"Nggak masuk akal?" Begitu mendengarnya, Luther menyindir, "Xena, kamu ini memang aneh, ya?""Kalau aku nggak masuk akal, gimana dengan gurumu yang ingkar janji, membalas air susu dengan air tuba, menyuruhmu menaruh obat bius, dan ingin membunuhku tadi? Oh, karena kalian sudah kalah, jadi kamu mengatakanku nggak masuk akal? Kamu nggak merasa tingkahmu ini menjijikkan sekali?"Ketika dirinya berada dalam bahaya, Xena hanya menyaksikan dari samping. Kini, Xena malah langsung maju karena melihat Ivory sudah sekarat. Sungguh rendahan!"Aku ...." Pertanyaan Luther yang beruntun itu membuat Xena tidak bisa berkata-kata. Lantaran tidak punya alasan yang tepat, dia terpaksa memberanikan diri untuk menyahut, "Luther, semua ini demi kebaikanmu sendiri! Guruku punya koneksi luas, kamu bisa diburu ahli bela diri. Kamu yang akan rugi nanti!""Aku sudah menyinggung banyak ahli hebat di dunia persilatan, bukan masalah kalau tambah Istana Hawa," balas Luther dengan tidak acuh. Kini, Luther adalah musu
Sejak dikalahkan oleh Luther dan pusat energinya hancur, Terry terus mengumpulkan kekuatannya dan menunggu kesempatan untuk membalas dendam. Sekarang, waktunya akhirnya tiba!"Kamu jauh lebih lemah dari dulu, gimana bisa melawanku?" tanya Luther sambil mengamatinya dari atas hingga bawah. Dalam sekejap, dia menyadari bahwa pusat energi Terry sudah pulih, tetapi basis kultivasinya masih lemah. Dia hanya pesilat tingkat internal biasa, sama sekali bukan ancaman untuk Luther."Huh! Aku nggak bilang aku yang akan bertarung denganmu. Yang menantangmu adalah guruku!" seru Terry dengan lantang."Siapa gurumu?" tanya Luther."Dengar baik-baik, ya! Guruku adalah Tuan Youngky yang terkenal!" jawab Terry dengan angkuh. Saat berikutnya, semua orang sontak heboh karena jawaban ini."Apa? Tuan Youngky? Bukankah dia ahli bela diri tingkat master?""Ya! Tuan Youngky sangat terkenal, dia bahkan pernah menjadi salah satu dari lima master terhebat di Jiman!""Astaga! Siapa pria ini? Bagaimana dia bisa me
Hari kedua, sebuah kabar yang mengejutkan tersebar ke segala penjuru. Seorang genius bela diri, Luther, telah menantang Youngky secara terbuka. Pertarungan ini akan diadakan di Danau Akua.Kabar ini tentu menggemparkan semua orang. Sebagai juara pertama kompetisi seni bela diri, Luther mendapatkan perhatian banyak orang. Apalagi setelah kematian Larry, dia dicurigai sebagai pelakunya sehingga makin menarik perhatian orang-orang.Kini, setelah berita tentang pertarungan ini tersebar luas, baik Aliansi Bela Diri Jiman ataupun Jiberia, semuanya kembali heboh.Begitu langit terang, sekitar Danau Akua sudah dikelilingi oleh pesilat yang tak terhitung jumlahnya. Sebagian besar datang untuk menonton Youngky. Sebagai ahli bela diri tingkat master yang terkenal, reputasinya tentu ada di mana-mana. Di Jiman, tidak ada seorang pun yang tidak mengenalnya.Meskipun Youngky tidak menunjukkan diri selama beberapa tahun ini, reputasinya sama sekali tidak padam. Bagaimanapun, ahli bela diri tingkat mas
Sejak kematian Larry, Harlan masih belum meninggalkan Jiman. Dia sangat penasaran, bagaimana Aliansi Bela Diri Jiman akan mengatasi masalah ini?"Kalau begitu, silakan duduk," ujar Raiden sambil tersenyum tipis.Harlan tidak sungkan-sungkan. Begitu duduk, dia langsung bertanya, "Tuan Raiden, apa pendapatmu tentang duel hari ini?""Kita lihat saja nanti," balas Raiden dengan tidak acuh.Harlan menunjukkan senyuman, lalu berkata, "Setahuku, Tuan Youngky datang untuk membalaskan dendam Terry. Sepertinya, genius itu dalam bahaya hari ini.""Hidup dan mati sudah takdir seseorang. Semua tergantung pada nasib Luther hari ini," sahut Raiden dengan dingin."Tapi, genius seperti dia benar-benar langka di Jiman. Kamu tega membiarkannya mati?" tanya Harlan yang tersenyum tipis."Dia memang hebat. Tapi, apa gunanya kalau karakternya nggak baik?" jawab Raiden yang berusaha untuk tidak terkesan memihak Luther."Benar, ayahku baru meninggal karenanya. Mati saja nggak pantas untuk bajingan seperti dia!
