Luther sama sekali tidak memedulikan kutukan Xena dan langsung maju. Dia sudah berusaha bersabar, tetapi Xena tetap keras kepala, sama seperti Ivory dan wanita lainnya dari Istana Hawa. Meskipun dia berusaha membantu dan membujuk Xena, semuanya juga sia-sia saja. Dia bahkan diserang balik oleh Xena. Wanita seperti itu benar-benar sangat terpuruk dan tidak bisa ditolong lagi. Dia juga sudah malas memedulikan Xena dan bersikap seolah-olah tidak mengenalnya."Bagaimana? Sudah dapatkan Kitab Hawanya?" Pada saat itu, Ivory memimpin sekelompok muridnya untuk mendekati Xena. Saat Kitab Hawa menghilang semalam, dia terus merasa gelisah. Begitu melihat Luther muncul, dia langsung memerintahkan Xena untuk meminta kembali harta dari perguruan mereka itu."Guru, orang itu nggak mau memberikannya. Dia bahkan menamparku." Xena memegang wajahnya dengan ekspresi menyedihkan.Ivory mengernyitkan alisnya. "Apa? Nggak mau memberikannya? Bukankah aku menyuruhmu membuat suasana hatinya nyaman dulu, lalu me
Melani masih mengingat situasi saat dihajar oleh Luther sebelumnya, sehingga dia sangat membenci Luther. Saat ini, dia akhirnya memiliki kesempatan untuk balas dendam."Jangan omong kosong lagi, suruh Tuan Youngky keluar," kata Luther dengan tenang."Huh! Kalau ingin menantang guruku, kalahkan aku dulu!" Pada saat itu, sebuah aura yang mengerikan tiba-tiba meledak di tengah kerumunan. Seorang pria dan wanita melayang di udara dan langsung melintasi jarak puluhan meter, lalu perlahan-lahan mendarat di depan Keluarga Oscario. Postur tubuh pria itu tinggi, tatapannya tajam, dan napasnya meledak dan panas. Sementara itu, postur tubuh wanita itu anggun, ekspresinya tenang, dan napasnya terasa tajam dan dingin. Pasangan pria dan wanita itu terasa sangat berbeda, seperti api dan es."Kak Hugo dan Kak Bethanie, kenapa kalian bisa ke sini?" Begitu melihat kedua orang itu, ekspresi Terry terlihat gembira."Kami dengar, kamu dianiaya orang, jadi kita tentu saja harus datang membantu," kata pria i
Saat Hugo menyerang, Johan juga tiba-tiba bertindak. Dia melangkah maju dan tiba-tiba melayangkan sebuah pukulan. Permukaan tinjunya dilapisi dengan lapisan energi sejati yang sangat kuat dan bertabrakan dengan bola api dari Hugo dengan keras."Bang!"Saat terdengar suara ledakan, energinya meledak dan api bertebaran. Tubuh Johan hanya bergetar sedikit dan berdiri tegak dengan stabil. Sementara itu, Hugo malah terus mundur puluhan langkah dan meninggalkan jejak yang dalam di tanah di setiap langkahnya. Dalam sekejap, terlihat jelas perbedaan kekuatan dari keduanya."Berengsek! Siapa pria tua yang bisa menandingi master peringkat kelima di Peringkat Langit ini?""Bisa menang saat beradu tinju dengan Hugo, orang ini luar biasa!""Wilayah Jiman ini benar-benar tempat persembunyian para master, hanya seorang pria tua saja sudah begitu luar biasa."Kemampuan Johan yang kuat membuat banyak orang terkejut. Seorang pria tua yang kurus bisa menandingi Hugo saat beradu tinju, kelihatan jelas kek
