Wandy tiba-tiba memukul meja dan berkata dengan lantang, "Para tetua dan sahabat, aku akan memberi tahu kalian sebuah kabar baik. Perusahaan Farmasi Yohan kami belakangan ini berencana untuk menambah modal dan ekspansi saham. Apakah ada yang tertarik?""Menambah modal dan ekspansi saham?"Mendengar perkataan itu, pandangan semua orang mengarah ke Wandy. Perlu diketahui, Perusahaan Farmasi Yohan adalah perusahaan berkualitas tinggi. Perusahaan ini termasuk perusahaan terbaik di dunia kesehatan di Jiloam.Sebelumnya, saham perusahaan ini sangat sulit didapatkan. Sekarang, mereka malah tiba-tiba ingin menambah modal dan ekspansi saham. Tentu saja hal ini sangat mengejutkan bagi semua orang."Pak Wandy, kenapa ingin ekspansi saham? Apa perusahaan mengalami masalah keuangan?" tanya Ariana dengan penasaran."Tentu saja tidak. Kami membuat keputusan ini karena kami ingin masuk ke pasaran."Wandy tersenyum dan menjelaskan, "Semuanya juga tahu prestise dan kemampuan Perusahaan Farmasi Yohan. Me
"Apa katamu?" Senyuman Wandy menjadi kaku. Dia ragu apakah dia salah mendengar perkataan Luther."Aku bilang, aku sama sekali tidak tertarik dengan perusahaan yang hampir bangkrut." Luther mengulangi perkataannya."Bangkrut?" Begitu ucapan Luther dilontarkan, semua orang menjadi tercengang dan tidak sanggup meresponsnya."Omong kosong!" Wandy terkejut dan terus-menerus membantah, "Perusahaan Farmasi Yohan maju pesat dan sangat sukses, mana mungkin bisa bangkrut? Jangan menakut-nakuti orang!""Aku yakin kamu sendiri sangat jelas apakah aku sedang menakut-nakuti orang atau tidak. Lagi pula, aku baru saja menerima informasi Perusahaan Farmasi Yohan kalian disegel karena menjual obat palsu dan akan segera bangkrut." Perkataan Luther mengejutkan semua orang."Menjual obat palsu? Disegel?"Pada saat ini, semua orang menjadi makin tercengang. Pandangan mereka secara tidak sadar beralih ke Wandy."Omong kosong! Benar-benar omong kosong!""Luther! Kuperingatkan kamu jangan menyebarkan fitnah di
Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi semua orang berubah drastis. Mana mungkin mereka akan melepaskan kesempatan langka untuk menjadi kaya ini begitu saja?"Wandy, jangan banyak bicara dengan bocah ini, jelas-jelas dia iri padamu. Kami semua berbeda dengannya, kami percaya padamu!" kata Helen dengan tegas."Benar! Urusan saham ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Tadi kamu sudah berjanji pada kami," ujar semua orang dengan serempak. Sambil berbicara, pandangan mereka beralih ke arah Luther dan menatapnya dengan garang."Luther! Kuperingatkan ya, jangan menghalangi kesempatan kami untuk menjadi kaya! Kalau nggak, jangan harap aku akan segan-segan padamu!""Betul! Kalau kamu berani bicara sembarangan lagi, keluar saja dari sini!" Semua orang mengecam Luther dengan serentak. Bagi mereka, Luther memang sengaja mencemarkan nama baik Wandy untuk menghalangi mereka mendapatkan uang. Dasar manusia licik!"Kalian begitu percaya pada Wandy, ya? Pernahkah kalian berpikir, bagaimana kalau dia
