Semua orang mengacungkan jempol memuji senior ketiga."Gimana? Kamu sudah mengaku kalah?" tanya senior ketiga seraya menoleh pada Luther dan beberapa orang lainnya. "Sekarang kamu sudah tahu apa yang namanya kelincahan, 'kan? Pelajari dengan baik!""Nak, kamu kaget ya? Siapa yang bisa lolos dalam waktu kurang dari 1 menit?" kata pria kekar dengan bangga."Iya nih! Untuk masalah ketangkasan begini, nggak ada yang lebih hebat dari kakak senior ketigaku ini!" timpal gadis gemuk dengan bangga. Kedua orang itu saling bersahutan mengejek Luther dengan mengandalkan kemampuan senior ketiga."Melewati tiang balok saja butuh waktu selama itu, apa yang mau dibanggakan?" sindir Luther. Baru melewati beberapa serangan saja sudah membanggakan diri sampai berlebihan begini, orang-orang ini memang kampungan."Wah, lihatlah seberapa sombongnya ucapanmu ini. Sepertinya nggak mau mengaku kalah? Coba saja sendiri. Aku mau lihat seberapa hebatnya dirimu," sindir pria kekar."Huh! Tahunya hanya membual. Cob
"Nggak mungkin! Kamu ... bagaimana kamu melakukannya!" teriak gadis gemuk dengan terbata-bata. Kejadiannya terlalu cepat, sehingga dia bahkan belum sempat bereaksi sampai sekarang."Kenapa? Kamu mau bilang aku curang lagi?" kata Luther dengan tenang."Aku ...." Gadis gemuk itu terdiam. Tes kekuatan sebelumnya mungkin bisa melakukan kecurangan dengan tenaga dalam. Namun untuk tes kelincahan ini, tidak ada aturan yang melarang menggunakan energi internal. Selama bisa melewati tiang balok, peserta dianggap lolos.Jadi, tentu saja dia tidak bisa mengatakan bahwa Luther melakukan kecurangan. Ini memang salah satu cara untuk lolos. Hanya saja, cara ini terlalu mencengangkan hingga membuat orang sulit untuk percaya."Huh! Apa hebatnya punya kecepatan tinggi? Cuma kebetulan saja!" Senior kedua menatap dengan ekspresi tidak puas. "Tes ketiga selanjutnya adalah tes energi internal. Aku nggak percaya kamu bakal lolos!""Benar! Kuat atau tidaknya seorang seniman bela diri tergantung pada energi in
Banyak sekali orang yang mulai diam-diam berdoa. Pada saat ini, warna emas telah memenuhi sebagian besar bola kristal itu. Jika bertahan sebentar lagi, bola kristal itu akan jadi emas sepenuhnya."Argh!" Senior kedua menggertakkan gigi dan berusaha menyalurkan energi internal. Lantaran terlalu banyak menghabiskan energi, dahi senior kedua telah bercucuran keringat. Wajahnya juga menjadi pucat pasi. Setelah bertahan beberapa detik kemudian, bola kristal itu berdengung dan berubah menjadi warna emas sepenuhnya. Senior kedua sontak merasa lega. Dia terduduk di lantai dengan lesu."Berhasil! Bagus sekali!""Hahaha .... Senior kedua memang hebat!"Semua orang berteriak kegirangan."Hebat sekali! Selamat telah lolos!" puji petugas Aliansi Bela Diri. Orang yang bisa langsung membuat bola kristal ini menjadi warna emas dalam sekali percobaan sangatlah langka di generasi muda bela diri."Gimana, Nak? Sudah mengaku kalah?" Pria kekar langsung menoleh ke arah Luther untuk memprovokasinya."Sudah
