Share

Bab 151

Setelah Luna meninggalkan Kediaman Henzel, pikiran pertamanya adalah pergi ke kantor polisi untuk meminta klarifikasi Zahra.

Bukankah Elena sudah setuju untuk menyelamat Grup Henzel?

Kenapa keadaannya menjadi seperti ini?

Memikirkan Elena, tatapan Luna menjadi penuh kebencian.

Wajah Zahra menunjukkan kegembiraan ketika dia melihat putrinya datang menemuinya. "Luna, tolong bantu Ibu temui Elena untuk minta dia mencabut gugatannya."

Mata Luna memerah. "Ibu, apa yang terjadi? Kenapa Elena menuntut Ibu?"

"Aku mengancamnya dengan foto dia di panti asuhan. Kalau tahu begini seharusnya aku nggak membawanya ke Keluarga Henzel. Dasar gadis yang nggak tahu berterima kasih. Aku seharusnya membiarkannya mati di panti asuhan."

Zahra adalah orang yang menganggap penting harga diri. Dia tidak pernah menyangka bahwa suatu hari dia akan dituntut oleh putrinya sendiri.

Bahkan dipenjara.

Dia sangat marah.

Luna tertegun. "Foto apa?"

Zahra mendengus dingin. "Dia disukai oleh dekan panti asuhan. Dekan tua i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status