Keesokan paginya di kediaman Darwin. Sebagai orang terkaya di Jiloam, Darwin sedang duduk santai dan minum teh bersama seorang pria tua."Pak Farel, kali ini benar-benar sangat disayangkan. Wanita itu terlalu cerdik, sebelum efek obatnya bereaksi, dia sudah pergi. Kalau tidak, dia pasti sudah jatuh ke tanganku hari ini!" ujar Darwin dengan sedikit penyesalan."Tuan Darwin, jangan khawatir. Obat yang kuberikan itu tidak akan bisa diatasinya. Kalau tidak ingin mati, dia pasti akan datang untuk memohon pada Anda. Ketika saatnya tiba, Anda bisa bermain dengannya sepuasnya," kata Pak Farel sambil tersenyum."Benarkah? Baguslah kalau begitu!" Mata Darwin langsung berbinar. Dia sudah lama mendambakan wanita cantik nan berbahaya seperti Bianca. Hanya dengan membayangkan bisa bermain-main dengan wanita itu di atas ranjang, hati Darwin langsung berdebar tak terkendali."Tuan Darwin ...." Pada saat itu, seorang pengawal mendekat dan berbisik di telinga Darwin."Apa? Adi meninggal?!" Setelah mende
"Pemimpin dari Tiga Bos Besar di Jiloam, Darwin Sudarmo!" jawab Ariana."Apa? Tuan Darwin?" Begitu ucapan itu dilontarkan, Julie langsung membelalakkan matanya dengan kaget. Semua orang tahu bahwa Tuan Darwin sangat berkuasa di Jiloam.Adi hanyalah preman yang menguasai Kota Easton, sementara Darwin adalah penguasa sesungguhnya di Jiloam! Saking besarnya kekuasaan Darwin, dia bahkan bisa bertindak sesuka hatinya! Dia memiliki banyak sekali koneksi dalam bidang perdagangan, politik, maupun militer. Siapa pun yang menyinggung Darwin akan berakhir mengenaskan!"Bu Ariana, maksud Anda, Tuan Darwin juga terlibat dalam masalah ini?" tanya Julie sembari menelan liurnya."Bisa jadi, Adi adalah bawahan Darwin. Kini, setelah Adi meninggal, Darwin pasti akan mulai menyelidikinya. Kalau masalah ini memang ulah Luther, gawatlah nasibnya!" ujar Ariana dengan wajah serius."Kalaupun begitu, seharusnya dia menyalahkan Luther. Tidak ada hubungannya dengan kita, 'kan?" tanya Julie mencari tahu."Tergant
Berita mengenai kematian Adi masih belum mereda, keesokan harinya kembali terdengar rumor yang menggemparkan. Keluarga Caonata telah menentukan mitra untuk perusahaan mereka dan akan mengumumkannya pada acara peresmian mereka hari ini. Begitu berita ini tersebar, banyak sekali orang yang berbondong-bondong datang untuk mengucapkan selamat kepada mereka.Pukul 8 pagi, di depan Gedung Victory telah dipadati mobil mewah dan banyak sekali pengunjung. Namun, Bianca yang merupakan salah satu tokoh utama dalam acara peresmian kali ini masih belum tiba. Sebaliknya, dia masih bersantai sambil menikmati kopinya di sebuah kafe."Tuan Luther, di sini." Begitu melihat Luther datang, Bianca langsung berdiri dan melambaikan tangannya."Bukankah hari ini adalah acara peresmian perusahaan barumu? Kenapa kamu mengundangku ke sini?" ujar Luther seraya duduk di seberang Bianca.Hari ini, Bianca mengenakan kemeja putih dan rok ketat. Rambutnya yang hitam legam diikat kucir kuda, membuatnya tampak dewasa da
"Seingatku, sepertinya Ariana nggak mengundangmu? Kenapa mukamu setebal itu?" tanya Wandy sambil mencibir."Aku yang mengundang Luther, kenapa? Kamu keberatan?" Bianca tiba-tiba melangkah maju, auranya yang kuat membuat Wandy secara refleks mundur dua langkah."Huh! Masa seorang pria dewasa butuh dilindungi seorang wanita?" ejek Wandy. Lalu, dia melanjutkan, "Kamu juga sama saja. Cepat atau lambat, kamu akan menyesal mengikuti pecundang seperti dia ini!""Mau menyesal atau tidak, apa hubungannya denganmu? Pergi sana!" balas Bianca dengan ketus. Tanpa mengindahkan ucapan Wandy, Bianca langsung mengaitkan lengannya pada Luther dan berjalan masuk ke lokasi acara."Dasar jalang! Sombong sekali, suatu saat aku akan menidurimu!" Melihat sosok kedua orang itu yang menjauh, Wandy menggertakkan giginya dengan marah. Dia benar-benar tidak mengerti mengapa Luther bisa didekati oleh begitu banyak wanita cantik."Wandy, kamu juga datang untuk menghadiri acara ini?" Pada saat itu, seorang pria yang