Raiden juga merasa aneh. Seorang pesilat ulung tingkat semi-master harusnya sudah layak menjadi tetua di Aliansi Bela Diri. Mengapa Johan ini masih berada di sisi Luther? Apakah Luther menyewa Johan dengan bayaran tinggi untuk membantunya dalam pertarungan ini?"Semalam saja nggak bertemu, pria tua itu sepertinya menjadi lebih hebat lagi!" Di sisi lain, Ivory melihat pertarungan itu dengan ekspresi yang tidak ramah dan penuh dengan kebencian. Dia sudah mencapai tingkat semi-master selama bertahun-tahun dan akhirnya kesulitan untuk memiliki kemajuan. Namun, pria tua yang kurus itu malah masih bisa memiliki kemajuan, sehingga membuatnya merasa iri."Sialan! Siapa pria tua itu? Bahkan Duo Es Api juga nggak sanggup menandinginya," kata Melani dengan cemas."Jangan panik, setidaknya posisi Duo Es Api sekarang masih unggul," kata Alan sambil mengelus jenggotnya. Dia berpikir bagaimana mungkin peringkat kelima dan keenam di Peringkat Langit ini hanya reputasi kosong saja. Terutama setelah ked
"Hah?"Melihat Johan yang dipukul hingga terbang, semua orang tercengang. Mereka semua melihat dengan jelas kemampuan Johan tadi. Johan berhasil mengalahkan Duo Es Api dengan kemampuannya sendiri, sungguh memukau. Namun, pesilat ulung seperti Johan malah dipukul hingga terbang dan menyemburkan darah, sungguh mengerikan. Yang terpenting adalah daun ini juga memelesat dari ribuan meter. Tokoh seperti apa yang bisa melukai seorang pesilat ulung tingkat semi-master dalam jarak ribuan meter?"Sudah datang!"Di bawah tatapan semua orang, seorang pria tua berpakaian dan berambut putih, dan raut wajah yang polos tiba-tiba muncul di ujung Danau Akua. Kedua tangan pria tua itu dilipat ke belakang dan berjalan di atas Danau Akua. Terlihat gelombang lingkaran seperti bunga teratai di permukaan danau di setiap langkahnya, sehingga ikan dan udang meloncat-loncat di sekitarnya. Saat dilihat, pria tua itu terlihat seolah-olah melayang di atas awan dan setiap gerakannya sangat anggun."Berjalan di atas
"Plak!" Bola air itu langsung meledak, bahkan ikan kecil di dalamnya juga langsung mati."Eh?" Kejadian yang mendadak itu membuat Youngky mengernyitkan alisnya. Serangan tadi memang hanya sembarangan, tetapi serangan itu juga tidak bisa dihentikan oleh orang biasa."Tuan Youngky, lawanmu adalah aku," kata Luther sambil maju dan menghalang di depan Johan."Kamu Luther, ya?" Setelah memandang Luther sekilas, tatapan Youngky menjadi dingin, tajam, dan menakutkan. Dia terlihat sangat angkuh dan meremehkan Luther."Benar," kata Luther dengan ekspresi tenang."Lumpuhkan kemampuanmu dan patahkan kedua tanganmu sendiri, lalu bersujud minta ampun dengan muridku. Aku akan mengampunimu," kata Youngky dengan nada dingin. Perkataannya terdengar tenang, tetapi dipenuhi dengan aura yang sangat menekan."Luther, kamu dengar, 'kan? Cepat lumpuhkan kemampuanmu sendiri dan bersujud minta ampun!" teriak Terry dengan sombong. Dia tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan untuk mempermalukan Luther. Dia b
Seluruh arena itu tiba-tiba menjadi hening. Semua orang tertegun dan mata mereka membelalak dengan ekspresi yang tidak percaya dengan kejadian itu. Tak ada yang menyangka Youngky yang sangat kuat itu akan dipukul seseorang hingga terjatuh ke dalam danau.Perlu diketahui, Youngky adalah pesilat tingkat master. Bagi pesilat biasa, dia merupakan tokoh yang luar biasa. Dia bisa merenggut nyawa seseorang hanya dengan satu sentuhan, bahkan bisa membunuh master tingkat sejati. Bukankah pesilat ulung puncak seperti itu seharusnya tak terkalahkan dan menghancurkan segalanya? Apa yang terjadi sekarang? Youngky yang luar biasa itu malah dikalahkan hanya dalam sekejap? Bagaimana mungkin ini terjadi? Setelah hening sejenak, suasana di sekitar Danau Akua menjadi gempar."Astaga. Aku nggak salah lihat, 'kan? Tuan Youngky malah dipukul hingga terjatuh ke danau?""Nggak! Ini nggak mungkin! Pesilat tingkat master itu sangat luar biasa, bagaimana mungkin pesilat biasa bisa menandinginya?""Hanya pesilat
