjelaskan lagi. Hanya demi keb

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Apa ini namanya selingkuh?

    Pov Ranisa "Ya, aku akan menggantikan Heru sebagai suamimu mulai saat ini." "Apa kau sama sekali tidak pernah tertarik padaku, Ran?" tanya Mas Riko lagi padaku. "Dalam hal apa Mas Riko akan menggantikan Mas Heru? tanyaku lagi dengan polosnya. "Tentu saja semuanya, Sayang. Dari urusan dapur, sampai ke kasur." bisiknya kemudian mengecup bahuku yang terekspos dengan lembut. Aku memejamkan mata menerima perlakuan Mas Riko. Bagaimana pun juga, tubuhku memang sudah lama tidak menerima sentuhan dari pria. Mas Heru khususnya karena dia adalah suamiku. Aku ingin menolak, tapi tubuhku malah menerimanya dengan baik. Ya Tuhan. Apa yang sedang aku lakukan bersama pria lain di dalam rumahku? Sementara suamiku sedang berada di penjara saat ini, entah bagaimana kabarnya dan keadaannya saat ini. "Mas..." lirihku tak berdaya menahan segala gejolak di dalam dada. Mas Riko sepertinya semakin terpancing dengan suaraku yang me

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Terlanjur basah

    Pov Ranisa Selama setengah jam perjalanan, kami hanya berbicara mengenai hal-hal ringan saja. Sambil sesekali bercanda tawa dengan Farel. Kami sampai di sebuah Restoran pinggir pantai yang sangat indah dan pastinya terkesan mewah. Mas Riko turun terlebih dahulu, dan mengitari mobil untuk membukakan pintu untukku. Aku merasa sangat tersanjung dengan perlakuan manis Mas Riko. Terlebih dahulu, Mas Riko menggendong Farel agar aku tidak terlalu kesulitan saat turun sambil menggendong bayi. Bukan kah wanita sangat suka diperlakukan istimewa seperti itu? Bagaimana aku bisa mengelak terus setiap kali Mas Riko memberikan perhatiannya padaku? Sementara aku sendiri memang haus akan perhatian dan kasih sayang pasca Mas Heru di penjara. Kami masuk ke dalam restoran itu layaknya sepasang suami istri dengan seorang bayi di dalam pelukan Mas Riko. Aku juga terpaksa menggandeng tangan Mas Riko karena ia terus memaksa selama jalan menuju pintu masuk.

Latest chapter

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Ucapan Terima Kasih

    Terima ksih tak terhingga aku ucapkan pada semua pembaca setia karya-karyaku di Good Novel. Baik itu yang membaca dengan koin gratis dan harus sedikit berjuang + bersabar agar bisa membaca kelanjutan bab nya, maupun yang bela-belain top up koin demi bisa buka bab bergembok. Selama ini aku selalu mengatakan terima kasih untuk pembaca royalku, itu bukan sekedar untuk pembaca yang buka bab dengan koin hasil top up. Tapi kata-kata itu juga aku tujukan pada pembaca pejuang koin gratis dan untuk semua yang sudah royal meluangkan waktunya untuk membaca hasil ketikan jari jemariku ini. Aku mohon jangan ada lagi yang salah paham dan berkecil hati. Siapa pun kalian, dimana pun kalian berada, meski hanya buka bab pertama dari novelku saja, aku sudah mencintai kalian. Sayang sekali novel ini sudah harus tamat. Tapi, terus dukung dan baca karyaku yang lainnya, ya. Semoga aku secepatnya bisa menambah daftar karya terkontrakku lagi di Good Novel. Sekali

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Wanita itu kuat

    Pov AuthorWaktu begitu cepat berlalu, dan saat ini di dalam ruangan bersalin Winda sedang berjuang untuk melahirkan anak keduanya. Winda baru masuk sekitar 15 menit yang lalu. Kondisi saat ini jauh berbeda dengan saat ia melahirkan anak pertamanya dulu. Anak kedua ini lebih di permudah prosesnya. Winda ditemani oleh Hanan di dalam ruangan. Sementara itu, di luar sudah menunggu Mami Mery, Diana, Cantika, Jason, Nia, dan juga Ferdi. Anak mereka titipkan pada orang tua Ferdi."Oma, apa Bunda baik-baik aja?" tanya Cantika sambil memeluk Mami Mery."Iya, Sayang. Bunda baik-baik aja kok di dalam. Itu Bundanya kan sedang berjuang ngelahirin dedek bayi. Kita berdoa sama-sama, ya. Semoga Bunda dan dedek bayi sehat dan selamat," jawab Mami Mery sambil menciumi putri semata wayangnya. "Oma dan Om Jason kok ga punya adek bayi kayak Bunda? Itu, Tante Nia sama Om Ferdi juga mau punya bayi lagi." Cantika yang lucu dan menggemaskan berkata dengan polosnya."Sayang, Oma udah tua

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Kaulah yang terbaik untukku!

    Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk Mas Hanan dan Cantika. Hanya menu sederhana saja hari ini yang bisa aku buat, karena ternyata stok di kulkas tidak mencukupi lagi untuk membuat bubur ayam favorite Mas Hanan dan Cantika. Jadilah pagi ini aku hanya membuat nasi goreng spesial ala-ala cheff rumahan. Di rumahku sudah ada seorang asisten rumah tangga yang mulai bekerja seminggu yang lalu. Dia adalah ibu-ibu yang aku temui sedang mendorong gerobak menjajakan pisang yang ternyata juga punya orang lain. Hanya demi bisa membeli beras hari itu, ia rela berpanas-panasan berkeliling menjualkan pisang milik tetangganya. Menurut ibu itu, jika laki 1 sisir, maka ia akan mendapat 5 ribu rupiah sebagai untungnya. Sementara sejak pagi, baru laku 2 sisir. Untuk membeli sekilo beras saja belum cukup. Apalagi membeli telor sebagai lauknya makan. Di rumah ada dua orang anaknya yang sedang menunggu dengan perut lapar karena sudah sejak semalam belum makan nasi. Ha

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Tak ingin terulang lagi

    Setelah petugas keamanan komplek datang, wanita itu segera dibawa bersama dengan seorang Dokter wanita. Mungkin karena tadi Mas Hanan mengatakan ia sedang dalam keadaan hamil besar, jadi untuk berjaga-jaga mereka juga membawa seorang Dokter. Dan ternyata itu juga sangat membantu. Wanita itu mengamuk awalnya karena bersikeras tak ingin pergi dan menganggap Mas Hanan adalah suaminya yang benama Jaka itu.Jalan terakhir yang dipilih Dokter adalah memberikannya suntik penenang. Dan setelah menunggu selama lima menit, akhirnya dia benar-benar tenang dan akhirnya tertidur. Mereka semua membawa wanita itu untuk ditangani oleh ahli kejiwaan dan akan mencari tau tentang informasi keluarganya.Sampai saat aku dan Mas Hanan sudah berada di dalam kamar, kami masih saja heran dengan bagaimana wanita itu bisa masuk ke rumah kami dan menganggap Mas Hanan adalah suaminya.Aku bahkan sempat membaca secarik kertas yang dia lemparkan pada Mas Hanan saat baru datang itu. Itu adalah surat d

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Perempuan gila.

    Aku sangat terkejut dengan kedatangan wanita hamil yang tiba-tiba saja marah dengan melempar kertas pada suamiku itu. Entah apa maksudnya. Mas Hanan juga terlihat sangat heran. Kemudian dia berjalan lebih dekat pada Mas Hanan. Seketika itu juga, wanita hamil itu menghambur ke dalam pelukan suamiku. Dia memeluk Mas Hanan dengan sangat erat.Mas Hanan tampak semakin bingung dan berusaha menjauhkan wanita itu dari tubuhnya. Tapi, pelukannya terlihat semakin erat. Aku yakin Mas Hanan sangat takut berbuat kasar karena kondisi wanita itu yang sedang hamil besar."Mas, tega sekali kamu ninggalin aku demi perempuan ini? Apa kurangnya aku, Mas? Lihat ini, Mas. Aku juga bisa hamil, Mas. Aku bisa seperti dia. Tinggalin dia, Mas. Kembali padaku. Ini anak kita. Dia akan segera lahir ke dunia ini, Mas," ucap wanita itu dengan isak tangis yang tak bisa ia tahan.Sementara aku? Aku yang tadinya sudah berdiri, lantas kembali terduduk di atas kursi yang untungnya sangat lembut itu. Tubuh

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Siapa wanita itu?

