Share

Bab 980

Pria tua di hadapannya ini benar-benar tak tahu berterima kasih. Dia malah menjadi serakah ingin memonopoli pedang pusaka ini.

"Anak muda, kamu harus tahu, aku bukan sedang menanyakan pendapatmu." Ekspresi Edur menjadi dingin saat berkata, "Benda pusaka akan menarik perhatian dari berbagai pihak. Pedang pusaka ini nggak cocok untukmu. Kamu baru bisa selamat kalau menyerahkannya padaku."

"Ketua Edur, didengar dari ucapanmu, kamu sedang mengancamku?" tanya Luther seraya menyipitkan matanya.

"Aku sedang menasihatimu. Orang bijak bisa mengenali peluang. Kamu masih muda, masih banyak kesempatan di masa depan. Tidak perlu mengorbankan masa depanmu hanya untuk sebuah pedang, bukan?" Edur terus memberikan nasihat. Dia benar-benar bertekad untuk mendapatkan pedang ini.

Jika bukan karena takut malu, dia pasti sudah merebut pedang ini sedari tadi.

"Guru, pedang pusaka ini hanya cocok untuk orang yang berjodoh. Luther berjodoh dengannya, bukankah nggak pantas Guru melakukan hal ini?" tanya Alvie.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status