Share

Pembuktian!

"Ayo, Bu. Dorong terus! Kepala bayinya sudah kelihatan," Dokter memberi perintah pada Winda yang sedang berjuang di ranjang bersalin.

"Sayang, yang kuat, ya. Ayo semangat, Sayang. Aku di sini." ucap Hanan memberi semangat pula.

"Mas, aku ga kuat. Sakit banget...emmmmppp..." 

"Eaaak.... Eaakk..." jerit bayi perempuan yang baru hadir ke dunia itu dengan suara lantang.

Winda bahkan belum selesai mengatakan perasaannya, dan sudah mengejan sekuat tenaga hingga bayi yang sejak pagi memberikan rasa sakit di rahim Winda itu akhirnya keluar. Tangis haru pecah seketika. Baik Hanan maupun Winda menangis bahagia mendengar suara tangisan bayi itu.

Hanan tak henti mengecup kening dan pipi Winda bergantian. Dalam hati mengucap syukur tak berkesudahan. Di depan mata kepalanya, ia menyaksikan bagaimana Winda bertaruh nyawa demi lahirnya penerus generasi keluarganya. 

"Kamu ibu yang kuat, Sayang. Terima kasih karena sudah berjuang sejauh ini.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status