Ternyata, cahaya itu adalah Youngky yang tadi terjatuh di dalam danau. Saat ini, rambutnya berantakan, sekujur tubuhnya basah kuyup, dan terlihat menyedihkan. Meskipun tidak terluka, dia juga sudah kehilangan kekuatan tingkat masternya yang sebelumnya."Guru baik-baik saja? Baguslah!" Melihat kejadian itu, Terry dan yang lainnya menjadi bersemangat lagi. Sebelumnya, sekelompok orang itu sudah putus asa. Sekarang harapan mereka timbul kembali. Luther memang adalah pemuda tingkat master, tetapi Youngky adalah pesilat tingkat master juga. Terlihat jelas Youngky sudah meremehkan lawannya tadi, sehingga dirugikan. Jika Youngky bertarung dengan sungguh-sungguh, Youngky sebagai pesilat tingkat master yang berpengalaman ini pasti akan lebih unggul."Sialan! Kamu berani menyerangku diam-diam!" Setelah keluar dari danau, Youngky menggertakkan giginya dan ekspresinya terlihat ganas. Tatapannya itu seolah-olah ingin membunuh Luther. Dia tidak pernah terlihat begitu menyedihkan sebelumnya, dikalahk
Benton menggenggam erat Pedang Bulan Sabit dengan kedua tangannya, lalu mengeluarkan teriakan keras seperti guntur yang meledak di tengah hari, membuat udara di sekitarnya bergetar hebat.Dengan satu putaran langkah, tubuhnya seolah-olah berubah menjadi banteng liar yang mengamuk, menerjang langsung ke arah Luther tanpa ragu.Pedang berat di tangannya tampak ringan seperti bulu, diayunkan dengan dahsyat, memotong udara hingga mengeluarkan suara siulan tajam, seakan-akan hendak merobek semua yang ada di depan mata.Dengan kekuatan dahsyat, pedang itu dihantamkan ke arah Luther dari atas kepala. Serangan itu hampir mencurahkan seluruh tenaga Benton. Di sepanjang lintasan tebasan pedang, debu di tanah pun tersapu oleh pusaran angin yang tercipta, membentuk pilar-pilar debu yang beterbangan.Benton tahu Luther bukanlah orang biasa. Jika ingin menang, dia harus mengambil inisiatif lebih dulu."Teknik yang bagus," ucap Luther dengan tenang, menghadapi serangan dahsyat dari Benton.Tubuhnya m
Yoku tahu bahwa Luther kuat, tetapi dia tidak menyangka sekuat itu. Sejak awal pertarungan, meskipun posisinya kurang unggul, Yoku tetap merasa kekuatannya tidak kalah dari Luther.Sebab di matanya, Luther hanya menggunakan teknik tubuh yang lincah dan gaya bertarung gerilya. Pemuda ini tidak pernah benar-benar bertarung secara frontal.Yoku pun mengira bahwa selama dia bisa menemukan celah, suatu saat dia pasti bisa mengalahkan Luther.Namun, ketika Luther mengerahkan kekuatan sejatinya, barulah Yoku sadar dirinya telah salah besar.Ternyata, Luther bukan tidak bisa bertarung langsung, melainkan sengaja menahan diri dan menjaga harga dirinya. Begitu Luther berhenti merahasiakan kekuatannya, dia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.Tanpa perlu menggunakan teknik khusus, hanya mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan refleks, semua itu sudah cukup untuk menghancurkannya.Singkatnya, kesenjangan mereka terlalu besar, sampai tak bisa lagi ditutupi dengan teknik apa pun.Saat ini, bukan ha
Permintaan duel dari Yoku langsung membuat suasana di arena latihan membara.Di sekeliling arena, para prajurit mulai saling berbisik dengan antusias."Wakil Jenderal Yoku 'kan salah satu pendekar paling terkenal di pasukan kita. Jurus-jurusnya sudah menumbangkan banyak musuh di medan perang. Aku sudah lama banget nggak lihat dia bertarung," kata seorang prajurit muda dengan wajah penuh kekaguman."Betul, Wakil Jenderal Yoku kaya akan pengalaman tempur, kekuatannya luar biasa. Kalau dia turun tangan, sepertinya Tuan Gerald bakal kerepotan," sambung prajurit senior di sebelahnya.Mereka semua memang mengakui kekuatan Luther, terutama setelah pertarungan sebelumnya di mana dia mengalahkan lima prajurit elite dengan mudah. Namun, di mata mereka, sehebat apa pun Luther, dia tetap bukan tandingan Yoku.Sebagai seorang master, Yoku unggul dalam segala hal. Baik itu kekuatan, ketahanan, maupun pengalaman tempur, dia jauh lebih hebat daripada para ahli bela diri.Bahkan sebelumnya, Nivan juga
"Pangeran, para prajurit yang kulatih ini hanya ahli dalam teknik membunuh. Kalau sampai mereka menyakiti tamu kehormatan ini, takutnya akan sulit diatasi," kata Benton dengan nada halus, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Jika tidak punya kemampuan, sebaiknya jangan ikut campur atau diri sendiri yang akan menderita.Di sampingnya, Yoku tak berkata apa-apa, tetapi sorot matanya pada Luther juga penuh dengan sikap meremehkan. Anak muda berkulit halus dan tampak lemah seperti ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang setiap hari berlatih keras.Kemungkinan besar, pemuda ini hanya anak bangsawan yang dekat dengan Pangeran dan datang ke sini untuk mencari perhatian."Kalian ini memang nggak bisa menilai." Nivan menggeleng sambil tersenyum. "Kalau kalian benar-benar bisa melukai Tuan Gerald, akan kuberi kalian hadiah emas. Tapi, aku takut kalian nggak punya kemampuan seperti itu."Mendengar hadiah emas, para prajurit pun langsung bersemangat. Mata mereka berbinar, seolah-olah i
Saat sedang makan, Nivan bahkan sengaja memanggil dua wanita cantik untuk menemani Luther. Sejak zaman dahulu, para pahlawan selalu sulit untuk menolak pesona wanita cantik. Terkadang, seorang wanita yang luar biasa cantik lebih menarik daripada harta langka, kekuasaan, dan status.Namun, Luther terlihat tetap tenang terhadap pelayanan seperti ini. Dia terlihat tidak senang, tetapi dia juga tidak menolaknya secara terang-terangan. Menghadapi para wanita cantik yang duduk di sampingnya, dia tetap bersikap sopan dan menjaga jarak. Tidak masalah baginya untuk minum sedikit, tetapi tidak boleh berlebihan.Namun, Nivan memiliki pandangan yang berbeda terhadap tindakan Luther yang jelas tidak tertarik pada kecantikan wanita yang biasa saja. Setelah dipikir-pikir, dia merasa hal ini wajar juga. Dengan latar belakang seperti itu, Luther tidak mungkin akan tertarik dengan wanita cantik biasa. Sepertinya dia harus mengorbankan wanita cantik kebanggaannya untuk menguji reaksi Luther.Setelah sele
"Ini ...." Luther berpura-pura ragu dan tidak langsung memberikan jawaban.Melihat Luther tenggelam dalam pikirannya, Nivan yakin Luther sedang menghitung untung dan rugi. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan tersenyum ramah, lalu berkata, "Gerald, kamu pasti tahu betapa penting sumber energi naga ini bagiku. Kalau bisa mengumpulkannya, aku akan makin beruntung dan lebih mudah untuk naik takhta. Pada saat itu, aku pasti nggak akan mengecewakanmu."Saat mengatakan itu, Nivan terus memperhatikan perubahan ekspresi Luther dan berusaha menangkap tanda-tanda lawannya mulai goyah.Luther mengangkat kepalanya dan langsung menatap Nivan dengan tatapan agak ragu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Apa yang dikatakan Pangeran memang benar, tapi aku mendapatkan sumber energi naga ini dengan susah payah dan perjalanannya juga nggak mudah. Selain itu, kalau aku menyerahkannya pada Pangeran Nivan, aku takut akan menyinggung dua pangeran lainnya."Dia sengaja berhenti sejenak dan tidak melanjutka