Bum! Bola kristal yang meledak itu membuat semua orang terpelongo. Senyuman yang sebelumnya menghiasi wajah mereka, kini telah menghilang sepenuhnya digantikan oleh ketakutan dan keterkejutan. Awalnya mereka mengira senior kedua akan bisa menang dengan mudahnya karena telah membuat bola kristal menjadi emas.Tak disangka, di atas warna emas masih ada warna merah. Yang lebih mengejutkan lagi adalah Luther bisa meledakkan bola kristal itu setelah warnanya berubah menjadi merah. Kekuatan sebesar apa yang bisa melakukan hal itu?Pada saat ini, semua orang tidak berani bersuara. Senior kedua yang tadinya penuh percaya diri, kini menjadi pucat pasi. Tak disangka, energi internal yang dibanggakannya sebelumnya, ternyata sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan lawan."Semuanya, apa ini termasuk berbuat curang?" tanya Luther dengan tersenyum tipis."Hm ...." Semua orang saling memandang tanpa bersuara. Dari segi kekuatan, ketangkasan, dan energi internal, semua dimenangkan oleh Luther semuda
Senior kedua menjawab dengan suara berat, "Nggak bisa dipungkiri, dia memang hebat. Kecepatan, kekuatan, ketangkasan, dan energi internalnya semua tidak ada kelemahan sama sekali. Tapi, di dunia ini nggak ada orang yang sempurna. Dia pasti punya kelemahan juga.""Kalian pikirkan dulu, kenapa kecepatannya bisa sehebat itu? Kenapa dia bisa setangkas itu? Alasannya sangat sederhana, dia unggul dalam menyerang. Kalau tebakanku nggak salah, kelemahannya pasti ada di pertahanan diri!""Kecepatan dan ketangkasannya begitu luar biasa adalah untuk menutupi kekurangannya di pertahanan diri. Sementara itu, tes keempat ini adalah untuk menguji pertahanan diri. Dalam hal ini, junior keempat adalah yang terhebat di antara kita semua. Teknik Zirahnya sudah mencapai tahap ketujuh. Sekarang dia bisa bertahan dari senjata apa pun.""Asalkan junior keempat turun tangan, dia pasti bisa menang dari orang itu dengan mudah!"Mendengar perkataannya, semua orang mulai bersemangat. Perasaan putus asa sebelumnya
Semenit kemudian, pintu mesin tekanan itu terbuka, Luther berjalan keluar dengan tenang. Penampilannya terlihat sangat santai, seakan-akan yang dirasakannya tadi bukan beban 100 kali lipat, melainkan hanya terpaan angin."Pengawas, aku seharusnya sudah lulus, 'kan?" tanya Luther dengan tenang."Ten ... tentu saja!" Setelah tercengang seketika, petugas Aliansi Bela Diri langsung mengangguk. Setelah ditekan dengan beban 100 kali lipat, orang ini masih bisa bertahan selama 1 menit? Apakah tubuhnya terbuat dari besi? Bukankah ini terlalu berlebihan?"Sialan! Dasar monster!" celetuk Gaia yang juga ikut terkejut.Keempat tes yang melibatkan kekuatan, kecepatan, energi internal, dan pertahanan, bisa dibilang semuanya lolos dengan sempurna. Umumnya, orang lain bahkan kesulitan melewati satu tes saja. Namun Luther malah bisa melewati semuanya, bahkan dengan standar yang melebihi kapasitas. Dirinya tidak punya kelemahan sama sekali. Apa lagi namanya kalau bukan monster?"Kak Luther memang hebat,
Kedua pengawas itu saling memandang, lalu menggelengkan kepala. "Kamu nggak usah tes lagi, langsung lulus saja.""Lulus?" Luther terkejut dan merasa agak kaget."Kami sudah melihat penampilanmu tadi dengan jelas. Harus diakui bahwa kami bukan lawanmu. Jadi, kamu bisa langsung lulus saja," kata salah satu pengawas sambil tersenyum getir."Generasi muda memang hebat. Aku percaya, kamu pasti akan menjadi kuda hitam di kompetisi seni bela diri kali ini," timpal pengawas lainnya memuji Luther. Luther telah berhasil memecahkan rekor di keempat tes sebelumnya. Mereka sadar tidak akan sanggup melawan orang sehebat Luther."Terima kasih," ucap Luther sambil memberi hormat lagi, lalu berjalan turun dari arena. Jelas sekali kedua pengawas itu adalah orang yang pandai menilai situasi. Dengan begitu, mereka juga tidak perlu menderita karena dihajar Luther."Sialan! Orang itu bahkan bisa lulus langsung tanpa tes! Bukankah itu terlalu nggak adil?""Apa boleh buat, dia terlalu kuat. Bahkan pengawas sa