    Kebahagiaan yang Tuhan berikan seakan tak pernah ada habisnya. Kehamilan keduaku yang awalnya membuatku agak susah makan dan beraktifitas karena mabuk berat, ternyata hanya berlaku 2 bulan saja. Setelah kehamilan memasuki 7 bulan, semua orang sudah sangat tidak sabar menantikannya lahir. Terlebih lagi, saat aku memberitahukan hasil USG tentang bayi yang ada dalam kandunganku ini berjenis kelamin laki-laki. Itulah yang membuat semua orang sangat senang dan tidak sabar menantikan kehadirannya. Malam ini, di rumahku sedang diadakan acara do'a tujuh bulanan. Sangat banyak tamu yang datang. Hampir semua orang yang aku undang, menampakkan batang hidungnya malam ini di kediamanku yang sudah semakin besar karena Mas Hanan bersikeras merenovasinya beberapa bulan yang lalu. "Selamat ya, Win," ucap Nia, sahabatku yang paling aku sayangi dan selalu ada untukku dalam kondisi apapun. "Makasih ya, Beb. Kamu juga, bentar lagi mau nujuh bulanan kan?" jawabku dan kami saling berpe

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Banyak Cinta

    Saat aku membayar semua belanjaanku di toko roti itu, aku masih dapat mendengar pertengkaran hebat antara Ranisa dan seorang wanita yang mengaku suaminya telah diambil oleh Ranisa itu. Kerumunan yang ada di sana terlihat semakin ramai dan tidak sedikit di antara mereka yang menghadapkan kamera ponselnya ke arah dua wanita yang sedang bersiteru itu. Sungguh pemandangan yang sangat memalukan untuk ditonton. Setelah selesai, aku mengajak Cantika untuk kembali masuk ke dalam mobil. Aku sudah tak ingin tau lagi dengan semua yang menimpanya. Meski dalam hati kecilku merasa iba, karena aku sempat melihat Ranisa sedang diamuk oleh wanita itu. Rambutnya ditarik dan wajahnya ditampar berkali-kali. Mirisnya, di samping Ranisa sedang berdiri seorang anak laki-laki yang aku tau itu adalah anak Ranisa. Entah bagaimana perasaan anak itu saat melihat ibunya dimaki dan dihina, diperlakukan seperti itu di depan umum. Mungkin sekarang ia belum mengerti dengan apa yang terjadi saat ini.

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Dilabrak.

    Sudah tiga bulan sejak meninggalnya Mas Heru. Dan aku memang menuruti semua saran Nia. Berusaha tidak peduli lagi pada masa lalu dan memikirkannya. Aku sama sekali berhasil melupakan segalanya dengan sangat mudah. Ternyata, semua itu berasal dari niat dalam hati kita sendiri. Jika kita benar-benar ingin melupakannya, maka lakukan lah dengan sangat elegan. Tidak perlu berusaha sekuat tenaga untuk membencinya. Hari ini aku sengaja pergi ke butik karena memang sudah lama aku tidak berkunjung langsung ke sana. Diana mengurus semuanya dengan sangat baik. Dari bagi hasil yang aku berikan pada Diana, dia sudah mampu membeli rumah dan mobil pribadi. Meski tidak yang terlalu mewah. Tapi, itu cukup berharga karena dibeli dari hasil kerja kerasnya. Diana juga berhasil memasarkan produk butikku ke luar negri. Sejak saat itulah, butik selalu banjir orderan. Diana memang sangat menguasi ilmu marketing yang bagus dan mampu memikat calon pembeli dengan sangat baik. "Bunda, nant

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Kepergiannya.

    Pov Winda Tidak ada yang bisa aku lakukan di rumah saat hari kerja seperti ini. Cantika sudah selesai aku bantu mandi dan makan. Kami juga sudah bercengkrama dan saling bertukar pikiran tentang liburan akhir bulan yang sudah direncanakan oleh Mas Hanan kemarin. Rumah dan segalanya sudah beres dan rapi. Aku merasa sedikit bosan sebenarnya. Pernah aku berniat untuk kembali mengurus butik, tapi tak tega jika setiap hari harus membawa atau meninggalkan Cantika. Keduanya sama-sama tidak akan baik untuk tumbuh kembangnya. Lagi pula, Mas Hanan tidak memberikanku izin karena saat ini kami berencana untuk menambah momongan lagi. Aku sudah tidak memakai KB lagi dalam dua bulan terakhir. Namun, sepertinya masih belum beruntung untuk bulan ini. Dengan malas, aku menggeser-geser beranda media sosialku di ponsel. Banyak sekali orang yang memberikam tag pada akunku saat ini. Aku merasa heran, tumben sekali teman-temanku menandaiku pada sebuah berita yang berjudul 'Ditemuk

DMCA.com Protection Status