Keesokan paginya, di dalam sebuah kediaman mewah. Saat Nivan sedang membalik-balik sebuah kitab kuno di ruang bacanya, pengikut setianya masuk dengan tergesa-gesa dan melapor, "Pangeran, ada mata-mata yang melapor. Mereka berhasil menemukan satu sumber energi naga lagi.""Oh?"Nivan mengernyitkan alisnya, lalu menutup kitab kuno yang sedang dibacanya dan segera bertanya, "Di mana?""Menurut penyelidikan, Gerald sudah mendapatkan sumber energi naga itu," lapor pengikut itu."Gerald?" tanya Nivan sambil menyipitkan mata, terlihat terkejut. Sebelumnya, dia sudah menghabiskan banyak uang untuk merekrut Gerald, tetapi sampai sekarang pun Gerald masih belum menanggapinya. Namun, belakangan ini dia baru tahu ternyata Naim dan Nolan juga melakukan hal yang sama. Untungnya, sampai sekarang pun Gerald masih belum menyatakan keputusannya.Meskipun Gerald terkesan seperti menunggu tawaran terbaik, Nivan berpikir setidaknya Gerald masih belum menolaknya. Sekarang Gerald juga memiliki sumber energi
"Beri aku waktu untuk berpikir ...."Perkataan Misandari membuat Luther terdiam dalam renungan.Membawa beban nasib bangsa bukanlah urusan kecil. Pertama, seseorang harus cukup kuat untuk menanggungnya. Kedua, orang itu juga harus punya persiapan mental untuk itu.Begitu menyatu dengan nasib bangsa, itu berarti mereka juga memikul tanggung jawab besar yang datang bersamanya.Dulu, Luther bisa bertindak sesuka hati tanpa terlalu banyak pertimbangan. Dengan beban seperti itu, semuanya akan berubah.Tentu saja, dia tidak punya terlalu banyak pilihan. Bersembunyi di Gunung Narima dan berlindung di bawah Riley, atau mengambil risiko dengan menyerap energi naga demi menembus batas kekuatan.Di antara keduanya, dia lebih menyukai pilihan kedua."Aku bisa coba jalankan rencanamu," ucap Luther akhirnya. "Tapi, sekarang kita masih kekurangan satu energi naga. Untuk bisa memulai, kita harus mendapatkan yang terakhir dulu."Lima energi naga harus lengkap agar bisa membentuk nasib negara yang utuh.
"Raja Dewa? Bahkan dua sekaligus?" Mendengar itu, Luther langsung mengernyit.Pertarungannya melawan Poseidon di Atlandia telah membuatnya sadar bahwa para Raja Dewa dari Kuil Dewa bukanlah lawan biasa.Satu orang saja sudah cukup untuk membuatnya bertarung mati-matian demi kemenangan yang sulit diperoleh.Kalau dua orang turun tangan sekaligus, jangankan menang, bisa hidup dan lolos saja sudah untung."Benar, Zeus dan Hera telah masuk wilayah negara kita. Kekuatan mereka berdua berada di atas Poseidon. Kalau mereka menjebakmu bersama, kemungkinan selamatmu sangat kecil," jelas Misandari dengan serius.Dia tahu Luther sangat kuat, tetapi tetap saja terlalu muda. Terlebih lagi, Zeus dan Hera berdiri di puncak dunia. Bisa selamat dari mereka bagaikan mimpi di siang bolong.Alasan Kuil Dewa sampai menurunkan dua Raja Dewa sekaligus, pasti karena mereka menyadari potensi Luther terlalu mengerikan.Kalau diberi waktu beberapa tahun lagi, Luther bisa menjadi tak tertandingi. Saat itu, seluru