Share

Menunggu hari

Tak terasa hari demi hari sudah terlewati. Bulan berganti bulan sudah kami jalani sebagai sepasang suami istri dan juga calon orang tua untuk bayi dalam kandunganku.

Kandungan yang sudah sembilan bulan ini kubawa kemana pun aku pergi. Kami sudah berbagi segalanya selama sembilan bulan dan kini aku sedang menanti detik-detik kelahiran anak pertamaku.

"Sayang, aku pergi dulu, ya. Kalau ada apa-apa langsung telpon aku." Mas Hanan memperingatiku sebelum berangkat ke klinik untuk bertemu pasien yang sudah membuat janji sebelumnya.

"Iya, Mas. Masih jauh kok perkiraannya. Kamu tenang aja." jawabku menenangkan Mas Hanan dengan melempar sebuah seyuman untuknya.

"Atau kamu ke rumah Mami aja deh, ya. Atau Mami aku suruh ke sini aja, gimana?"

"Mas... Aku beneran ga apa-apa. Kamu berlebihan banget deh khawatirnya. Ini juga kan masih lama prediksinya. Masih 10 harian lagi,"

"Tapi, Sayang...itu cuma prediksi. Bisa cepat bisa lambat dari tanggalnya. A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status