Setelah Elena tahu bahwa Kaedyn mengutus seseorang untuk menguntitnya.Dia tetap melajukan mobil ke restoran yang sudah ditentukan.Namun, dia mengirim pesan ke Jules.Elena: "Mari bertemu di toilet wanita."Jules merasa aneh saat melihat pesan ini. Bertemu di toilet wanita?Alisa juga membaca pesan itu. Dia berujar dengan bingung. "Mungkin toilet wanita lebih aman?"Sunset lebih misterius daripada artis."Kita nggak bertemu penipu, 'kan?"Alisa bertanya lagi dengan bingung. Dia merasa tidak aman."Kalau begitu, aku akan menemanimu ke toilet dan meminta sopir melihat waktunya. Kalau lebih dari sepuluh menit dia tidak menerima pesanku, dia boleh lapor polisi."Jules mengangguk.Elena tidak tahu bahwa keputusannya membuat kedua wanita muda itu mencurigainya sebagai penipu.Toilet restoran kecil ini sangat bersih.Kebiasaan kebersihannya juga sangat baik.Jules membawa manajernya ke toilet, kemudian melihat seorang wanita bertubuh sempurna melambai kepada mereka.Hanya ada mereka bertiga
Dia meletakkan kantong belanja di jok samping pengemudi, kemudian mengusap wajahnya.Lupakan saja, lagi pula dia sudah membelinya.Ketika dia sudah hampir tiba di bawah gedung kompleks, Elena menelepon Janine untuk turun. Mereka akan pergi makan bersama."Elena."Seseorang mengetuk jendela mobil.Elena menoleh, kemudian melihat Martin.Elena mengangkat sebelah alisnya, membuka pintu mobil, kemudian menelepon Janine untuk menunggunya di dalam mobil.Di dalam mobil.Kaedyn menyesap kopi sembari membaca dokumen yang ada di tangannya.Pintu mobil terbuka, lalu Elena duduk. Dia memandang Kaedyn sambil berkata dengan datar. "Ada apa?"Kaedyn meletakkan kopinya, mengangkat tatapan dinginnya ke arah Elena. "Kamu pergi ke Kota Swindon."Elena tersenyum. "Informasimu benar-benar cepat."Ketika Nathan memberitahunya bahwa Kaedyn mengutus seseorang untuk menguntitnya, Elena sudah menebak bahwa perjalanannya ke Kota Swindon kemarin tak dapat disembunyikan dari Kaedyn.Hanya saja Elena tidak menyang
Wendy mencari seseorang untuk menyebarkan foto Elena masuk ke mobil Kaedyn.Dia benar-benar tidak mengerti, jadi dia bertanya pada Doreen. "Apa gunanya melakukan ini? Mantan istri menemui mantan suami untuk membicarakan sesuatu, alasannya cukup masuk akal."Doreen tersenyum sembari berkata, "Kak Wendy, kemarin media baru saja memberitakan hubungan baik antara aku dan Kae. Bagaimana menurutmu kalau saat ini Elena tertangkap berhubungan dengan Kae?"Siapa yang peduli dengan faktanya?Netizen cukup dihasut.Maka mereka akan terhasut.Elena akan tetap dihujat oleh netizen pada akhirnya.Reaksi netizen memang sesuai dugaan Doreen."Mereka sudah bercerai. Betapa baiknya kalau mereka menjalani kehidupan masing-masing. Kenapa Nona Elena masih saja menemui mantan suaminya?""Benar-benar mempermalukan kaum wanita.""Orang jahat memang minta dimaki.""Pak Kaedyn milik Doreen, mantan istri tolong menjauh."Internet sangat heboh, temanya menjadi "Elena mempermalukan kaum wanita".Wanita saat ini pa
Leon tidak berani menyebutkan cara Elena menangani masalah ini, jadi dia menjawab pertanyaan kedua dulu. "Baik, aku akan memberi tahu mereka."Bagaimanapun, Grup Burchan adalah perusahaan besar. Selain itu, Kaedyn tidak boleh dalam manajemen bisnis.Perusahaannya penuh dengan orang-orang berbakat.Oleh karena itu, perlu sedikit waktu untuk menguasai perusahaan sebesar itu."Bos, apakah kamu mau lihat sendiri unggahan Nona Elena?" tanya Leon dengan ekspresi polos.Nathan mengangkat pandangannya, kemudian mengeluarkan ponselnya untuk membuka Instagram.Setelah melihatnya, dia tidak menunjukkan ekspresi marah. Dia menyimpan ponselnya, membuka pintu, lalu keluar dari mobil.Leon mengikutinya.Nathan masuk ke kelab, lalu melihat Elena mengobrol dengan pria di sebelahnya."Apa yang sedang kalian bicarakan? Aku juga mau dengar."Sebuah tangan diletakkan di bahu Elena.Elena menoleh, kemudian melihat ke atas. Ternyata Nathan berdiri di belakangnya.Nathan sedang menatapnya dengan kepala menund