Begitu Luther muncul, tatapan semua orang terfokus padanya. Ada yang menatapnya dengan sorot mata marah, benci, terkejut, juga menghina. Berbagai emosi bercampur menjadi satu.Kematian Larry membuat hampir seluruh pesilat menargetkan Luther. Mereka datang hanya untuk melihat bagaimana Youngky menyiksa bajingan ini habis-habisan."Aku nggak nyangka, rupanya ada begitu banyak orang yang datang," ucap Johan sambil memandang ke sekeliling. Danau Akua telah dipenuhi oleh lautan manusia. Sebagian besar pun menatap mereka dengan wajah suram."Mereka pasti datang untuk mengejekku," sahut Luther dengan terus terang. Raut wajahnya terlihat tenang seperti biasa. Sejak menerima tantangan, dia sudah tahu bahwa duel hari ini ditakdirkan untuk menjadi luar biasa."Tuan, sebaiknya lupakan duel ini, jangan main-main dengan kekuatan tingkat master. Aku rasa nyawa lebih penting daripada harga diri," bujuk Johan.Johan tahu bahwa Luther memiliki kemampuan yang hebat, bahkan latar belakangnya juga luar bia
"Kitab Hawa?"Setelah tertegun sejenak, Luther tertawa terbahak-bahak. "Sudah bicara cukup lama ternyata demi kitab itu."Luther masih mengira Xena bisa membujuknya untuk menyerah karena Xena masih memiliki sedikit hati nurani dan mempertimbangkan keselamatannya. Namun, setelah berdebat cukup lama, ternyata Xena hanya berpura-pura. Tujuan akhir Xena tetap untuk mendapatkan Kitab Hawa."Luther, Kitab Hawa sangat berarti bagiku, aku harap kamu bisa mengembalikannya kepadaku." Ekspresi Xena terlihat agak canggung, tetapi tatapannya sangat teguh."Aku sudah memberikan Kitab Hawanya kepadamu, tapi kamu masih memintanya lagi sekarang. Apa maksudmu?" kata Luther dengan ekspresi yang perlahan-lahan menjadi dingin."Jangan pura-pura lagi, aku tahu kamu sudah mencuri Kitab Hawanya. Kalau kamu menyerahkannya sekarang, kita masih bisa berteman," kata Xena dengan nada serius."Pertama-tama, aku nggak mengambil Kitab Hawa, kalian yang sudah menghilangkannya. Jadi, itu masalah kalian sendiri, nggak a
Luther sama sekali tidak memedulikan kutukan Xena dan langsung maju. Dia sudah berusaha bersabar, tetapi Xena tetap keras kepala, sama seperti Ivory dan wanita lainnya dari Istana Hawa. Meskipun dia berusaha membantu dan membujuk Xena, semuanya juga sia-sia saja. Dia bahkan diserang balik oleh Xena. Wanita seperti itu benar-benar sangat terpuruk dan tidak bisa ditolong lagi. Dia juga sudah malas memedulikan Xena dan bersikap seolah-olah tidak mengenalnya."Bagaimana? Sudah dapatkan Kitab Hawanya?" Pada saat itu, Ivory memimpin sekelompok muridnya untuk mendekati Xena. Saat Kitab Hawa menghilang semalam, dia terus merasa gelisah. Begitu melihat Luther muncul, dia langsung memerintahkan Xena untuk meminta kembali harta dari perguruan mereka itu."Guru, orang itu nggak mau memberikannya. Dia bahkan menamparku." Xena memegang wajahnya dengan ekspresi menyedihkan.Ivory mengernyitkan alisnya. "Apa? Nggak mau memberikannya? Bukankah aku menyuruhmu membuat suasana hatinya nyaman dulu, lalu me
Melani masih mengingat situasi saat dihajar oleh Luther sebelumnya, sehingga dia sangat membenci Luther. Saat ini, dia akhirnya memiliki kesempatan untuk balas dendam."Jangan omong kosong lagi, suruh Tuan Youngky keluar," kata Luther dengan tenang."Huh! Kalau ingin menantang guruku, kalahkan aku dulu!" Pada saat itu, sebuah aura yang mengerikan tiba-tiba meledak di tengah kerumunan. Seorang pria dan wanita melayang di udara dan langsung melintasi jarak puluhan meter, lalu perlahan-lahan mendarat di depan Keluarga Oscario. Postur tubuh pria itu tinggi, tatapannya tajam, dan napasnya meledak dan panas. Sementara itu, postur tubuh wanita itu anggun, ekspresinya tenang, dan napasnya terasa tajam dan dingin. Pasangan pria dan wanita itu terasa sangat berbeda, seperti api dan es."Kak Hugo dan Kak Bethanie, kenapa kalian bisa ke sini?" Begitu melihat kedua orang itu, ekspresi Terry terlihat gembira."Kami dengar, kamu dianiaya orang, jadi kita tentu saja harus datang membantu," kata pria i
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk
Sayap yang muncul di punggung Amir berwarna hitam pekat, dengan kilau logam, dan ukuran yang melebihi 10 meter saat direntangkan.Saat dikepakkan secara pelan, angin kencang langsung mengitari ruang di sekitar, menimbulkan lolongan keras. Suasananya sangat mencekam.Selain sayap yang muncul, wujud Amir juga berubah drastis.Wajah tampannya kini tampak kusam. Kulitnya berkerut, tulang pipinya menonjol, taringnya mencuat, dan di kepalanya tumbuh sepasang tanduk.Tubuhnya kini menjadi tinggi, tapi sekaligus juga menjadi sangat kurus. Melalui kulitnya, orang dapat melihat tulang, dada, dan tulang rusuknya. Dari kejauhan, dia tampak menyerupai kerangka yang menyeramkan.Inilah wujud terkuat dari Amir.Setelah berubah bentuk, kecepatan, tenaga, pertahanan, dan reaksinya bertambah secara drastis. Selain itu, hasratnya untuk menyedot darah juga semakin kuat. Singkatnya, dia sudah menjadi iblis pemakan manusia.Melihat perubahan wujud Amir, orang-orang dari Kuil Dewa yang tadinya mau memprotes
Amir sangat cepat. Gerakannya terlihat seperti teleportasi yang bahkan membuat pesilat ulung tingkat master tidak sempat bereaksi.Terlebih lagi, Pele sudah menyita semua perhatian Riley. Riley pun menjadi lengah terhadap serangan dadakan Amir.Pada saat semua pesilat ulung mengira serangan Amir akan mengenai sasaran, sebuah jimat merah tiba-tiba muncul. Jimat itu menempel tepat di dahi Amir saat taringnya hanya berjarak tiga sentimeter dari leher Riley.Bam!Suara dentuman terdengar. Jimat merah itu meledak. Energi yang membeludak membuat Amir terpental beberapa meter. Sebelum sempat mendarat, bara api yang menggelora sudah menelannya dalam sekejap."Ah!!!"Amir yang diselimuti api ganas berteriak histeris. Hanya dalam sekejap, kulit dan tubuh Amir sudah rusak dan menjadi gosong.Adegan mengerikan itu sekali lagi membuat orang-orang yang menyaksikannya tercengang.Barusan, Amir sudah hampir berhasil mencapai Riley. Siapa sangka, Riley ternyata sudah mewaspadainya. Serangan itu langsun
Bam, bam, bam! Ribuan cambuk emas menyerang seperti hujan badai, benar-benar sulit untuk dihindari.Dengan dipimpin oleh Pele, para ahli bela diri mengerahkan jurus masing-masing untuk membalas serangan. Mereka terus menghantam cambuk emas itu. Setiap benturan serangan akan melepaskan energi yang dahsyat, menghasilkan suara ledakan yang menggelegar.Riley berdiri kokoh seperti gunung besar yang tak tergoyahkan. Tubuhnya dikelilingi cahaya emas. Cambuk berayun dengan lincah. Meskipun menghadapi banyak lawan, dia tetap unggul.Pele dan lainnya sama sekali tidak bisa menembus pertahanan Riley. Bahkan, beberapa pemimpin Kuil Dewa yang lebih lemah langsung terdorong mundur oleh cambuk emas itu. Mereka sungguh kewalahan.Saat ini, semua orang baru menyadari betapa hebatnya ahi bela diri nomor satu Negara Drago. Bahkan, serangan Mantra Cahaya Emas saja sudah cukup untuk membuat mereka kewalahan."Aku nggak percaya cambuk ini bisa menghentikanku!" pekik Pele dengan murka. Sekujur tubuhnya mula