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang datang untuk memberikan selamat. Seisi ruangan itu dipenuhi dengan tamu-tamu. Di atas panggung sedang menampilkan pertunjukan tarian yang mengagumkan. Di bawah panggung, kelompok-kelompok tamu berbaur dengan membawa minuman sambil berbincang-bincang dengan ceria."Ariana, tempat ini benar-benar bagus. Mulai sekarang kamu akan menjadi pemilik di sini, ya?" Helen melihat-lihat dengan antusias."Ibu, aku hanya mitra dari Keluarga Caonata. Meskipun perusahaan ini didirikan bersama-sama, aku hanya pemegang saham kedua," jelas Ariana."Menjadi pemegang saham kedua juga tidak buruk. Setelah bergabung dengan Keluarga Caonata, kita akan bisa hidup nyaman di masa depan!" seru Helen menyatakan kepuasannya."Kak! Kariermu sekarang sedang berkembang pesat, pasti sudah mendapat banyak uang, 'kan? Kapan kamu akan membelikan mobil yang lebih bagus untukku?" kata Keenan yang mencoba menyenangkan kakaknya."Aku memberikan uang saku yang cukup banyak u
Ozias memang kalah, tetapi reputasinya tidak menurun. Para penggemar wanita itu masih terus meneriakkan namanya. Ini adalah situasi yang tidak pernah ada sebelumnya. Ternyata, tampan memang menguntungkan."Tuan Ozias, kamu baik-baik saja, 'kan?" tanya Yuki dengan penuh perhatian setelah Ozias kembali ke tempat duduknya."Cuma luka kecil, bukan masalah." Ozias menggeleng sambil tersenyum. Meskipun tersenyum, tatapannya justru terlihat agak sedih.Ozias mengikuti kompetisi ini bukan hanya untuk meraih prestasi, tetapi juga untuk membuktikan bahwa dirinya tidak kalah dari orang lain. Masuk delapan besar sudah termasuk hebat, tetapi Ozias masih ingin lebih. Sayangnya, kemampuannya kalah dari orang lain. Hanya saja, dia merasa puas karena lawannya adalah Adam."Kamu sudah sangat hebat. Banyak murid sekte besar kalah darimu. Nggak usah dipikirkan," hibur Elsa."Ya, kamu jauh lebih hebat dariku. Aku saja nggak bisa masuk 16 besar. Lihat dirimu sekarang, kamu menjadi sangat terkenal. Banyak or
Saat berikutnya, cahaya biru berkedip. Perisai petir biru langsung menutupi arena seperti mangkuk terbalik. Gelombang energi yang dihasilkan oleh ledakan itu terus menghantam perisai dengan ganas.Perisai petir biru bergetar tanpa henti. Setelah beberapa saat, situasi baru kembali tenang. Para penonton pun menghela napas lega.Untungnya, reaksi Nabel sangat cepat. Kalau sampai gelombang energi itu mengenai mereka, mereka tidak mungkin bisa menahannya. Bagaimanapun, Adam adalah seorang grandmaster. Satu serangan acaknya saja bisa membunuh mereka.Saat ini, di arena. Setelah semuanya normal kembali, tampak situasi telah berubah. Adam masih berdiri di tempatnya dengan gagah. Sekujur tubuhnya memancarkan aura yang kuat. Bayangan dewa di belakangnya juga tampak penuh wibawa.Sebaliknya, Ozias terpental belasan meter setelah serangannya berbenturan dengan serangan Adam. Wajah tampannya menjadi pucat pasi. Sudut bibirnya berdarah. Kedua lengannya bergetar tanpa kendali."Ternyata kesenjangan
Setelah membulatkan tekadnya, Adam tidak ragu-ragu lagi. Dia mulai mengumpulkan energinya. Energi astral yang kuat menyembur dari berbagai titik akupunktur di tubuhnya.Dalam sekejap, rambut Adam berdiri tegak. Pakaiannya berkibaran. Sekujur tubuhnya memancarkan cahaya. Bayangan Dewa di belakangnya menjadi makin padat. Wajahnya terlihat jelas. Sosok itu penuh wibawa. Ketika melihat ini, ekspresi Ozias menjadi sangat serius. Dia tahu Adam akan mengerahkan jurus yang sangat mematikan.Tanpa ragu sedikit pun, Ozias membentuk segel tangan. Tubuhnya sontak bergetar dan membentuk tiga bayangan. Tidak berhenti sampai sana, ketiga bayangan itu terbagi menjadi sembilan bayangan lagi. Saatnya berikutnya, totalnya menjadi 27 bayangan.Hanya dalam waktu singkat, Ozias berhasil membentuk 27 klona. Begitu klona-klona itu terbentuk, napas Ozias menjadi agak berat. Dia sudah mencapai batasannya."Huh! Cuma trik kecil!" Ketika melihat klona-klona di sekeliling, Adam mendengus. "Hari ini, akan kuperliha
Bum!Di bawah hantaman bayangan dewa bertangan enam, sosok terakhir Ozias hancur berkeping-keping dalam sekejap. Penonton bergemuruh, terutama para wanita pendukung Ozias yang langsung berteriak ketakutan dan beberapa yang begitu terguncang sampai pingsan. Begitu tampan dan kuat, kini hancur seakan jadi debu, sungguh disayangkan!Namun di atas panggung, Adam sama sekali tidak merasa puas. Karena saat bayangan dewa menghantam Ozias, sosok itu bukanlah tubuh asli, melainkan sekumpulan energi yang langsung menghilang. Dengan kata lain, sosok terakhir itu hanyalah bayangan!Jika kesembilan sosok tadi semuanya hanya bayangan, lantas di mana tubuh asli Ozias?Saat Adam mengernyitkan dahi dalam kebingungan, sia tiba-tiba merasakan getaran di kulit kepalanya ... pertanda ada bahaya yang menghampirinya. Tanpa berpikir panjang, dia mendongak dan melihat Ozias sedang meluncur turun dalam posisi terbalik di atasnya.Dengan memegang kipas lipat di tangannya, Ozias menyerbunya bagaikan bintang jatuh
Di saat itu, bukan hanya penonton di bawah panggung yang terkejut, bahkan Adam yang berada di atas panggung juga terpana oleh Teknik Bayangan yang tiba-tiba ditunjukkan oleh Ozias. Sejak kapan Aula Yama menguasai teknik sehebat ini?Yang lebih mengejutkan lagi, Teknik Bayangan yang dilakukan Ozias ini sama sekali tidak kalah dari Ravin. Bahkan dengan penglihatannya yang tajam, Adam pun tidak bisa langsung membedakan mana yang asli dan palsu.Dari sini, bisa dilihat bahwa Teknik Bayangan Ravin sudah sangat matang. Tak heran jika Ozias bisa mengalahkan Ravin. Ternyata dia juga menguasai Teknik Bayangan. Memang, dengan memahami teknik musuhnya, dia bisa menemukan celah dan memanfaatkannya untuk mengalahkan lawan.Meski terkejut, Adam sama sekali tidak gentar. Menurutnya, Teknik Bayangan itu memang sedikit merepotkan, tetapi hanya memerlukan sedikit lebih banyak usaha saja."Cukup hebat, tapi efeknya nggak besar. Karena kamu tetap akan kalah," ucap Adam dengan nada dingin."Menang atau kal
Di atas panggung, Adam dan Ozias saling menatap dari kejauhan. Keduanya adalah genius langka. Namun dari segi popularitas dan reputasi, Adam memang lebih unggul.Meski begitu, dukungan yang diterima Ozias jelas lebih banyak, terutama dari penggemar perempuan. Alasannya sederhana, Ozias memang memiliki wajah yang lebih tampan.Begitu Ozias tampil, sorak-sorai langsung menggema dari bawah panggung. Mayoritas adalah suara perempuan muda yang tak henti-hentinya menyemangati, bahkan ada yang membentuk tim pemandu sorak untuk menyemangatinya dengan penuh antusias. Mereka tampak seperti para penggemar yang bertemu idolanya.Namun, bukan hanya para perempuan yang terpikat. Tampaknya, ketampanan Ozias juga menarik perhatian dari kalangan pria tertentu. Beberapa pria bahkan memberanikan diri menyatakan cinta secara terbuka, meski disertai tatapan aneh dari penonton lain."Ozias! Aku cinta kamu!""Ozias! Aku mau dihamili olehmu!""Ozias! Kamu tahu beda dirimu dan bintang? Bintang ada di langit, t
"Yang penting punya keyakinan saja. Hari ini biarkan orang-orang itu melihat betapa hebatnya Organisasi Mondial," kata Greta dengan sangat bersemangat."Benar. Selama bisa mengalahkan Hasta, Kak Adam pasti akan menjadi orang terkuat di dunia," kata Roselia dengan semangat.Meningkatnya kekuatan Adam sangat memotivasi semangat para anggota Organisasi Mondial karena mereka semua tahu kemenangan dan kekalahan hari ini akan menentukan masa depan seluruh sekte. Jika Adam bisa meraih juara, Organisasi Mondial akan mencapai puncak kejayaan. Namun, jika mereka kalah dari Sekte Pedang dan Sekte Sihir, itu akan menjadi pukulan besar bagi mereka."Orang terkuat di dunia?" gumam Adam dengan pelan dan mata yang bersinar. Dia sudah lama menginginkan gelar ini. Jika hari ini dia bisa mengalahkan Hasta, dia akan menjadi orang terkuat di dunia di kalangan generasi muda. Hal ini sudah pasti. Saat memikirkan hal itu, dia langsung merasa sangat bersemangat dan tanpa sadar menatap ke arah Hasta dari Sekte
Kandidat yang berhasil masuk delapan besar adalah genius yang sangat langka, sehingga popularitas mereka sangat besar. Hanya dengan muncul sebentar saja, mereka sudah menarik perhatian banyak orang. Terutama Hasta, Adam, dan Charlotte yang merupakan pilihan untuk menjadi juara dan sangat digemari banyak orang.Selain pertandingan, hari ini ada yang diam-diam membuka taruhan juga. Bagi kebanyakan penjudi, siapa yang menjadi juara akan menentukan apakah mereka akan mendapatkan keuntungan besar atau kehilangan segalanya.Saat Luther dan Misandari tiba di lokasi, hampir semua tempat duduk di tribune sudah terisi. Banyak penonton yang langsung berdiri dan bertepuk tangan sebagai tanda penghormatan saat melihat Luther.Meskipun nama dan kekuatan Luther tidak sepopuler para kandidat yang menduduki peringkat atas di Peringkat Genius, penampilannya semalam tidak kalah hebat. Dia berhasil mengalahkan dua orang asing dan membawa kehormatan bagi para ahli Negara Drago, reputasinya ini membuat nama
"Kamu sudah banyak membantuku, mana mungkin aku akan melupakanmu."Misandari tersenyum, lalu kembali bertanya, "Oh ya. Kuil Dewa sudah begitu berusaha merekrutmu, mereka pasti menginginkan sesuatu darimu, 'kan? Mereka mungkin melakukan sesuatu yang merugikan."Luther menganggukkan kepala dan berkata dengan jujur, "Tebakanmu memang benar. Mereka merekrutku bukan hanya karena tertarik dengan kemampuanku, tapi mereka juga ingin aku membantu rencana mereka menyusup ke Gunung Narima.""Ternyata mereka memang punya niat jahat."Misandari menyipitkan mata, lalu bertanya lagi, "Apa Kuil Dewa memberitahumu detail rencana mereka?"Luther menggelengkan kepala. "Nggak. Orang yang bernama Tico itu bilang nggak ada yang tahu detail rencananya, selain Raja Dewa. Bahkan dia sendiri pun nggak tahu, hanya mengikuti perintah saja.""Memang begini cara kerja Kuil Dewa," kata Misandari sambil menganggukkan kepala dan terlihat tidak terkejut.Setiap kali ada rencana besar, Kuil Dewa akan sangat berhati-hati