Elena mengenakan jubah mandi, lalu keluar dari kamar mandi menuju ruang tamu.Nathan mengenakan kemeja tanpa mengancingkannya. Dia melihat ponselnya dengan kepala menunduk. Ketika Elena keluar, dia mengangkat tatapannya untuk melihat Elena."Kita menjadi pencarian panas, sekarang semua orang tahu kalau El-el sudah punya pacar baru."Elena berjalan mendekat, lalu melihat ponselnya. "Sekarang sudah larut."Nathan mengenakan sandal pria yang baru dibeli oleh Elena. Dia yang berada dalam suasana hati baik pun menjawab, "Hm."Dia meletakkan ponselnya, mengenakan pakaiannya, kemudian mengancingkan kemejanya."Sebenarnya aku bisa tinggal di sini."Nathan mengancingkan kemejanya, kemudian mengencangkan ikat pinggangnya sambil menatap Elena. "Bolehkah?""Tentu saja nggak."Elena masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Dia tidak bisa bertindak leluasa kalau ada Nathan.Jawaban Elena terlalu singkat, padat, jelas.Nathan merasa sakit hati.Kenapa hati wanita ini tidak bisa selembut ketika merek
Wendy kebetulan berjalan masuk. "Lihat Instagram."Awalnya dia ingin memberi tahu Doreen secara langsung tentang Doreen yang diejek sebagai tong sampah di internet, tetapi Wendy memutuskan untuk membiarkan Doreen melihatnya sendiri.Doreen mengerutkan kening, kemudian membuka Instagram Elena.Ekspresinya tiba-tiba berubah muram.Doreen langsung mengenali pria yang menggendong Elena sebagai Nathan.Kenapa bisa begini?Bukankah Elena sudah melupakan Nathan?Wendy juga mengerutkan kening. "Aku seharusnya menasihatimu. Elena nggak rugi apa pun dari kejadian kali ini, banyak orang justru mengikuti akunnya. Selain itu kamu dan Pak Kaedyn menjadi bahan tertawaan di media sosial."Beberapa wanita yang bercerai juga mengunggah foto sumpit di akun Instagram mereka.Benar-benar menyinggung mantan suami....Kantor CEO Grup Burchan.Suasana hari ini benar-benar kurang bagus. Semua orang tahu bos sedang tidak senang.Kaedyn awalnya akan pergi ke Kota Swindon untuk menemui Doreen hari ini, tetapi te
Bourne melirik Elena.Kemudian dia menjawab pertanyaan Briana. "Baiklah kalau kamu dan Tuan Nathan baik-baik saja. Aku tutup."Lalu Bourne menutup telepon.Elena menopang dagunya sambil menyipitkan matanya. "Ada rapat jam setengah sebelas."Bourne mengangguk. Jika Briana tidak mempermasalahkan hal ini, Bourne juga tidak akan ikut campur.Bila seorang pria tidak mau bertobat, memotong alat vitalnya juga tidak ada gunanya.Bourne sendiri adalah seorang pria. Saat ini, dia belum menemukan wanita yang bisa memenangkan hatinya.Jika kedua wanita itu tidak peduli, maka lupakan saja."Buatkan aku secangkir kopi, terima kasih." Lalu Bourne masuk ke kantor.Elena pergi membuat kopi. Kelopak matanya turun.Mengenai Briana, Elena akan bertanya langsung kepada Nathan setelah pulang kerja.Kalau cocok, jalani. Kalau tidak cocok, pisah.Sebenarnya ini bukan masalah besar.Saat istirahat makan siang, Nathan mengirim pesan menanyakan Elena apakah dia ingin makan bersama malam ini.Elena: "Oke, jam ber
Nathan mencium aroma parfum dari tubuh Elena.Nathan membuka pintu mobil, membiarkan Elena duduk di jok samping pengemudi.Tangan Nathan menekan belakang kepala Elena.Kemudian sebuah ciuman mendarat di sudut bibir Elena.Setelah beberapa saat, Nathan baru melepaskan Elena dan menutup pintu mobil.Elena menjilat bibir merahnya, berbalik untuk memakai sabuk pengaman, sedangkan Nathan masuk ke dalam mobil.Dalam perjalanan, Elena memainkan ponselnya.Dia mencari pengenalan shabu-shabu di internet. "Shabu-shabu terkenal dengan rasa pedas dan teknik memasaknya yang kaya.""El-el tahu banyak." Pria itu memuji sambil mengemudikan mobil.Elena memelototi Nathan. "Aku cari tahu di internet."Sudut bibir Nathan terangkat. Dia meminta Leon untuk mencari restoran shabu-shabu terkenal di sekitar, lalu berkendara selama setengah jam ke restoran tersebut.Mereka tidak memesan ruang privat, melainkan memilih tempat duduk di dekat jendela.Elena ingin makanan pedas, jadi mayoritas hidangan yang dia pe