Setelah lulus tes, Luther dan beberapa orang lainnya pun meninggalkan cabang Aliansi Bela Diri. Dalam perjalanannya pulang, Hani tiba-tiba menerima sebuah panggilan. Ekspresinya sontak berubah menjadi dingin."Baik, aku mengerti. Aku akan segera pulang." Setelah menjawab panggilan itu dengan singkat, Hani langsung mengakhiri panggilan."Hani, ada apa?" tanya Luther dengan penasaran."Telepon dari Midyar, katanya ada yang menuntutku menggerakkan pasukan sesuka hati dan berniat untuk memberontak. Mereka memintaku kembali untuk memberikan penjelasan," kata Hani dengan tenang."Memberontak? Omong kosong!" Mendengar hal itu, Gaia langsung murka. "Jenderal melindungi negara di perbatasan daan berjuang hingga titik darah penghabisan. Entah berapa banyak penderitaan yang telah dialami Jenderal. Sekelompok sampah di Midyar itu nggak melakukan apa pun, tapi malah mau memfitnah Jenderal. Keterlaluan!""Pejabat rendahan seperti itu pantas mati" Kiera yang tidak banyak bicara, akhirnya tidak kuasa
"Ayah, bagaimana menurutmu?" tanya Gusdur sambil mengalihkan pandangannya ke arah Ezra."Ada tamu yang datang, kita tentu saja nggak boleh nggak sopan. Suruh mereka masuk ke ruang tamu untuk berbicara," kata Ezra dengan tenang. Roman mewakili Keluarga Luandi, dia tentu saja tidak bisa mengusir tidak peduli apa pun niat kedatangan Roman ini. Mengenai hubungan pernikahan ini, tentu harus dipertimbangkan dengan matang."Baik," jawab pengurus rumah, lalu segera pergi."Kalian lanjutkan saja makannya, aku akan menemui orang-orang dari Keluarga Luandi ini," kata Ezra, lalu bangkit dan pergi.Setelah saling memandang sebentar, ketiga putra dari Ezra juga akhirnya mengikuti Ezra. Mereka ingin melihat apa yang sedang direncanakan Keluarga Luandi kali ini."Sudahlah, biarkan mereka yang mengurusnya. Kita makan saja," kata nenek Bianca sambil tersenyum agar semuanya melanjutkan makan malamnya.Tiga menit kemudian, di ruang tamu Keluarga Paliama. Ezra duduk di kursi utama dan langsung menghadap ke
Setelah meninggalkan Grup Luca, Luther dan Bianca pergi ke mal terlebih dahulu untuk memberi berbagai hadiah. Mulai dari hadiah untuk para lansia dan anak-anak yang baru belajar berjalan, semua kerabat inti Keluarga Paliama mendapat hadiah. Setelah itu, mereka pergi ke toko barang antik untuk memilih sebuah lukisan kaligrafi yang bagus untuk Ezra.Menjelang senja, Luther yang sudah mempersiapkan semuanya mengunjungi kediaman Adipati Ezra untuk pertama kalinya. Kediaman ini terletak di pusat kota Midyar yang berbentuk kompleks rumah tradisional dengan area yang sangat luas.Ezra memiliki tiga putra dan seorang putri Putra sulung, Gusdur, bekerja di pemerintahan sebagai pejabat pangkat tiga dan statusnya sangat dihormati. Putra kedua, Gandara, bekerja di industri farmasi dengan kekayaan yang mencapai puluhan triliun dan menjadi pengusaha terkenal di Midyar. Putra bungsu, Gema, sukses di dunia militer dan kini menjabat sebagai perwira militer pangkat tiga.Sementara itu, putri kecil Ezra,
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga